Indonesian Journal of Health Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By PT WIM Solusi Prima

2809-1167

2022 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
Cicilia Febriani Hayuningrum ◽  
Yordan Khaedir
Keyword(s):  

Endometriosis merupakan kondisi ginekologikal yang ditandai dengan adanya implantasi jaringan endometrium di luar rongga uterus. Endometriosis ditandai dengan terjadinya proses inflamasi kronik di dalam rongga peritoneal, yang menimbulkan berbagai gejala pada penderitanya. Banyak faktor terlibat dalam proses inflamasi kronik endometriosis, salah satunya adalah stres oksidatif. Stres oksidatif pada rongga peritoneal wanita dengan endometriosis salah satunya terkait dengan kondisi iron overload. Hasil artikel review ini menunjukkan bahwa iron overload merupakan salah satu faktor yang berperan dalam perjalanan dan perkembangan lesi endometriosis melalui kemampuannya menginduksi proses inflamasi dan pembentukan molekul radikal bebas. Tujuan artikel review berikut adalah untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana peranan iron overload dalam perjalanan penyakit endometriosis, sehingga harapannya dapat menjadi salah satu target pengobatan endometriosis. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengambilan materi berbasis literatur.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 47-50
Author(s):  
Mila Amelia Sopandi ◽  
Nesi Nesi
Keyword(s):  

Cerebral palsy merupakan suatu kondisi kerusakan jaringan otak pada pusat motorik atau jaringan penghubungnya, yang terjadi pada selama prenatal, persalinan atau proses pembentukan syaraf pusat, ditandai dengan adanya paralisis, paresis, gangguan kordinasi atau kelainan fungsi motorik. Cerebral palsy dapat disebabkan oleh bayi lahir prematur, ibu terjangkit virus selama masa kehamilan, terjadinya trauma selama lahir. Karena kerusakan otak yang dialaminya akan mempengaruhi sistem sehingga menyebabkan koordinasi yang buruk, kesimbangan yang buruk, pola gerakan yang abnomal. Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan tentang fisioterapi pada kasus cerebral pasly. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pengambilan materi berbasis literatur rivew. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Neurosensomotor Reflex Integration dan Neuro Development Treatment (NDT) dapat memperbaiki tonus postural, merubah pola-pola abnormal, mengajarkan pola-pola motor skill dan mengembangkan pola-pola gerakan dasar.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Afifa Radhina

Obesity is a common, serious, and detrimental condition. In 2014, more than 1.9 billion adults were overweight. Obesity is associated with many diseases and the increase in obesity has become a major health problem. Obesity is caused by an imbalance between energy intake and energy consumption. Adipose tissue is an endocrine organ that secretes many hormones and cytokines that can affect metabolism. There are two types of adipose tissue in the body with different functions, namely white adipose tissue and brown adipose tissue. White fat has a major function in storing energy and is increased in obesity, while brown fat produces heat (thermogenesis) and then increases energy consumption. Therefore, brown fat and the induction of brown fat-like properties in white fat, have been considered as targets in the fight against obesity. The complex process of cell differentiation leading to the appearance of active brown adipocytes has been identified. There are classic brown adipocytes and cream adipocytes. Beige adipocytes are brown adipocytes that appear on precursor cells of white adipose tissue due to stimuli. Brown adipocytes are equipped with mitochondria containing uncoupling protein 1 (UCP1), which, when activated, controls ATP synthesis and stimulates respiratory chain activity. The browning process of adipose tissue is controlled by factors such as exercise. Obesitas merupakan keadaan yang umum, serius, dan merugikan. Tahun 2014, lebih dari 1,9 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Obesitas berasosiasi dengan banyak penyakit dan peningkatan obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan konsumsi energi. Jaringan adiposa dalam tubuh ada dua tipe yang fungsinya berbeda, yakni jaringan adiposa putih dan jaringan adiposa cokelat. Lemak putih berfungsi utama dalam menyimpan energi dan meningkat pada obesitas, sedangkan lemak cokelat menghasilkan panas (termogenesis) dan kemudian meningkatkan konsumsi energi. Oleh karena itu, lemak cokelat dan induksi sifat seperti lemak cokelat pada lemak putih, telah dipertimbangkan sebagai target dalam melawan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pencoklatan jaringan adiposa putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelusuran ilmiah. Hasil penelitian diperoleh bahwa adiposit krem merupakan adiposit cokelat yang muncul pada sel prekursor dari jaringan adiposa putih karena adanya stimuli. Adiposit krem sama seperti adiposit cokelat dilengkapi dengan mitokondria yang mengandung uncoupling protein 1 (UCP1), yang ketika teraktivasi akan mengendalikan sintesis ATP dan menstimulasi aktivitas rantai respirasi. Beberapa regulator seperti PPAR γ, PGC-1α, dan PRDM16 muncul sebagai pelaku utama dalam proses diferensiasi adiposit krem.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 36-41
Author(s):  
Devi Maulina
Keyword(s):  

