scholarly journals Faktor usia dan obesitas berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Sungai Pinyuh

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Velvia Ramona ◽  
Sari Eka Pratiwi ◽  
Iit Fitrianingrum

Latar belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian penyakit jantung di dunia sebesar 45%. Hipertensi menempati posisi tertinggi kedua di Kabupaten Mempawah. Kabupaten Mempawah merupakan kabupaten urutan kedua dengan kejadian hipertensi tertinggi di Kalimantan Barat. Penduduk Kabupaten Mempawah memiliki karakteristik yang berpotensi untuk terkena hipertensi yakni penduduk terbanyak dengan kelompok tingkat pendidikan rendah dan tidak bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor usia dan obesitas serta faktor lain terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Sungai Pinyuh. Metode: penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Cara pemilihan sampel adalah non-probability sampling secara consecutive sampling. Sebanyak 61 responden diwawancara serta diukur berat dan tinggi badannya. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji Fisher. Hasil: Hasil uji Chi-square menunjukkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara usia (p=0,012) dan obesitas (p=0,032) dengan kejadian hipertensi, sedangkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, etnis, riwayat penyakit keluarga, merokok dan diabetes melitus tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan obesitas terhadap kejadian Hipertensi di Puskesmas Sungai Pinyuh.

Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Yunita Carolina Satti ◽  
Sry Reski Mistika ◽  
Laorensi Imelda

Dalam menjalani terapi hemodialisis malnutrisi masih merupakan masalah utama pada pasien sehingga dapat mengakibatkan status gizi buruk pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Dimana perubahan status gizi merupakan prediktor yang menyebabkan terjadinya kematian pada pasien. Akibat sering mengalami ketidakseimbangan zat gizi pada pasien PGK maka di perlukan suatu pengetahuan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi status gizi pasien HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Sebanyak 66 subjek diambil dengan cara menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Dilakukan pengumpulan data mengenai nafsu makan menggunakan kuesioner Simplified Nutrirional Appetite Questionnaire (SNAQ), lama hemodialisis menggunakan lembar pengumpulan data karakteristik dan status gizi menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi Square dan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara nafsu makan dengan status gizi (p value=0.000) dan tidak ada hubungan antara lama hemodialisis dengan statu gizi (p value=1,000). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara lama hemodialisis dengan status gizi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Stella Maris Makassar dan ada hubungan antara nafsu makan dengan status gizi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Agar perlu adanya pemantauan secara berkala oleh petugas kesehatan mengenai nafsu makan pada pasien HD untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien.


2019 ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Alvionita N. A. Letelay ◽  
Laura B. S. Huwae ◽  
Nathalie E. Kailola

Pendahuluan: Di Maluku khususnya di RSUD dr. M. Haulussy stroke menempati urutan pertama penyakit rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2015. Diabetes melitus merupakan salah satu faktor risiko stroke, namun diabetes melitus bukan faktor risiko tunggal untuk terjadinya stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian stroke di Poliklinik Saraf RSUD dr.M. Haulussy Ambon Tahun 2016. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien stroke di Poliklinik Saraf RSUD dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2016 dari 130 sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling (non-probability sampling). Analisis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan stroke hemoragik sebanyak 15 orang (11,54%) sedangkan pasien stroke non hemoragik sebanyak 115 orang (88,46%), pada pasien stroke hemoragik dengan diabetes melitus tipe II sebanyak 0 orang (0%) sedangkan  pasien stroke non hemoragik dengan Diabetes melitus Tipe II sebanyak 46 orang (100%). Kesimpulan: Pada uji Chi-square, didapatkan nilai signifikan atau nilai probabilitas = 0.002 (p < α = 0.05) dengan nilai = 9.826, hasil analisis ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian stroke.  Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Stroke. 


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Elma Shari Pagehgiri ◽  
Deasy Irawati ◽  
Anom Josafat

Latar belakang: Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Obesitas sentral merupakan kontributor terjadinya diabetes melitus dan prevalensinya dapat meningkat seiring pertambahan usia. Penelitian menyatakan pengukuran rasio lingkar pinggang terhadap tinggibadan merupakan pengukuran terbaik untuk mendeteksi risiko penyakit kardiometabolik dibandingkan pengukuran antropometri lain, seperti indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan denganglukosa darah puasa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan di Kota Mataram. Subjek penelitian ini adalah lansia berusia >60 tahun yang tinggal di panti jompo dan lansia di populasi umum. Sebanyak 76 sampel didapatkan dengan teknik consecutive sampling. Cara pengambilan data dengan mengukur secara langsung rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan menggunakan pita ukur dan microtoise serta pemeriksaan glukosa darah puasa. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis bivariat. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji korelasi Spearman. Hasil: Dari 76 subjek penelitian, 61 orang (80,3%) responden mengalami obesitas sentral berdasarkan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan serta 25 orang (32,9%) mengalami pre-diabetes dan 15 orang (19,7%) mengalami diabetes berdasarkan kadar glukosa darah puasa. Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan glukosa darah puasa. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan glukosa darah puasa pada lansia


