scholarly journals PENGARUH METODE FERNALD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Ragil Pratiwi ◽  
Yosi Wulandari

Penelitian ini bertujuan mengetahui mendeksripsi pengaruh metode fernald terhadap kemampuan membaca  peserta didik kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD  Negeri Golo Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan penelitian  Quasi Expreimental Design dengan desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Golo tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri 2 kelas, yaitu kelas IV A dan kelas IV B dengan jumlah 53 peserta didik dengan Sampel  kelas IVA dan kelas IVB memiliki kemampuan dalam aspek kognitif yang relatif sama. pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu responden yang menjadi anggota sampel. Variabel penelitian ada 2 yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependet (variabel terikat) . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument tes yang telah diuji validasi dan reabilitasnya, dan juga menggunakan dokumentasi dan Observasi. Teknik analisis data menggunakan yang didahului dengan uji normalitas dan Homogenitas. Hasil  ini yaitu terdapat Rhitung 0,711 lebih besar dari pada Rtabel dikatakan valid karena lebih nilai (0,444). Uji realibitas dari 23 pertanyaan lebih dari (0,6) contoh 0,952 berarti reabel bisa penelitian. Hal ini ditunjukkan untuk menentukan hipotesis yaitu Thitung > Ttabel menggunakan uji independent sampel test dengan nilai sig 0,200 data ini Normal karena data lebih dari 0,05 untuk kelas IVA dan IVB. Nilai sig.(2-tailed) 0,000 adanya pengaruh. Sehingga terdapat ada pengaruh tingkat kemampuan membaca pemahaman di SD Negeri Golo Yogyakarta. Kesimpulan metode Fernald dapat meningkatkan prestasti peserta didik kemampuan membaca pemahaman Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Golo Yogyakarta.Kata Kunci: Metode Fernald., Bahasa Indonesia, Kemampuan membaca Pemahaman, SD kelas IV.

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 70-83
Author(s):  
Dovian Syafril Umam ◽  
Latifah Nur Ahyani

Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, salah satunya adalah faktor kecerdasan. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar, salah satunya adalah metode belajar yang digunakam oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Mind Mapping terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa SD. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD yang dipilih dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitiatif dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dimana pada kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan metode Mind Mapping mendapat hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan diterima. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Mind Mapping 


Author(s):  
Magy Gaspersz ◽  
Reinhard Salamor

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis dan self-concept matematis mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran group investigation (GI) berbantuan SPSS dan model pembelajaran konvensional. Tipe Penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain pre-test-post-test control group design. populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Melalui teknik purposive sampling, dua kelas dipilih sebagai sampel yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemamuan berpikir kritis dan angket skala self- concept. Analisis data kemampuan berpikir kritis matematis dan self concept menggunakan uji Mann Whitney dari nilai gain yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Terdapat perbedaan  kemampuan berpikir kritis dan self-concept matematis mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model GI berbantuan SPSS dari mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model konvensional; dan (2) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,4 dan kelas kontol sebesar 0,3 sedangkan self-concept matematis mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran GI (eksperimen) yaitu sebesar 79,93 lebih baik daripada mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional (control) sebesar 65,12


2015 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Arni Meida ◽  
Dewi Justitia ◽  
Awaluddin Tjalla

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode modelling terhadap peningkatan self regulated learning pada siswa kelas VIII di SMP YASPI. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian sebanyak 64 siswa, diambil menggunakan purposive sampling. Sampel terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (kelas VIII-B sejumlah 32 siswa) dan kelompok kontrol (kelas VIII-C sejumlah 32 siswa). Pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Self Regulated Learning Interview Schedule (SRLIS) yang dikembangkan oleh Zimmerman dan Martinez Ponz dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil uji, instrumen ini memiliki 34 pernyataan valid dengan reliabilitas sebesar 0,874. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan Mann Whitney U Test. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil nilai asymp. Sig=0.000. Hipotesis penelitian diuji pada taraf signifikan α = 0,05 atau dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Maka nilai Asym. Sig = 0,000 < nilai signifikansi α = 0,05. Disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini memberikan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pada self regulated learning responden setelah diberikan layanan klasikal dengan metode modelling. Penelitian menunjukan bahwa siswa yang diberikan metode modelling mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak diberikan layanan menggunakan metode modelling. Berdasarkan penelitian, layanan klasikal dengan menggunakan metode modelling berpengaruh positif terhadap peningkatan self regulated learning siswa yang rendah. Kata Kunci : Self regulated learning, metode modelling, layanan klasikal


2019 ◽  
pp. 265-281
Author(s):  
Librilianti Kurnia Yuki

Penelitian ini mengkaji tentang pembelajaran membaca puisi dengan model contextual teaching and learning (CTL). Masalah penelitian yang ingin dijawab setelah penelitian ini adalah (1) apakah terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran kontektual (countextual teaching and learning) dalam membaca puisi pada mahasiswa Universitas Putra Indonesia Cianjur, (2) bagaimana persiapan pembelajaran membaca puisi menggunakan pendekatan kontektual (countextual teaching and learning) pada mahasiswa Universitas Putra Indonesia Cianjur. Permasalahan itu muncul didasari kenyataan di lapangan yang menunjukkan rendahnya minat baca karya sastra Indonesia berupa puisi. Hal ini, menjadi tantangan bagi dosen bahasa Indonesia di tingkat perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain randomized pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa reguler semester satu Universitas Putra Indonesia sebanyak 72 orang, teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah kelas eksperimen sebanyak 36 orang dan kelas kontrol sebanyak 36 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan CTL dalam membaca puisi di Universitas Putra Indonesia telah berhasil meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dari nilai yang menunjukkan angka 61,50. Angka itu, sesuai dengan pedoman penilaian, masuk kategori sedang atau rendah mendekati cukup atau sedang. Hasil tes terakhir pertemuan ketiga menunjukkan angka 85,18, yang berarti bahwa tingkat kemampuan membaca mahasiswa masuk kategori baik atau tinggi.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Mita Surya Antika ◽  
Lies Andriani ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think Pair Square dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan sampel yang terpilih adalah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa, lembar observasi dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Dari hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.Kata kunci: Think Pair Square, Kemampuan pemahaman konsep Matematis, Kemampuan Awal Matematika, Quasi Eksperimen


