KABILAH : Journal of Social Community
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM STAI Nazhatut Thullab Sampang

2503-3603, 2502-9649

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 61-83
Author(s):  
Badrut Tamam ◽  
Fathorrahman Z ◽  
Khoirus Sholeh

Manajemen Humas Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat merupakan salah satu cara untuk membina dan mengembangkan hubungan yang harmonis antara madrasah dan masyarakat dalam menjalin hubungan erat dengan masyarakat. Karena keberhasilan suatu organisasi lembaga pendidikan dalam mencapai misi dan tujuannya salah satunya ditentukan oleh peranan dan kegiatan hubungan dan masyarakat baik internal maupun eksternal.  Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: petama, Bagaimana Perencanaan Manajemen Humas Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil Panyirangan Pangarengan; kedua, Bagaimana Pelaksanaan Manajemen Humas Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil Panyirangan Pangarengan; ketiga, Bagaimana Evaluasi Manajemen Humas Dalam  Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil Panyirangan Pangarengan.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Perencanaan Manajemen Humas Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil Panyirangan Pangarengan dilakukan berdasarkan rapat kerja humas. Yaitu a. Mengenalkan pentingnya madrasah kepada masyarakat b. Mendapatkan bantuan moral maupun finansial c. Memberikan informasi kepada masyarakat dari pelaksanaan program. d. Mengetahui kebutuhan masyarakat. Kedua, Pelaksanaan humas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil Panyirangan Pangarengan melalui beberapa cara/alat bantu, seperti penyebaran browsur, pemasangan banner, promosi madrasah lewat media dll. Ketiga, Evaluasi humas yang dilakukan di Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Holil dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu dengan dua cara yakni, evaluasi langsung dan perempat bulan (sebelum semester ganjil, setelah semester ganjil menjelang kenaikan kelas). Evaluasi dilakukan diantaranya: partisipasi aktif dan partisipasi pasif.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 8-25
Author(s):  
Zainuddin Zainuddin

Dewasa ini sistem pendidikan telah kehilangan visi sejatinya, kebanyakan lembaga pendidikan kini cenderung mengusung visi pragmatis, yaitu mencetak lulusan yang siap kerja. Karena pada hakikatnya tujuan pendidikan bukan hanya mempersiapkan generasi yang kompeten dan berdaya saing tinggi dalam memperoleh pekerjaan. Namun harus dibekali dengan nilai-nilai budi pekerti luhur. Pendidikan hanya berorientasi pada kehidupan duniawi sehingga aspek-aspek spiritual keagamaan kurang diperhatikan. Dari fenomena diatas menunjukkan bahwa saat ini sudah terjadi moral crisis yang harus segera dikembalikan kepada ruh-ruh pendidikan budi pekerti yang luhur. Hal ini sejalan dengan apa yang telah diperjuangkan oleh Ki Hajar Dewantara pada masanya tentang konsep pendidikan budi pekerti. Dalam penelitian ini, penulis menformulasikan fokus penelitian terhadap beberapa hal diantaranya: Bagaimana penerapan pemikiran konsep pendidikan budi pekerti Ki Hadjar Dewantar di Indonesia, dan bagaimana hubungan konsep pendidikan budi pekeri Ki Hadjar Dewantara dengan Pendidikan Agama Islam? Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, dan pendekatan filosofis, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan atau dokumentasi. Dalam Tehnik Analisa Data, penulis menggunakan metode deduktif dan induktif. Hasil analisis penulis terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan budi pekerti dan pembentukan karakter anak bangsa menjadi menjadi tanggung sekolah, keluarga, dan lingkungan masyrakat. Sehingga melahirkan kesimpulan bahwa penyelenggaraan pendidikan jangan terjebak pada pencapaian target sempit, yang hanya melakukan transfer of knowledge melainkan perlu dengan sengaja (by design) mengupayakan terjadinya transformasi nilai budi luhur dalam membentuk karakter anak bangsa. Dan dalam hal ini Pendidikan Agama Islam memiliki andil besar dalam menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur terhadap peserta didik.  


