scholarly journals The Relation of Learning Organization toward Officer Performance's at General Hospital Petala Bumi Riau Province in 2018

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62-66
Author(s):  
Rizal Husfaudin ◽  
Budi Hartono ◽  
Nurmaimun Nurmaimun ◽  
Jasrida Yunita ◽  
Arnawilis Arnawilis

Organisasi pembelajaran adalah iklim kerjasama yang dapat menciptakan sumber daya manusia agar memiliki komitmen, integritas dan tanggung jawab secara kolektif terhadap keseluruhan kinerja organisasi. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan. Naik turunnya jumlah kunjungan pasien di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau dapat dikarenakan menurunya pula kinerja petugas, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien selama lima tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Learning organization terhadap kinerja petugas. Jenis penelitian ini kuantitatif desain cross sectional. Metode pengambilan sampel simple random sampling untuk. Jumlah sampel untuk penelitian sebanyak 75. Analisis data dilakukan  secara dekriptif, chi square, dan logistik linier ganda. Dari hasil analisa multivariat kinerja petugas baik 32,  berpikir sistem baik 25 Pvalue 0,027, visi bersama baik 28 Pvalue 0,152, pembelajaran tim baik 24 Pvalue 0,027, keahlian pribadi baik 30 Pvalue 0,086 dan mental model baik 34 Pvalue 0,213. Variable Learning Organization yang paling berpeluang terhadap kinerja adalah pembelajaran tim. Kesimpulan dari learning organization terhadap kinerja petugas di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau dapat berjalan dengan baik dan semakin meningkat maka kepuasan pelanggan akan tercapai secara maksimal.

Author(s):  
Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah

ABSTRACT   Hyperemesis Gravidarum is nausea and vomiting that occurs in a pregnant woman causing the imbalance electrolyte levels, weight loss (more than 5% of initial body weight), dehydration, ketosis, and nutritional deficienies. In Indonesia in 2010 the percentage of high risk pregnant women with hyperemesis gravidarum who were referred and health services further by 20.44%. Provinces with the highest percentage is the province of Central Sulawesi (96.53%) and Yogyakarta (76.60%) while the lowest is the province of North Maluku (3.66%). At the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang, the incidence of women who experience Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 183 people (71.4%) of 256 pregnant women. The purpose of this study are known factors associated with the incidence of hyperemesis gravidarum in pregnant women at the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang  2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study were all pregnant women who had been treated at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang in 2011. Sampling in this study with the method of random sampling with simple random sampling technique. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed that of 252 respondents had hyperemesis gravidarum with high-risk age (70.0%) were low risk (1.9%), the status of a primigravida (75.0%) were multigravida (3.6%), and the work (83.3%) who did not work (5.3%). The results of this study showed no significant association between maternal age, parity, and work on General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang,  in 2011. From the results of this study, researchers hope to improve the health care workers care service delivery and more attention to maternal risk hypermesis gravidarum.   ABSTRAK   Hyperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi. Di Indonesia pada tahun 2010 presentase ibu hamil resiko tinggi dengan hyperemesis gravidarum yang dirujuk dan mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 20,44%. Provinsi dengan presentase tertinggi adalah provinsi Sulawesi Tengah (96,53%) dan di Yogyakarta (76,60%) sedangkan yang terendah adalah provinsi Maluku Utara (3,66%). Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian ibu yang mengalami Hyperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 183 orang (71,4%) dari 256 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode random sampling dengan teknik simple random sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 252 responden yang mengalami hyperemesis gravidarum dengan umur resiko tinggi (70,0%) yang resiko rendah (1,9%),  status yang primigravida (75,0%) yang multigravida (3,6%), dan yang bekerja (83,3%) yang tidak bekerja (5,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas, dan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan persalinan dan lebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko hypermesis gravidarum.


