scholarly journals MATHEMATICAL CRITICAL THINKING ABILITY REVIEWED FROM SELF-EFFICACY IN DISCOVERY LEARNING

Author(s):  
Ghina Nafs Nugroho ◽  
Onwardono Rit Riyanto
Author(s):  
Sri Rahayu

<p><em>This type of research is classroom action research. The purpose of this study was to improve critical thinking skills in science by applying the Discovery Learning model. The results showed that the application of the Discovery Learning model can improve critical thinking skills in science. The percentage of critical thinking skills in the very good, good, adequate, and poor categories. In pre-cycle it was 41%, cycle I was 68%, increased in cycle II to 86%, and increased again in cycle III was 95%.</em><em></em></p>


Author(s):  
Triana Jamilatus Syarifah ◽  
Budi Usodo ◽  
Riyadi Riyadi

<p>Kompetensi dalam kurikulum 2013 adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat sehingga, siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan tertentu untuk mengembangkan dan mengevaluasi argumen dalam suatu pemecahan masalah tertentu. Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah secara kreatif dan logis sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat. Sementara itu, kemampuan berpikir kreatif dipengaruhi oleh keyakinan akan kemampuan diri yang dinamakan <em>self efficacy. </em><em>Self-efficacy </em>ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya (dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir  kritis dan <em>self efficacy</em>, pembelajaran matematika haruslah mengarah pada soal-soal tidak algoritmik dan komplek dalam menyelesaikan suatu masalah atau tugas, dan juga tidak dapat diprediksi, pendekatan latihan yang tepat, atau petunjuk yang tegas yang disarankan oleh tugas, petunjuk tugas atau contoh jalan keluar. Soal-soal yang seperti itu dikategorikan soal <em>Higher Order Thingking</em> (HOT). Oleh karena itu, soal kategori <em>Higher Order Thingking</em> (HOT) dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan <em>self efficacy </em>siswa dalam pembelajaran matematika siswa di sekolah dasar.</p>


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 116 ◽  
Author(s):  
Wahyu Hardiyanto ◽  
Rusgianto Heri Santoso

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan problem-based learning (PBL) setting think talk write (TTW) dan problem-based learning (PBL) setting think pair share (TPS) serta mendeskripsikan perbedaan keefektifan antara PBL setting TTW dan PBL setting TPS ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar, tes kemampuan berpikir kritis dan angket self-efficacy siswa. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan one sample t-test, dan analisis multivariat (MANOVA). One sample t-test dilakukan untuk menguji keefektifan pendekatan PBL setting TTW dan keefektifan pendekatan PBL setting TPS, sedangkan analisis multivariat (MANOVA) dilakukan untuk menguji perbedaan keefektifan antara kedua treatment tersebut ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan PBL setting TTW dan pendekatan PBL setting TPS efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy siswa. Selain itu hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan antara pendekatan PBL setting TTW dengan pendekatan PBL setting TPS ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy siswa. The Effectiveness of PBL Setting TTW and TPS Seen from Students Learning Achievement, Critical Thinking and Self-Efficacy  AbstractThis study aims to describe the effectiveness of problem-based learning (PBL) setting think talk write (TTW) and PBL setting think pair share (TPS) and describe the difference of the effectiveness between PBL setting TTW and PBL setting TPS in terms of learning achievements, critical thinking ability and self-efficacy of grade students. This research is quasi-experimental research. The research instruments to collect the data are a learning achievement test, a test to examine the ability to think critically and a self-efficacy questionnaire. One sample t-test was conducted to examine the effectiveness PBL setting TTW and PBL setting TPS. Meanwhile, multivariate test (MANOVA) was carried out to determine the difference between PBL setting TTW and PBL setting TPS. The results show that both PBL setting TTW and PBL setting TPS are effective in terms of students learning achievements, critical thinking ability, and self-efficacy and there is no significant difference between the effectiveness of PBL setting TTW and the effectiveness of PBL setting TPS in terms of learning achievements, critical thinking ability and student self-efficacy.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 75-82
Author(s):  
Putri Melatiya ◽  
Nyoman Rohadi ◽  
Dedy Hamdani

