UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

82
(FIVE YEARS 64)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa

2685-6107, 1858-4470

2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 261
Author(s):  
Mohammad Siddiq ◽  
Hartini Salama

Lirik lagu secara jelas merupakan bagian yang pasti ada dalam setiap kebudayaan, sehingga sebagai teks ia dapat menjadi salah satu cerminan realitas. Di sisi lain, ia juga dapat membentuk kesadaran tertentu bagi masyarakat, sehingga sebagai teks ia mampu membentuk realitas secara khas. Terdapat lirik-lirik lagu dalam musik populer yang terbukti memiliki pengaruh yang bersifat emansipatoris secara sosial. Lirik-lirik lagu tersebut biasanya mengandung ide-ide yang memperjuangkan nilai kemanusiaan. Di Indonesia, jumlah seniman musik yang telah terjun ke industri musik mungkin tidak terhitung. Akan tetapi, dari sekian banyak seniman musik, terdapat beberapa musisi yang konsisten menyuarakan ide kemanusiaan melalui lirik-lirik lagunya dan memiliki daya tawar yang tinggi di industri musik sehingga tetap mampu menampilkan idealismenya di tengah arus komersialiasi seni. Salah satunya adalah Ahmad Dhani. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan kemanusiaan dalam lirik lagu Ahmad Dhani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis wacana kritis model N. Fairclough. Data penelitian ini adalah teks lagu Ahmad Dhani yang terbit dari 1992 sampai 2020. Lirik lagu Ahmad Dhani dianalisis berdasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi tekstual yang meliputi aspek linguistik dan intertekstualitas teks, dimensi praktik diskursif yang meliputi aspek produksi dan konsumsi teks, dan dimensi praktik sosial, yaitu dengan melihat pengemukaan nilai kemanusiaan sebagai sebentuk tindakan sosial, dan memahami kaitannya dengan aspek situasional, institusional, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan yang terkandung dalam lirik lagu Ahmad Dhani diekspresikan dalam tema percintaan, nasionalisme, kritik sosial politik, dan spiritual religius. Pesan kemanusian tersebut disampaikan dalam ungkapan yang lugas dan metaforik. Secara praktik diskursif, lirik lagu dengan tema-tema kemanusian yang dikarang Ahmad Dhani tetap mendapat fasilitas dari industri musik yang lazimnya didominasi oleh tema-tema percintaan. Sebaliknya, dengan membicarakan nilai kemanusiaan yang lebih luas melalui lagu dengan beragam tema, Ahmad Dhani dapat memperlebar jalur distribusi untuk memungkinkan lagunya dapat diterima secara lebih luas.


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Asep Purwo Yudi Utumo

Dalam berkomunikasi sehari-hari seorang penutur perlu memperhatikan adanya situasi tutur. Maksud dari sebuah tuturan dapat dipahami dan diidentifikasi oleh mitra tutur karena adanya situasi tutur. Selain itu, situasi tutur juga mempengaruhi penutur untuk menentukan ragam bahasa yang sesuai digunakan ketika tuturan itu terjadi. Penelitian ini mendeskripsikan perbedaan berkomunikasi Presiden Jokowi dalam  situasi  tertentu. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Hasil temuan penelitian ini adalah pola tuturan Presiden Jokowi dalam situasi resmi dengan mitra tutur, yaitu pemimpin negara, wartawan, dan atau masyarakat melalui media massa menggunakan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan performatif. Produk tindak verbal dari tuturan tersebut adalah penggunaan ragam bahasa formal. Pola tuturan Presiden Jokowi dalam situasi tidak resmi dengan mitra tutur, yaitu rakyat secara langsung menggunakan tindak tutur perlokusi. Produk tindak verbal dari tuturan tersebut adalah penggunaan ragam bahasa santai. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin memperhatikan tuturan yang digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan penggunaan ragam bahasa dalam situasi tutur tertentu.Kata kunci: Tindak tutur, situasi tutur, ragam bahasa, ragam formal, ragam santai In daily communication, a speaker needs to pay attention to the existence of a speech situation. The meaning of a speech can be understood and identified by the speech partner because of the speech situation. In addition, the speech situation also influences the speaker to determine the appropriate variety of language used when the speech occurs. This study describes President Jokowi's communication differences in certain situations. This research uses descriptive analysis method. The method of collecting data in this study used the observation and note method. The findings of this study are the speech patterns of President Jokowi in official situations with speech partners, namely state leaders, journalists, and / or the community through the mass media using locusive, illocutionary and performative speech acts. The product of the verbal act of the speech is the use  of various formal languages. President Jokowi's speech patterns in informal situations with speech partners, namely the people directly use perlocution speech acts. The product of the verbal act of the speech is the use of a variety of casual language. The benefit  of  this research is to increase public awareness in order to pay more attention to the utterances  used in order to avoid misunderstandings. Apart from that, people also need to pay attention to the use of various languages in certain speech situations.Key words; Speech act, speech situation, language variety, formal variety, casual variety


