Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali

2715-8462, 2302-0547

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Agung Drajat Sucipto

The trend of Hijrah in Indonesia has made several fashion industries develop rapidly. This is strengthened by artists or public figures who decide to ‘hijrah’, so that their fans will follow. Not a few artists who left the entertainment world have transformed into businessmen of Muslim clothing, headscarves to hijabers on instagram. On the other hand, fulfilling the need for Islamic dress makes it more expensive to follow the development of increasingly diverse fashion models. This consumptive behavior paradigm is caused by a shift and change in the values of capital. This research examines how Karl Marx's approach to historical materialism is related to the proposition that production and distribution are the basis of humans in helping to develop their existence. For him, the process of human life in history is divided into two factors, namely the basis (economic factors) and the superstructure (religion). In principle, Marx emphasized that the economic basis is what will determine the superstructure of society. Marx said religion was like opium. The more people serve their religion, the more they lose themselves. Because man made religion, not religion made man.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 296-308
Author(s):  
Yani Yunita

Character education is a transformation of the values of life to be developed in a person's personality so that they become one in that person's life behavior. In this definition there are three important ideas, namely: 1) the process of transforming values, 2) being developed in personality, and 3) becoming one in behavior.Education has a very important role in shaping a person's character, because with education it can help someone who didn't know anything to know or is like a newborn if he is formed with a good education then he will be good and vice versa if he is formed. with a bad education then he will be a bad person too.In the Islamic perspective, theoretical character education has actually existed since Islam was revealed in the world as the Prophet Muhammad SAW was sent to improve or perfect human morals (character). Islamic teachings themselves contain a system of teachings that not only emphasize the aspects of faith, worship and mu'amalah, but also morals.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 338-357
Author(s):  
Sarno Hanipudin

Education represent major capital to increase excellent human resource of a nation. Teacher is the most determining factor to reach the education excellence. Islam has emphasized the importance of human resource excellence, and the importance of education excellence to reach victorius live. Therefore, Islam place teacher as determinant key factor of education success, as practiced by Rasulullah as teacher with the feature that recently marked as modern teacher’s features.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 309-325
Author(s):  
Raha Bistara

Artikel ini ingin membahas bagaimana hubungan ulama Timur Tengah dengan kepulauan Nusantara abad ke-XVII dank e-XVIII melalui pemikiran Azyumardi Azra. Di mana jaringan ulama ini yang akan menemukan corak baru dalam tradisi keislaman di Timur Tengah dan Nusantara yakni berupa neo-sufisme. Neo-sufisme ini bukan tradisi keislaman modern yang muncul abad ke-XIX atau abad ke-XX melainkan pembaruan ini sudah dimulai abad ke-XVII kemudian disempurnakan pada abad ke-XVIII. Corak pembaruan ini meskipun bersifat kebaharuan tidak menghilangkan paradigma lama mengenai tasawuf. Tasawuf yang bersifat ex-travagant masih dipraktikan disejumlah orang di Mekkah. Meski demikian tidak terbukti bahwa para ulama kita berusaha menghapuskan seluruh aspek tradisi lebih awal dari tarekat-tarekat. Tidak hanya itu saja, neo-sufisme juga menjawab tuduhan kaum modernis yang mengganggap bahwa tasawuf hanya berkutat masalah jalan spriritual saja melainkan juga berkontibusi besar dalam urusan duniawi seperti  Syekh Yusud al-Maqassari yang menjadi pemimpin perang dan Arsyad al-Banjiri sebagai mufti dan seruan berjihad melawan kaum kolonialis.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 413-425
Author(s):  
Andi Holilulloh ◽  
Fouad Larhzizer

Al-Quran al-karim is a book of samawi (God’s talk) which is the last book that Allah SWT has given to all muslims and it has a function as a guideline and an advice not only for arab people but also for all muslim people in the world. Al-Quran consists of all aspects about human’s life, in other hand it is suitable for all aspects on vertical and horizontal, and the relationship between human and nature is truly in the Al-Quran. Globalization is a challenge that we could not stay away, the center of information that gives a lot of advantages to all humans and also it becomes a sharp knife that could stab someone’s future especially to the students of Islamic boarding house where they face the challenge while they are living and studying Islamic education, Islamic classic books, learning to read Al-Quran. Enslavement is actually meant as public problems and it is related to the impact of globalization among us and it makes us to discuss more about this case. Hermeneutik has a role about this case  to have function and to give an easy interpretation  of verse of Al-Quran, it can make us easy to analyze verses what we are meaning, this study is actually around us from the past to complete all aspects in the Al-Quran, both the verses and the meanings.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 441-452
Author(s):  
Muhammad Fauzil ‘Adzim ◽  
Nela Syarah Vrikati
Keyword(s):  

