Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

44
(FIVE YEARS 44)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

2656-0364

Author(s):  
Sofia Februanti
Keyword(s):  

Anak merupakan investasi dan harapan masa depan bangsa. Namun masih banyak kejadian kekerasan seksual di Indonesia. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu meningkatkan pengetahuan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sukasirna dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual. Target yang ingin dicapai adalah siswa- siswi mengerti program underwear rules untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberikan pendidikan seks pada siswa- siswi kelas 4, 5, 6; serta menonton video kiko and the hand. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 61 orang, kelas 4, 5, dan 6. Siswa diberikan soal pre test pada awal pertemuan dan post test pada akhir pertemuan sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Sarana dan prasarana yang digunakan proyektor, laptop, poster underwear rules. Hasil kegiatan implementasi pendidikan seks underwear rules sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual di MI Sukasirna Tasikmalaya adalah terjadi peningkatan pengetahuan setelah kegiatan, dengan hasil rata- rata pre tes 63,9, dan rata- rata post test 91, sehingga rata-rata peningkatan pengetahuan sebanyak 27 poin


Author(s):  
Syifa Agnia Nirmala ◽  
Dede Gantini ◽  
Dita Eka Mardiani

ABSTRACT Hunger and malnutrition cause the highest death rates worldwide. At least 17,289 children die every day due to hunger and malnutrition. Based on data of  the 496 districts / cities in Indonesia, 404 districts / cities have acute-chronic nutritional problems, 20 districts / cities have chronic nutritional problems, 63 regencies / cities have acute nutritional problems and 9 districts / cities that do not found nutritional problems (MOH, 2017). The purpose of this health education is to increase the knowledge of mothers about malnutrition in children under five in Sindangsari Village, Cimerak District, Pangandaran Regency through health education. As well as identifying the mother's knowledge after giving health education about malnutrition to toddlers. The case taking method used is the health education method. According to Notoatmodjo (2012) health education is all activities to provide and increase knowledge, attitudes, practices for individuals, groups or communities in maintaining and improving their own health. From the results of health education, it can be seen that the knowledge of mothers about malnutrition among toddlers in Sindangsari Village, about before health education was implemented, most of them had less knowledge (66.7%). After the implementation of health education, most of them have good knowledge (77.77%). It can be seen the average value before health education (60.5%). and after health education (88%). There was an increase (27.5%).


Author(s):  
Oktaviani Oktaviani ◽  
Heti Ira Ayue ◽  
Riny Natalina

Stunting merupakan salah masalah kurang gizi kronis yang terjadi pada mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak pada usia berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak. Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Di Provinsi Kalimantan Tengah jumlah anak stunting sampai akhir 2017 mencapai 39% dari total anak balita. Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu Kabupaten yang angka kejadian stunting tinggi yaitu sebesar 54,84%. Persiapan dan pengawasan selama masa kehamilan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas ibu hamil. Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui program kelas ibu hamil. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan metode pendidikan kesehatan melalui kelas ibu hamil. Sasaran kegiatan ini adalah 8 orang ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ampah II. Hasil kegiatan ini diperoleh ibu hamil terdapat peningkatan pengetahuan tentang stunting dan ibu hamil dapat melakukan interaksi dan diskusi mengenai masalah maupun kebutuhan selama masa kehamilan. Selain itu, bidan di Puskesmas juga semakin mengenal lebih dekat ibu hamil. Implementasi Kelas ibu hamil sebagai salah satu wahana yang dapat digunakan dalam berbagi informasi pengetahuan dan wawasan mengenai stunting.