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 44-60
Author(s):  
Abdullah Sarif ◽  
Munib Munib ◽  
Ahmad Fudholi

Pada dasarnya pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, pengelolaan,  maupun ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam hal ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan. Inovasi ini adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan terhadap perubahan sikap, pola pikir, prilaku, sistem, metode, tindakan manusia serta segala sumber daya yang ada dalam rangka pencapian tujuan yang lebih efisien, efektif dan produktif. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Tujuan kami dalam penulisan artikel ini adalah untuk meneliti dan mengetahui manajemen inovasi Pendidikan dalam konsep perubahan menjadi MAN wisata di MAN Sampang. Hasil dari penelitian ini adalah MAN Sampang telah melakukan inovasi dan perubahan melaui tahapan-tahapan dan proses dalam upaya menjadi madrasah wisata.  


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 26-43
Author(s):  
Nur Izza Safira ◽  
Charolin Indah Roseta

Pengembangan masyarakat Islam merupakan sebuah proses peningkatan kualitas hidup manusia dalam masyarakat untuk dapat mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Dalam hal ini Islam mengajarkan prinsip keadilan sosial kepada setiap insan termasuk kepada kaum tunagrahita yang oleh karena keterbatasannya memerlukan suatu program kesejahteraan sosial yang dapat mengangkat derajat hidupnya salah satunya dengan program Kewirausahaan sosial. Tulisan ini mendeskripsikan tentang model kewirausahaan sosial RHKB yang sukses diterapkan pada kaum tunagrahita dengan indikator kemandirian ekonomi dan peningkatan status sosial di masyarakat. Studi terdahulu tentang tema pemberdayaan RKHB telah banyak dilakukan, namun belum ada yang membahas model kewirausahaan sosial yang sukses diterapkan dengan konteks khusus seperti kaum disabilitas intelektual muslim di Karangpatihan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif dengan jenis kajian pustaka. Temuan yang dihasilkan adalah Keberhasilan RHKB tidak terlepas dari model kewirausahaan yang dipilihnya yaitu cenderung sama seperti hybrid social entreprise namun tetap memiliki karakteristiknya sendiri terutama pada indikator revenue stream dan goal organization karena adanya penyesuaian dengan kondisi tunagrahita itu sendiri.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 84-96
Author(s):  
Masykurotus Syarifah ◽  
Ach.Maulana Elbe

Dalam hukum kewarisan ulama fiqh sudah menjelaskannya secara rinci dengan berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits lalu menetapkannya sebagai hukum absolut yang tidak bisa diotak-atik lagi. Sedangkan menurut Muhammad Syahrur hukum kewarisan Islam yang bersumber dari ayat-ayat al-Qur’an adalah ketetapan hudud (batasan-batasan) yang ditetapkan oleh Allah agar manusia bisa berijtihad sesuai keadaannya masing-masing dalam batasan-batasan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan normatif yaitu melakukan analisis-literatur terkait dengan objek penelitian dengan menekankan kepada kebenaran dan keadilan suatu argumentasi yang dijadikan landasan hukum. Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif-analitik, yaitu data-data yang ada disusun, digambarkan dan dijelaskan secara rinci lalu dianalisis. Metode analisis penelitian ini adalah Qualitative Content Analysis yang digunakan untuk menemukan dan menganalisis teks atau dokumen untuk memahami makna, signifikansi dan relevansi teks atau dokumen tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, prioritas utama dalam waris menurut Muhammad Syahrur adalah wasiat, baik itu kepada ahli waris atau bukan dan melebihi sepertiga atau tidak. Hukum waris menurut Syahrur dipakai hanya ketika ahli waris terdiri dari dua jenis (laki-laki dan perempuan), apabila hanya sejenis maka harta waris dibagi sama rata Kedua, dalam upaya rekonsiliasi waris Muhammad Syahrur dengan ‘urf maka harus menyakini bahwa waris Muhammad Syahrur hanya sekedar salah satu metode dalam pembagian waris, bukan hukum baru dalam kewarisan Islam. Lalu menerapkan syarat-syarat yang berlaku dalam waris ‘urfi seperti persetujuan ahli waris dalam wasiat.    


