scholarly journals Pengaruh Kitosan Udang Secara Topikal Terhadap Kepadatan Kolagen dalam Penyembuhan Luka Eksisi pada Tikus Putih

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Dinda Dwi Prastika ◽  
Boedi Setiawan ◽  
Amung Logam Saputro ◽  
Ira Sari Yudaniayanti ◽  
Prima Ayu Wibawati ◽  
...  

Luka eksisi adalah luka yang permukaan kulit dan lapisan bawahnya akan terpotong sampai kedalaman yang bervariasi dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh chitosan kulit udang terhadap kepadatan kolagen dalam proses penyembuhan luka eksisi pada tikus putih. Sebanyak dua puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu K- luka eksisi dengan pemberian basis salep, K+ (luka eksisi+10% povidone iodine), P1 (luka eksisi+salep chitosan kulit udang 1.5%), P2 (luka eksisi+udang salep kulit kitosan 2.5%), dan P3 (luka eksisi+kitosan kulit udang 5%). Hasil perhitungan persentase kepadatan kolagen dianalisis oleh Kruskal-Wallis yang menunjukkan perbedaan signifikan (p<0.05) dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U. Kelompok K+, K- dan P1 memiliki perbedaan signifikan dalam kepadatan kolagen pada P2, dan kelompok P3 (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini kitosan berpengaruh terhadap kepadatan kolagen dengan dosis 5%.

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Ricky Eka Sucita ◽  
Iwan Sahrial Hamid ◽  
Faisal Fikri ◽  
Muhammad Thohawi Elziyad Purnama

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) secara topikal dapat mempercepat kepadatan kolagen pada penyembuhan luka insisi tikus putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 20 ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi lima kelompok, yakni: kontrol negatif (K-) yang diberi basis salep, kontrol positif (K+) yang diberi salep povidone iodine 10%, kelompok perlakuan (P1; P2; P3) yang diberi salep ekstrak kayu secang 6.5%; 15%; 30%. Perlakuan diberikan pada daerah luka secara topikal sekali sehari selama 14 hari. Data hasil skoring histopatologi diuji dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Kepadatan kolagen luka insisi kelompok P1 berbeda signifikan dengan kelompok P2, P3, K-, dan K+, dan tidak ada kelompok yang berbeda secara signifikan selain itu. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata kepadatan kolagen pada kelompok P1 adalah dosis optimal.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 39-43
Author(s):  
Ratna Widyawati ◽  
◽  
H. Bagus Uda Palgunadi ◽  
Reissa Yunia ◽  
◽  
...  

This study aimed to determine the effect of snakehead fish extracts (Channa striata) and turmeric extract (Curcuma domestica) towards incision wound healing in rats (Rattus norvegicus). Twenty-four male rats, aged 8-week-old, 200-300 grams of body weight divided into 4 groups: control (P0), treatment with povidone iodine as positive control (P1), treatment with snakehead fish extract (P2) and treatment with turmeric extract (P3). The rats were given premedication consisting of acepromazine 0.5 mg kg / BW and atropine 10 mg / kg BW. The rats were then anesthetized using ketamine 0.1 mg / kg BW. An incision was made on each rats’ back area along 2 cm with 0.05 mm depth and observed for 14 days. Observations were carried out every day with data collection at <7 days, 7-14 days, and 14 days. The One-Way ANOVA statistical analysis resulted that the wound fluid parameters and the duration of wound healing showed no significant difference between P0, P1, P2 and P3. This study concluded that the administration of povidone iodine, snakehead fish extract, and turmeric extract influenced the healing of incision wounds in rats.