Cathepsin D dianggap sebagai penanda memburuknya prognosis pada kanker dan peningkatan kadar Cathepsin D berhubungan dengan meningkatnya keganasan sel kanker. Hal ini tentu saja mendasari bahwa penghambatan terhadap Cathepsin D merupakan target potensial untuk mengobati kanker. Penelitian ini merupakan sistematika review peran cathepsin D inhibitor pada terapi kanker. Data diperoleh dari  penelusuran literatur dengan cara pengumpulan literature dari database seperti Scopus, Pubmed, Google Scholar dan Science Direct dari tahun 2016-2020.  


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 31-35
Author(s):  
Mike Permata Sari

MMP-8 merupakan protease yang diproduksi oleh neutrofil dan berperan dalam degradasi kolagen yang terdapat pada jaringan ikat pada mamalia. Pada manusia, protein MMP-8 disandi oleh gen MMP-8. Pada umumnya, MMP disekresi dalam bentuk proprotein yang diaktifkan ketika dipecah oleh proteinase ekstraseluler. Peningkatan Ekspresi MMP-8 berlebih pada penderita kanker payudara di fase yang berbeda, peningkatan ekspresi MMP-8 tidak ditemukan pada sel payudara normal. MMP-8 memiliki substrat yang berbeda dengan MMP-2 dan MMP-9 yang berperan langsung dalam penyebab metastasis sel kanker payudara ke organ lain. Peran MMP-8 terhadap kanker payudara telah dilaporkan oleh penelitian sebelumnya bahwa MMP-8 mampu memicu metastasis kanker payudara melalui peningkatan sitokin proinflamasi yaitu IL-6 dan IL-8.  IL-6 dan IL-8 menginduksi metastasis melalui jalur persinyalan JAK/STAT3 yang akan mengaktifkan snail/slug/twist yang akan menekan ekspresi E-cadherin, selain itu IL-6 dan IL-8 memicu sintesis VEGF sehingga mengakibatkan pembentukan pembuluh darah baru. MMP-8 is a protease produced by neutrophils and plays a role in the degradation of collagen found in connective tissue in mammals. In humans, the MMP-8 protein is encoded by the MMP-8 gene. In general, MMPs are secreted in the form of proproteins that are activated when cleaved by extracellular proteinases. MMP-8 Ekspression increased in breast cancer patients at different stages, but it is not happenin normal breast cells. MMP-8 has a different substrate with MMP-2 and MMP-9 which play a direct role in causing breast cancer cell metastasis to other organs. The role of MMP-8 in breast cancer has been reported by previous studies that MMP-8 is able to trigger breast cancer metastasis through an increase in proinflammatory cytokines,such as IL-6 and IL-8. IL-6 and IL-8 induce metastasis through the JAK/STAT3 signaling pathway which will activate snail/slug/twist which will suppress E-cadherin expression, in addition IL-6 and IL-8 trigger VEGF synthesis, resulting in the formation of new blood vessels.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20-30
Author(s):  
Aflah Tasya Salim ◽  
Andrew Wijaya Saputra

