Banyak siswa tidak tertarik mempelajari cerita fabel yang hanya berupa teks dan belum menggunakan media pembelajaran. Padahal, fabel merupakan salah satu tradisi lisan yang sarat dengan nilai kebudayaan yang diajarkan di sekolah melalui pembelajaran sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media interaktif cerita fabel Mentilin yang Cerdik dengan menggunakan Articulate Storyline 3 untuk siswa kelas IV sekolah dasar yang sahih dan praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (RD) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Model ini terdiri atas empat tahap, yaitu analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), dan implementasi (implementation). Instrumen pengumpulan data berupa angket validasi ahli materi, ahli bahasa, ahli media, serta angket respons guru dan siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa media yang dikembangkan dinyatakan sangat sahih dan sangat praktis. Media interaktif sangat sahih diperoleh dari validasi ahli media dengan persentase sebesar 97,5%, ahli materi 92,5%, dan ahli bahasa 92,5%. Sementara itu, media interaktif dinyatakan sangat praktis dengan dibuktikannya hasil angket respons siswa pada uji coba skala kecil dengan persentase sebesar 98,75%, uji coba skala besar dengan persentase sebesar 97%, dan hasil angket respons guru memperoleh persentase sebesar 98,75%. This research is motivated by students who are not interested in studying fable stories which are only in the form of text and had not used learning media. Using Articulate Storyline 3 for fourth-grade elementary school students attempted to create valid and practical interactive media for Mentilin yang Cerdik fable stories. The research approach used was Research and Development (RD), which followed the ADDIE development model with four stages: analysis, design, development, and implementation. Material expert validation questionnaires, linguists, media experts, teacher, and student response questionnaires were all used to collect data. Material expert validation questionnaires, linguists, media experts, teacher, and student response questionnaires were all used to collect data. The result of research and development stated that the media was very valid and very practical. Very valid interactive media was obtained from the validation of media experts with a percentage of 97.5%, material experts 92.5%, and linguists 92.5%. While interactive media is stated to be very practical with the evidence of the results of student response questionnaires in small-scale trials with a a percentage of 98.75%, large-scale trials with a percentage of 97%, and the results of teacher response questionnaires obtaining a percentage of 98.75%.