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 227
Author(s):  
Dede Hidayatullah

Abstrak: Banjir besar melanda bumi Kalimantan Selatan pada awal Januari 2021. Pada saat yang sama, muncul mitos-mitos yang berhubungan dengan banjir besar ini.  Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan mitos yang muncul pada saat banjir, menjelaskan hubungan antara banjir (lingkungan) dan mitos ini, dan mengungkap penyebab pengaruhnya kepada masyarakat. Ada beberapa tahapan dalam penelitian ini; Pertama, mendata mitos-mitos yang muncul pada saat banjir besar bulan Januari 2021; Kedua, menghubungkan dan mencari sumber mitos itu dari sastra lisan di Kalimantan Selatan. Ketiga, Mengungkapkan makna mitos tersebut. Keempat, menganalisis mitos-mitos dengan menggunakan teori ekokritik Garrard. Kelima, menghubungkan antara mitos dengan masyarakat serta pengaruh mitos itu dalam masyarakat. Ada dua mitos yang muncul pada saat banjir di Kalimantan Selatan, yaitu mitos naga dan mitos keladi. Mitos naga bersumber dari adanya cerita naga penunggu Sungai Barito dalam cerita Asal Mula Sungai Barito dan Sungai Amandit dalam cerita Legenda Lok Sinaga. Sementara itu, mitos keladi berkaitan dengan pamali yang dipercaya orang Banjar. Kedua mitos ini merefleksikan kebudayaan Banjar yang berkaitan dengan isu lingkungan. Mitos naga merupakan kritik sosial terhadap kondisi pegunungan Meratus yang sudah memprihatinkan akibat pertambangan dan perkebunan sawit, sedangkan mitos keladi merupakan kritik untuk bersikap adil terhadap hutan. Kedua mitos ini juga menunjukkan sikap urang Banjar yang tidak menyalahkan alam, lingkungan, dan cuaca, tetapi menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu merawat alam.Kata kunci: mitos, naga, keladi, banjir, dan kerusakan lingkungan Abstract: A big flood hit South Kalimantan in early January 2021. At the same time, the myths related to this big flood came out. The research objectives are first, to describe the myths that came out during the flood, second, to explain the relationship between floods (environment) and these myths, the third, to reveal the causes of their effects on society. There are several stages in this research; First, to list the myths that emerged during the great flood in January 2021; Second, connecting and finding the source of the myth from oral literature in South Kalimantan. Third, revealing the meaning of the myth. Fourth, analyzing myths using Garrard's eco-critical theory. Fifth, connecting myths with society and the influence of these myths in society. Two myths emerged during the big flood in South Kalimantan, namely the dragon myth and the taro myth. The myth of the dragon comes from the story of the dragon guarding the Barito River in the origin story of the Barito River and the Amandit River in the Legend of Lok Sinaga. The taro myth relates to pamali believed by the Banjar people. These two myths reflect Banjar culture relates to environmental issues. The dragon myth is a social critique of the condition of the Meratus mountains, which is already alarming due to mining and oil palm plantations. Meanwhile, the taro myth is a criticism of being wise to the forest. These two myths also show the attitude of the Banjar people who do not blame nature, the environment, and the weather but blame themselves for ignorance of nature. Key word: myth, dragon, taro flood, and environmental damage


