scholarly journals PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL DAN SHUTLE RUN TERHADAP KECEPATAN PEMAIN UNGGUL FC MALANG

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 90-95
Author(s):  
Krisna Adji Eko Santoso ◽  
Anita Faradilla Rahim ◽  
Ali Multazam ◽  
Safun Rahmanto

Kecepatan merupakan salah satu kondisi fisik yang cukup berperan dalam permainan futsal seperti saat melewati lawan dan saat melakukan atau  terkena serangan balik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi dari pemain maupun tim futsal sendiri. Latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan pada pemain futsal adalah latihan Ladder Drill dan Shuttle Run. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian latihan Ladder Drill dan Shuttle Run terhadap peningkatan kecepatan pemain Unggul FC Malang. Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan two group pretest and post test design untuk pengetahui perbandingan latihan Ladder Dril ldan Shuttle Run terhadap peningkatan kecepatan pemain futsal. Populasi penelitian adalah pemain aktif Unggul FC, responden adalah pemain futsal Unggul FC yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 30 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah Sprint 30 Meter Test. Hasil Uji normalitas menunjukkan data tidak normal. Hasil uji Willxocon memiliki hasil yang sama yaitu 0,01< 0,05, Hasil uji Mann-Whitney Test 0,001 < 0,05. Terdapat perbedaan pengaruh latihan Shuttle Run dan Ladder Drill terhadap peningkatan kecepatan pemain futsal Unggul FC Malang.

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 62-68
Author(s):  
Putu Maryansyah Indra Fahlefi ◽  
Ali Multazam ◽  
Safun Rahmanto ◽  
Anita Faradilla Rahim

Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang harus dimiliki oleh setiap pemainnya, namun saat ini banyak ditemukan pemain yang memiliki kelincahan dengan kategori rendah, terutama saat bergerak, menggiring bola dan dalam melewati lawan lawannya. Latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan pada pemain futsal adalah Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh Shuttle Run Exercise dan  Ladder Drill Exercise Terhadap Peningkatan Kelincahan pada Pemain Futsal. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental dengan two group pretest and post test design untuk pengetahui perbandingan Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise terhadap kelincahan pemain futsal yang dilakukan pada 30 orang pemain futsal selama kurun waktu 4 minggu. Instrument penelitian yang digunakan adalah Illinois Agility Test. Berdasarkan uji normalitas menunjukkan data tidak normal. Hasil uji Willxocon memiliki hasil yang sama yaitu (p=0,01), Hasil uji Mann-Whitney Test (p= 0,139). Latihan yang dilakukan selama 4 minggu menunjukkan tidak terdapat perbandingan yang signifikan antara Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise terhadap kelincahan pada pemain futsal.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 531-538
Author(s):  
Afina Rachma Sulistyaning ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) mencapai 100 - 125 mg/dl. Angkak merupakan beras hasil fermentasi oleh kapang Monascus purpureous yang dikaitkan dengan perbaikan toleransi glukosa dan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian angkak terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes.  *)Penulis Penanggungjawab Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah karyawati kantor BPPT, Bappeda, BPS, dan yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yang diambil secara purposive sampling sebanyak 28 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok secara simple randomization. Kelompok perlakuan diberi angkak 5,4 gram selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol diberi air filtrasi beras sangrai. Pengukuran kadar GDP dilakukan sebelum dan setelah intervensi dengan metode spektrofotometri. Asupan makan subjek sebelum intervensi diperoleh dengan metode food recall 3x24 jam dan selama intervensi dengan metode food recall 5×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Paired t-test, korelasi dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.006) sebesar 9.14±10.48 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.35±7.39 mg/dl. Secara statistik, terdapat perbedaan perubahan kadar GDP antara kelompok perlakuan dan kontrol yang bermakna (p=0.005).Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 5,4 mg angkak selama 14 hari.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Anis Rosatil Jannah ◽  
Husnul Khotimah ◽  
Sri Astutik Andayani ◽  
Kholisotin Kholisotin ◽  
Abdul Hamid

