scholarly journals Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya dengan Evaluasi Pembelajaran

2012 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Hasnawati

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Model pembelajaran kontekstual tidak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dengan model-model pembalajaran yang lain, misalnya: penemuan, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain. Pendekatan kontekstual dapat diimplementasikan dengan baik, dituntut adanya kemampuan guru yang inovatif, kreatif, dinamis, efektif dan efisien guna menciptakan pembelajaran yang kondusif.  Guru tidak lagi menjadi satu-satunya nara sumber dalam pembelajaran dan kegiatan telah beralih menjadi siswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran serta peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, maka semangat siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode, materi, dan media yang bervariasi. Penerapan kegiatan mengkonstruk atau membangun sendiri pengetahuan pada siswa, membuat siswa terlatih untuk bernalar dan berpikir secara kritis melalui kegiatan inquiry atau menemukan sendiri masalah, kebebasan bertanya (questioning), penerapan masyarakat belajar (learning community) yaitu melatih siswa untuk bekerjasama, sharing idea, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, saling berkomunikasi sehingga terjadi interaksi yang positif antar siswa dan pada akhirnya siswa terlibat secara aktif belajar bersama-sama.

2013 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 146-157
Author(s):  
Syarfuni

The goal of this writing is to explore the learning speaking through learning community. Learning community is of element of contextual teaching and learning. Contextual teaching and learning (CTL) is approaches to be most effective in student learning, teachers must plan, implement, reflect upon, and revise lessons. Such plans are based on CTL principles and approaches that require teachers to serve in the following roles: facilitator, organizer of the teaching/learning/assessment process, role model, learning mentor, content specialist, and knowledge dispenser. A learning community is a model of teaching and learning that has been consistently shown to improve students’ speaking. The reason why learning community can enhance the students’ in expressing idea because it has the meaning as follows: 1).Group of learning which communicate to share the idea and experience, 2).Working together to solve the problem and 3).The responsibility of each member of learning group.


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Uswatun Hasanah ◽  
Ahmadi Ahmadi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan kelayakan bahan ajar Contextual Teaching Learning  (CTL) berbantuan media komputasi hyperchem pada materi hidrokarbon untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan 4-D yang terbatas pada tahap define, design, dan develop, dan tidak sampai tahap disseminate dengan beberapa penyesuaian. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk yaitu modul yang mengacu pada silabus kurikulum 2006. Hal ini ditunjukkan dari hasil validasi ahli oleh dosen kimia terhadap modul hidrokarbon menunjukkan persentase 74,99% yang berarti  layak, hasil penilaian guru diperoleh persentase sebesar 90%, dan pada uji coba kelompok terbatas terhadap 10 orang siswa SMAN 1 Sikur diperoleh rata-rata persentase kelayakan sebesar 81,24% dengan kriteria sangat layak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan bahan ajar telah berhasil dikembangkan dan produk yang dikembangkan layak untuk dipakai di SMA khususnya di SMAN 1 Sikur.


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Yudha Aprizani

This study aimed to find out whether teaching-learning reading comprehension using Contextual Teaching and Learning (CTL) would get better results than using Direct Instruction approach. The research used a quantitative method. The population of the research was students from the Islamic University of Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari. The researcher used cluster random sampling to select two sample groups, the control group and the experimental group. The control group with 25 students was the class that continued to use the Direct Instruction approach. The experimental group, with 20 students, was the class tested using the CTL approach. The test was a written test with five multiple choice questions plus an essay test. The test was used to obtain the data. The students’ scores were the data for the study of reading comprehension comparing CTL and Direct Instruction. Based on the results of the study, the researcher found that CTL was more effective than Direct Instruction because the null hypothesis was rejected and the alternative hypothesis was accepted so that CTL was found to be better for teaching reading skills. CTL encourages materials that are related to the students’ surrounding so that it helps them use English related to their daily activities.


