JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

61
(FIVE YEARS 51)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

2654-3427, 2579-5325

2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 136-139
Author(s):  
Eka Haryanti ◽  
Kamesworo - Kamesworo ◽  
Maksuk - Maksuk

ABSTRAK Latar belakang:                 Penyebab utama yang dapat menimbulkan anemia pada wanita yaitu terjadinya kehilangan darah saat menstruasi dan kurangnya zat gizi dalam pembentukan darah misalnya zat besi, protein, asam folat dan B12.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe dalam peningkatan kadar Hb pada remaja usia 15-18 tahun di SMAN 3 Lahat.                         Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment One Group Pretest Postest. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak 46 responden. Alat ukur yang digunakan adalah Hb meter.                                                     Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebelum pemberian tablet Fe  didapatkan bahwa dari 46 responden, yaitu sebanyak 11 responden (24%) mengalami anemia. Pada pengukuran setelah pemberian tablet Fe dari 46 responden terdapat 5 responden (10.9%) mengalami anemia.  Uji Test Dependent menunjukan hasil signifkan  (p = 0,001). Hal ini menunjukan ada pengaruh pemberian tablet Fe dalam peningkatan kadar Hb pada remaja usia 15-18 tahun.                                Kesimpulan: Sesudah pemberian Tablet Fe menggunakan uji T maka didapatkan           (P value = 0.001), dimana P value lebih kecil dari 0.05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara  pemberian Tablet Fe terhadap kadar Hb remaja putri di SMAN 3 Lahat. Kata Kunci: Anemia, tablet Fe, remaja   ABSTRACT Background:The main causes that can cause anemia in women are blood loss during menstruation and lack of nutrients in the formation of blood such as iron, protein, folic acid and B12. This study aims to determine the effect of giving Fe Tablets in increasing Hb levels in adolescents aged 15-18 years at Senior High School 3 (SMAN 3 ) of Lahat. Method:This type of research is quantitative with the design of Quasy Experiment One Group Pretest Postest. Samples were taken using purposive sampling as many as 46 respondents. The measuring instrument used is the Hb meter. Results: The results showed that before giving Fe tablets, it was found that of 46 respondents, 11 respondents (24%) had anemia. In the measurement after giving Fe tablets from 46 respondents there were 5 respondents (10.9%) having anemia. Test Dependent Test showed significant results (p = 0.001). This shows that there is an effect of giving Fe tablets in increasing Hb levels in adolescents aged 15-18 years. Conclusion:After giving Fe Tablet using the T test, it was obtained (P value = 0.001), where P value is less than 0.05, it means that there is a significant difference between Fe tablet administration on Hb levels of girls in Senior High School 3  (SMAN 3) of Lahat Keywords:Anemia, Fe tablets,


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 129-135
Author(s):  
Yunita Sari

Latar belakang: Pembelajaran klinik merupakan bagian utama dari pendidikan keperawatan. Tujuan dari pembelajaran klinik adalah untuk dapat mengembangkan proses berfikir kritis mahasiswa serta untuk mengintegrasikan antara teori dengan praktik. Untuk dapat melakukan pembelajaran klinik dengan baik, mahasiswa perlu mempersiapkan aspek fisik dan psikologisnya. Kecemasan merupakan salah satu perasaan yang muncul yang biasa dialami oleh mahasiswa sebelum menjalani pembelajaran klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa tingkat I dan II dalam menghadapi pembelajaran klinik di AKPER Yatna Yuana Lebak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik komparasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur kecemasan yaitu Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRSA). Uji statistik bivariat dengan menggunakan T test Independent. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara mahasiswa tingkat I dan II dalam menghadapi pembelajaran klinik (p value 0,000). Kesimpulan: tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran klinik terdapat perbedaan. Kata kunci: kecemasan, mahasiswa, pembelajaran klinik


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 99-105
Author(s):  
Maksuk - Maksuk ◽  
Yusnelli - Yusnelli ◽  
Sherli - Shobur
Keyword(s):  
T Test ◽  

