Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

50
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Multimedia Nusantara

2656-0208, 2085-4609

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 145-168
Author(s):  
Deni Yanuar ◽  
Zakirah Azman ◽  
Febri Nurrahmi ◽  
Fithria Kamara

Kemajuan dunia digital komunikasi menyebabkan persaingan pasar semakin mengetat, berbagai perusahaan harus lebih peka dalam menentukan rencana pemasarannya. Perencanaan itu meliputi sebuah strategi yang dapat meningkatkan brand awareness (kesadaran merek). Salah satu strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan adalah strategi viral marketing. Strategi viral marketing ini sudah dilakukan oleh Harvies Coffee di Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses viral marketing melalui instagram dalam membangun brand awareness di Harvies Coffee di Banda Aceh, peneliti bermaksud menganalisis bagaimana proses viral itu dapat terjadi melalui pesan pemasaran yang disampaikan kepada khalayak melalui media sosial instagram. Untuk mengetahui karakter konsumen Harvies Coffee, peneliti berpijak pada konsep teori Elaboration Likelihood sehingga didapatkan viral marketing yang digunakan adalah high integration strategy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang informan kunci dan 4 orang infoman pendukung. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive yang dipilih berdasarkan kriteria yaitu owner Harvies Coffee, tim kreatif Harvies Coffee dan konsumen Harvies Coffee. Hasil penelitian ini adalah brand Harvies Coffee berhasil meningkatkan awarenessnya diposisi brand recall setelah melakukan viral marketing dengan memanfaatkan drama Korea Start Up melalui media sosial instagram. Kata Kunci : Brand, Awareness, Word of Mouth, Viral Marketing, Komunikasi Pemasaran, Instagram    


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 23-40
Author(s):  
Wirawan Wirawan

This ethnographic study aimed to explore the interrelationship between Buddhist values and journalism practice in DAAI TV Indonesia. The findings were derived from the participatory observation inside the newsroom of DAAI TV from August to November 2019. Related informants were interviewed and several documents, such as photos and journalists’ handbook, were collected. The results revealed that Buddhism, especially which is taught by Master Cheng Yen as the founder of Tzu Chi, is reflected in the newsroom of DAAI TV. Furthermore, the journalism practice actualises the Buddhist-oriented journalism through sammāvācā (right speech), sammākammanta (right action), and sammāājiva (right livelihood). This study argues that DAAI TV has balanced the universal values of journalism to fit their own values. Keywords: DAAI TV, organisational culture, journalism, Buddhism, ethnography, newsroom


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 169-186
Author(s):  
Silvia Pristianita ◽  
Rustono Farady Marta

Keragaman budaya memang pada dasarnya amat menarik untuk dibahas dan dipahami lebih dalam. Tidak hanya dapat dilihat melalui peninggalan-peninggalan yang bersejarah, beragam kebudayaan juga kini dapat dikreasikan menjadi sebuah film yang disaksikan oleh banyak orang. Bidadari Mencari Sayap merupakan salah satu film yang ditayangkan pada side streams platform yakni Disney+. Film Bidadari Mencari Sayap yang resmi tayang pada 02 Oktober 2020 memiliki kisah pernikahan yang amat kompleks. Film ini mengisahkan kisah rumah tangga yang terjadi antara pasangan suami istri muslim dan Tionghoa Mualaf. Menggunakan Metode Kualitatif dan paradigma intrepretatif. Dalam menganalisis film Bidadari Mencari Sayap peneliti akan menggunakan relational maintenance dari Laura Stanford dan juga Canary yang memiliki sebanyak sepuluh elemen dalam menjaga hubungan yaitu positivity, openness, assurances, sharing task, social network, join activities, mediated communication, avoidance, antisocial dan humor dielaborasikan dengan grand syntagmatic dari Semiotika Christian Metz yaitu autonomous shot, the parallel syntagm, the bracketing syntagm, the descriptive syntagm, the alternating syntagm, the scene, the episodic sequence, ordinary sequence. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini mendapati bahwa dalam film Bidadari Mencari Sayap menerapkan sebanyak delapan dari sepuluh elemen relational maintenance theories yang menghasilkan sebanyak empat sintagma dan juga sebanyak tiga autonomous shot dengan tipe yang beragam yakni subjective insert, explanatory insert dan juga displaced diegetic.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 108-122
Author(s):  
Nobertus Ribut Santoso