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

  ABSTRACT According to the WHO in 2010 as many as 800 pregnant women died.According to IDHS 2007 maternal mortality rate of 228/100.000 live births. Maternal mortality in South Sumatra in 2009 was 143/100.000 live births.The purpose of this study was to determinerelationship between education andparitas with the incidence hyperemesis gravidarum of pregnant women in General Hospital Palembang BARI on 2013.This study used a survey method with the analytic cross-sectional approach.The samples in this study were all pregnant mothers TM I ever treated in General Hospital Palembang BARIon 2013 amounted to 194 respondents.This research was conducted on February 2014. Samples were taken by random sampling Simple random sampling technique. Analyze data using statistical test Chi-Square with α ( 0,05 ).Results of univariate analysis of this study showed that as many as 46 respondents ( 23,7% % ) who experienced hyperemesis gravidarum and as many as 148 respondents ( 76,3% ) who did not have hyperemesis gravidarum,a total of 4 respondents ( 2,1% ) including high- education age and a total of  42respondents (21,6 % ) including lower education a total of  33 respondents(17,0%)includingprimigravida and as many as 13 srespondents (6,7 % .) including multigravida.So the bivariate analysis showed  significant relationship betweeneducation with the incidence of hyperemesis gravidarum with the P value ( 0,017)and significant relationship betweenparitas with the incidence of hyperemesis gravidarum with the P value ( 0,000 ).Advice tohealth care workerscanimprove servicesandcounseling, especially in the service of Ante Natal Care and more attention to maternal risk hypermesisgravidarum       ABSTRAK Menurut WHO pada tahun 2010sebanyak 800 ibu hamil meninggal dunia. Menurut SDK tahun 2007 angkakematian ibu sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. AKI di Sumatera Selatan tahun 2009 adalah 143/100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan dan paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2013 berjumlah 194 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2014.Sampel penelitian diambil secara random sampling dengan teknik Simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi–Square dengan α (0,05). Hasil penelitian analisa univariat ini menunjukkan bahwa sebanyak 46 responden (23,7,0%) yang mengalami hyperemesis gravidarum dan sebanyak 148 responden (76,3%) yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum, sebanyak 4 responden (2,1%) termasuk pendidikan tinggi dan sebanyak 42 responden (21,6%) termasuk pendidikan rendah , sebanyak 33 responden (17,0%) termasuk primigravida dan sebanyak 13 responden (6,7%) termasuk multigravida.Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan P value (0,017) dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan P value (0,000). Saran kepada petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dan penyuluhan terutama dalam pelayanan Ante Natal Care danlebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko hypermesis gravidarum.      


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Dian Sari

<p><em>Pulmonary Tuberculosis is one of the infectious diseases that become the main problem of Indonesian society. Based on a survey conducted at Andalas Public Health Centre obtained PMO (supervisor taking medicine) TB Lungless provide support to the patient of Pulmonary TB.. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitude with the support of family as the PMO of Pulmonary TB patients. The study was conducted at the Andalas Public Health Centre Padang in 2017. The type of descriptive analytic research using a cross-sectional approach with a sample of 59 people taken from a population of 145 people PMO using simple random sampling systematic techniques. The results showed that 27.1% of PMO was not good at providing support, 32.2% knowledge was low, and 37.3% had a negative attitude. Chi-square test concluded that there is a significant correlation between knowledge (p = 0,036), and attitude (p = 0,000), with family support as PMO in Public health centre working area Andalas Padang of the year 2017. The result of this research can be used as a reference in improving TB program Lung so it can reduce the incidence of Pulmonary TB in Public health centre working area Andalas Padang.</em><em></em></p><p> </p><p><em>Tuberkulosis Paru merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah utama masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan di Puskesmas Andalas Kota Padang didapatkan sebahagian PMO (pengawas minum obat) TB Paru kurang memberikan dukungan kepada penderita TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan dukungan keluarga sebagai PMO penderita TB Paru.Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectionaldengan sampel sebanyak 59 orang yang diambil dari populasi 145 orang PMO menggunakan teknik sistematik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 27,1% PMO kurang baik dalam memberikan dukungan, 32,2% pengetahuan rendah, dan 37,3% mempunyai sikap negatif. Uji chi-square disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p= 0,036), dan sikap (p=0,000), dengan dukungan keluarga sebagai PMO di Wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2017. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan program TB Paru sehingga dapat menurunkan angka kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang</em></p>


Author(s):  
Lela Kania Rahsa Puji ◽  
Nurwulan Adi Ismaya ◽  
Tri Okta Ratnaningtyas ◽  
Nur Hasanah ◽  
Nada Fitriah

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dalam masyarakat adalah gangguan mestruasi. Di Indonesia 260 wanita usia subur 95% mengalami minimal satu gejala Premenstrual syndrom(PMS) , antara gejala sedang sampai berat sebanyak 3,9%. Dari studi pendahuluan di STIKes Kharisma Persada Pamulang didapatkan 66,7% wanita mengalami gejala ringan dari premestrual syndrome (PMS), sedangkan 33,3% wanita mengalami gejala sedang sampai gejala berat dari premenstrual syndrome (PMS). Tujuan : menganalisis aktivitas fisik, stres, dan pola tidur terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) kepada mahasiswi PRODI D3 farmasi STIKes Kharisma Persada Pamulang. Metode kuantitatif dengan cross sectional. Sampel sebesar 97 secara simple random sampling. Kuesioner diisi oleh responden melalui google form, analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan bermakna di setiap variabel aktivitas fisik, stres dan pola tidur terhadap kejadian Premenstrual syndrom(PMS) .


