Jurnal Medika Cendikia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Karsa Husada Garut

2442-4412, 2355-827x

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 120-125
Author(s):  
Bambang Aditya Nugraha ◽  
Sandra Pebrianti ◽  
Hesti Platini ◽  
Gusgus Ghraha Ramdhanie

Anxiety is a problem that found in patients with heart disease. Anxiety will increase when the patient has to undergo the cardiac surgery procedure. Anxiety management must be conducted to prevent postoperative hemodynamic instability and neurohormonal deterioration. Thus it becomes important to formulate the anxiety management to improving the recovery process after surgery and patients quality of life of. The purpose of this literature review is to identify anxiety management on cardiac surgery patient. The search method uses Google Scholar databases using inclusion criteria proposed in consideration management that support heart surgery procedures, the year of publication between 2010-2020, containing the full article, in bahasa and english. Search results found 62 articles, 27 met the criteria of the year and 13 represented the complete article. And finally found as many as 6 articles that match the focus of the search. There are to type anxiety management e.g educational supportive and relaxation technique. Relaxation and supportive educative technique interventions can be used to manage anxiety to improve the post-surgical recovery process and quality of life.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 106-119
Author(s):  
Intan Rina Susilawati ◽  
Tita Husnitawati Madjid ◽  
Herry Herman

Cakupan program kesehatan khususnya KIA di Kabupaten Garut masih belum mencapai target, diantaranya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Posyandu melalui penimbangan Balita (D/S) rata � rata setahun. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih belum optimalnya peran dan fungsi bidan desa khususnya di desa tertinggal dalam menjalankan tugasnya sebagai penggerak masyarakat di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor � faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik berbentuk studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara simple random sampling sebanyak 84 responden. Variabel independen terdiri dari faktor umur, pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, imbalan/penghargaan. variabel terikatnya adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian dengan analisis bivariabel menunjukan terdapat hubungan yang berpengaruh antara faktor umur (p 0,001) POR 2,31, pendidikan (<0,001) POR 4,45, lama kerja (<0,001) POR 2,54, pengetahuan (p 0,004) POR 2,03, motivasi (p <0,001) POR 6,05, penghargaan/imbalan (p <0,001) POR 3,81 dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Hasil analisis multivariabel menunjukan secara simultan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal di Kabupaten Garut adalah faktor umur (p 0,010) OR 10,30, pendidikan (p 0,014) OR 6,96, motivasi (0,001) OR 21,87 dan penghargaan/imbalan (p 0,022) OR 5,91. Kesimpulan penelitian adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut, memiliki kinerja tinggi sebesar 57,1%. Terdapat hubungan antara faktor umur, tingkat pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, penghargaan/imbalan dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Faktor umur, tingkat pendidikan, motivasi dan penghargaan/imbalan berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 126-136
Author(s):  
Raihany Sholihatul Mukaromah ◽  
Kristina E.Fatima Mawo ◽  
Anggi Jamiyanti
Keyword(s):  

Mahasiswa keperawatan tingkat akhir adalah mahasiswa yang memasuki semester akhir yang dihadapkan dengan penyusunan skripsi. Skripsi merupakan suatu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan dan untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan. Selama penyusunan skripsi mahasiswa sering menunda � nunda untuk menyelesaikannya yang sering disebut prokrastinasi akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah self efficacy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan ekstensi yang sedang menyusun skripsi di STIKes Bhakti Kencana Bandung. Jenis penelitian deskriptif korelatif menggunakan cros sectional dengan sampel sebanyak 51 mahasiswa. Menggunakan instrumen kuesioner self efficacy dan prokrastinasi akademik. Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji Spearmen Rank. Hasil penelitian menunjukan korelasi sebesar r = -612 dengan signifikasi p- value = 0,000. Dengan persentase self efficacy rendah 51% dan prokrastinasi akademik tinggi 78,4%. Ada hubungan negatif antara self efficacy dengan perilaku prokrastinasi akademik. Semakin rendah nilai self efficcay maka akan semakin tinggi nilai prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada prodi S1 Keperawatan untuk meningkatkan kedisiplinan dan melakukan konseling kepada mahasiswa tentang dampak dari prokrastinasi akademik sehingga dapat meningkatkan self efficacy mahasiswa