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
NFN Saefuddin

Abstrak: Penelitian ini membahas bagaimana dongeng Banjar ditinjau dari perspektif nilai. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tentang dongeng Banjar ditinjau dari perspektif nilai yang digambarkan dalam teks dongeng dan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Dongeng secara umum banyak lahir dari imajinasi manusia atau khayalan manusia tentang kehidupan mereka sehari-hari yang dari waktu ke waktu dapat berubah, bahkan dikurangi dan ditambahkan oleh pemilik cerita sesuai dengan keperluan waktunya. Proses berlangsungnya cerita dongeng di masyarakat menghasilkan, salah satunya ialah sebuah kepercayaan (mitos). Cerita dongeng juga bagi anak di antaranya sebagai alat hiburan dan anak akan mendapatkan pesan serta nilai-nilai cerita dongeng yang akan diingatnya sepanjang masa. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengulas dari perspektif nilai. Penelitian ini menggunakan metode pemaparan atau deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif-kualitatif ialah suatu metode untuk memperoleh informasi tentang pesan nilai-nilai dalam dongeng. Hasil penelitian memberikan gambaran isi dan nilai-nilai yang disampaikan melalui dongeng Banjar.Kata kunci: dongeng, perspektif, nilai.


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 211
Author(s):  
NFN Indrawati

Penelitian ini merupakan penelitian tentang peribahasa Bakumpai yang berupa pepatah dan perumpamaan berkaitan dengan penggunaan leksikon nama hewan dan tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu:  1) menemukan penggunaan leksikon nama hewan dan tumbuhan dalam peribahasa berupa pepatah dan perumpamaan Bakumpai, 2) menemukan intepretasi leksikon nama hewan dan tumbuhan dalam peribahasa berupa pepatah dan perumpamaan Bakumpai. Data tertulis diambil dari buku Bahasa Bakumpai Struktur dan Identitasnya karya M. Hatta Baduani. Selanjutnya data diklasifikasikan berdasarkan leksikon nama hewan dan tumbuhan. Analisis data menggunakan metode intepretatif dengan teori semantik kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggunaan leksikon nama hewan dalam peribahasa berupa pepatah dan perumpamaan Bakumpai, yaitu:  manuk‘ayam’, asu‘anjing’, baui‘babi’, buayi‘buaya’, burung, ikan, pilanduk‘kancil, barangkatak‘katak’, kambing, bekel‘kera’, kukang, kerbau, musang, cacing, tasak‘cecak’, bajang‘rusa’, dan handipe‘ular’. Sementara itu, leksikon nama tumbuhan yang digunakan dalam peribahasa berupa pepatah dan perumpamaan Bakumpai, yaitu: enyuh’nyiur’, alang-alang, dan  tamparanjang. Intepretasi makna leksikon peribahasa Bakumpai berupa pepatah dan perumpamaan yang menggunakan nama hewan dan tumbuhan yaitu, pepatah dan perumpamaan yang menggambarkan sifat, perilaku, dam fisik manusia, baik sifat , perilaku, fisik yang baik maupun sifat, perillaku, fisik yang tidak baik.


