This study was motivated by the low score of the students‘ Indonesian language in national examination that were certainly correlated with the Indonesian language teachers‘ competences. The Indonesian language techers‘ competences can be observed in doing the Indonesian language proficiency test. This study was aimed to determine the Indonesian language teachers‘ capabilities indoing UKBI and to describe about it. The data obtained describe that the Indonesian language teachers of Senior High School (SMA) have the highest scores, then the Indonesian language teachers of Junior High School (SMP), and the last ones were the teachers of elementary school (SD). Moreover, among the Indonesian language techers‘ capabilities of SMA, SMP, and SD in doing UKBI have not shown the significant differences.AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai Ujian Nasional (UN) bahasa Indonesia siswa yang tentunya berkorelasi dengan kompetensi guru bahasa Indonesianya. Kompetensi guru bahasa Indonesia dapat terlihat dari Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru bahasa dan sastra Indonesia di Pekanbaru dalam menyelesaikan soal UKBI dan untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menyelesaikan soal UKBI. Dari penganalisisan data diperoleh temuan bahwa nilai rerata UKBI guru SMA memperoleh skor paling tinggi, nilai rerata UKBI guru SMP memperoleh skor sedang, sedangkan nilai rerata UKBI guru SD memperoleh skor paling rendah. Akan tetapi, kemampuan guru bahasa dan sastra Indonesia dari ketiga tingkatan sekolah tersebut (SMA, SMP, SD) dalam menyelesaikan soal UKBI tidak menunjukkan perbedaan yang berarti (tidak signifikan) pada taraf kepercayaan 5 %, hal ini terlihat dari nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung = 0,11 < Ftabel = 4,35)