Abstrak
Nikel merupakan unsur logam yang penggunaannya sudah dikenal dalam industri, terutama pada pelapisan logam dan paduan. Pengolahan nikel dari bijih nikel laterit (jenis Limonit) menggunakan proses hidrometalurgi Atmospheric Pressure Acid Leaching (APAL) yang dinilai lebih ekonomis karena pemakaian energi dan biaya operasional cukup rendah. Media pelarut yang digunakan berupa larutan asam sulfat (H2SO4). Sebelum dilakukan pengolahan, karakterisasi bijih dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Flourscence (XRF), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Metode penelitian yang dilakukan yaitu literature review. Hasil review dari beberapa artikel jurnal menunjukkan bahwa kadar nikel yang terkandung pada suatu bijih sekitar 1,42%, 2,94 dan 0,95% serta sisanya adalah pengotor. Kondisi operasi yang tepat akan menghasilkan pemurnian nikel yang cukup tinggi. Parameter kondisi operasi yang dapat memengaruhi proses pemisahan nikel diantaranya suhu operasi yang ditunjukan dengan semakin meningkatnya % ekstraksi nikel seiring dengan kenaikan suhu. Selain suhu operasi, konsentrasi pelarut juga salah satu parameter yang mempengaruhi % ekstraksi karena semakin tinggi ion H+ akan memudahkan proses pelarutan sehingga akan mengikat Nikel Oksida yang terdapat pada bijih. Suhu paling optimal untuk menghasilkan nikel dengan kemurnian tinggi dalam operasi pelindian atmosferik adalah 90°C dan konsentrasi asam sulfat 5 M.
Kata Kunci: Nikel, pelindian, suhu, konsentrasi
Abstract
Nickel is a metal element whose use is well known in industry, especially in metal and alloy plating. The processing of nickel from laterite nickel ore (Limonite type) uses a hydrometallurgical process of Atmospheric Pressure Acid Leaching (APAL) which is considered more economical because energy consumption and operational costs are quite low. The solvent medium used is a solution of sulfuric acid (H2SO4). Prior to processing, ore characterization was carried out using X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Flourscence (XRF), and Scanning Electron Microscopy (SEM). The research method literature review article. The results of reviews from several journal articles show that the nickel content contained in an ore is around 1.42%, 2.94% and 0.95% and the rest is impurity. The right operating conditions will result in relatively high nickel refining. The operating condition parameters that can affect the nickel separation process include the operating temperature which is indicated by the increasing % nickel extraction along with the increase in temperature. In addition to operating temperature, solvent concentration is also one of the parameters that affects the% extraction because the higher the H+ ion will facilitate the dissolving process so that it will bind to the Nickel Oxide contained in the ore. The optimal temperature to produce high-purity nickel in atmospheric leaching operations is 90°C and a sulfuric acid concentration of 5 M.
Keywords: Nickel, leaching, temperature, concentration