2021 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 6073
Author(s):  
Atni Primanadini ◽  
Cast Torizellia ◽  
Lisa Setia

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan perilaku gerakan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker terhadap angka kejadian Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Indrasari yang berjumlah 5444 orang, sampel sebanyak 400 responden dengan tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh yang antara pengetahuan (p-value= 0,000, OR=0,18) dan perilaku (p-value=0,000, OR=0,29) gerakan 3M terhadap angka kejadian Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak terhadap angka kejadian Covid-19


Jurnal Surya ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 38-44
Author(s):  
Diah Eko Martini

Perubahan pola menstruasi merupakan efek samping yang umum pada penggunaan kontrasepsi implant, hal ini merupakan faktor utama akseptor implant menghentikan menggunakan metode ini, namun belum bisa dipastikan sejak kapan perubahan pola menstruasi ini mulai terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama penggunaan implant terhadap pola menstruasi di PMB Kirang Naning Amd.Keb Desa Kedali Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Desain penelitian ini menggunakan analtik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi sebanyak 35 responden dengan besar sampel sebesar 33 responden, teknik yang di ambil dengan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Uji statistic menggunakan  uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus menstruasi akseptor kb implant 3 bulan-1 tahun mengalami siklus menstruasi normal sedangkan >1 tahun sebagian besar (71,4%) mengalami amenorea, sedangkan lama menstruasi akseptor kb implant 3 bulan-1 tahun mengalami lama menstruasi normal, sedangkan >1 tahun hampir seluruhnya (80,0%) mengalami hiperminorea. dari uji statistik diperoleh Dimana nilai Ρ 0,001 dimana Ρ<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan lama penggunaan implant dengan siklus menstruasi. Ρ 0,011 dimana Ρ<0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan lama penggunaan implant dengan lama menstruasi. Rekomendasi dari penelitian ini, perlu adanya informasi tentang lama penggunaan implant dengan cara memberikan konseling sebelum pemilihan metode kontrasepsi. Kata kunci : Lama penggunaan implant, siklus, lama menstruasi   


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


2020 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
Author(s):  
Syela C Akasian ◽  
Flora Rumiati ◽  
William William

Musik merupakan suatu alunan nada yang bisa dinikmati, umumnya digunakan untuk menghilangkan rasa penat atau stres seseorang. Secara ilmiah musik juga dapat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas tidur terutama pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh musik terhadap kualitas tidur pada usia dewasa muda khususnya mahasiswa fakultas kedokteran yang biasanya memiliki kualitas tidur buruk. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2018 sebanyak 96 mahasiswa. Pembagian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner tambahan untuk melihat kebiasaan mendengarkan musik pada mahasiswa dilakukan secara serentak saat proses perkuliahan.  Sebagian besar mahasiswa  memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu 88 (91,7%) mahasiswa. Tiga dari  48  mahasiswa yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur  memiliki kualitas tidur baik. Lima dari delapan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik  tidak memiliki kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan mendengarkan musik dan kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida (p  0,714). 


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 117-127
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Diah Navianti

Data Kemenkes tahun 2015 menunjukkan faktor risiko perilaku penyebab terjadinya penyakit tidak menular (PTM) adalah penduduk kurang aktifitas fisik (26.1 %), Diabetes Mellitus (DM) termasuk dalam penyakit tidak menular. Menurut international diabetic federation faktor risiko terjadinya penyakit Diabetes Melitus adalah riwayat penyakit keluarga, kurang aktifitas fisik, usia diatas 45 tahun, kegemukan, tekanan darah tinggi, gaya hidup dan stres. Dari survei yang dilakukan guru dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Sukarami memiliki risiko ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah diperolehnya data awal terhadap beberapa guru di SDN di Kecamatan Sukarami masih kurang dalam pengetahuan tentang faktor risiko terjadinya penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 dan juga komplikasinya, sehingga ada 39 % guru di SDN 133 yang memiliki kadar gula tinggi. Sedangkan di SDN 132 ada 33 % guru dengan kadar gula yang tinggi. Ditambah dengan tekanan darah yang juga tinggi sebesar 46 % pada guru di SDN 133 Sukarami Palembang. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko terjadinya kejadian penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 pada guru di SDN kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD di Kecamatan Sukarami Palembang. Metode pengambilan sampel secara Simple Random sampling. Sampel yang diambil adalah guru – guru di empat SDN yang terpilih secara random sebanyak 125 orang guru . Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square. Data akan diolah dengan bantuan software komputer. Ada hubungan antara Tekanan darah, Umur, IMT, Aktifitas fisik (olahraga) dengan kadar glukosa darah sewaktu pada guru SD Negeri di Kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Tidak ada hubungan antara Jenis kelamin dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah pada guru-guru SDN di Kecamatan Sukarami Palembang tahun 2016. Disarankan pada guru SD Negeri di Kecamatan Sukarami Palembang agar dapat mempertahankan atau meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara berolahraga dengan cukup supaya guru yang memiliki kadar glukosa darah diatas nilai normal tidak mengalami peningkatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document