scholarly journals PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN TES HIV PADA IBU HAMIL DI KLINIK DINCE SAFRINA, SST

Author(s):  
Berliana Irianti ◽  
Widya Juliarti ◽  
Yuliana Novita

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) ialah sekumpulan tanda atau gejala klinis pada penderita HIV akibat infeksi oportunistik karena penurunan sistem kekebalan tubuh. HIV dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman, pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan dari ibu hamil yang terinfeksi HIV ke bayinya Indonesia merupakan salah satu dari negara di Asia yang memiliki kerentanan HIV akibat dampak perubahan ekonomi dan kehidupan sosial. Ibu hamil sangat rentan dalam penularan HIV karena bayi dapat tertular HIV melalui plasenta, proses persalinan, dan saat sang ibu memberi ASI. Sejalan dengan semakin meningkatnya kasus penularan HIV dari ibu keanak, pemerintah melakukan berbagai upaya pengendalian melalui program PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak) atau PMTCT (Prevention of Mother-to-Child Transmission), yaitu melakukan pemeriksaan HIV pada kehamilan secara dini dan mengikuti program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan rangkaian upaya pengendalian kasus HIV/AIDS Berdasarkan survey yang dilakukan masih banyak ditemukan masalah dalam hal dikeluarga tentang pentingnya melakukan tes HIV pada ibu hamil di Kecamatan Rumbai Pesisir. Maka dari itu, perlu diatasi dengan diadakannya sosialisasi/ penyuluhan tentang tes HIV dan pemeriksaan pada ibu hamil.

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 236
Author(s):  
Siti Waghisatul Astutik ◽  
Antono Suryoputro ◽  
Zahroh Shaluhiyah

AbstrakAIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menular dan mematikan. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan pada tahun 2015 jumlah anak usia ≤ 4 tahun yang terinfeksi HIV sebanyak 795, meningkat pada tahun 2016 menjadi 903. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak dapat dilakukan melalui 4 (empat) prong/kegiatan, yaitu : 1) Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi, 2) Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif, 3) pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandung, dan 4) pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak dan keluarganya. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) atau Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT) merupakan program pemerintah untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui konsep, model atau teori yang efektif digunakan untuk mengeketahui gambaran indeks keluarga sehat di beberapa daerah Indonesia. Metode yang digunakan dengan cara melakukan pencarian beberapa studi yang diterbitkan melalui database Google Scholar, Science direct, dan Scopus. Studi yang dipilih diterbitkan dari tahun 2017-2021. Setelah dilakukan pencarian artikel dengan kata kunci tersebut maka total artikel yang di review dalam tinjauan literatur ini sebanyak 5 (lima) artikel. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan PMTCT adalah kelengkapan data, kualitas SDM, gender, serta dukungan keluarga. Kata Kunci: Evaluasi, Implementsi, PMTCT AbstractAIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) is a collection of diseases caused by the infectious and deadly HIV Virus (Human Immunodeficiency Virus). Based on data from the Ministry of Health in 2015 the number of children aged ≤ 4 years infected with HIV as many as 795, increased in 2016 to 903. Prevention of HIV transmission from Mother to Child can be done through 4 (four) activities, namely: 1) Prevention of HIV transmission in women of reproductive age, 2) Prevention of unplanned pregnancy in HIV-positive mothers, 3) prevention of HIV transmission from HIV-positive pregnant women to conceived babies, and 4) providing psychological, social and care support to HIV-positive mothers and their children and families. Prevention of HIV Transmission from Mother to Child (PPIA) or Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT) is a government program to prevent transmission of HIV/AIDS virus from mother to baby. The purpose of this literature review is to know the concept, model or theory that is effectively used to know the picture of healthy family index in some areas of Indonesia. The method is used by searching for several studies published through the Google Scholar, Science direct, and Scopus databases. Selected studies are published from 2017-2021. After searching for articles with these keywords, the total articles reviewed in this literature review as many as 5 (five) articles. Factors that affect the implementation of PMTCT are the completeness of data, the quality of human resources, gender, and family support.Keywords: Evaluation, Implementation, PMTCT 