Public relations professionals have been dominated by females since they have good communication skills and abilities in persuading and engaging in the conversation and listening the stakeholders to build and harmonize relationships them. However, male public relations practitioners dominate in the top positions since they have been participated in the managerial roles while female are in the technical roles. In the organization, female public relations practitioners face inequalities in social, professional, and economic areas and they also find it difficult to achieve higher position because the traditional patriarchy is still strongly practiced. It harder for them to break this barrier. Family and children, on the other hand, become big considerations for females to climb the higher position since it will give bigger responsibilities. Moreover, the massive development of digital technologies provides more opportunities for female public relations professionals to intensively engage with the stakeholders. On the other hand, these technologies bring privilege for males since they are more digital technical skills. To compete with males in digital public relations, females should enhance their digital skills, wisely manage their time, learn to take new challenges making them one step ahead, and actively participate in every organizational activity to voice their ideas and straighten up false assumptions and misconceptions about females.  Meanwhile, males should be versatile public relations professionals in the digital era by combining masculine and feminine values to find the best public relations practices.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 93-107
Author(s):  
Anindita Widiastuti ◽  
Kunto Adi Wibowo ◽  
Benazir Bona Pratamawaty

Partisan selective exposure to online COVID-19 news articles is hypothesized to increase one’s exposure time to politically opinion-reinforcing news when exposed to a more opinion-reinforcing news environment and to increase one’s exposure time to politically opinion-challenging news when exposed to a more opinion-challenging news environment. This blocked 2x3 within-subjects experimental study crossed partisan stance (Pro Jokowi vs. Pro Anies) as the blocking factor with news conditions as the experimental factors (Pro vs. Contra vs. Control). The study randomly assigned 216 participants living in the Jakarta metropolitan area during the COVID-19 pandemic to two experimental and one control group for each stance (Pro Stance, Contra Stance, Control). Data shows how participants significantly spent more time on politically opinion-reinforcing news when in the Pro Stance condition, compared to when in the Contra Stance condition, and compared to when in the Control condition. Participants only significantly spent more time on politically opinion-challenging news when in the Contra Stance condition as compared to when in the Pro Stance condition, but not significantly as when compared to in the Control condition. The study took a look at how partisan selective exposure may play out in a certain news environment and found how a polarized news environment would lead to a more polarized exposure, which could get disastrous as it may play a role in people’s behavior towards the COVID-19 pandemic. Hence, getting ourselves accustomed to perspectives from an equal news environment could lead us to be less polarized, and therefore be wiser at determining our standpoints towards the COVID-19 pandemic.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 65-81
Author(s):  
Dwi Kartikawati

  Abstrak Riset ini memfokuskan  pada bagaimana dinamika komunikasi partisipasi para warga melalui media WhatsApp grup di tingkat RT (Rukun Tetangga) di salah satu wilayah di Pasar Minggu Jakarta dalam antisipasi bahaya penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas.  Perjuangan melawan pandemi ini bukan hanya milik pemerintah semata, melainkan juga menjadi tanggung jawab  masyarakat Indonesia. Untuk mengantisipasi bahaya penularan virus Covid-19 ini, peran pengurus Rukun Tetangga (RT) sebagai agen dari upaya pemerintah dalam  pencegahan penyebaran virus Covid-19 menjadi penting. Komunikasi partisipasi  memberikan ruang bagi masyarakat untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan. Dengan memanfaatka media WhatsApp memungkinkan terciptakan ruang publik virtual, sehingga terjalin komunikasi partisipatif yang bermanfaat. Kerangka teori yang digunakan adalah komunikasi partisipasi, konsep dinamika, media komunikasi WhatsApp dan public sphere virtual.  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika komunikasi partisipasi warga yang dilakukan melalui grup WhatsAppp dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19,  mendasarkan pada 4 (empat) unsur yaitu unsur heteroglasia, unsur dialogis, unsur poliponi dan  unsur karnaval.  Tipologi pola partisipasi dalam komunikasi warga melalui WhatsApp  ada pada pola Co-management dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara bersama-sama dalam pengelolaan pencegahan virus covid19. Dinamika komunikasi partisipasi ini memiliki satu tujuan bersama yaitu melakukan pembangunan kesehatan di wilayah rukun tetangga.  Sehingga menjadikan warga dapat terus mematuhi protokol kesehatan dan keamanan keluarga dan warga. Karena bagaimanapun virus Covid19 bukan hanya persoalan bahaya virus, tapi juga berpengaruh pada situasi sosial yang lebih kompleks, yaitu  ketahanan ekonomi warga. Kata Kunci: Komunikasi Partisipasi, Media Sosial, Media WhatsApp


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1-22
Author(s):  
Chininta Rizka Angelia