Penyakit gigi dapat mempengaruhi kesehatan tubuh, jika dibiarkan akan berdampak pada penyakit yang lebih berbahaya, seperti: serangan jantung, stroke, diabetes, infeksi pernafasan, gastrointestinal dll. Salah satu upaya meningkatkan keterampilan cara menggosok gigi pada anak adalah melalui cara atau metode stimulasi dan modeling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kebersihan gigi dan mulut melalui metode stimulasi dan modeling terhadap cara menggosok gigi yang benar pada anak prasekolah di TK Bina Ana Prasa. Desain Penelitian ini yaitu Quasi Eksperimen dengan pendekatan two group pre-post test design dengan jumlah sampel yaitu 80 orang, untuk metode stimulasi sebanyak 40 responden dan untuk metode modeling sebanyak 40 responden dengan menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji statistik Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Uji Wilcoxon pada kelompok stimulasi didapatkan nilai r = 0,000. Sedangkan pada kelompok modeling didapatkan nilai nilai r = 0,000. Dan untuk membandingkan kelompok stimulasi dan modeling menggunakan Uji Mann-Whitney dengan hasil r = 0,000, Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan metode stimulasi dan modeling dapat meningkatkan perilaku dan keterampilan anak untuk menggosok gigi yang benar. Dan dari hasil observasi stimulasi dan modeling itu lebih efektif yang modeling. Kata kunci: modeling, enggosok gigi, stimulasi METHOD OF STIMULATION AND MODELING METHOD OF HOW TO SCROLT THE CORRECT DENTAL IN PRESCHOOL CHILDREN ABSTRACTDental diseases can affect the health of the body, if left unchecked it will have an impact on more dangerous diseases, such as: heart attack, stroke, diabetes, respiratory infections, gastrointestinal etc. The purpose of this research is to determine the effect of dental and oral hygine counselling throungh stimulation and modelling methods toward how to brush teeth properly in preschool children at TK Bina Ana Prasa. The design of this research is quasi eksperiment with a two group pre-post test design approach with sample size of 80 people, for stimulation methods for about 40 respondents and for the modelling method as many as 40 respondents using purposive sampling. Data collection techniques use observation sheets. using wilcoxon and mann-whitney test statistics. The data analysis used was wilcoxon test in the stimulation group obtained p value = 0,000. while in the modelling group the value p = 0,000. And to compare stimulation and modelling group using the mann-whitney test with the result of p = 0,000, So it can be concluded that stimulation and modeling methods can improve children's behavior and skills to brush their teeth properly. And from the results of observation of stimulation and modeling it is more effective modeling. Keywords: modeling, brush teeth, stimulation


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 159-169
Author(s):  
Suharti Buhari ◽  
Nurhaedar Jafar ◽  
Multazam Multazam

Pijat oketani dan oksitosin merupakan salah satu metode perawatan payudara dalam meningkatkan produksi ASI. Pijat oketani dapat menstimulus kekuatan otot pectoralis untuk meningkatkan produksi ASI, payudara menjadi lebih lembut dan elastis sehingga memudahkan bayi untuk mengisap ASI. Pijat oketani memberikan rasa nyaman dan menghilangkan rasa nyeri pada ibu post partum, mengurangi masalah laktasi yang disebabkan oleh flat nipple dan inverted. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang dapat menenangkan ibu sehingga ASI otomatis keluar.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pijat oketani dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum hari pertama sampai hari ketiga di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Digunakan indikator frekuensi menyusui, frekuensi BAB dan frekuensi BAK. Digunakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan rancangan post test design. Sampel sebanyak 50 ibu post partum (25 sampel untuk pijat oketani dan 25 sampel untuk sampel pijat oksitosin), dengan teknik purposive sampling. Data diuji dengan Mann-whitney Test.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh intervensi pijat oketani dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI dengan indikator frekuensi menyusui, frekuensi BAB dan frekuensi BAK bayi meningkat. Ditemukan bahwa intervensi ibu post partum dengan metode pijat oketani, lebih baik dibandingkan dengan pijat oksitosin. Kesimpulan bahwa perlu dilakukan intervensi pijat oketani dan pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum. Direkomendasikan agar semua bidan dan perawat menguasai teknik pemijatan oketani dan oksitosin


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 111-117
Author(s):  
Taufan Arif

