Insight Jurnal Bimbingan Konseling
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

176
(FIVE YEARS 47)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Jakarta

2597-8039, 2252-9055

2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 78-88
Author(s):  
Eka Wahyuni ◽  
Vidya Siti Wulandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada remaja di salah satu sekolah unggulan dan kebutuhan untuk mengembangkan resiliensi dengan buku bantuan diri. Sampel penelitian ini menggunakan teknik insidental sampling dengan jumlah sebanyak 106 remaja. Alat ukur yang digunakan adalah Child Youth Resilience Measure-Revised (CYRM-R) dan studi kebutuhan buku bantuan diri mengenai resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya remaja memiliki tingkat resiliensi sedang dengan skor 67,2. Remaja yang memiliki resiliensi luar biasa sebanyak 3,74% (4 orang), resiliensi tinggi sebanyak 25,23% (27 orang), resiliensi sedang sebanyak 46,73% (50 orang), dan resiliensi rendah sebanyak 23,36% (25 orang). Tingkat resiliensi pada remaja laki-laki lebih tinggi dengan rerata 67,6 dibanding remaja perempuan dengan rerata 66,86. Rerata aspek personal resilience sebesar 39,93 lebih tinggi dibanding rerata aspek caregiver resilience sebesar 27,26. Meskipun tingkat resiliensi yang dimiliki remaja rata-rata pada kategori sedang, mereka tidak pernah mendapatkan materi pengembangan resiliensi dalam layanan bimbingan konseling di sekolah. Sebanyak 80% remaja tertarik untuk menggunakan media buku bantuan diri dalam layanan BK. Oleh karena itu, pengembangan buku bantuan diri sangat penting untuk membantu remaja dalam mengembangkan kemampuan resiliensi yang mereka miliki. Buku bantuan diri mengenai resiliensi berjudul “Terus Melangkah: Tak Perlu Takut Ketika Hidup Menjadi Sedikit Sulit” dengan materi dan lembar kerja yang tersedia untuk mengembangkan resiliensi mendapatkan hasil uji validasi dengan ahli media dengan skor 84,5% (sangat layak) dan hasil uji validasi dengan ahli materi dengan skor 80,3% (layak). Sehingga rata-rata kelayakan buku bantuan diri mengenai resiliensi yaitu 82,4% (sangat layak).


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 23-29
Author(s):  
Eka Wahyuni ◽  
Fairuz Nabila

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kebutuhan mengenai literasi depresi pada remaja untuk mengembangkan self-help book sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan pemahaman depresi pada peserta didik. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan non probability incidental sampling dan sampel yang digunakan 76 remaja. Instrumen yang digunakan adalah Depression Literacy Questionnaire (D-Lit) dan angket kebutuhan mengenai self-help book literasi depresi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor literasi depresi remaja adalah 13,85. Sebanyak 82,35% (30 orang) remaja perempuan lebih banyak dalam kategori sedang, 30,95% (13 orang) remaja laki-laki dalam kategori tinggi dan 2,38% (1 orang) remaja laki-laki terasuk kategori rendah. Dari dua aspek literasi depresi yang tertinggi adalah aspek gejala-gejala depresi, yaitu dengan rerata skor 7,06. Kategori tertinggi dari aspek gejala-gejala depresi lebih banyak remaja laki-laki 38,09% (16 orang), kategori sedang lebih banyak remaja perempuan 58,82% (20 orang), dan kategori rendah lebih banyak remaja laki-laki (10 orang). Aspek penanganan mengenai depresi dengan kategori tinggi lebih banyak remaja laki-laki 50% (21 orang) sedangkan kategori sedang lebih banyak remaja perempuan 44,11% (15 orang) dan kategori rendah lebih banyak remaja laki-laki 26,19% (11 orang). Sebanyak 92,10% (70 orang) remaja menginginkan media yang menarik dan informatif sebagai pendamping dalam layanan bimbingan dan konseling dan 90,78% (69 orang) remaja tertarik bila media berbentuk buku seperti self-help book. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bantuan melalui self-help book untuk menguatkan pemahaman mereka mengenai gejala-gejala depresi dan penganan mengenai depresi.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 30-40
Author(s):  
Herdi Herdi ◽  
Fitriana Ristianingsih