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 185
Author(s):  
Alvian Rivaldi Sutisna

Penelitian ini dimulai dari latar belakang masalah lingkungan yang saat ini sedang menjadi sorotan akibat dari alih fungsi lahan, eksploitasi flora dan fauna, dan sebagainya. Tujuan pembuatan artikel jurnal yaitu mendeskripsikan kajian ekokritik dalam novel Kekal karya Jalu Kancana. Ekokritik adalah kajian yang mengkritisi lingkungan melalui karya sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ekokritik yakni dengan mencari kutipan dalam karya sastra yang memuat nilai-nilai lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Kekal karya Jalu Kancana. Penelitian ini terfokus pada kajian ekokritik. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjuk pada kajian ekokritik dalam novel Kekal karya Jalu Kancana yang menggambarkan tentang perjuangan tokoh bernama Alit yang sedang menggaungkan program Save Ciharus untuk dapat terus mempertahankannya sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan dari tangan kotor sebuah korporasi yang hanya mementingkan aspek ekonomi dibandingkan dengan aspek ekologi.Kata Kunci: Ekokritik, Kekal, Jalu Kancana This research start from the background of environmental problems that are currently in the spotlight as a result of land transfer, exploitation of flora and fauna, and etc. The purpose of journal is to describe the study of ecocriticism in the novel Kekal by Jalu Kancana. This research is qualitative research. The subject in this study was jalu Kancana's novel Kekal. This research focuses on ecocriticism studies. The data was analyzed using descriptive qualitative methods. The results point to the ecocriticism study in jalu Kancana's novel Kekal which describes the struggle of a figure named Alit who is promoting the Save Ciharus program to be able to continue to maintain it as part of environmental conservation efforts from the dirty hands of a corporation that only attaches importance to economic aspects compared to ecological aspects.Keywords: Ecocriticism, Kekal, Jalu Kancana


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 195
Author(s):  
Wiwik Murtiwik ◽  
Ratu Wardarita

Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan kajian psikoanalisis tokoh utama  novel “Seputih Hati yang Tercabik” karya Ratu Wardarita dengan teori Sigmund Freud sebagai pisau bedahnya untuk menganalisis kepribadian dan pertahanan tokoh utama pemeran utama dalam novel.  Peneliti menggunakan metode deskriptif analitis  dengan pendekatan kualitatif.  Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik, yaitu baca, catat dan kepustakaan.  Kutipan berupa kata, frasa dan kalimat yang didapat dalam novel yang berfungsi memperkuat analisis data terkait teori Freud, selanjutnya dianalisis dengan prosedur (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa struktur kepribadian menimbulkan pergumulan antara id, ego, dan superego.   Sedangkan mekanisme pertahanan konflik menghasilkan efek represi, rasionalisasi, regresi, reaction formulation, perasaan trauma, dan intelektual. The purpose of this study is to describe the psychoanalytic study of the main character of the novel "Seputih Hati Tercabik" by Ratu Wardarita with Sigmund Freud's theory as the scalpel to analyze the personality and defense of the main character in the novel. Researchers used descriptive analytical methods with a qualitative approach. Meanwhile, data collection was carried out using three techniques, namely reading, taking notes and literature. Quotations in the form of words, phrases and sentences obtained in the novel serve to strengthen data analysis related to Freud's theory, then analyzed by procedures (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions. The results of this study indicate that the personality structure causes a struggle between the id, ego, and superego. Meanwhile, conflict defense mechanisms produce effects of repression, rationalization, regression, reaction formulation, feelings of trauma, and intellectuality.


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Sri Dewi Adriani ◽  
Ray Minandha