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Dodik Wahyono

This study aims to determine regional investment according to modernization theory. Qualitative descriptive method is the method used in this research with literature study as the data collection. The results of the study are that: 1) it is hoped that the policy can encourage local governments to make regulations that accommodate investors, 2) investment is a concept of modernization theory, which is very relevant when used to view or analyze the existence of regional bond policies or policies for so investors. foreign or domestic investors, and 3) inter-regional cooperation is needed to reduce inter-regional and regional potentials.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 70-80
Author(s):  
Nurul Ulum

Abstrak: Kepala madrasah memiliki peran yang strategis untuk mengembangkan madrasah yang dipimpinnya. Kepala madrasah harus memiliki kompetensi tertentu yang dapat mendukung terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin di madrasah. Dengan sejumlah kompetensi tersebut seorang kepala madrasah dapat menerapkan berbagai inovasi untuk mengembangkan madrasah yang ia pimpin. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif yang objeknya MTsN 3 Pamekasan yang terletak di Desa Pakong. Teknik analisis data yang digunakan adalah flow model analysis ala Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil dari riset ini yaitu pertama, bentuk inovasi kepemimpinan kepala madrasah berupa membangun brand image madrasah edukotourism, inovasi kurikulum, inovasi proses, inovasi layanan SKS dan inovasi pola hubungan. Kedua, strategi yang ditempuh kepala madrasah dalam melaksanakan inovasi yaitu strategi fasilitatif, strategi persuasif, strategi pendidikan, strategi paksaan dan strategi uswatun hasanah (keteladanan). Ketiga, kendala yang dihadapi MTs Negeri 3 Pamekasan dalam menerapkan inovasi yaitu kendala di bidang pendanaan, kendala sumber daya manusia dan kendala sarana prasarana.   Kata kunci: Inovasi, Kepemimpinan, Edukotourism, Kepala Madrasah   Abstract: The madrasa head has a strategic role to develop the madrasa he leads.  Madrasa head must have certain competencies that can support the implementation of his duties and functions as leader in the madrasa. Wiith these competencies, a madrasa head can apply various innovations to develop the madrasa he leads. This research used a qualitative approach whose object is MTs Negeri 3 Pamekasan located in Pakong Village. The data analysis technique used is Miles and Huberman’s flow model analysis which includes data collection, data reduction, data display and verification. The results of this research are firstly build brand image of madrasa educotourism, curriculum innovation, process innovation, SKS service innovation, and relationship pattern innovation, secondly, the strategy adapted by the madrasa head in implementing innovations, namely facilitative strategies, persuasive strategies, educational strategies, coercive strategies and uswatun hasanah ( exemplary) strategies, third, the constraints faced by MTs Negeri 3 Pamekasan in implementing innovation, namely constraints in the field of funding, human resource constraints and infrastructure constraints.   Keywords: Innovation, Leadership, Educotourism, Headmaster


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 49-57
Author(s):  
Jamiliya Susantin ◽  
Syamsul Rijal

Abstrak: Tradisi ben-ghiben adalah tradisi membawa barang oleh pengantin pria kerumah penganten wanita berupa alat-alat rumah tangga, yakni lemari, kursi, tempat tidur, dan semua jenis perlengkapan dapur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang tradisi ben-ghiben perkwinan adat Madura. Adapun metodeloginya adalah kualitatif dengan tahapan penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif-fenomelogis. Hasil dari penelitian adalah tradisi perkawinan di Madura berbeda dengan Tradisi perkawinan di jawa, kalau di Madura menganut mayoritas menganut tradisi matrilineal, dimana suami-istri setelah melangsungkan perkawinan dituntut untuk tinggal dirumah istri. Dan calon suami membawa bhen-gibhen (barang bawaan berupa lemari, kursi, tempat tidur dan perabotan rumah tangga lainnya). Dan istri menyediakan rumah untuk ditempati.   Kata Kunci: Tradisi, Ben-Ghiben, Perkawinan, Madura   Abstract: The ben-ghiben tradition is the tradition of bringing items by the groom to the bride's house in the form of household items, namely cabinets, chairs, beds, and all kinds of kitchen utensils. The purpose of this research is to know and analyze the tradition of ben-ghiben Madurese traditional marriage. The methodology is qualitative with the research stages observation, interviews and documentation. For data analysis using descriptive-phenomelogical analysis. The result of the research is that the tradition of marriage in Madura is different from the tradition of marriage in Java, if in Madura the majority adheres to the matrilineal tradition, where the husband and wife after marriage are required to stay at the wife's house. And future husbands bring bhen-gibhen (luggage in the form of cabinets, chairs, beds and other household furniture). And the wife provides a house to live in.   Keywords: Tradition, Bhen-gibhen, Marriage, Madura