Latar Belakang:Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang saat ini semakin meningkat terutama pada kelompok lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan senam prolanis dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan desain pre experiment design One Group Pre test-post test.  Penelitian dilakukan di Puskesmas Pegayut Kabupaten Ogan Ilir bulan Agustus – November 2020. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan tekanan darah diukur menggunakan tensi meter yang dilakukan sebelum dan setelah senam prolanis. Sampel sebanyak 31 responden dan merupakan total populasi. Analsis data uji menggunakan statistik pair t test. Hasil:hasil analisis univariat menunjukkan bahwa klasifikasi lansia hipertensi tingkat 1 sebanyak 74,2%  dan hipertensi tingkat 2 sebanyak25,8%, sedangkan uji statistik menggunakan pair t test (nilai p = 0,0005) menunjukkan bahwa ada perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah implementasi senam prolanis yang dilakukan lansia saat mengikuti Posyandu Lansia di Puskesmas Pegayut. Kesimpulan: Senam prolanis merupakan latihan fisik yang dapat dilakukan lansia untuk membantu menurunkan tekanan darah jika dilakukan secara rutin dan benar. Kata kunci : Senam Prolanis, Lansia, Hipertensi


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 113-118
Author(s):  
Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Keyword(s):  

Latar Belakang: Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkatan usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya), lingkungan baru, maupun keluarga yang mendampingi selama perawatan. Cemas  akibat  perpisahan  atau  yang  biasa disebut  depresi  analitik,  merupakan  stres utama  pada  bayi  usia  pertengahan  sampai usia  prasekolah.  Pada  rentang  usia  tersebut kecemasan dimanifestasikan dalam tiga fase, yaitu  fase  protes,  putus  asa,  dan  pelepasan. Anak  memerlukan  media  untuk  dapat mengekspresikan  perasaan  tersebut  dan mampu  bekerja  sama  dengan  petugas kesehatan selama dalam pengobatan. Media yang  paling  efektif  adalah  melalui  kegiatan permainan. Bermain  merupakan  pekerjaan  pada masa  kanak-kanak khususnya pada usia Toddler salah satunya bermain tebak gambar. Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre eksperiment dengan one group pretest postest. Pengambilan sampel ini mempertimbangkan kriteria inklusi maupun kriteria eksklusi yang ada dengan jumlah sampel 38 responden. Analisis bivariat yang digunakan yaitu menggunakan uji statistic dengan tingkat kebermaknaan 0,05 dengan menggunakan Wilcoxon Test. Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p < α ), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh terapi bermain tebak gambar untuk penurunan kecemasan hospitalisasi pada pasien anak usia Toddler  di Rumah Sakit Umum Negara. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi bermain tebak gambar untuk penurunan kecemasan hospitalisasi pada pasien anak usia Toddler  di Rumah Sakit Umum Negara.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 94-98
Author(s):  
Hebert Adrianto Adrianto ◽  
Bimo Rafi Prayogo
Keyword(s):  

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi penyakit tropis yang endemis di Indonesia sepanjang tahun. Beberapa agen biologis yang terbukti mampu mengendalikan populasi larva vektor DBD adalah kelompok mikroorganisme dan predator alami seperti ikan pemakan larva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola makan ikan setan hitam (Apteronotus albifrons) dalam memakan larva nyamuk Aedes aegypti. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan desain one-shot case study. Pengujian dilakukan dengan cara 25 ekor larva nyamuk Ae. aegypti instar III dimasukkan ke dalam akuarium kaca berisi 1 ekor ikan A. albifrons yang dipuasakan satu hari sebelum perlakuan. Replikasi dilakukan sebanyak 4 kali. Pengamatan dilakukan setiap 20 menit sampai semua 25 larva habis dimakan oleh ikan A. albifrons. Data waktu ikan mulai memakan dan waktu larva habis dimakan dicatat dalam penelitian ini. Hasil: Rata-rata waktu ikan setan hitam (A. albifrons) memulai memakan larva adalah 10,5 menit. Ikan A. albifrons dapat memakan habis 25 ekor larva nyamuk Ae. aegypti dengan rata-rata waktu 3 jam 30 menit. Kesimpulan: Ikan setan hitam (A. albifrons) memiliki potensi sebagai agen biologis alami vektor DBD.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 106-112
Author(s):  
Adenia Dwi Ristanti