Author(s):  
Umi Calsum ◽  
Akhmad Khumaidi ◽  
Khildah Khaerati

Jawa bark (Lannea coromandelica) is a part of the plant that can be used empirically for handling wounds. This study aims to determine the activity of ethanol extract of Jawa bark on healing wound and determine the effective dose compared with povidone iodine. The test animals used were white rats (Rattus norvegicus L.) consisting of 5 groups, namely negative control (vaseline without extract), positive control (povidone iodine), dose of 250 mg/kg BW, dose of 500 mg/kg BW, dose of 750 mg/kg BW. Each rat made an incision in the area parallel to the spine with 2 cm long and 2 mm deep. Measuring the length of the wound was done every day for 14 days. The data obtained were analyzed statistically using One Way Anova and followed by Post Hoc Duncan test. Statistical results showed that the ethanol extract of Jawa bark has an activity in curing slice where the effective dose is a dose of 500 mg/kg BW with a wound healing time of 12 days.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Rizka Wulan Cahya ◽  
Ira Sari Yudaniayanti ◽  
Prima Ayu Wibawati ◽  
Maya Nurwartanti Yunita ◽  
Nusdianto Triakoso ◽  
...  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) terhadap kepadatan serabut kolagen dalam penyembuhan luka eksisi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Dua puluh ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi lima kelompok, terdapat kontrol negatif (K-) yang diberikan basis salep, kontrol positif (K+) yang diberikan povidone iodine 10%, kelompok perlakuan (P1, P2, P3) yang diberikan salep ekstrak daun sukun 6,25%; 12,5%; dan 25%. Terapi diberikan sekali sehari selama empat belas hari. Hasil uji nonparametrik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. kelompok kepadatan kolagen P1, P2, dan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05), tetapi berbeda nyata dengan kelompok K- dan K+. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sukun efektif untuk meningkatkan kepadatan kolagen dalam proses penyembuhan luka eksisi.


2021 ◽  
Vol 32 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Efin Windi Dayanti ◽  
Arimbi Arimbi ◽  
Maya Nurwartanti Yunita ◽  
Hani Plumeriastuti ◽  
Muhammad Thohawi Elziyad Purnama ◽  
...  

Luka eksisi adalah luka yang disebabkan akibat terpotongnya jaringan oleh benda yang tajam (Partogi, 2008). Kitosan mampu sebagai zat dalam penyembuhan luka salah satunya dalam proses angiogenesis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas salep kitosan dari limbah kulit udang terhadap angiogenesis dalam penyembuhan luka eksisi pada tikus putih jantan. Sebanyak dua puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu K+ luka eksisi dengan pemberian povidone iodine, K- luka eksisi dengan pemberian salep tanpa kitosan, P1 luka eksisi dengan pemberian salep kitosan 1,5%, P2 luka eksisi dengan pemberian salep 2,5% dan P3 luka eksisi dengan pemberian salep kitosan. Terapi diberikan sehari sekali selama tujuh hari. Hasil data rata-rata jumlah pembuluh darah baru dianalisis dengan uji Anova yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Differences). Kelompok P1 dan P2 tidak memiliki perbedaan yang nyata, tetapi berbeda nyata dengan kelompok K+, K- dan P3. Kesimpulan dari penelitian ini kitosan efektif dalam meningkatkan jumlah pembuluh darah baru pada proses penyembuhan luka eksisi.


2021 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 6478
Author(s):  
Zulfiawan Zulfiawan ◽  
Kamaluddin Kamaluddin ◽  
Irsan Saleh ◽  
Theodarus Theodarus ◽  
Salni Salni ◽  
...  

