scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Husnina Desi ◽  
Dian Kurniasari ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Andi Muh. Maulana

Latar Belakang : MSG merupakan substansi kristal putih yang digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa. Kandungan flavonoid pada daun kemangi dapat menetralkan kadar radikal bebas sehingga mencegah penurunan motilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam mencegah penurunan motilitas spermatozoa pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi MSG.Metode : Penelitian Laboratory Experimental Post Test Group Only menggunakan 24 ekor tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 150mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSDHasil : Rerata presentase motilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 21,88%; 48,17%; 53,72%; dan 63,05%. Hasil analisis One Way Anova menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p=0,00). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p=0,04). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p=0,069).Kesimpulan : Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam mencegah penurunan presentase motilitas spermatozoa tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi MSG. Kata kunci : motilitas spermatozoa, ekstrak etanol daun kemangi, monosodium glutamat (MSG)

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Cory Dwi Rizki ◽  
Dian Kurniasari ◽  
Andi Muh. Maulana ◽  
Agus Zuliyanto

Monosodium glutamate(MSG) merupakan garam natrium yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa. Pada kemangi terdapat kandungan flavonoid yang dapat menetralkan kadar radikal bebas dan arginin yang dapat memperkuat daya tahan sperma sehingga mencegah penurunan viabilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kualitassperma dilihat dari viabilitas spermatozoa pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi MSG. Penelitian Laboratory Experimental Post Test Only with randomized controlled group design menggunakan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan  yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG1,6g/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 175 mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSD. Rerata presentase viabilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 29,3%,72%, 79% dan 93.5%. Hasil analisis One-way ANOVA menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p <0,05). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p < 0,05). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p > 0,05). Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam meningkatkan presentase viabilitas spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan yang diinduksi MSG.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Githa Septaliani Putri ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Yenni Bahar

MSG adalah zat adiktif yang ditambahkan pada makanan untuk menambah kelezatan rasa. Konsumsi MSG dalam dosis yang tinggi terbukti dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. MSG mempengaruhi fungsi ginjal karena dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan sel di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum) dapat mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi Monosodium glutamat (MSG). Subjek yang terdiri dari 24 ekor tikus dibagi kedalam 4 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang diinduksi Monosodium glutamate dan kelompok perlakuan yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok yang diinduksi MSG dan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 175mg/kgBB, 350 mg/kgBB dan 700mg/kgBB. Perlakuan penelitian dilakukan selama 14 hari setelah dilakukan aklimatisasi selama 7 hari.  Pada hari ke 22 dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah tikus. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan One Way ANOVA menunjukan adanya pengaruh setelah pemberian ekstrak kemangi terhadap kadar ureum dan kreatinin. Pemberian ekstrak kemangi berpengaruh signifikan terhadap kadar ureum karena nilai signifikansi p=0.014 (p<0.05), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar kreatinin karena nilai signifikansi yaitu p=0.097 (p>0.05) . Hasil uji post hoc dengan LSD menunjukan perbedaan yang paling signifikan terdapat pada pemberian ekstrak kemangi dosis 700mg/kgBB. Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) dapat memberikan pengaruh terhadap kadar ureum dan kreatinin dalam darah tikus setelah diinduksi MSG.


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Pravangesta Anggit Anjasmara ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Mustika Ratnaningsih Purbowati

Latar Belakang : Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang digunakan untuk pewarna tekstil, namun banyak disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena Rhodamin B mengandung zat kimia yang berbahaya dan reaktif. Jika di konsumi dalam jangka panjang maka akan menyebabkan iritasi saluran cerna dan mengakibatkan gastritis.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian Rhodamin B peroral subakut terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only with control design. Sampel berupa 24 tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaptasi dan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol hanya diberikan makanan dan minuman standar. P1 diberi Rhodamin B peroral 3,5mg/kgBB, P2 diberi Rhodamin B peroral 7mg/kgBB, P3 diberi Rhodamin B peroral 14mg/kgBB. Setelah 30 hari dilakukan terminasi dan diambil organ gaster untuk dibuat preparat histopatologi.Hasil : Rerata ketinggian mukosa gaster pada kelompok K=987,054µm; P1=732,170µm; P2=587,187µm; P3=525,967µm. Hasil uji One Way Anova didapatkan perbedaan ketinggian mukosa pada semua kelompok (P < 0,05) dan uji Post Hoc menggunakan uji LSD didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (P=0,009), K-P2 (P=0,000), K-P3 (P=0,000), P1-P3 (P=0,025). Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada P1-P2 (P=0,103) dan P2-P3 (P=0,479). Uji korelasi Spearman didapatkan hubungan negatif yang sangat kuat antara pemberian Rhodamin B dosis bertingkat terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster (r=-0,781).Kesimpulan : Pemberian Rhodamin B peroral subakut berpengaruh terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar. Semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin rendah ketinggian mukosa gaster.  Kata Kunci : rhodamin b, ketinggian mukosa gaster, peroral