kendala salah satunya persepsi yang belum sinergis dengan anjuran kesehatan. Paradigma pemulihan ibu postpartum yang baru menekankan bahwa ibu postpartum merupakan peristiwa fisiologis sehingga prinsip perawatannya hanya berorientasi pada kemandirian ibu postpartum tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas psikoedukasi dan family centered maternity care (FCMC) pada ibu postpartum. Metode: Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest control group desaign. Sampel sebanyak 40 ibu postpartum dengan teknik pengambilan sampel non random sampling. Uji statistik menggunakan independent T test.  Hasil: Hasil analisis dengan  Independent  t  test  diperoleh  mean  pada  kelompok intervensi 148,479±85,642 sedangkan pada kelompok kontrol 64,67±65,65 dengan  nilai  p  value  0,009. Kesimpulan: Maka dapat diasumsikan bahwa ada  peningkatan yang  bermakna  setelah  perlakuan  sehingga  ada  pengaruh  peningkatan pemberian psikoedukasi  dan   Family Centered Maternity  Care (FCMC) sebelum dan setelah perlakuan.   Background: The postpartum period experienced by postpartum mothers still has several obstacles, one of which is the perception that is not synergistic with health recommendations. The new postpartum mother recovery paradigm emphasizes that postpartum mother is a physiological event so that the principle of care is only oriented to the independence of the postpartum mother. This study aims to prove the effectiveness of psychoeducation and family centered maternity care (FCMC) in postpartum mothers. Methods: This study used a quasy experiment with a design pretest-posttest control group desaign. The sample was 40 postpartum mothers with non-random sampling technique. Statistical test using the independent T test. Results: The results of the analysis with the Independent t test obtained a mean in the intervention group 148.479 ± 85.642 while in the control group 64.67 ± 65.65 with a p value of 0.009. Conclusion: So it can be assumed that there is a significant increase after treatment so that there is an effect of increasing the provision of psychoeducation and Family Centered Maternity Care (FCMC) before and after treatment.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Nurmeily Rachmawati

ABSTRAK Latar Belakang : Pencemaran di udara salah satunya dapat disebabkan oleh emisi buangan gas kendaraan yang dapat melepaskan zat timbal ke udara. Salah satu orang yang dapat beresiko terpapar logam timbal adalah pekerja supir bus. Pajanan logam timbal dapat terakumulasi di dalam rambut dan dapat menyebabkan efek toksisitas. Tujuan penelitan untuk mengetahui kadar logam timbal (Pb) pada rambut supir bus di tiga rute berbeda yang berangkat dari Terminal Poris, Tangerang. Ketiga rute tersebut adalah Tangerang-Padang, Tangerang-Surabaya, Tangerang-Yogyakarta. Metode : Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan jumlah korespondensi setiap rute bis sebanyak 8 orang. Penentuan kadar logam timbal pada rambut supir bus menggunakan spektrofotometer ICP-OES. Hasil : Penelitian ini memberikan hasil bahwa semua sampel rambut supir bus diketiga rute teridentifikasi logam timbal. Kadar logam timbal terbesar pada rambut supir bus rute Tangerang-Padang yaitu 2,28 mg Pb/100 g dengan masa kerja 25 tahun. Sedangkan kadar logam timbal terendah pada rambut supir bus rute Tangerang-Surabaya yaitu 0,17 mg Pb/100 g dengan masa kerja 3 tahun. Berdasarkan uji statistic analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,82 mendekati 1 yang menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat antara masa bekerja supir bis dengan paparan logam timbal yang terdeteksi. Kesimpulan : Seluruh supir bus diketiga rute teridentifikasi logam timbal dengan konsentrasi yang berbeda-beda dengan masa kerja yang bervariasi. Kata kunci : Logam timbal, rambut supir bis, spektrofotometer   ABSTRACT   Background : One of the causes of air pollution is vehicle exhaust emissions which can release lead metal into the air. One of the people who can be at risk to the exposure of lead metal is bus driver workers. Lead metal exposure can accumulate in the hair and can cause toxicity effects. The objective of this research is to determine the level of lead (Pb) in the hair of bus drivers on three different routes departing from Terminal Poris, Tangerang. The three routes are Tangerang-Padang, Tangerang-Surabaya, Tangerang-Yogyakarta. Methods : The method used in this research is experimental research with 8 correspondences for each of bus route. Determination of the level of lead metal in the bus driver's hair is using an ICP-OES spectrophotometer. Results : The results showed that all the hair samples of the bus drivers in the three routes were contaminated as lead metal. The largest concentration of lead metal in the hair of bus drivers on the Tangerang-Padang route is 2.28 mg Pb / 100 g with 25 years of working periods. Meanwhile, the lowest level of lead in the hair of bus drivers on the Tangerang-Surabaya route is 0.17 mg Pb / 100 g with 3 years working periods. Based on statistics result corelation analysis showed value r=0,82 approximately 1 indicate positif corellation between working periods and level of lead metal that detected in driver bus body. Conclusion : The samples hair of the three bus drivers was contaminated with lead metal with different concentrations in various working periods Keywords : Lead metal, bus driver’s hair, spectrophotometer