Daun rambai Baccaurea dulkis Muell. Arg. merupakan salah satu tumbuhan khas kalimatan tengah dan kalimatan selatan yang daunnya secara empiris dapat digunakan masyarakat sebagai obat luka serta penghilang bekas luka pada kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai efektivitas ekstrak etanol daun rambai (Baccaurea dulkis Muell. Arg) Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek topikal ekstrak daun rambai Baccaurea dulkis Muell. Arg. Arg terhadap kadar TGF-β1 pada fase inflamasi akut luka sayat tikus (Rattus norvegicus) Jantan galur Wister. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratorium in vivo, dengan metode pre and post test only pada tikus Wister. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan oktober tahun 2020. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Biomolekuler dan Animal House Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Subjek penelitan berupa tikus putih wister dengan jenis kelamin jantan yang dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok perlakuan secara random, yaitu kelompok kontrol negatif (aquades), kelompok kontrol positif (povidone iodine), kelompok ekstrak daun rambai konsentrasi 1%, kelompok ekstrak daun rambai 2% dan kelompok kelompok konsentrasi 4%. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistic menggunakan SPSS versi 19 dengan Uji uji parametrik, uji T berpasangan (paired t-test) uji T tidak berpasangan (Independen t-test) atau Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan waktu penyembuhan luka sayat tikus putih jantan pada hari ke 3 konsentrasi ekstrak etanol daun Baccaurea dulkis Muell.Arg. 2% dan 4% tidak berbeda bermakna dengan efektivitas Povidone Iodine dan pemberian daun rambai pada tikus luka sayat dengan Povidone Iodine dilihat dari kadar rerata TGF-β 1 pada penyembuhan luka. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar rerata TGF-β1 pada tikus luka sayat dengan penggunaan daun rambai dengan Povidone Iodine pada penyembuhan luka


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Rona Taufiqul Rachmanita ◽  
Hardany Primarizky ◽  
Faisal Fikri ◽  
Boedi Setiawan ◽  
Bodhi Agustono ◽  
...  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) secara topikal terhadap kepadatan kolagen dalam penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Dua puluh ekor tikus putih dibagi secara acak ke dalam lima kelompok, yaitu kontrol negatif (K-) yang diberi basis salep, kontrol positif (K+) yang diberi salep povidone iodine 10%, kelompok perlakuan (P1, P2, P3) yang diberi perlakuan dengan salep ekstrak daun Afrika 16,8%, 28%, dan 39,2%. Perlakuan diberikan secara topikal pada lokasi luka insisi sebanyak dua kali sehari selama empat belas hari. pada hari keempat belas tikus dieuthanasi dan daerah insisi dieksisi untuk preparasi histopatologi. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dengan SPSS 20. Hasil uji menunjukkan p=0,077 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) antara keseluruhan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut rata-rata P1 menunjukkan hasil skoring kepadatan kolagen tertinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa daun Afrika (Vernonia amygdalina) tidak efektif meningkatkan kepadatan kolagen dalam penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus).


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Bara Pawana Satya Nagara

ABSTRAK Latar Belakang: Kebiasaan masyarakat Indonesia menggunakan obat-obatan yang mudah didapat seperti parasetamol, dimana parasetamol dijual secara bebas akan menyebabkan penyalahgunaannya menjadi lebih besar.Penyalahgunaan ini berakibat timbulnya efek samping  seperti efek hepatotoksik yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel hati. Pengendalian efek hepatotoksi didalam tubuh dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. .Ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) memiliki kandungan antioksidan seperti flavanoid yang diyakini dapat menurunkan aktivitas SGPT dan mengurangi efek toksisitas hepar oleh parasetmol. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) terhadap penurunan aktivitas SGPT  tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang diinduksi parasetamol. Metode: Merupakan post-test only control group mengunakan hewan coba tikus putih jantan galur Wistar yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (-), kelompok kontrol (+), kelompok perlakuan yang mendapat terapi ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) 500 mg/Kg BB Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) dosis 500 mg/kg/BB/hari pada tikus tidak menurunkan secara bermakna aktivitas SGPT pada kelompok tikus yang diberi parasetamol dosis tinggi ( p=0,401 α=0,05) Kesimpulan: Parasetamol dosis tinggi meningkatkan secara bermakna aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar. Pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) pada aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar menurunkan  secara tidak bermakna. Kata kunci : Artocarpus camansi, Parasetamol, SGPT


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document