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 82-87
Author(s):  
Nia Restiana

Gangguan jiwa merupakan respons maladaptif terhadap stressor yang berasal dari dalam maupun dari luar yang menimbulkan perubahan pada fungsi jiwa yang meliputi pikiran , perasaan dan prilaku yang menimbulkan ketidaknyamanan pada individu dan atau hambatan dalam melakukan kegiatan sosiall. Salah satu penyebab gangguan jiwa adalah konfliki keluarga. Keluarga merupakan unit kecil dan merupakan orang yang paling dekat dengan klien. Keluarga merupakan pemberi perawatan pertama bagi klien. Tujuan umum penelitian ini adalah menggambarkan kemampuan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah diketahuinya kemampuan keluarga dalam mengenal masalah, k mengambil keputusan, merawat, memodifikasi lingkungan, dan menggunakan fasilitas kesehatan. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan besarnya sampel 29 pasien. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai kemampuan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa, menjadi dasar pertimbangan dan pemikiran dalam mengembangkan perawatan untuk keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa dan dapat mengembangkan intervensi untuk meningkatkan kesehatan jiwa.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 88-96
Author(s):  
Sri Yekti Widadi ◽  
Selina Oktaviani

Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orangtuanya, anak dengan thalasemia harus melakukan tranfusi darah secara rutin yang mengakibatkan kelebihan zat besi, selain itu juga harus mengomsumsi obat kelasi besi untuk mengurangi kelebihan zat besi akibat keseringan tranfusi darah yang dilakukan seacra rutin dan jangka waktu lama. Adanya perawatan tranfusi dengan secara rutin. sehingga sangat perlu ibu mendampingi anaknya. Ibu tidak hanya melakukan aktivitas sehari-hari saja melainkan ibu sebagai perawat dimana merawat anak-anaknya yang sakit. sehingga sangat perlu ibu Selama perawatan dan Pengetahuan mengenai thalasemia sangat penting Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode fenomologi dekriptif ini, bertujuan untuk mengeksplor pengalaman ibu merawat anak thalasemia. Hasil penelitian menunjukan 5 tema yaitu 1) Perasaan Ibu pertama mengetahui anaknya Thalasemia (kaget, syok, tidak menerima,menerima), 2) Upaya ibu Mengobati Anak, 3), kendala ibu merawat anak thalasemia, 4) Menerima kenyataan setelah melakukan pengobatan 5) Dukungan yang diperoleh ibu. Kesimpulan Diharapkan tenaga kesehatan termasuk perawat anak dapat memberikan pengetahuan dalam perawatan dan pengetahuan kepada keluarga terutama ibu yang mendampingi anaknya sealama perawatan.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 97-105
Author(s):  
Aceng Ali Awaludin ◽  
Andhika Lungguh Perceka

Legal protection is the right to acquire justice, regularity, provision, usefulness and convenience to the rights of individuals or groups in the eyes of the law. This research discusses the protection of the patient's law when receiving health care services in Dr. Slamet Garut Hospital which is studied at the rules of consumer protection and health legislation with the aim to know how the legal protection Patients and their implementation in healthcare services and fulfilling the rights of patients by health and hospital personnel. Techniques used quantitative descriptive, univariate analysis, sample number 97 respondents, data was taken using a question sheet and the results showed that most of the respondents (66.0%) Patient's legal protection is fulfilled and nearly half the respondent (34.0%) Patient legal protection is not met. There should be a strategy or effort from the hospital to further improve the legal protection aspect of the patient in order to obtain appropriate services to the patient, so that the patient's legal protection can be fully fulfilled.