Perubahan gaya hidup terutama dikota besar,menyebabkanpeningkatan prevalensi penyakit degeneratif seperti Diabetes Mellitus.Tungkai bawah terutama kakisering bermasalah akibatnya perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang dapat berkembang menjadi nekrosis/gangren.Tujuan penelitian untuk menjelaskanpengaruh senam kaki DM terhadap perubahan nadi dorsalis pedis. Penelitian menggunakan Quasy-experimentalpre-post test design. Populasi penelitian ini berjumlah 30 responden yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Analisis data menggunakan Wilcoxon sign ranked test untuk 2 sampel berpasangan, dan mann whitney test untuk 2 sampel bebas. Hasil uji pre test Mann-Whitneytestnilai p = 0.417sedangkan uji post test Mann-Whitneynilai p = 0.003. Hasil uji pre-post test kelompok perlakuan menggunakan Wilcoxon Signed ranked nilai p = 0.008sedangkan uji pre-post test kelompok kontrol menggunakan Wilcoxon Signed ranked nilai p = 0.564. Hasil penelitian ini menunjukkanada pengaruh senam kaki DM terhadap perubahan nadi dorsalis pedis. Senam kaki DM yang dilaksanakan minimal 3 kali seminggu dalam jangka waktu 3 minggu terbukti memberikan pengaruh pada vaskularisasi perifer dan kestabilan glukosa darah. Senam meningkatkan Nitric Oxode Syntesis dan vasodilatasi arteri.Saran penelitian adalahmengembangkan model pencegahan impairmentulkus diabetikum berdasarkan teori keperawatan lainnya.


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 312-321
Author(s):  
Evi Sinaga ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) antara 100 - 125 mg/dl. Manajemen diabetes efektif dilakukan pada tahap prediabetes. Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian susu kedelai terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes. Metode : Jenis penelitian ini quasi eksperiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang, diambil secara purposive sampling sebanyak 30 orang, dibagi secara acak dalam 2 kelompok. Kelompok perlakuan diberi susu kedelai sebanyak 280 ml/hari selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol tidak. Kadar GDP diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan metode spektrofotometri. Asupan makan kedua kelompok selama intervensi diperoleh dengan metode food record 14×24 jam dan food recall 3×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Wilcoxon test, analisis bivariat dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.001) sebesar 26.31±11.38 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 0.07±10.81 mg/dl. Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan perubahan kadar GDP yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol. Terdapat korelasi antara aktifitas fisik, perubahan IMT dan perubahan asupan serat secara bersamaan dengan perubahan GDP sebesar 0.561. Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 280 ml susu kedelai selama 14 hari. Variabel aktifitas fisik, perubahan IMT dan perubahan asupan serat ikut berkontribusi terhadap penurunan GDP.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Dwi Nur Astuti

Pada kasus frozen shoulder dapat menyebabkan rasa nyeri, keterbatasanLGS bahu sertapenurunan aktifitas fungsional. TENS, terapi manipulasi dan holdrelax merupakan modalitas yang dapat digunakan oleh fisioterapi dalammengurangi nyeri, meningkatkan LGS bahu serta meningkatkan aktifitasfungsional pada penderita frozen shoulder. Rancangan penelitian menggunakanquasi-eksperimen, dengan two groups pre test – post test design. Analisastatistikdengan menggunakan uji hipotesis non parametrik karena subyek < 30yaitu menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney test. Hasil penelitiannyasebagai berikut pada kelompok I (TENS & terapi manipulasi) hasil uji beda nilaiLGS bahu pada pre – post test diperoleh hasil p <0,05. Sedangkan pada kelompokII (TENS & hold relax) hasil uji beda nilai LGS bahu pre-post test diperoleh hasilp<0,05, yang berarti terdapat perbedaan bermakna hold relax dan terapimanipulasi terhadap peningkatan LGS bahu pada penderita frozen shoulder.Sedangkan pada uji Mann Whitney diperoleh hasil p<0,05 yang berarti terdapatperbedaan yang bermakna antar kedua kelompok perlakuan. Kesimpulan daripenelitian ini, ada pengaruh pemberian TENS dan terapi manipulasi terhadappeningkatan LGS bahu pada penderita frozen shoulder. Ada pengaruh pemberianTENS dan hold relax terhadap peningkatan LGS bahu pada penderita frozenshoulder. TENS dan terapi manipulasi lebih baik dibandingkan TENS dan holdrelax dalam meningkatkan LGS bahu pada penderita frozenshoulder.  