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Ayu Fitriani ◽  
Eko Retno Mulyaningrum ◽  
Rivanna Cittraning Rachmawati

<p><em>P</em><em>enelitian ini bertujuan untuk mengetahui </em><em>komparasi</em><em> pembelajarn IPA terpadu tipe connected </em><em> dan tipe webbed </em><em>terhadap hasil belajar kognitif siswa</em><em> pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang</em><em>. </em><em>Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen non-equivalent pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menghasilkan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen 1 (connected) dan VIII G sebagai kelas eksperimen 2 (webbed). Instrumen yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda, lembar observasi terbuka dan lembar wawancara. Penelitian dilakukan karena banyak guru yang tidak mengetahui tentang  pembelajaran IPA terpadu, hasil belajar kognitif siswa masih rendah dan untuk mengukur profesionalisme guru melalui lessnon study for learning community terhadap hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh rata-rata skor pretest pada kelas eksperimen 1 adalah 56,12 dan kelas eksperimen 2 skor rata-ratanya adalah 55,07. Sedangkan rata-rata skor posttest pada kelas eksperimen 1 adalah 74,2 dengan kriteria baik dan pada kelas eksperimen 2 adalah 80,1 dengan kriteria sangat baik. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa dengan taraf signifikan α=0,05. Diperoleh nilai hasil t<sub>hitung</sub> = 0,4204 dan t<sub>tabel</sub> = 2,0243 yang berarti hipotesis diterima. Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif kelas eksperimen 2 lebih tinggi dari kelas eksperimen 1 sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan pembalajaran IPA terpadu tipe connected dan webbed melalui LSLC terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang dan IPA terpadu. </em>Komparasi hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan manusia yang memiliki presentase dengan kriteria sangat baik adalah pembelajaran IPA terpadu tipe <em>webbed</em> dan pembelajaran IPA terpadu tipe <em>connected</em> memiliki presentase dengan kriteria baik melalui <em>Lesson Study for Learning Community</em> sehingga pembelajaran IPA terpadu yang efektif untuk digunakan pada materi sistem pernapasan manusia melalui <em>lesson study for learning community</em> di SMP N 11 Semarang adalah tipe <em>webbed</em>.</p>


SPARTA ◽  
2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Maulana, Dedy Putranto dan Erick Prayogo Walton

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) sebagian besar dari siswa kelas X SMAN 1 Puding Besar kemampuannya masih rendah dalam melakukan teknik dasar tendangan T, 2). kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan media bantu untuk menunjang kemampuan tendangan T siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa Siswa kelsa X SMA Negeri 1 Puding Besar.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimental, jenis desain yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMA Negeri 1 Puding Besar Tahun 2018 yang berjumlah 144 orang. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan. Tes yang digunakan merupakan tes kemampuan teknik dasar tendangan T menggunakan instrument yang telah disusun. Hasil pengukuran data diuji menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis uji t test.Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari pengujian hipotesis hasil teknik dasar tendangan T antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui nilai thitung= 2,363, nilai ttabel = 1,684, nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh secara signifikan penggunaan media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa kelas X SMA Negeri 1 Puding Besar. Kata kunci: Media Cardboard Animated, Kemampuan Teknik Dasar Tendangan T


Author(s):  
Sayid Ali Rahmat ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
I Wayan Darmadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah   terhadap keterampilan berpikir kritis siswa   pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas Xa sebagai kelas eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Analisis data yang digunakan statistik inferensial yaitu uji normalitas, homogenitas, uji hipotesis (uji t 2 pihak).  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data hasil penelitian, diperoleh nilai keterampilan berpikir kritis siswa  pada pretest untuk kelas eksperimen yaitu 21.32, dan untuk kelas kontrol yaitu 20.29 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 6.89 dan 8.87. Untuk posttest nilai rata – rata kelas eksperimen 53.24 dan untuk kelas kontrol 42.79 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 16.87 dan 17.33. Nilai P-value hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,014 < 0,05 serta nilai t hitung > t tabel atau 2,51 > 1,66 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi.   Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Anisa Fitriani ◽  
Fuad Nashori ◽  
Indahria Sulistyarini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek terdiri atas dua puluh caregiver laki-laki dan perempuan berusia 47-63 tahun yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pengukuran kualtias hidup dengan skala World Health Organization of Quality of Life-BREF. Data dianalisis menggunakan anava campuran untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup kelompok eksperimen dan kontrol saat prates, paskates, dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan pada skor kualitas hidup kelompok eksperimen setelah diberi pelatihan regulasi emosi. Skor kualitas hidup mengalami peningkatan kembali saat pengukuran tindak lanjut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document