Author(s):  
Rini Setyo Wardani ◽  
Ratna Nur Kumalasari

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan matematika anak kelas I sekolah dasar dalam memahami konsep membandingkan dua bilangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas I melalui penerapan model contextual teaching and learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I C yang berjumlah 28 orang. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar tes, dan dokumentasi selama pembelajaran. Perkembangan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, baik dari segi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Aktivitas guru pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,77% dari 76,47% menjadi 88,24% dan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 17,31% dari 67% menjadi 84,31%. Selain itu, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 17,86% dari 75% menjadi 92,86%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan matematika Tema 5 Subtema 3


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-51
Author(s):  
F. Fadhilah ◽  
Z. M. Effendi ◽  
R. Ridwan ◽  
M. Alias

There is the fact that the students' learning outcome in Applied Physics course related to the application of the mining industry is unsatisfactory. Based on the results of the final score, the rate of successful students was only around 40%. Moreover, students' understanding application is also not by the desired competencies. In this research, a learning model was developed from the Contextual Teaching and Learning Model (CTL), i.e., DILA model which consists of four syntaxes (Display, Inquiry, Learning Community, and Authentic Assessment). The effectiveness of the DILA learning model was investigated to improve students’ learning outcomes in the Applied Physics course. This research employed the quasi-experimental design where the experimental class was treated by DILA model based on Contextual Teaching and Learning; whereas control class was not treated by the model. Data were obtained from the results of the pre-test and post-test scores; then it was analyzed by a parametric with an independent t-test, related t-test, and the effect size. The results indicate that there was a significant increase in students’ learning outcomes in the experimental class compared to the control class. In conclusion, DILA model can improve students’ learning outcomes in the Applied Physics course effectively.Hasil belajar Fisika Terapan yang diperoleh mahasiswa yang terlihat dari nilai akhir semester dan penerapan pada industri pertambangan pada umumnya tidak memuaskan. Tingkat kelulusan mahasiswa hanya sekitar 40%. Sehingga pemahaman mahasiswa dalam penerapannya juga tidak sesuai dengan kompetensi yang diinginkan. Model DILA merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dari Model Contextual Teaching and Learning (CTL). Model DILA terdiri atas empat sintaks yaitu: Display, Inquiry, Learning Community, dan Authenthic Assessment. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur efektifitas Model Pembelajaran DILA guna meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Fisika Terapan. Penelitian ini merupakan quasi eksperiment dimana kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan Model DILA berbasis Contextual Teaching and Learning. Data diperoleh dari hasil pre-test dan post-test dan diolah secara parametric dengan t test sample independent dan t test related serta effect sizenya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran DILA yang diterapkan pada matakuliah Fisika Terapan di Jurusan Teknik Pertambangan adalah efektif. Ini berarti model Pembelajaran DILA dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Fisika Terapan.


Author(s):  
Michele Ellen Kaschub

The spirit of cooperation central to kyosei is a critical component in the creative corners of American music education. This chapter will describe a project that involved the creation of a hybrid space where a music teacher-educator and practitioner worked with pre-service teachers and middle school students to explore teaching and learning music composition. By recasting who is considered an expert, rethinking institutional boundaries, and immersing in project-based learning on multiple levels, teacher education programs and schools can better identify their challenges and explore possible solutions. Though not part of initial program planning, the principles of kyosei were evidenced in the evolution of complex understandings developed prior to and throughout the project, in the inclusive nature of project-based learning by pre-service teachers and music students, and in the professional relationships—and, ultimately, the friendships—that emerged as the teaching-learning community matured.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Samanik Samanik

This paper describes poetry as an alternative to implement Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL places learning and learning activities in a real-life context, incorporating not only what is learned but also why students should learn it. Meanwhile, poetry is chosen for its authenticity, in which, all nations have their own record on poetry. The classroom activities which involve poetry are poetry production (writing), poetry performance (reading), and poetry appreciation (speaking). By using poetry, learning processes are expected to meet the seven main components of effective learning: constructivism, questioning, inquiry, learning community, modeling, and authentic assessment. Moreover, the learning process can develop not only language skills but also critical thinking skill.  Keywords: Contextual Teaching and Learning (CTL), poetry, components of ideal teaching and learning


