A Cross-sectional Study to Examine the Association Between Dietary Patterns and Risk of Overweight and Obesity in Hong Kong Chinese Adolescents Aged 10–12 Years

2014 ◽  
Vol 33 (6) ◽  
pp. 450-458 ◽  
Author(s):  
Ruth Chan ◽  
Dicken Chan ◽  
Winny Lau ◽  
Dominic Lo ◽  
Liz Li ◽  
...  
Nutrients ◽  
2021 ◽  
Vol 13 (12) ◽  
pp. 4331
Author(s):  
Jingfen Zhu ◽  
Yinliang Tan ◽  
Weiyi Lu ◽  
Yaping He ◽  
Zhiping Yu

Poor nutrition or insufficient physical activity (PA) are risk factors for obesity and chronic diseases. This 2019 cross-sectional study from the school health survey examined the dietary and PA behaviors of Chinese adolescents. A total of 12,860 adolescents aged 11–18 participated through multistage and stratified cluster random sampling. A questionnaire collected data on weight, PA, sedentary lifestyle, and eating habits. Unhealthy behaviors were identified and summed up for each behavior. Participants were then classified into high and low amounts of risk behaviors. Weight status was defined using Body Mass Index (BMI) cutoff points for Chinese individuals aged 6–18. Multinomial logistic regression was used to assess effects of lifestyle behaviors on weight status. The prevalence of overweight and obesity was 22.3% among all participants (30.6% in boys, 13.2% in girls). Females engaged in more risk physical activities (4.12 vs. 3.80, p < 0.05), while males engaged in more risk dietary activities (2.20 vs. 2.02, p < 0.05). Higher number of risk dietary, PA, and sedentary behaviors were all significantly correlated with higher BMI (dietary: r = 0.064; PA: r = 0.099; sedentary: r = 0.161; p < 0.001 for all) and body weight (dietary: r = 0.124; PA: r = 0.128; sedentary: r = 0.222; p < 0.001 for all). Risk sedentary behaviors was a significant risk factor for overweight/obesity (Adjusted Odds Ratio AOR = 1.30, 95% Confidence Interval CI 1.11–1.52). Obesity and unhealthy lifestyle behaviors remain a concern among Chinese adolescents. These results provide an update on the factors contributing to overweight/obesity among adolescents and call for efforts to address obesity among adolescents.


Author(s):  
Nelly Nelly ◽  
Mansyur Arief ◽  
Ilham Jaya Patellongi

Berdasarkan estimasi WHO, obesitas menjadi masalah kesehatan di dunia. Selain karena insidennya meningkat,juga karena obesitas menimbulkan berbagai komplikasi penyakit metabolik dan vaskuler  seperti sindrom metabolik, penyakit jantung, stroke dan gangguan pembekuan darah. Mengingat insiden obesitas pada saat ini telah mengalami pergeseran dari dewasa ke usia anak dan remaja serta berbagai komplikasi yang ditimbulkan oleh obesitas itu sendiri  maka dianggap perlu dilakukan deteksi dini adanya gangguan hemostasispada obesitas usia anak dan remaja untuk mencegah komorbiditas obesitas dikemudian hari. Desain penelitian ini adalah cross sectional study yang dilakukan di SMA Katolik Rajawali  Makassar dengan menggunakan sampel  siswa yang berumur sekitar 10-18 tahun. Dilakukan pemeriksaan antropometrik dan pemeriksaan nilai Clothing Time (TT), Prothrombine Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastine Time(aPTT). Obesitas dinyatakan berdasarkan Kategori IMT yang ditentukan berdasarkan ambang batas Z-Score sedangkan kategorilingkar pinggang ditentukan berdasarkan Waist Circumfrence for Hong Kong Chinese Children (2008). Data dianalisis dengan independent t-test untuk menilai perbedaan nilai CT, PT dan aPTT pada remaja obes dan berat badan normal sedangkan  uji korelasi pearson digunakan untuk melihat adanya hubungan antara IMT dan LP dengan nilai CT, PT dan aPTT pada remaja obes. Subyek adalah siswa siswi SMA Katolik Rajawali Makassar dengan rerata umur 15 tahun terdiri dari 33 orang laki-laki (22 obesitas,11 normal) dan 16 perempuan (5 obesitas,11 normal). Didapatkan perbedaan bermakna antara nilai CT, PT dan aPTT pada remaja obes dan berat badan normal. Nilai rata-rata CT, PT dan  pada kelompok normal adalah masing-masing aPTT 11±1,23; 13,86 ± 0,63 detik ; 32,90 + 1,77 detik dan pada kelompok obes adalah nilai CT,PT dan aPTT adalah 9 ±1,7; 13,11 + 0,59 detik dan 31,92+3,82 detik. Selain itu, terdapat korelasi negatif antara nilai CT,PT dan LP pada remaja obes namun tidak ditemukan adanya korelasi antara IMT dan LP dengan nilai aPTT pada remaja obes. Nilai CT, PT dan aPTT pada remaja obes cenderung memendek dibandingkan dengan berat badan normal.Semakin tinggi nilai IMT dan LP, maka nilai CT, PT dan aPTT semakin memendek.   Keywords : obesitas, remaja CT,PT,aPTT


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document