Author(s):  
Alfeus Manuntung

Diabetes Mellitus Type 2 is the most common endocrine disease and the most common form of diabetes. Type 2 Diabetes Mellitus requires independent medical treatment and management education to prevent acute complications and reduce the risk of long-term complications. Management of Type 2 Diabetes Mellitus in patients while being hospitalized is the responsibility of the health team. The number of sufferers of diabetes mellitus (DM) from year to year tends to increase, in 1995 the number of DM sufferers in the world according to WHO as many as 135 million people and is expected to continue to increase to 299 million people in 2025. The purpose of this community service activity is to increase knowledge about independent blood sugar monitoring in Ampah Village II The working area of Ampah Health Center, East Barito Regency. The target in this community service activity is people with Type 2 Diabetes Mellitus (diabetes) aged 52 to 72 years in the work area of the Ampah Health Center. The implementation of community service activities was carried out in November 2018. The place of implementation of this community service is in the village of Ampah II, the work area of the Ampah Health Center, East Barito Regency. Counseling in community service activities uses tools such as leaflets, laptops, LCDs, TOAs, and microphones. Keyword : Knowledge, monitoring, blood sugar levels, diabetes mellitus


Author(s):  
Rani Rubiyanti
Keyword(s):  

Kewirausahaan adalah suatu proses membelai bisnis baru, mengorganisasikan sumberdaya-sumberdaya seperti; sumberdaya manusia (tenga kerja), sumberdaya alam (bahan baku) yang diperlukan untuk kegiatan pemberian nilai tambah ekonomis yang akan menghasilkan produk, baik barang maupun jasa dengan mempertimbangkan risiko yang terkait. Secara sederhana digital marketing adalah terminologi yang mencoba mendeskripsikan jasa pemasaran terintegrasi yang digunakan untuk menarik perhatian, serta pelibatan konsumen secara online. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah mengembangkan program sebelumnya dimana belum ada penyampaian ilmu tentang strategi kewirausahaan dan pemasaran dengan teknik digital marketing agar masyarakat dapat berwirausaha dan memasarkan produk teh binahong ke masyarakat luas. Sasaran utama program PKM ini adalah warga Kelurahan Lengkongsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan masyarakat tidak produktif secara ekonomis. Metode yang digunakan meliputi ceramah, praktik langsung, dan diskusi. Hasil kegiatan memyimpulkan bahwa: 1) Pengetahuan peserta tentang strategi kewirausahaan dan digital marketing meningkat; 2) Masyarakat dapat membuat dan mengemas teh binahong; dan 3) Kegiatan ini telah memberi manfaat bagi masyarakat Sidorejo, khususnya ibu-ibu PKK dengan meningkatnya keinginan peserta menjual produk the binahong pada salah satu akun digital marketing.


Author(s):  
Wita Listiani ◽  
Siti Saadah Mardiah ◽  
Dita Eka Mardiani

ABSTRACT World data of 76.3% of the world's youth population states that the young women population is mostly stressed when menarche other Data shows as many as 54% of young women experience anxiety when the menarche cannot perform such activities normally with peers (WHO, 2011). The results of RISKESDAS Indonesia in 2012 showed that the average age of menarche in Indonesia is 13 years, with events earlier than 9 years of age or later until age 17 years. Teenagers who will experience the menarche require good mental preparedness. Readiness facing the menarche is a condition that shows that one is ready to achieve one of the physical maturity that comes the menarche. The purpose of this health education is to identify the knowledge of teenagers before the targeting of the health education of menarche. As well as identifying the adolescent knowledge after the menarche health education was given. The case-taking method used is a descriptive study. According to Hidayat (2010) A descriptive method is a method used to find widest knowledge of the object at any given time. From the results of health education can be known by the knowledge of young women at SDN 1 Sindangsari about Menarche before the health education is carried out most have enough knowledge (56.7%). After the health education has been conducted mostly have good knowledge (53.3%). Can be know the average value before the health education (56.8%). And after the health education (78.1%). Increased (21.3%).


Author(s):  
Untung Halajur

 Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk menumbuhkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga. Salah satunya adalah dengan melakukan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga. Salah satu indikator yang dipakai adalah kegiatan mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi (kebersihan) dengan membersihkan tangan dan jari jemari serta kuku-kuku menggunakan air mengalir dan sabun dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit; seperti trachoma dan sakit mata (mata merah) serta kuman patogen yang menjadi penyebab utama ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sangat umum dijumpai pada jari dan telapak tangan. Membudayakan cuci tangan menggunakan sabun secara benar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat.3 Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pembahaman keluarga tentang pentingnya cuci tangan di empat waktu penting untuk mencegah penularan penyakit melalui tangan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak usia 6 – 10 tahun dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan berusia 45 tahun dengan melakukan kunjungan rumah dan memberikan pendidikan dan pelatihan kesehatan berupa pelatihan keterampilan CPTS dengan tujuh langkah. Kemudian selama 21 hari dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan pendampingan dan evaluasi perilaku CPTS.