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan resiliensi mahasiswa rantau ditinjau berdasarkan gegar budaya di Universitas Negeri Jakarta. Sampel pada penelitian ini berjumlah 1000 mahasiswa, sebanyak 105 mahasiswa memiliki gegar budaya sangat tinggi, 225 mahasiswa memiliki gegar budaya tinggi, 357 mahasiswa memiliki gegar budaya sedang, 237 mahasiswa memiliki gegar budaya rendah, dan 76 mahasiswa memiliki gegar budaya sangat rendah. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan studi komparasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan Resilience Question Test dan Inventory Culture Shock. Analisis uji validitas instrumen menggunakan Product Moment Pearson dengan bantuan  aplikasi IBM SPSS versi 26.0 hingga diperoleh 37 butir item valid pada Resilience Question Test dan diperoleh 23 butir item valid Inventory Culture Shock. Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach hingga diperoleh koefisien sebesar 0.880 pada Resilience Question Test dan 0.929 pada Inventory Culture Shock yang berarti bahwa instrumen memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik Uji Kruskal Wallis Test dan diperoleh nilai Asymp. Sig sebesar 0.000 (<0.05). Hasil menunjukkan bahwa terdapat 7,6% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sangat rendah, 23,7% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya rendah, sebanyak 35,7% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sedang, sebanyak 22,5% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya tinggi, selanjutnya 10,5% mahasiswa rantau mengalami gegar budaya sangat tinggi. Sebagian besar resiliensi mahasiswa rantau berdasarkan gegar budaya berada pada kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiliensi mahasiswa rantau ditinjau berdasarkan gegar budaya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang mempengaruhi gegar budaya tidak hanya mengenai nostalgia kampung, disorientasi dan hilangnya kebiasaan, gaya hidup, bahasa, dan simbol. Namun, resiliensi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gegar budaya.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 46-52
Author(s):  
Michiko Mamesah ◽  
Neni Nur Utami

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik Desensitisasi Sistematis untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa pada saat presentasi di SMPN 232 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal dengan desain A-B. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa perempuan kelas VIII SMPN 232 Jakarta yang memiliki tingkat kecemasan tinggi pada saat presentasi berdasarkan hasil pengukuran kecemasan instrumen state and trait anxiety (STAI). Data yang diperoleh selama penelitian kemudian dianalisis dengan cara analisis dalam kondisi pada kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B) serta dilakukan analisis antar kondisi baseline (A) dengan kondisi intervensi (B). Skor pada kondisi baseline cenderung stabil dan skor pada kondisi intervensi cenderung menurun. Skor kecemasan sebelum dilakukan intervensi adalah 121 (berada pada kategori tinggi) kemudian menurun menjadi 64 (berada pada kategori rendah) setelah diberikan intervensi. Hasil persentase overlap pada penelitian ini memperlihatkan bahwa teknik Desensitisasi Sistematis berpengaruh pada menurunnya tingkat kecemasan siswa pada saat presentasi.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 53-66
Author(s):  
Nur Alifya ◽  
Michiko Mamesah

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana stigma masyarakat mempengaruhi konsep diri remaja penyalahgunaan narkoba di Yayasan Bersama Kita Pulih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus dengan responden sebanyak 2 orang remaja penyalahguna narkoba. Pengambilan sampel menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden pertama yang berinisial AA sudah memiliki konsep diri yang positif setelah melakukan rehabilitasi. hal tersebut terlihat dari mulai terpenuhinya dimensi-dimensi dalam konsep diri yaitu dimensi pribadi, dimensi sosial, dimensi fisik, dimensi etika dan moral serta dimensi keluarga. Sedangkan responden kedua yang berinisial MAM memiliki konsep diri yang negatif ditandai tidak merasa dirinya bermasalah dan tidak memerlukan perawatan rehabilitasi. Hal tersebut karena MAM memiliki kontrol emosi yang rendah, penerimaan diri yang negatif dan rendahnya tingkat beradaptasi dengan lingkungan. Stigma masyarakat 50% cukup berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri pada remaja jika hubungan dengan keluarga kurang baik. Karena pada masa remaja sangat diperlukan dukungan dan kasih sayang orangtua dalam perkembangan emosional remaja. The purpose of this research is to see how social stigma affects self-concept of adolescent drug abuse at Yayasan Bersama Kita Pulih. This research uses a qualitative approach and method that is used is a case study with the respondents of 2 adolescents who abuse drugs. Sampling uses interview, observation and documentation. The result of this research shows that the first respondent with the initials AA already has a positive self-concept after doing the rehabilitation. It can be seen from starting the fulfillment of dimensions in self-concept, namely personal dimension, social dimension, physical dimension, ethical and moral dimensions and also family dimension. While, the second respondent with the initials MAM has a negative self-concept that is indicated from not feeling that his self is problematic and does not require rehabilitation treatment. This is because MAM has a low emotional control, negative self-acceptance and a low level-adaptation with the environment. 50% of social stigma is quite influential towards the formation of self-concept in adolescent if the relationship with the family is not good enough. Because in adolescence, parental support and affection are required in adolescent emotional development.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 14-22
Author(s):  
Happy Karlina Marjo ◽  
Ayu Lestari

