scholarly journals PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS GALUR WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus Strain Wistar) YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Githa Septaliani Putri ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Yenni Bahar

MSG adalah zat adiktif yang ditambahkan pada makanan untuk menambah kelezatan rasa. Konsumsi MSG dalam dosis yang tinggi terbukti dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. MSG mempengaruhi fungsi ginjal karena dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan sel di ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum) dapat mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi Monosodium glutamat (MSG). Subjek yang terdiri dari 24 ekor tikus dibagi kedalam 4 kelompok. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang diinduksi Monosodium glutamate dan kelompok perlakuan yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok yang diinduksi MSG dan ekstrak etanol daun kemangi dengan dosis 175mg/kgBB, 350 mg/kgBB dan 700mg/kgBB. Perlakuan penelitian dilakukan selama 14 hari setelah dilakukan aklimatisasi selama 7 hari.  Pada hari ke 22 dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah tikus. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan One Way ANOVA menunjukan adanya pengaruh setelah pemberian ekstrak kemangi terhadap kadar ureum dan kreatinin. Pemberian ekstrak kemangi berpengaruh signifikan terhadap kadar ureum karena nilai signifikansi p=0.014 (p<0.05), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar kreatinin karena nilai signifikansi yaitu p=0.097 (p>0.05) . Hasil uji post hoc dengan LSD menunjukan perbedaan yang paling signifikan terdapat pada pemberian ekstrak kemangi dosis 700mg/kgBB. Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum) dapat memberikan pengaruh terhadap kadar ureum dan kreatinin dalam darah tikus setelah diinduksi MSG.

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48 ◽  
Author(s):  
Oki Sandra Agnesa ◽  
Joko Waluyo ◽  
Jekti Prihatin ◽  
Sri Rahayu Lestari

Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis karena hiperkolesterolimia. Oksidasi low density lipoprotein (LDL) oleh reactive oxygen species (ROS) sebagai penyebab utama proses aterogenik dapat dicegah dengan kehadiran antioksidan seperti vitamin E. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin. Salah satu buah yang mengandung vitamin E adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah merah terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan parameter penelitian adalah kadar LDL darah tikus putih. Data dianalisis menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji Duncan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, minyak buah merah memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar LDL darah tikus putih.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Ika Dyah Kurniati ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Retno` Yulianti ◽  
Lina Adilla ◽  
Imam Prabowo

Hiperglikemik yang tidak terkontrol memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang berlebih di dalam tubuh sehingga menyebabkan peroksidasi lemak pada membran sel. Regulasi jumlah ROS dapat diukur melalui kadar malondealdehid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (EDS) terhadap kadar Malondialdehid hepar tikus diabetik. Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi (K1) pakan standar dan aquades, (K2) pakan tinggi lemak dan vitamin E α-tokoferol 150 IU/kgBB/hari, dan kelompok yang menggunakan pakan tinggi lemak dengan tiga dosis EDS 75 mg/kgBB/hari (K3), 150 mg/kgBB/hari (K4), dan 300 mg/kgBB/hari (K5). Ekstrak daun sirsak diberikan selama 21 hari setelah hari ke-3 induksi aloksan dan pakan tinggi lemak selama 5 minggu. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Least Significant Differences. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan K4 dibandingkan kelompok perlakuan K3, K5 dan kelompok kontrol K2 menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa (131,1 mg/dL) dan  kadar Malondialdehid (0.35796 nm/mL) yang lebih baik. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak daun sirsak efektivitas menurunkan kadar Malondialdehid dengan dosis optimal 150 mg/kgBB/hari.


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Husnina Desi ◽  
Dian Kurniasari ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Andi Muh. Maulana

Latar Belakang : MSG merupakan substansi kristal putih yang digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa. Kandungan flavonoid pada daun kemangi dapat menetralkan kadar radikal bebas sehingga mencegah penurunan motilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam mencegah penurunan motilitas spermatozoa pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi MSG.Metode : Penelitian Laboratory Experimental Post Test Group Only menggunakan 24 ekor tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 150mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSDHasil : Rerata presentase motilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 21,88%; 48,17%; 53,72%; dan 63,05%. Hasil analisis One Way Anova menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p=0,00). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p=0,04). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p=0,069).Kesimpulan : Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam mencegah penurunan presentase motilitas spermatozoa tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi MSG. Kata kunci : motilitas spermatozoa, ekstrak etanol daun kemangi, monosodium glutamat (MSG)