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 80-87
Author(s):  
Taamu Taamu ◽  
Nurjannah - Nurjannah ◽  
Fitri - Wijayanti

Background Background: One of the aspects fundamental that relates to the health of children is a problem of cleanliness hand. The behavior of a child who likes to play and often interact as directly with the environment of the potential for exposure to germs of bacteria that can stick in hand . By because it's cleanliness children's hands must always be kept clean . It is to do with accustom children to wash hands with the correct corresponding six- step systematic which is recommended by WHO with the use of soap on water flow. The importance of washing hands with properly in children can improve health, create the environment that is safe, and prevent the onset of various diseases such as diarrhea, diseases of skin, intestinal worms, an infection i tract respiratory above, and various kinds of disease infection more. Methods: This type of research is a Quasi experimental design with a pretest-posttest control group design. Research is conducted at the School of Basic State 33 Kendari subdistrict Abeli city of Kendari. The population is all students in the School of Basic State 33 Kendari in lesson 201 8/2019 which amounted to 349 people. The number of samples is 60 people. Withdrawal of the sample with the technique of simple random sampling. Results: The results showed that the descriptive majority of children in the treatment group that is 86,7% had knowledge that good about washing hands, and all the children that is 100% skilled wash hands after given the book pocket wash hands, whereas in the group k ontrol majority of children that 50% had knowledge that is enough about washing hands and the majority of children is 43.3% are not skilled in washing hands. Conclusion: based on the research results can be concluded that the provision of book pocket effectively improve knowl knowledge and skills of children Schools Elementary State 33 Kendari to wash hands. Keywords: Pocket Books, Skills, Washing Hands


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 88-93
Author(s):  
Dewi Marlina

Telah dilakukan penelitian tetang Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Uji Kestabilan Fisik dan Uji Aktivitas Antibakteri  Pada  Staphylococcus Aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan membuat 3 jenis formula gel yang mengandung ekstrak etanol daun senduduk (Melastoma malabathricum L.) 4% dengan memvariasikan HPMC sebagai gelling agent pada konsentrasi 3%, 3,5% dan 4%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan disimpan selama 28 hari dan dievaluasi pH, viskositas, homogenitas, intensitas warna dan bau serta iritasi kulit  pada hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Metode: Data uji kestabilan fisik yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik lalu diinterprestasikan. Sedangkan untuk uji aktivitas antibakteri cara pengolahan dan analisis datanya yaitu menggunakan analisa statistika  One Way ANOVA yang dilakukan dengan cara mengukur diameter zona hambat. Hasil:  menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi HPMC (gelling agent) maka semakin tinggi viskositas dan semakin rendah daya sebar dan pH, namun tidak berpengaruh terhadap homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa pada formula ekstrak I zona hambat berkisar 11 – 16,5 mm, formula II zona hambat berkisar  10 – 16 mm dan pada formula III   zona hambat berkisar 10 – 14,5 mm.   Uji statistik oneway anova (p<0,05) untuk membandingkan zona hambatan pada sediaan pada hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28, didapatkan signifikasi 0,412 (p>0.05). Kesimpulan:  Sediaan gel yang mengandung Ekstrak etanol daun senduduk pada Formula I mempunyai kestabilan fisik yang memenuhi persyaratan untuk dibuat sediaan gel.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 119-128
Author(s):  
Shinta Maharani

Latar Belakang: Batuk berulang pada balita dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita dan meningkatkan kunjungan ulang balita ke pelayanan kesehatan. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi kunjungan karena batuk pada balita. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat tahun 2013. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 133 ibu dan balita yang memiliki keluhan batuk. Hasil: Hasil studi statistik frekuensi kunjungan karena batuk rata-rata 3 kali kunjungan dalam setahun dengan maksimal kunjungan 10 kali. Hasil analisis multivariat ditemukan hubungan bermakna faktor klasifikasi batuk dan musim hujan. Kesimpulan: Faktor klasifikasi batuk pada balita (pneumonia) merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap frekuensi kunjungan karena batuk pada balita, sehingga perlu diberikan informasi pada keluarga untuk mencegah dan menanggulangi penyakit pneumonia yang dapat meningkatkan kunjungan balita karena batuk.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document