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 55-59
Author(s):  
Feri Ekaprasetia ◽  
Guruh Wirasakti

Introduction: Tsunami in Indonesia become a threat to society, especially for vulnerable groups. Primary school students are one of the vulnerable groups that should have adequate preparedness both in their knowledge and attitudes in facing the tsunami. To support the preparedness, a tabletop tsunami simulator has been developed. Objective: To describe the tsunami preparedness of school-age children and to assess the impact of the tabletop tsunami simulator on the knowledge and attitudes of school children towards tsunamis. Methods: The study design was a one group pre-test – post-test design with a total participant of 157 students. The research instrument used was a tabletop tsunami simulator and a questionnaire to assess knowledge and attitude towards tsunamis. The statistical test used was the Mann Whitney test. The inclusion criteria included primary school 5th and 6th grade students, had a smartphone, and were willing to be participants. The data was collected using Google form and had obtained ethical approval number 62/SDS/KEPK/TL/VI/2020. Result: The Mann Whitney test showed a significant effect between the tabletop tsunami simulator and the participants’ knowledge of tsunamis with a p-value of 0.000 (p-value <0.05). In the attitude variable, an increase in the attitude score between the pre-test and post-test was also observed. The average attitude score increased from 32.99 to 34.97, with a p-value = 0.000. Conclusion: There is a significant effect between the tabletop tsunami simulator with the participants’ knowledge and attitudes in facing the threat of a tsunami.


Sari Pediatri ◽  
2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
MS Anam ◽  
M Mexitalia ◽  
Bagoes Widjanarko ◽  
Adriyan Pramono ◽  
Hardhono Susanto ◽  
...  
Keyword(s):  
T Test ◽  
Run Test ◽  

Latar belakang. Obesitas telah berkembang menjadi epidemi baik di negara maju maupun negaraberkembang. Diduga bahwa intervensi diet dan olah raga dapat menurunkan risiko obesitas.Tujuan. Mengetahui pengaruh intervensi diet dan olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuhdan kesegaran jasmani pada anak obesMetode. Uji intervensi one group pre and post test design pada anak SD usia 9–10 tahun di SD BernardusSemarang pada bulan Juni-September 2009. Intervensi diet berupa konseling pada anak dan orangtua.Intervensi olahraga tiga kali 45 menit per minggu selama 8 minggu. Pengambilan data pada awal danakhir penelitian berupa data antropometri dengan menggunakan timbangan Tanita BC 545 Inner ScanBody Composition dan tingkat kesegaran jasmani diukur menggunakan 20 meter shuttle run test, kemudiandilakukan analisis data dengan t-test berpasangan dan analisis multivariat.Hasil. Dua puluh subjek (17 laki-laki dan 3 perempuan) menyelesaikan penelitian. Didapatkan penurunanrerata indeks massa tubuh 0,6 kg/m2 (p=0,006) dan peningkatan rerata tingkat kesegaran jasmani sebesar1,66 ml/kg/menit (p=0,000), tetapi tidak didapatkan perbedaan secara bermakna terhadap lemak tubuh.Asupan diet harian berkurang 421,3 kkal/hari. Berdasarkan analisis multivariat, asupan makanan merupakanvariabel yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan olahraga (rsquare=0,33, p=0,018).Kesimpulan. Intervensi diet dan olahraga selama 8 minggu menurunkan indeks massa tubuh, meningkatkantingkat kesegaran jasmani, tetapi tidak didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap lemak tubuh. Asupandiet merupakan variabel yang paling berpengaruh.


2015 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Ifa Gerhanawati

Keluhan dari penderita bell’s palsy salah satunya adalah kelemahan kekuatan otot-otot wajah, karena inti nervusfasialis dibagi menjadi kelompok atas dan bawah. Inti bagian atas mensarafi otot wajah bagian atas dan inti bagian bawah mensarafi otot wajah bagian bawah. Inti nervusfasialis bagian bawah mendapat innervasi kontralateral dari korteks somato motoric dan inti nervusfasialis bagian atas mendapati nervasi dari kedua belah korteks somato motorik. Oleh karena itu, pada kelumpuhan nervusfasialis LMN (karena lesi infra nuklearis), baik otot wajah atas maupun bawah, kedua-duanya jelas lumpuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mirror exercise terhadap peningkatan kekuatan otot wajah pasien Bell’s palsy. Bertempat di RSUD Jombang pada bulan januari 2011. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan pre and post test with control design. Sampel penelitian berjumlah 18 orang. Teknik analisis data digunakan Mann Whitney test. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan pengaruh yang signifikan antara latihan dengan cermin (mirror exercise) dengan bell’s palsy. Dengan hasil ini disarankan kepada RSUD Jombang untuk memberikan terapi dengan mirror exercise terhadap pasien bell’s palsy. Bagi Pasien diharapkan sesering mungkin melakukan latian mirror exercise. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti pasien lain selain pasien yang ada di RSUD Jombang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document