Author(s):  
Rinela Padmawati ◽  
Dewi Vimala

Children if they get abusive treatment from others tend not to know how to refuse. Especially if they get sexually abused they feel they don't understand that they have been sexually abused. This phenomenon occurs because children do not really understand that the body must be protected from violence, including sexual violence. They only understand that their parents must protect their bodies. Whereas the perpetrators of sexual violence against children according to the records of the Indonesian Child Protection Commission are the closest people to children, such as stepparents, biological relatives, and friends. Therefore it is necessary to provide knowledge on how to protect their own bodies from sexual violence.Community service activities are carried out as a way to provide knowledge to maintain sexual violence against children through comic media (illustrated stories) given to elementary school children in Class 2. Knowledge is assessed from the increase in pre-test and post-test scores given to students. The result is an increase in student knowledge after reading the comic with the title "I am My Body Protector".It is hoped that this comic giving activity can be given to all elementary schools in Cirebon


Author(s):  
Yani Mulyani

Prevalensi overweight dan obesitas  pada anak di dunia meningkat dari 4,2% di tahun 1990 menjadi 6,7% di tahun 2010, dan diperkirakan akan mencapai 9,1% di tahun 2020. Obesitas merupakan kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Akumulasi penimbunan lemak terjadi ketika asupan makanan lebih besar dari energi yang digunakan untuk aktifitas. Salah satu upaya pencegahan melalui penyuluhan kesehatan sebagai bagian pemahaman dan motivasi bagi usia remaja untuk mencegah kejadian obesitas di masa yang akan datang. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan kesehatan yang memberikan informasi pola hidup untuk pencegahan obesitas. Kegiatan dilaksanakan di SMP Ibnu Sina Bandung.  Penyuluhan dilakukan dengan  fokus utama terdiri dari  informasi dasar obesitas, dampak obesitas, penyebab obesitas dan pilihan pola hidup pencegahan obesitas dari batasan asupan karbohidrat  diserta  pemeriksaan kesehatan terdiri dari IMT (indeks massa tubuh). Kegiatan  melibatkan siswa SMP kelas 7, 8 dan 9 dengan rentang usia 11- 15 tahun.  Dari nilai IMT siswa SMP dengan subjek sebanyak 110 siswa diperoleh terdapat 8,8% siswa/i dengan kriteria obesitas dan 15,16% siswa/i dengan kriteria overweight. Kesimpulan: kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap perbaikan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai obesitas dan pencegahannya


Author(s):  
Dewi Aryanti

Obesity is a health problem that has a risk of cardiovascular, metabolic and even malignant diseases. One mediator between obesity and depression is emotional eating behavior. The purpose of this community service activity is to help a special group of students who are obese in creating self-awareness of emotional eating and understanding the management of problems emotional eating through a methodical approach and spiritual emotional freedom technique (SEFT), relaxation and introduction of methods cognitive-behavioral therapy (CBT). The method used was counseling or training for 14 obese students (7 obese 1 and 7 obese 2) at the Polytechnic of the Ministry of Health Tasikmalaya. Students are given pre-test and post-test questions to measure the understanding/knowledge gained. Also, students evaluate themselves to measure emotional eating behavior using the emotional eater questionnaire Garaulet. Measurement of the level of emotional eating is done on the first day of training and evaluated five months later. The results of this activity are the creation of participant's self-awareness of the level of emotional eating behavior, participants can demonstrate the management of emotional eating, the increase in the average knowledge of participants in the management of emotional eating (the average value increased from 77.4 to 90) and the progress of the average level of emotional eating behavior ( score decreased 1.35).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document