2020 ◽  
pp. 002087282090174
Author(s):  
Chinyere Onalu ◽  
Prince Agwu ◽  
Uzoma Okoye ◽  
Ali Agha

Low- and middle-income countries, including Nigeria, are often associated with poor health outcomes, such as the prevalence of human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS). Mother-to-child transmission (MTCT) is a dominant driver of HIV/AIDS in these countries, necessitating the need to prevent such mode of transmission. With the availability of prevention of mother-to-child transmission (PMCTC) services in Anambra State, Nigeria, it becomes important to investigate the utilization of these services. This is needful given the relatively high percentage of vertical transmission in the state. To conduct this study, data were sourced using six focus group discussions involving 15 health workers and 24 HIV-positive mothers selected from three health facilities that dispense PMCTC services. Findings revealed that PMTCT services in the study area had setbacks owing to facility-based inefficiencies, low-level awareness and-coverage of the services at the grass-roots level, weak social support and cultural/religious beliefs, among others. To contain these setbacks, social workers as welfare/human rights professionals were recommended to be engaged.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2003 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 125-129 ◽  
Author(s):  
Adesola O. Oyelese

The AIDS epidemic continues and HIV-infected persons continue to suffer stigmatization and discrimination in Nigeria. The results of an open-ended questionnaire administered non-randomly in Ile-Ife and Ilesa in the late 1990s confirm this. Six questions on Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) were asked; 83 (36.4%) males and 145 (63.6%) females aged between 11 and 60 years responded. The respondents included 101 students, 49 civil servants, 39 artisans and traders. Others included 29 health professionals (doctors and nurses, etc.), 8 teachers, and 2 commercial sex workers. The median of negative responses (rejection) is 42.2%. It is concluded that there still exists a significant but suppressed or subtle stigmatization and discrimination against HIV-infected people, a major constraint in the management and control of HIV/AIDS.


Author(s):  
Chandrashekhara Chandrashekhara ◽  
Sandeepkumar O

Children are innocent victims of HIV infection through vertical transmission. Children who are HIV positive, either through mother-to-child transmission or following sexual abuse, are often not told what could happen to them, and they will certainly be frightened when they experience symptoms.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


Curationis ◽  
2003 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
Author(s):  
L Roets

The transmission of HIV/AIDS from mother to child is the main cause of HIV/AIDS in children and child mortality. Two-thirds of children with HIV/AIDS are infected in the intrapartum period (Farley, 2000:1-2). Midwives, through effective practices, can lower the transmission of HIV/AIDS from mother to child in the intrapartum period. The aim of the study was to determine which preventive practices registered midwives in provincial labour wards in Bloemfontein, implement to lower the risk of mother to child transmission of HIV/AIDS and in doing so to lower child mortality.


Author(s):  
Dr. Shilpa Karir ◽  
Dr. Smita Kumari Panda ◽  
Dr. Sadhu Charan Panda

Globally, around 34 million people are living with HIV in 2010, and 35% of the pregnant women are tested for HIV in the low and middle income countries. HIV infection in pregnancy has become a complication of pregnancy in some developing countries. This has major implications for the management of pregnancy and birth. A cross sectional study was conducted from December 2018 – February 2019 in tertiary care hospital, VIMSAR Burla . The present study was conducted to assess the knowledge about HIV/AIDS and mother to child transmission issues among women seeking antenatal care and visiting ICTC. A sample of 150 pregnant females was used to accomplish the study. A pre- tested semi-structured questionnaire was used to gather information on the study variables. The questionnaire included variables related socio-demographics e.g., age, education status, occupation, residence, awareness about HIV/AIDS. The study reflected that 83.4% of the women had heard of the term HIV/AIDS which reflects a relatively high level of awareness about the term but subsequently dropping levels of awareness about the routes of transmission, laboratory diagnosis and the availability of drugs. Only 45.3% of the respondents were aware of ICTC. 42.7% were aware about mother to child transmission of HIV and only 32% were aware of anti-retro viral therapy for newborn. Keywords: HIV, ICTC, Antenatal


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document