Kegiatan dasar berupa gerak merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan manusia terutama dalam era globalisasi seperti sekarang. Anggota gerak atas memiliki keterlibatan yang sangat tinggi dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Seluruh aktivitas yang dilakukan sehari-hari banyak bergantung terutama pada fungsi anggota gerak atas. Tangan dan lengan merupakan pemeran utama, sehingga apabila terjadi gangguan tertentu, hal tersebut akan mengganggu mobilitas dan kegiatan manusia. Sendi bahu merupakan salah satu sendi besar yang paling umum terjadi dislokasi, hal tersebut dapat terjadi karena rentang gerak sendi yang luas, dangkalnya fossa glenoid, dan ligament laxity pada beberapa orang. Dislokasi sendi bahu merupakan suatu kondisi dimana terjadi pergeseran caput humerus dari sendi glenohumeral, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada saraf serta dapat terjadi berulang. Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas pemberian intervensi terapi latihan dan terapi infrared pada kasus dislokasi sendi bahu dan menambah pengetahuan pembaca mengenai kasus dislokasi sendi bahu. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengambilan materi berbasis literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi latihan dan terapi infrared efektif untuk menurunkan nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS), serta meningkatkan kemampuan fungsional pasien yang menderita kasus dislokasi sendi. Basic activities are in the form of a necessity and human need, especially in the era of globalization as it is now. Upper limbs have a very high involvement in all activities carried out by humans. Everything that is done daily, especially activities on the function of the upper limbs. Hands and arms are the main actors, so that if certain disturbances occur, it will interfere with mobility and human activities. The shoulder joint is one of the most commonly dislocated large joints, this can occur due to the wide range of motion of the joint, the shallowness of the glenoid fossa, and ligament laxity in some people. Dislocation of the shoulder joint is a condition in which the humeral head shifts from the glenohumeral joint, so that it can cause nerve damage and can occur repeatedly. This journal aims to explain the effectiveness of providing exercise therapy and infrared therapy in shoulder dislocation cases and the reader's knowledge about shoulder dislocation cases. The research method used is descriptive qualitative by taking material based on a literature review. The results showed that providing exercise therapy and infrared therapy to reduce pain, increase muscle strength, increase range of motion, and improve the ability of patients suffering from joint dislocation cases.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10-15
Author(s):  
Try Oktavia Djabar
Keyword(s):  

Antioksidan merupakan molekul yang mampu menstabilkan atau menonaktifkan radikal bebas agar tidak merusak sel. Senyawa kimia flavonoid mempunyai efek farmakologik sebagai antioksidan salah satunya adalah Daun matoa (Pometia pinnata). Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktifitas antioksidan ekstrak etanol 70% daun matoa pada hati tikus putih jantan yang diinduksi CCl4. Perlakuan dilakukan selama 16 hari dengan 30 ekor tikus dibagi 6 perlakuan, kelompok KN dan KKN diberikan aquadest selama 5 hari; kelompok KKP diberi pembanding curcuma 81 mg/kg BB selama 10 hari; kelompok KE1, KE2 dan KE3 diberikan ekstrak etanol 70% daun matoa masing-masing KEI dosis I (100 mg/kg BB tikus), KE2 dosis II (200 mg/kg BB tikus) dan KE3 dosis III (400 mg/kg BB tikus) selama 10 hari. Semua kelompok kecuali KN di induksi dengan CCl4 dosis 0,05 mg/kg BW selama 5 hari. Pada hari ke-16, dilakukan pengambilan darah dan kemudian dilakukan pemeriksaan kadar Alanin aminotransferase (ALT) dan Aspartat aminotransferase (AST). Analisis statistik menggunakan One Way Anova. Peningkatan kadar ALT dan AST sudah dapat terlihat pada pemberian dosis 100 mg/kg BB dan aktivitas antioksidannya semakin meningkat pada dosis 400 mg/kg BB.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16-19
Author(s):  
Giar Putri A'yuni Qolbi ◽  
Andrew Wijaya Saputra