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Noviyanti Noviyanti ◽  
Rahmatina B Herman ◽  
Joserizal Serudji

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah partus lama. Hormon estrogen merupakan salah satu hormon pemicu persalinan, defisiensi hormon ini dapat  mengakibatkan persalinan menjadi lambat (partus lama). Rumput fatimah (Anastatica Hierochuntica) merupakan tanaman yang sering digunakan untuk memperlancar persalinan. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian air rendaman rumput fatimah terhadap kadar hormon estrogen pada tikus putih bunting. Jenis penelitian, eksperimental dengan desain Post-Test Only Control Group. Sampel terdiri dari 24 ekor tikus putih bunting yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan 3 perlakuan P1, P2 dan P3 yang masing-masing diberi 10gr, 20gr dan 40gr rumput fatimah. Penelitian dilaksanakan di Animal house dan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hormon estrogen diukur dengan menggunakan metode ELISA. Uji Shapiro Wilk untuk mengetahui normalitas data dilanjutkan Uji  One Way ANOVA lalu dilanjutkan dengan uji Multiple Comparisons (post hoc test) jenis Bonferroni. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) kadar hormon estrogen antara kelompok kontrol (55,51±7,60) dengan kelompok P2 (67,37±7,14) dan P3 (68,13±7,33) dengan dosis 20 gr dan 40 gr. Kesimpulan, terdapat peningkatan signifikan pada kadar hormon estrogen setelah pemberian air rendaman rumput Fatimah pada tikus putih bunting. Kata kunci:  Rumput Fatimah (Anastatica Hierochuntica), Hormon Estrogen, Persalinan


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Agung Wahyudi ◽  
Yenni Bahar ◽  
Paramita Septianawati

Latar Belakang: Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan untuk penyedap makanan. MSG mempunyai kandungan senyawa kimia seperti 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Food Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa MSG dapat dikonsumsi sebanyak 120 mg/KgBb atau 9,6 g/hari pada manusia dengan berat badan 70 kg. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hepar. Daun kemangi mempunyai kemampuan untuk melindungi membran sel dengan cara menurunkan pengaruh radikal bebas terhadap lipidperoksidase. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi dapat terhadap kadar SGOT dan SGPT pada pada  tikus putih galur wistar (Rattus Norvegicus) yang diinduksi MSG. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test randomized controlled group design menggunakan 25 tikus yang terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu A sebagai kontrol negatif (K-), B sebagai kontrol positif (K+), C sebagai perlakuan 1 (P1), D sebagai perlakuan 2 (P2), E sebagai perlakuan 3 (P3). dosis MSG 7 gr/KgBB selama 14 hari dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 87,5 mg/kgBB, 175 mg/kgBB dan 350 mg/kgBB diberikan selama 10 hari. Data dianalisis menggunakan analisis One Way Anova. Hasil: Pemberian ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 350 mg/kgBB dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT tikus yang diinduksi MSG dengan dosis 7 gr/kgBB. Rerata kadar SGOT pada penelitian dengan dosis 350 mg/kgBB memiliki efek penurunan yang terbaik yaitu dengan rata-rata 75.00  ± (15.330) dan  nilai P 0.096. Nilai rerata kadar SGPT kelompok dengan dosis 350 mg/kgBB memiliki efek penurunan yang terbaik yaitu dengan rata-rata nilai P 0.074 Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kemangi menghambat peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi MSG, tetapi yang secara statistik tidak signifikan


Author(s):  
Yunita Liana ◽  
Yofa Anggriani Utama

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Proses penyembuhan tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh oleh banyak faktor, salah satunya adalah jenis obat-obatan. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Salah satu tanaman yang berpotensi terhadap penyembuhan luka adalah tanaman betadine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun betadine terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus). Desain penelitian studi eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Teknik Kimia Politeknik Sriwijaya Palembang untuk pelaksanaan ekstraksi dan pembuatan salep ekstrak daun betadine, di Animal House Fakultas Kedokteran Unsri Palembang untuk pemeliharaan dan perlakuan pada tikus putih dan Laboratorium Patologi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk pemeriksaan jaringan kulit tikus putih. Jumlah sampel 30 tikus putih. Analisis statistik uji homogenitas antar kelompok dengan menggunakan levene test, Independent t-test, Uji One Way Anova untuk mengetahui jaringan granulasi dan jarak tepi luka dilanjutkan dengan uji post hoc multiple comparisons t-test games howel. Hasil uji statistik salep ekstrak daun betadine mempunyai efek yang sama dengan salep madecassol terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada luka sayat tikus putih. Dosis yang paling efektif adalah pada dosis 40% salep ekstrak daun betadine. Diharapkan perlu penelitian lanjutan tentang efek daun betadine terhadap protein-protein pada saat proses inflamasi toksisitas dari daun betadine.