EDUTECH ◽  
2016 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Heny Djoehaeni

Abstract. This research is encouraged by environmental issues that occurred recently, so these require a full concern from various fields, including the education field. Environmental education taught from early age will foster young learner's positive attitude towards the environment. Therefore, to deal with these issues, it is required an environmental education learning model that can be used as guidelines by teacher. This research used Contextual-Inquiry Based Learning Model that oriented to child's daily environment. Environmental education should be introduced at an early age, so it is very important to implement Contextual-Inquiry Based Learning Model in kindergarten's Environmental Education. In conducting this research, the planning of Environment Education learning using Contextual-Inquiry Based Learning Modelthe implementation of the Environment Education learning using Contextual-Inquiry Based Learning Model the evaluation of Environment Education using Contextual-Inquiry Based Learning Model The method used is descriptive analytical method. The results in this research revealed that the plan developed by teachers in the implementation of Contextual-Inquiry Based Learning Model in teaching environmental education refers to Regulation of Ministry of  National Education No. 58 of 2009 as well as the local content of environmental education. Implementation of learning was conducted through three main stages, namely the introduction, core and closing. While the assessment was carried out using  techniques and procedures to the characteristics of early childhood and learning needs.Keywords: Contextual-Inquiry Based Learning Model, environmental education, early childhood.Abstrak. Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan lingkungan hidup yang terjadi dewasa ini, yang memerlukan perhatian dari berbagai sektor termasuk sektor pendidikan. Pendidikan lingkungan yang ditanamkan sejak usia dini akan menumbuhkan sikap positif anak terhadap lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan sebuah model pembelajaran pendidikan lingkungan hidup yang dapat dijadikan pedoman oleh guru. Model yang dikembangkan adalah Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) yang berorientasi pada keseharian anak. Mengingat bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup sejatinya ditanamkan sejak usia dini, maka sangat penting kiranya untuk mengimplementasikan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Taman Kanak Kanak. Secara lebih khusus  perencanaan pembelajaran Pendidikan lingkungan Hidup dengan menggunakan model  pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) pelaksanaan pembelajaran Pendidikan lingkungan Hidup dengan menggunakan model  pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)bagaimana penilaian pembelajaran Pendidikan lingkungan Hidup dengan menggunakan model  pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan yang dikembangkan oleh guru dalam implementasi model pembelajaran CTL dalam pembelajaran pendidikan lingkungan hidup mengacu pada Permendiknas No 58 tahun 2009 serta Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan ditempuh melalui tiga tahapan utama yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Sementara penilaian dilakukan menggunakan teknik dan prosedur yang relevan dengan karakteristik anak usia dini,  serta kebutuhan pembelajaran. Kata Kunci : pembelajaran Contextual Teaching Learning, pendidikan lingkungan hidup, anak usia dini.


Author(s):  
Siti Fatmawati

Model pembelajaran adalah salah satu syarat dalam meningkatkan pembelajaran siswa, baik dalam hal yang berkaitan dengan minat siswa di kelas, hingga kreatifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang lagi tren saat ini adalah contextual teaching and learning. Penelitin ini membahas bagaimana pengembangan model pembelajaran contextual teaching and learning di MIS Tarbiyatul Mubtadiin Labruk Lor Lumajang sehingga mampu meningkatkan kreativitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif. Hasil penelitian menunjukan pengembangan Model Pembelajaran contextual teaching and learning dilakukan dengan beberapa cara; pengembangan melalui Constructivisme, pengembangan melalui questioning, dan melalui Learning Community.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Elfira Rahmadani

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada materi geometri kelas X MAN Asahan Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test dan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian ada 2 kelas yaitu kelas X IPA-3 dan X IPA-4 yang diambil secara cluster random sampling. Pada kelas X IPA-3 sebagai kelas eksperimen menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  dan kelas X IPA-4 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Interaction). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 83,7 dan kelas kontrol 70,2. Hasil uji t diperoleh  maka disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan siswa yang diajar menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intructon) pada materi geometri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document