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Cory Dwi Rizki ◽  
Dian Kurniasari ◽  
Andi Muh. Maulana ◽  
Agus Zuliyanto

Monosodium glutamate(MSG) merupakan garam natrium yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa. Pada kemangi terdapat kandungan flavonoid yang dapat menetralkan kadar radikal bebas dan arginin yang dapat memperkuat daya tahan sperma sehingga mencegah penurunan viabilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kualitassperma dilihat dari viabilitas spermatozoa pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi MSG. Penelitian Laboratory Experimental Post Test Only with randomized controlled group design menggunakan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan  yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG1,6g/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 175 mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSD. Rerata presentase viabilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 29,3%,72%, 79% dan 93.5%. Hasil analisis One-way ANOVA menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p <0,05). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p < 0,05). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p > 0,05). Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam meningkatkan presentase viabilitas spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan yang diinduksi MSG.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Ahmad Fuadi ◽  
Yoyon Arif ◽  
Yudi Purnomo

Hiperglikemia pada Diabetes Melitus (DM) meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan berperan terhadap risiko komplikasi nefropati diabetik. Daun gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) Medik) berkhasiat sebagai antidiabetik dan antioksidan tetapi penelitian ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) untuk mencegah nefropati diabetik belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek EEDGM terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model DM.Metode: Tikus Sprague dawley jantan usia 4-6 minggu dikelompokan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n=25 ekor). Tikus DM dibuat dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin (STZ) 25 mg/kgBB i.p multiple dose. Ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) diberikan per oral selama 4 minggu. Kadar SOD dan MDA ginjal diukur menggunakan SOD rat kit dan MDA rat kit. Hasil dianalisa dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 60% dibandingkan KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB menghambat peningkatan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 20% dibandingkan KDM (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ menurunkan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 40% dan meningkatkan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 30%.Kesimpulan: Pemberian EEDGM dapat menghambat penurunan kadar SOD dan peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus model DM.


2013 ◽  
Vol 27 (S1) ◽  
Author(s):  
Marli Martins‐Pinge ◽  
Natália Veronez Cunha ◽  
Phileno Pinge‐Filho ◽  
Lusiane Maria Bendhack

2019 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 38-42
Author(s):  
Fahmi Ikhtiar

Gentamisin adalah salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang efektif melawan bakteri gram negatif. Gentamisin memiliki efek samping terhadap testis. Gentamisin dapat meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu suatu radikal bebas yang dapat memicu stres oksidatif dalam testis. Hal ini berbahaya bagi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas. Kadar ROS yang tinggi dapat dinetralkan menggunakan antioksidan. Salah satu antioksidan tersebut adalah likopen yang banyak terkandung didalam tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tomat terhadap diameter tubulus seminiferus tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi gentamisin. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok dengan lima kali pengulangan. Kelompok terdiri dari kelompok K(-) yang tidak diberikan apapun, kelompok K(+) yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB, dan kelompok P1, P2, P3 yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB dan jus tomat masing-masing persentasi 25%, 50%, dan 100%. Penelitian dilakukan selama 24 hari. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan diameter tubulus seminiferus setelah diberikan jus tomat selama 24 hari.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Hendra Putra ◽  
Fathia Annis ◽  
Yudi Purnomo

Pendahuluan: Hiperglikemia pada diabetes melitus (DM) meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang berperan terhadap komplikasi makroangiopati diabetik. Daun gedi merah dikenal memiliki efek antioksidan dan antihiperglikemia sehingga diharapkan dapat menghambat kerusakan oksidatif pada DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun gedi merah dalam mencegah kerusakan oksidatif pada DM dengan mengamati kadar Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA) aorta tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan berusia 4-6 minggu dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n= 5 ekor). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan Stretpzotocin (STZ) 25 mg/kgBB intraperitoneal multiple dose. Selanjutnya kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun Gedi merah (EEDGM) dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. Pengukuran kadar SOD dan MDA aorta menggunakan Elisa SOD rat kit dan Elisa MDA rat kit. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta berturut-turut sekitar 10%, 30% dan 50% dibandingkan kelompok kontrol diabetes melitus (KDM) (p<0,05) sementara kadar MDA aorta diturunkan kurang lebih sekitar 20%, 40%, dan 70% (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan kadar SOD aorta 50% dan meningkatkan MDA aorta 2 kali lipat dibandingkan KN (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM 200 – 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta dan menghambat peningkatan kadar MDA aorta tikus model DM.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document