EFEKTIFITAS TEKNIK ANGER MANAGEMENT DALAM MENGELOLA EMOSI MARAH YANG DILAKUKAN MELALUI E-COUNSELING DI SMP ISLAM AL AZHAR 12 RAWAMANGUN EFEKTIFITAS TEKNIK ANGER MANAGEMENT DALAM MENGELOLA EMOSI MARAH YANG DILAKUKAN MELALUI E-COUNSELING DI SMP ISLAM AL AZHAR 12 RAWAMANGUN Ayu Lestari ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik anger management dalam mengelola emosi marah pada satu siswa kelas IX di SMPI Al Azhar 12 Rawamangun. Metode penelitian adalah Single Subject Research dengan desain penelitian A-B. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi yang dikembangkan melalui indikator pengekspresian kemarahan oleh Spielberger yaitu Anger In, Anger Out, dan Anger Control. Teknik analisis data menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada indikator Anger In mengalami penurunan dari kondisi baseline 13,7(sangat rendah) dan kondisi intervensi sebesar 13,6 (sangat rendah) hal yang sama terjadi pada indikator Anger Out mengalami penurunan sebesar pada baseline sebesar 30 (sangat tinggi) dan setelah intervensi menjadi 17,4 ( sedang) sesedangkan pada indikator Anger Control menunjukkan peningkatan, pada baseline diperoleh rata-rata sebesar 9 ( sangat rendah) dan setelah intervensi menjadi 23 (tinggi) . kenaikan dan penurunan pada anger out dan anger control tidak harus sama , bisa lebih besar pada kenaikan di anger in dan lebih kecil penurunan di anger out maupun sebaliknya. Adanya penurunan pada Anger Out dan adanya peningkatan pada Anger Control menunjukkan bahwa anger management berpengaruh dalam membantu anak dalam mengelola ekspresi emosi marahnya.   The research aims to find out the influence of anger management techniques in managing angry emotions in one grade IX student at SMPI Al Azhar 12 Rawamangun. The research method is Single Subject Research with A-B research design. Data collection uses observation instruments developed through Spielberger's anger expression indicators Anger In, Anger Out, and Anger Control. Data analysis techniques use analysis in conditions and analysis between conditions. The results obtained from this study are in anger in indicators decreased from baseline conditions of 13.7 (very low) and intervention conditions of 13.6 (very low) the same thing occurred in anger out indicator decreased by 30 (very high) baseline and after intervention to 17.4 ( moderate) as in anger control indicator showed improvement, on the baseline obtained an average of 9 ( very low) and after intervention to 23 (high) . increase and decrease in anger out and anger control does not have to be the same, it can be greater on the increase in anger in and smaller decrease in anger out or vice versa. The decrease in Anger Out and the increase in Anger Control shows that anger management has an effect in helping children manage their expressions of angry emotions. . Keywords: Anger, Anger Expression, Anger In, Anger Out, Anger Control, behavior, cognitive, Individual counseling, Anger Management