2021 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Farah Akhwanis Syifa ◽  
Rizka Adi Nugraha Putra ◽  
Andi Muhammad Maulana ◽  
Susiyadi Susiyadi

According to the European Food Safety Authority (EFSA),the allowed level of Monosodium glutamate (MSG)consumption is 30 mg / kgbw per day. Several studies show that long-term MSG is toxic to the kidneys bycausingoxidative stress and decreasing thekidney function.This study was based on the potential for impaired kidneyfunction and structure caused by excessive consumption of MSG and basil leaves (Ocimum basilicum L.) asantioxidant plants with flavonoid content. To find out the effect of basil (Ocimum basilicum L.) leaves’ ethanolextract dose 175 mg / kgbw, 350 mg / kgbw and 700 mg / kgbw against kidney tubular injury on white rats WistarStrain induced by MSG.This study was a quasi-experimental study with a randomized post-test only controlledgroup design. The number of samples was 25 ABM, divided into five groups, the positive control group (K+), thenegative control group (K-) and the treatment group (K1,K2 and K3).In the group given basil leaves ethanol extractdoses of 175, 350 and 700 mg / kgbw, there was a decrease in tubular injury in the kidney of the white rat (Rattusnorvegicus) Wistar strain induced by MSG 1.6 g/day orally. The optimal dose in this study was 700 mg / kgbw. Teststatistics indicated significant differences in all five groups (p < 0.05).The administration of ethanol extract of basilleaves (Ocimum basilicumL.) was able to prevent tubular injury in the kidney of the white rat (Rattus norvegicus)Wistar strain induced by MSG. Kadar konsumsi MSG yang diperbolehkan menurut Europian Food Safety Authority (EFSA) yaitu 30 mg/kgBB per hari. Beberapa studi pada hewan coba menunjukkan bahwa pemberian MSG jangka panjang bersifat toksik padaginjal dengan menyebabkan stress oksidatif dan menurunkan fungsi ginjal. Penggunaan tanaman yang mengandungantioksidan dapat meningkatkan mekanisme dalam tubuh untuk mencegah stres oksidatif. Penelitian ini didasarkanoleh potensi terjadinya gangguan fungsi dan struktur ginjal akibat stres oksidatif yang disebabkan oleh konsumsiMSG berlebih serta daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai tanaman antioksidan dengan kandunganflavonoid.Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dosis 175,350 dan700 mg/kgBB terhadap cedera tubulus pada BBT ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar  yang diinduksiMSG.Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi-experimental dengan rancangan randomized post test onlycontrolled group. Jumlah sampel sebanyak 25 BBT, terbagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol positif (K+),kontrol negatif (K-) dan kelompok perlakuan ekstrak daun kemangi (K1, K2 dan K3).Pada kelompok pemberianekstrak etanol daun kemangi terjadi penurunan cedera tubulus pada ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar  yang diinduksi MSG 1,6 g/hari secara oral.  Dosis optimal ekstrak etanol daun kemangi padapenelitian iniyaitu 700 mg/kgBB. Uji statistik menuunjukkan perbedaan yang signifikan pada kelima kelompok (p<0,05). Pemberian ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat mencegah terjadinya cedera tubulus padaginjal tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar  yang diinduksi MSG.


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Andina Dwinanda ◽  
Nita Afriani ◽  
Hardisman Hardisman

Kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukan lemak di hepar. Salah satu alternatif obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah tanaman seledri. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi air herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol total pada keadaan hiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi diet hiperkolesterol pada tikus percobaan. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain post test control group. Sampel berjumlah 25 ekor tikus yang terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3. Masing-masing perlakuan diberikan diet hiperkolesterol yang dibuat dari minyak babi sebanyak 2 gram dan kuning telur puyuh rebus 1 gram selama 14 hari. Selanjutnya diberikan jus seledri dengan dosis masing-masing kelompok perlakuan yaitu 0,72ml/200gBB; 1,44ml/200gBB; dan 2,16ml/200gBB yang diberikan dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Histopatologi hepar tikus diamati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami perlemakan. Analisis data menggunakan uji one way Anova terhadap semua kelompok. Hasil analisis memperlihatkan terjadi perubahan jumlah sel berlemak yang bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05. Simpulan penelitian ini adalah jus seledri dapat mengurangi perlemakan sel hepar akibat penumpukan lemak dengan dosis efektif yaitu 0,72ml/200gBB.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document