2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
pp. 21-32
Author(s):  
Susan Susyanti ◽  
Dais Lukman Nurhakim

Changes in brain structure will be experienced by the elderly, it�s causing a setback in the quality of life that has implications for independence in activity. The existence of these changes can lead to deterioration in the quality of health of the elderly both physically and psychologically, causing an impairment in the elderly's independence. The purpose of this study is to know the description of the characteristics and level of independence of the elderly in West Java Provincial Government Hospital. The research method uses quantitative descriptive of the survey approach. The sample size is 62 elderly with non random sampling technique in the form of accidental sampling. Characteristic data collection by filling in questions based on the results of elderly answers, while data on the level of independence is collected using the observation sheet which is checked list in accordance with the elderly answers. The results showed that most of the elderly (72.6%) were female, the majority of the elderly (58.1%) had lived in elderly homes for > 1 year, most of the health conditions of the elderly (51.6%) were in the sick category, almost as determined elderly (38.7%) included in the advanced category (elderly), most of the elderly (56.4%) were at moderate levels of independence. Conclusion, most of the elderly at the elderly homes are women, living > 1 year, sick condition, moderate level of independence and almost half are included in the elderly category. Suggestions for nurses to do more guidance in the form of elderly independence training, so that within its limitations the elderly are able to do their daily activities independently.


2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
pp. 33-43
Author(s):  
Dudi Ahmad M ◽  
Sri Mulyanti ◽  
Neni Nuraeni

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a condition where a person does not have immunity. The disease can be transmitted from pregnant women to the child they are carrying, in an effort to detect early HIV, VCT needs to be done. Karanganyar Community Health Center data in 2017 VCT service coverage for pregnant women in 2017 was less than 26.7%. This study aims to determine the factors associated with the use of VCT in pregnant women. This type of research is quantitative by using descriptive correlation method and cross sectional approach. The population is 70 pregnant women who were obtained by purposive sampling technique. Data obtained by closed questionnaire and data analyzed using frequency distribution and chi square test. The results showed knowledge about VCT examination included less (52.9%), attitudes included negative (55.7%), secondary education (52.9%), most did not work (67.1%), more than half received less support from their husbands (57.1%), and most did not utilize VCT services (72.9%). Factors related to the use of VCT are knowledge (p value 0,000), attitude (p value 0,000), education (p value 0,000) and husband's support (p value 0,000), unrelated factors are work (p value 0.196). The conclusion from this study factors related to the use of VCT are knowledge, attitudes, education and husband's support. Therefore, it is better for health workers, especially nurses, to provide nursing services to pregnant women, especially the use of VCT services as an effort in early detection of HIV in pregnant women. Keywords: Factors, Utilization of VCT Services


2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Muhammad Hadi Sulhan Hadi Sulhan

Katuk leaf (Sauropus Androgynus) is a kind of green leafy vegetable which has many benefits for the community, one of which is to treat heartburn, fever, earache, and yaws. Vitamins contained in Sauropus Androgynus and are useful for the body, one of which is vitamin C. Vitamin C has properties that are easily damaged against heat, and easily dissolve in water. This study aims to look at vitamin C levels in fresh, steamed and boiled Sauropus Androgynus by the UV-Vis Spectrophotometry method. Determination of vitamin C levels with this method is relatively inexpensive and good in accuracy. The results obtained with 30 samples with an average level of vitamin C in fresh Sauropus Androgynus 0.0036%, Sauropus Androgynus steamed 0, and Sauropus Androgynus boiled 0.0032%. It can be concluded that the vitamin C levels of boiled Sauropus Androgynus do not decrease significantly, compared to the levels of Vitamin C on freshSauropus Androgynus. the result is different from the Sauropus Androgynus that are steamed vitamin C levels become zero mg


2019 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
Author(s):  
Admin Admin

cover dan redaksi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document