Hisab dan rukyat, hakikatnya, adalah cara untuk mengetahui pergantian bulan. Kajian ini memperlihatkan beberapa temuan. Pertama, korelasi antara hadis Kuraib dan terjadinya perbedaan penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzul Hijjah di Indonesia. Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan bahwa Indonesia secara keseluruhan menjadi satu wilayah hukum (wilayatul hukmi). Kedua, tentang keberhasilan rukyat al-hilal di satu kawasan yang diberlakukan bagi kawasan lain di muka bumi. Perlu diketahui bersama bahwa visibilitas pertama hilal tidak meliputi seluruh muka bumi pada hari yang sama, melainkan membelahnya menjadi dua bagian: (1) bagian sebelah Barat yang dapat melihat hilal dan (2) bagian sebelah Timur yang tidak dapat melihat hilal.Hisab and rukyat is a way to know the turn of the month. This study shows several findings. First is the correlation between Kuraib traditions and differences in the determination of the beginning of Ramadan, Shawwal, and Dhul-Hijjah in Indonesia. Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia has stated that Indonesia as a whole into a single jurisdiction (wilayatul hukmi). Second, on the success rukyat alhilal in one area that applied to other regions of earth. Important to know that the first visibility of the new moon does not cover the entire face of the earth on the same day, but splitting it into two parts: (1) part of the West to see the new moon, and (2) part of the East were not able to see the new moon.