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep suhu, kalor dan perpindahan kalor. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 3 yang berjumlah 26 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk aktivitas belajar siswa dan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesar 25 dalam kategori baik, siklus II sebesar 27,5 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 29 dalam kategori baik. Hasil tes ketemampuan berpikir kritis siswa skor rata-rata kelas per siklus mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh hasil sebesar 70,57 dengan kategori cukup, siklus II diperoleh hasil sebesar 82,30 dengan kategori baik, pada siklus III diperoleh hasil sebesar 90,57 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan aktivitas belajar siswaKata Kunci : Model Discovery Learning, Aktivitas Belajar Siswa, Kemampuan Berpikir Kritis ABSTRACT This research was aimed to improve students' critical thinking skills on the concepts of temperature, heat and heat transfer. This research was a classroom action research that conducted in four stages, namely planning, implementing actions, observing, and reflecting. The subjects in this study were all students of class XI IPA 3, amounting to 26 students. The instrument used was an observation sheet for student learning activities and test questions for students' critical thinking skills. The results of this study indicated that student learning activities in the first cycle with an average score of 25 in the good category, the second cycle of 27.5 in the good category, and the third cycle of 29 in the good category. The results of students' critical thinking skills test scores on average per class has increased each cycle. In cycle I obtained results of 70.57 with enough categories, cycle II obtained results of 82.30 with good categories, in cycle III obtained results of 90.57 with very good categories. Based on the results of the study it can be concluded that the application of discovery learning models can improve critical thinking skills and student learning activitiesKeywords: Discovery Learning Model, Student Learning Activities, Critical Thinking Ability


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 328-339
Author(s):  
Yasin Yasin ◽  
Abin Syamsudin ◽  
Daeng Arifin ◽  
Waska Warta

tudents' critical thinking ability in teaching and learning activities on human digestive system material is still low, where students are less skilled in collecting and analyzing data, relevant facts and identifying problems, so students have difficulty in solving problems with alternatives that fit the logic. Based on the results of the hypothetical test analysis obtained t hit > t daf (1.67), then accept. Hi means that there is an influence on the use of audiovisual learning media on critical thinking ability in human digestive system materials in grade VIII students of SMP Negeri 1 And SMP Negeri 2 Sindang Indramayu Regency. From the calculation of t test above obtained t count = 4,957 while t table at the level of trust 95% (significance 5%) with dk numerator is 1.70. Because t count (4,957) > t table (1,70) Hi accepted means there is an influence on the use of audiovisual learning media on self-efficacy in human digestive system materials in grade VIII students smp negeri 1 Filled And SMP Negeri 2 Sindang Indramayu. The result of this study is a description of the efficacy of students of grade VIII SMP Negeri 1 Filled And SMP Negeri 2 Sindang Indramayu Regency, by using audiovisual media learning system in human digestive system materials belongs to high category. There is an influence of audiovisual media learning system on self-efficacy on human digestive system materials in students VIII SMP Negeri 1 Filled And SMP Negeri 2 Sindang Indramayu.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 181
Author(s):  
Wahyuni Wahyuni ◽  
Tukiran Tukiran ◽  
Widodo Widodo

This research  is  purposed  to  develop  learning  instrument  of  chemical  analysis  for  eleventh  grade  of vocational high school student on the material of conducting water analysis and mineral through guided discovery learning model. This research is designed using Dick and Carey model whereas the experimental  design using One Group  Pretest-Posttest  Design.  This  finding  research  is learning  instrument  materials  which  developed  generally becomes acceptable or good. The analysis result of hand book and work book literacy are understandable and literate for student. The implementation of lesson plan is good but students activity for observing, discussing, and delivering opinion are dominant with 19%, 16%, and 13% respectively. Based on minimum completeness, guided discover y learning model also gave influence for students learning result which is on complete category. This research also described that N-gain comprehensions of concept average and critical thinking ability are on high category level. Students response to guided discovery learning model is good. Base on this research, it completely concluded that learning on the material of conducting water analysis and mineral using guided discovery model is able to encourage students concept comprehension and critical thinking ability.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Kimia Analisis siswa SMK kelas XI pada pokok bahasan Melakukan Analisis Air dan Mineral (MAAM) melalui model pembelajaran guided discovery. Desain pengembangan pada penelitian ini menggunakan model Dick and Carey, sedangkan rancangan uji coba menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Temuan penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara umum berkategori baik. Hasil analisis keterbacaan BAS dan LKS mudah dipahami dan terbaca oleh siswa. Keterlaksanaan  RPP berkategori  baik sedangkan aktivitas siswa yang dominan adalah melakukan pengamatan, berdiskusi,  dan berpendapat  masing-masing  adalah 19%, 16%, dan 13%. Berdasarkan tinjauan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), model pembelajaran guided discovery juga memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa yang berada pada kategori tuntas. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa N-gain rata-rata pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis berada pada kategori tinggi. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model guided discovery dinilai baik.  Berdasarkan  hasil  tersebut,  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  pada  pokok  bahasan  Melakukan  Analisis Air  dan Mineral (MAAM) melalui model guided discovery dapat melatihkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMK


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document