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 36-48
Author(s):  
Khumaidi Khumaidi ◽  
Heri Sunarno

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya amanat regulasi yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 22 Tahun 2012 tentang Sistem Penyelenggaraan Ketenagakerjaan di Kabupaten Pasuruan, khususnya kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja industri dari masyarakat lokal atau masyarakat sekitar dimana industri itu berada. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen. Kemudian dianalisa dengan model interaktif. Untuk lebih menguatkan hasil penelitian ini digunakan model triangulasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kondisi ketenagakerjaan terkait kesempatan kerja yaitu masyarakat lokal atau masyarakat sekitar industri berdomisili memiliki kesempatan kerja sebesar 65,53% memiliki kesempatan/ peluang kerja. Sedangkan kondisi ketenagakerjaan, khususnya penyerapan tenaga kerja yaitu masyarakat lokal atau masyarakat sekitar industri berdomisili memiliki kesempatan kerja sebesar 20,80% terserap atau memenuhi permintaan tenaga kerja industri.   Kata Kunci: Ketenagakerjaan, Penyerapan Tenaga Kerja Industri   Abstract: This research is motivated by a regulatory mandate, namely the Pasuruan Regency Regional Regulation Number 22 of 2012 concerning the Manpower Implementation System in Pasuruan Regency, in particular employment opportunities and absorption of industrial labor form local communities or local communinities where the industry is local. This research is a qualitative descriptive study, where data is collected through observation, interviews and document collection. then analyzed with an interactive model. To further strengthen the results of this study a triangulation model is used. The results of the study explained that the labor conditions related to job opportunities, namely local communities or communities around the industrial area where they are domiciled have a job opportunity of 65.53% have a job opportunity. Meanwhile, the employment conditions, in particular the absorption of labor, namely local communities or communities around the domiciled industry have a job opportunity of 20.80% absorbed or fulfilling the demand for industrial labor.   Keywords: Employment, Industrial Labor Absorption


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 58-69
Author(s):  
Achmad Badarus Syamsi ◽  
Adiyono Adiyono

Abstrak: Konsep  pariwisata  halal  diharapkan  bisa  meningkatkan  jumlah  wisman  di objek-objek wisata tersebut. Konsep pariwisata halal diambil karena dilihat dari sisi sosial budaya agama masyarakatnya, banyaknya pondok pesantren, obyek wisata religi, dan kesenian Islam. Disisi lain Kepastian hukum merupakan hal yang sangat urgen untuk menarik minat investor dan wisatawan. Disinilah urgensi dari keberadaan legalitas pariwisata halal. Tujuan dari Penelitian ini pertama adalah untuk mengemukakan bentuk pengaturan pariwisata halal yang sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Kedua akan berupaya untuk menemukan model pengaturan yang efektif,  efisien dan  mempunyai kepastian hukum  yang tinggi untuk diterapkan di Sumenep. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang berusaha untuk  memaparkan tujuan penelitian di atas. Sumber data yang digunakan adalah ketentuan mengenai pembuatan peraturan  perundang-undangan  dan   peraturan pariwisata halal di Indonesia. Adapun hasil dari penelitian ini adalah penemuan sebuah model atau bentuk peraturan tentang pariwisata halal di Sumenep yang efektif, efisien dan mempunyai kepastian hukum yang tinggi.   Kata Kunci: legalitas, pariwisata halal, prinsip syariah   Abstract: The concept of halal tourism is expected to increase the number of foreign tourists in these tourist objects. The concept of halal tourism is taken because it is seen from the socio-cultural side of the community, the number of Islamic boarding schools, religious tourism objects, and Islamic arts. This is where the urgency of the legality of halal tourism. The purpose of this research The first is to give shape halal tourism arrangement that has been applied in several regions in Indonesia. Both will attempt to find a model setting of effectif eficient and have a high supremacy of law to be applied in Sumenep. This research is a literature research with a qualitative deskriptif approach, that seeks to explain the purpose of its research. The sources data that used is provisions about rule making and regulations halal tourism in Indonesia. The resault  of this research is discovery of a model or form regulations on tourism kosher in Sumenep effective, efficient and have a high supremacy of law.   Keywords: legality, halal tourism, sharia principles.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document