Abstrak: Kesenjangan gender dalam masyarakat Jepang telah lama menjadi isu global. Permasalahan ini sering menimbulkan konflik, utamanya pada perempuan dengan peran ganda. Pengaruh budaya patriarki yang kental ditenggarai sebagai salah satu penyebabnya.  Penelitian ini memaparkan konflik yang dialami pekerja perempuan dengan peran ganda di Jepang dengan berpijak pada sudut pandang teori budaya patriarki dan konsep relasi gender. Data yang digunakan adalah drama Jepang berjudul Eigyo Bucho Kira Natsuko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk konflik yang dialami pekerja perempuan dengan peran ganda. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa dalam menegosiasikan perannya di sektor publik tokoh perempuan, Kira Natsuko, mengalami diskriminasi yang dilakukan atasannya terkait cuti melahirkan yang diambilnya. Sikap penolakan juga datang dari pasangannya terkait keputusannya untuk kembali bekerja setelah melahirkan.Abstract: Gender inequality in Japanese society has long been a global issue. This problem often creates conflicts, especially among women with multiple roles. The strong patriarchal culture in Japanese society is one of the cause. This study will discuss the conflicts experienced by female workers with multiple roles from gender perspective. Data used is a Japanese drama entitled Eigyo Bucho Kira Natsuko. The purpose of this study is to identify the forms of conflict experienced by female workers with dual roles. The approach used in this article is qualitative method. Data analysed through the process of identification, classification, interpretation and conclusion. Data validity techniques in this study using validity and reliability tests. The validity test is carried out through the interpretation process of the conversational data. While the reliability test is carried out through the process of reading the text repeatedly in order to obtain constant and in-depth data. Based on the results of the analysis, it is found that the influence of patriarchal culture on the emergence of work-family conflict in a female character named Kira Natsuko.  


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
NFN Jahdiah

 Abstrak:Pengacuan  atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja referensi yang terdapat dalam  kumpulan cerpen Turun Ranjang Menjaring Angin Karya Hatmiati. Penelitian ini bertujuan  a) mendeskripsikan referensi persona dalam kumpulan cerpen Turun Ranjang Menjaring Angin Karya Hatmiat Masy’ud, b) Mendeskripsikan  referensi demostratif Kumpulan Cerpen Turun Ranjang Menjaring Angin Karya Hatmiat Masy’ud, c) Kumpulan Cerpen Turun Ranjang Menjaring Angin Karya Hatmiat Masy’ud. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan  pendekatan kualitatif. Dalam analisis data dilakukan penelaahan juga dilakukan metode agih, yaitu metode yang pelaksanaannya dengan menggunakan unsur bahasa itu sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana yang dikemukan oleh Haliday dan Hasan. Hasil kajian ini menunjukan bahwa dalam kumpulan Cerpen Turun Ranjang Menjaring Angin terdapat ada tiga referensi yaitu a) referensi persona,  diantaranya  kamu, saya, aku, kita, dia, dan –mu. b) referensi demostratif diantaranya  kedai, pingir kota, jembatan, malam, subuh, Jakarta, Balangan, di sini, Telaga Silaba, Amuntai, Bandara Syamsuddinoor. 3) Referensi  kompratif diantaranya seperti, laksana. 


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Firlana Izaty Raewal ◽  
Purwati Anggraini

Tujuan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tujuan teoritis dan tujuan praktis. Tujuan teoretis dalam penelitian ini yaitu pembaca dan penulis dapat mengetahui ritual yang ada pada masyarakat Banjar dan Dayak dalam novel Jendela Seribu Sungai, yang dalam penelitian ini difokuskan pada ritual. Selain tujuan teoretis terdapat tujuan praktis dalam penelitian ini yaitu menambah pengetahuan tentang kebudayaan kepada penulis secara pribadi dan bagi masyarakat luas. Ritual merupakan tata cara dalam kegiatan upacara atau suatu perbuatan yang dianggap keramat yang dilakukan oleh sekelompok umat beragama dalam suatu daerah tertentu. Ritual ditandai dengan adanya berbagai macam unsur serta komponen yang tidak dapat dilepaskan dengan berlangsungnya kegiatan ritual dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik kualitatif. Metode kualitatif dengan memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Metode analisis data yang digunakan dengan mengolah, mengumpulkan data dan analisis data yang akan disajikan. Data-data yang telah dijelaskan sebelumnya kemudian akan ditarik sebuah simpulan dari temuan-temuan yang telah ditemukan dari proses analisis tersebut. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document