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persaingan kompetitif antar produsen yang mendorong produsen untuk menyusun strategi pemasaran demi terserapnya kelimpahruahan produksi. Produsen berupaya menciptakan imaji kebutuhan melalui sistem tanda pada media sosial dengan konsep endorsement. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar pemanfaatan sistem tanda pada media sosial yang dilakukan produsen untuk membangkitkan konsumsi. Berbasis teori Masyarakat Konsumsi dari Jean Baudrillard, penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan metode analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produsen menyelipkan aktivitas pemasaran melalui sistem tanda pada foto endorser di Instagram. Temuan lain dalam penelitian ini adalah terdapat relasi saling memasarkan antara produsen dan endorser. Kata Kunci: masyarakat konsumsi,  endorsement, media sosial, Instagram, semiotika, roland barthes


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 41-64
Author(s):  
Aphrodita Julia Saraswati

Di seluruh dunia dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh berbagai sektor industri, tidak terkecuali industri pertunjukan musik. Di Indonesia khususnya, sektor ini merupakan salah satu yang menjadi pemasukan bagi industri ekonomi kreatif dan pariwisata. Industri pertunjukan musik harus tetap bertahan dengan kehilangan separuh dari sumber pendapatan utamanya. Studi ini berupaya mengkaji implementasi strategi respon krisis dan adaptasi inovasi yang dilakukan oleh salah satu promotor musik acara festival tahunan di Indonesia, Synchronize Festival, berdasarkan kerangka teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT) dan Diffusion of Innovations. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak penyelenggara acara berhasil menerapkan strategi respon rebuilding posture dan rebolstering posture, serta menjalankan lima tahapan proses difusi inovasi, namun kurang tanggap dalam proses crisis recognition. Kata Kunci: SCCT, diffusion of innovations, krisis, industri pertunjukan musik, pandemi


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 82-92
Author(s):  
Ramadhan Maulana Putra ◽  
Intan Primadini

The Covid-19 pandemic has resulted in one of the largest cinema companies in Indonesia, Cinema XXI, to temporarily close their business. Despite the closing, Cinema XXI is still trying to build the engagement with their customers on social media by carrying out marketing activities through the Instagram @Cinema.21. Therefore, the aim of this study is to find out how Cinemas utilizing social media in creating customer engagement during Covid-19. This study is a quantitative research and data is obtained through survey using questionnaire. This research questionnaire was distributed to 400 respondents. Based on the result of this study, it is known that Read Dimension has the highest influence on Engagement. Furthermore, Social Media Marketing was found to significantly influence Customer Engagement.   Keywords: Covid-19, Cinema XXI, Social Media, Social Media Marketing, Customer Engagement.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 123-144
Author(s):  
Risma Hasna Dwiwina ◽  
Kinkin Yuliaty Subarsa Putri

Media sosial pada saat ini digunakan oleh hampir seluruh masyarakat dunia. Media sosial dengan berbagai jenis dan fungsinya dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi, berinteraksi, berdiskusi maupun bertukar opini. Salah satu media sosial yang paling banyak memiliki pengguna adalah Twitter. Twitter dengan fitur-fiturnya yang ada memudahkan penggunanya untuk berinteraksi serta berkomunikasi. Twitter kini tidak hanya diramaikan dengan akun-akun pemerintah maupun selebritas saja. Akun auto base juga turut meramaikan Twitter. Akun auto base turut menjadi perhatian pengguna Twitter dikarenakan akun tersebut dapat memungkinkan pengiriman pesan secara anonim dan dapat menjadi media bagi pengguna Twitter untuk menyalurkan kesukaan yang sama dalam sebuah komunitas maupun sebagai media berdiskusi dan saling berbagi opini. Salah satu akun auto base di Twitter yang dimanfaatkan sebagai media untuk berdiskusi dan juga berbagi opini adalah akun @collegemenfess. Akun yang dikhususkan untuk mahasiswa ini dapat dimanfaatkan untuk saling berbagi opini. Fenomena auto base dan pemanfaatannya ini menarik peneliti untuk mencari tahu bagaimana  pemanfaatan auto base sebagai media berbagi opini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pemanfaatan akun auto base di Twitter sebagai media saling berbagi opini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus kepada akun auto base @collegemenfess. Hasil dan analisis dari penelitian ini menenemukan bahwa para pengguna auto base @collegemenfess memanfaatkan akun ini sebagai media saling berbagi opini melalui menfess yang dikirim maupun memberikan opini melalui komentar-komentar terkait suatu isu yang sedang dibahas. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan adanya pemanfaatan akun auto base sebagai media berbagi opini dengan cara mengirim menfess dan menulis di kolom komentar pada akun auto base @collegemenfess.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document