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 9-13
Author(s):  
Wening Cahyawulan ◽  
Atikah Dwi Rahmattiani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dimensi body image pada siswi di salah satu sekolah SMK Negeri Jakarta dan kebutuhan untuk meningkatkan dimensi body image dengan self-help book. Sampel penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sebanyak 141 peserta didik. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire – Appearance Scales (MBSRQ-AS) dan studi kebutuhan self-help book mengenai dimensi body image. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran dimensi body image pada siswi berada pada kategori positif 8,9%, netral 9,2% dan negatif 9,9% . Hal tersebut dimensi body image siswi dalam kategori negatif, sebagian besar siswi belum memiliki pengetahuan mengenai materi dimensi body image, semua siswi pada studi kebutuhan mengenai self-help book terdapat hasil 71,3% dari 141 siswi belum pernah membaca self-help book, dan 79,7% yaitu 114 siswi yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan membaca self-help book ini. Oleh karena itu, pengembangan self-help book sangat penting untuk membantu siswi dalam meningkatkan dimensi body image.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 67-78
Author(s):  
Eka Wahyuni ◽  
Rani Desinta

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran self-care guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se-DKI Jakarta. Sampel penelitian ini berjumlah 195 guru BK dengan menggunakan teknik convenience sampling. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menggunakan instrumen Professional Self-Care Scale.  Hasil penelitian menunjukan pada umumnya self-care guru BK di SMA Negeri se-DKI Jakarta berada pada kategori tinggi dengan rerata sebesar 123.14. Sebanyak 184 guru BK (94.36%) memiliki self-care tinggi, terdapat 11 guru BK (5.64%)  memiliki self-care sedang, dan tidak ada satupun guru BK yang memiliki self-care rendah. Pengembangan profesional mendapat rerata paling tinggi sebesar 6.20, sedangkan keseimbangan harian mendapat rerata terendah dengan skor 5.10. Strategi kognitif mendapati rerata sebesar 6.10, dukungan profesional mendapat rerata sebesar 5.90, dan keseimbangan hidup mendapat rerata sebesar 5.80.  Hasil ini menunjukan bahwa guru BK mampu mencari peluang untuk pertumbuhan profesional dan keterlibatan dalam kegiatan profesional yang menyenangkan, dapat memantau stres serta reaksi di tempat kerja, mampu menumbuhkan hubungan saling mendukung dengan rekan kerja, mampu membina hubungan dan kegiatan di luar pekerjaan, namun mereka masih membutuhkan pengembangan tentang mengelola tuntutan pekerjaan serta mengelola kegiatan sehari-hari.


2022 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 41-45
Author(s):  
Iga Vinaya Aginza

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media cynema theraphy dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan self efficacy pada siswa. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-Test Post-Test Design. Penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu self efficacy dan variabel bebas yaitu adalah layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media cynema theraphy. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA dan SMK di RT 3 dan 4 di Desa Kepuh Kiriman, dari populasi itu diambil sampel penelitian 5 siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat peningkatan rata-rata skor self efficacy siswa di Desa Kepuh Kiriman dari nilai rata-rata pre-test 36,2 dalam kategori rendah dan skor rata-rata setelah siswa diberikan treatment, rata-rata hasil post-test 66 dalam kategori tinggi. Sehingga, membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan media cynema theraphy dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan self efficacy siswa.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Fanny Septiany Rahayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa. Pendekatan penelitian yang gunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Data  dikumpulkan melalui instrumen nontes berupa angket model ratting scale. Analisis data dikelompokan menjadi tiga kategori, Baik, cukup baik, dan kurang baik. Kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa berada pada kategori baik dengan skor tinggi, kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa pada kategori cukup baik dengan skor sedang dan kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa pada kategori kurang baik dengan skor rendah.  Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membuat pilihan karir mahasiswa berada pada kategori baik sebesar 28,84 %, kategori cukup baik 41,94%, dan kategori kurang baik sebesar 28,23%. Aspek pemahaman diri memiliki tingkat pencapaian yang rendah yakni sekitar 56,74%, sementara aspek eksplorasi karir mahasiswa memiliki tingkat pencapaian yang tinggi yakni sekitar 93,41%. Rekomendasi berdasarkan temuan penelitian diantaranya ditujukan kepada Prodi PGSD FKIP UMC dan penelitian selanjutnya. Prodi PGSD FKIP UMC direkomendasikan untuk membuat program orientasi karir bagi mahasiswa baru untuk dapat meningkatkan pemahaman diri mereka sebagai calon pendidik, sehingga baik dalam proses perkuliahan maupun setelah lulus nanti mahasiswa tidak kehilangan arah orientasi karirnya karena kurangnya pemahaman diri mereka. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan program orientasi karir bagi calon lulusan mahasiswa melalui kolaborasi antar fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Cirebon.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document