Artikel ini ingin membahas bagaimana Islam dikaji dari kacamata keilmuan bukan dari sisi kayikinan. Islam dikaji dari segi pengetahuan menggunakan ilmu yang sering kita sebut sebagai Islamic Studies. Islamic studies ini sebagai pisau analisa dalam memahami Islam dari sisi pengetahuan bukan dari sisi keyakinan. Dalam islamic studies ini juga ada beberapa cara pandang dalam memahami Islam di anataranya ada segi normatif dan segi historis. Normatif ini adalah acara pandang sarjana muslim dalam mengkaji Islam dari segi teks, yang mana teks ini (al-Quran dan Sunnah) untuk memantapakan keyakinan mereka terhadap Islam itu sendiri. Untuk menguatkan segi nash (teks) maka diperlukan sisi historis dalam mengkaji Islam. historis menjadi penting dalam mengkaji Islam karena menguatkan, dan memantapkan eksistensi Islam itu sendiri dalam kancah ilmu pengetahuan.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 358-376
Author(s):  
Nur Huda ◽  
Athiyyatus Sa’adah Albadriyah

This study aims to analyze the al-Qur'an reception at Al-Husna Islamic Boarding School Sidorejo Pamotan Rembang. This research is a qualitative research using inductive descriptive method. Qualitative research is a research procedure that analyzes descriptive data in the form of speech or written observations. Inductive descriptive method aims to describe and analyze data to obtain a general description or description of the al-Qu'ran reception at Al-Husna Islamic Boarding School. This research confirms that the Qur'an is a holy book that is always in harmony with all situations and conditions (ṣāliḥ li kulli zamān wa makān). The theory used by the researcher here is Karl Mannheim's sociological theory of meaning, which focuses on three typologies of meaning, namely objective, expressive, and documentary meanings. This study yielded at least two findings. First, there were several types of receptions at the Al-Husna Islamic Boarding School. Second, the meanings inherent in the reception include, a) objective meaning, that the variety of reception behavior at Al-Husna Islamic Boarding School is part of a symbol of obedience and disbelief towards the pondok regulations, b) the meaning of expression is manifested in the form of self-internalization with values positive values in the continuous learning process of the Koran, and c) documentary meaning is manifested in the form of local contextualization of a comprehensive cultural system.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 326-337
Author(s):  
Akhirin Akhirin

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar fiqih memiliki tujuan penelitian berupa uraian pola asuh orang tua, menjelaskan motivasi belajar siswa dan mendiskripsikan apakah terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar fiqih siswa MI. Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 59 responden,   merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner/angket untuk menjaring data X dan data Y. Data  penelitian  yang  terkumpul  dianalisis  dengan  menggunakan  teknik  analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa ). Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan analisis regresi satu prediktor, diperoleh harga Freg = 12,7202, sedangkan nilai pada tabel (Ft), pada taraf signifikansi 5 % diperoleh 4,02 dan pada taraf signifikansi 1 %, diperoleh 7,12. Dengan demikian Freg = 12,7202 > Ftabel dan hasilnya signifikan. Adapun koefisien determinasinya adalah 0,1824= 18,25%. Ini berarti bahwa sebesar 36,1% variasi motivasi belajar (Y) dapat dijelaskan oleh persepsi tentang bimbingan orang tua (X).


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 377-395
Author(s):  
Ismah Ismah

Lembaga pendidikan Isalm (LPI) telah banyak berkontribusi dalam pengembanagan pendididiakn di Indonesia, baik pendidikan formal maupun non formal, Pendidikan Islam merupakan sub sistem dari sistem pendidikan nasional., maka masing- masing lembaga pendidikan Islam yang ada berfungsi untuk mencapai tujuan lembaga yang ditetapkan. Keberadaan Lembaga Islam baik pesantren, madrasah atau sekolah-sekolah agama dan perguruan tngigi agama Islam memiliki peranan yang besar bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional. akan tetapi seringkali LPI mengalami kendala dalam melakukan penegembangan karena seringkali model penegelolaannya memakai pola konvesional . Untuk itu LPI sudah harus menerpakan sistem manajemen pengelolaan yang dapat mengikuti perkembangan zamannya agar tidak ditinggalkan masyarakat.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 396-412
Author(s):  
Nasrul Umam ◽  
Masruri Masruri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hadits tentang mengajak bercanda dan memanggilnya dengan penuh kasih sayang dapat dijadikan sebagai hujjah dalam pendidikan Islam. Penelitian ini termasuk penelitian hadits dengan merujuk kepada kitab-kitab hadits. Peneliti terlebih dahulu melakukan takhrij hadits untuk mengetahui sumber hadits tersebut tertulis. Kemudian dilakukan kritik terhadap sanad dan matan hadits untuk mengetahui derajat hadits dari segi kualitas dan kuantitasnya. Hasil penelitian menunjukkan, a) hadits ini tertulis pada kitab Sunan Abi Dawud, Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Jami’ Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah; b) dari segi kuantitas tergolong hadits gharib mutlaq karena salah satu tabaqah sanad terdapat satu orang perawi hadits; c) dari segi kualitas tergolong hadits hasan li dzatihi karena memenuhi kriteria-kriterianya; d) hadits ini dapat dijadikan sebagai hujjah dalam pengambilan dasar hukum Islam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document