Spondylosis merupakan penyakit degenerative yang menyerang vertebra, dan salah satu akibat dari spondylosis adalah nyeri pada leher, nyeri leher atau biasa disebut Cervical syndrome yaitu suatu kondisi medis yang sangat sering terjadi, biasanya muncul disebabkan karena sejumlah gangguan dan penyakit yang mengenai jaringan sekitar leher. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical syndrome yang disebabkan oleh spondylosis. Jenis artikel yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pengambilan materi berbasis literature. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kasus cervical syndrome yang disebabkan oleh spondylosis dapat ditangani oleh fisioterapi dengan menggunakan intervensi berupa terapi latihan dan massage, intervensi ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas sendi leher. Spondylosis is a degenerative disease that attacks the vertebrae, and one of the consequences of spondylosis is pain in the neck, neck pain or commonly called Cervical syndrome is a medical condition that is very common, usually appears due to a number of disorders and diseases that affect the tissues around the neck. This article aims to explain how to manage physiotherapy in cases of cervical syndrome caused by spondylosis. The type of article used is descriptive qualitative with literature-based material retrieval. The results of this study indicate that cases of cervical syndrome caused by spondylosis can be treated by physiotherapy using interventions in the form of exercise therapy and massage, this intervention aims to reduce pain and increase mobility of the neck joints.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 4-9
Author(s):  
Devi Maulina

Reactive Oxygen Species (ROS) mampu menyebabkan penuaan dini dengan cara menghilangkan elastisitas kulit sehingga kulit menjadi keriput, kendur, dan mengalami pigmentasi. ROS dapat meningkatkan ekspresi enzim-enzim proteinase seperti matriks metaloproteinase (MMPs) dan protease serin. Enzim tersebut bertanggung jawab dalam mendegradasi kolagen dan elastin yang merupakan komponen protein dalam matriks ekstraselular (ECM) yang berperan dalam menunjang struktur dan sifat fisik kulit. Mangiferin telah terbukti aktivitasnya sebagai antioksidan dengan mengurangi kelebihan ROS didalam sel. Penelitian ini merupakan literatur review peran mangiferin  menghambat  kerja enzim kolagenase dan elastase yang menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga tanda tanda penuaan dapat dicegah.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-3
Author(s):  
Devi Maulina

Daun matoa (Pometia pinnata) mengandung senyawa flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh  ekstrak etanol 70% daun matoa terhadap kadar SOD pada hati tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi CCl4. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 30 ekor tikus yang dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok normal, kontrol negatif,  kontrol positif  diberi curcuma 81 mg/kg BB selama 10 hari; dan Kelompok Ekstrak Etanol 70% daun matoa dengan variasi dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB selama 10 hari. Semua kelompok kecuali kelompok normal di induksi dengan CCl4 dosis 0,05 cc/hari selama 5 hari. Pada hari ke-16, dilakukan pengambilan organ hati kemudian dilakukan pemeriksaan kadar Superoksida Dismutase (SOD). Pemeriksaan kadar SOD yang diperoleh dari kelompok normal adalah 1301,852 ± 33,12 U/mg, sedangkan pada kontrol negatif kadar SOD lebih rendah yaitu 772,22 ± 73,95 U/mg. Kadar SOD pada E1, E2, dan E3 berturut-turut yaitu 1253,79 ± 5,07 U/mg; 1411,11 ± 64,68 U/mg dan 1376,57 ± 12,06 U/mg. Analisis statistik menggunakan one way anova menunjukan kadar SOD berbeda bermakna pada setiap kelompok ekstrak dibanding dengan kelompok kontrol negatif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun Matoa dapat meningkatkan kadar SOD hati.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document