2019 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 411-414
Author(s):  
Kistan Kistan

Kecemasan merupakan respon emosional yang dapat terjadi pada pasien pra operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan dukungan keluarga terhadap Kecemasan pada pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Korelasi dengan pendekatan cross-sectional. populasi dalam penelitian ini adalah pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan jenis consecutive sampling, didapatkan 52 responden. Uji statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dengan nilai α=0.05 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai ρ value 0.04 artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan pasien pra operasi dan nilai ρ value 0.005 artinya ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kecemasan pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Dimana dukungan keluarga mempunyai hubungan yang dominan terhadap kecemasan pasien pra operasi. Diharapkan kepada keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien pra operasi agar lebih termotivasi dan percaya diri pada proses operasi sehingga dapat membantu kelancaran proses operasi yang akan dilakukan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-77
Author(s):  
Kristia Novia ◽  
Febriyanti ◽  
Winda Febriyanti Rampa

Latar Belakang: Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem online dan merupakan hal baru bagi mahasiswa dan dosen sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat membuat motivasi belajar mahasiswa menurun, untuk mempertahankan motivasi belajar mahasiswa, dengan cara menggunakan pembelajaran daring secara efektif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Metode : Jenis penelitian ini penelitian non experimental dengan pendekatan desain cross sectional study. Populasi penelitian semua mahasiswa/i STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah 436 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah 78 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p(0,02) < ?(0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kesimpulan:  Pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran seperti google classroom, zoom dan whatsapp yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Ni Made Elva Mayasari ◽  
Raden Ayu Tanzila ◽  
Woro Nurul sandra Anindhita

Pasien diabetes melitus sangat rentan terkena komplikasi akibat hiperglikemia yang dialami. Semakin lama pasien diabetes melitus mengalami hiperglikemia maka dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi baik komplikasi mikrovaskular dan juga komplikasi makrovaskular seperti cardiovascular disease, coronary heart disease, heart failure dan lain-lain, meskipun komplikasi tersebut juga dipengaruhi faktor lain seperti diet dan juga pengobatan. Komplikasi makrovaskular pada diabetes melitus dapat menyebabkan penurunan kapasitas fungsional. Penurunan kapasitas fungsional tersebut salah satunya dapat diukur dengan menggunakan six minute walk test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya menderita diabetes melitus terhadap jarak yang ditempuh selama six minute walk test. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional study dengan besar sampel sebanyak 40 orang yang dipilih menggunakan nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling. Hasil uji Chi-square didapatkan tidak terdapat hubungan antara lama menderita DM terhadap jarak yang ditempuh selama six minute walk test dengan nilai signifikannya adalah 0,69 (p>0,05).


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Widya Widya

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis progresif akibat produksi insulin tidak adekuat yang menimbulkan ketidakmampuan tubuh melakukan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang mengakibatkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat diatas normal atau hiperglikemia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh adalah stress psikologis. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan kecemasan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode survey analytic dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 dengan jumlah sampel 81 orang, dan teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan lembar observasi dan kuesioner kecemasan HRS-A. Uji statistic yang digunakan chi square.  Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan berat  sebanyak 64,2 % dan paling banyak responden dengan kadar gula darah tinggi > 200 mg/dL sebanyak  49,4%. Ada hubungan kecemasan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus dengan p value 0,025 < α  (0,05). Peneliti merekomendasikan  kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien diabetes mellitus tentang proses penyakit diabetes melitus dan penatalaksanaannya  untuk mengurangi kecemasan pada pasien diabetes mellitus sehingga kadar gula darah dapat terkontrol.


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 508-513
Author(s):  
Dian Wulandari ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang : Hiperurisemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif dan kejadian sindrom metabolik. Perlu upaya untuk mendeteksi dini faktor yang berpengaruh terhadap hiperurisemia. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah pengukuran antropometri. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran lingkar linggang dan indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat wanita usia di atas 50 tahun. Metode : Penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek sebanyak 51 orang wanita di wilayah puskesmas Gajah Mungkur berusia di atas 50 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Pengambilan data karakteristik subjek dilakukan dengan wawancara, pengukuran lingkar pinggang dan indeks massa tubuh menggunakan metline, timbangan berat badan ketelitian 0,1 kg dan microtoise dengan ketelitian 0,1cm. Pemeriksaan kadar asam urat darah  sampel menggunakan metode kolorimetri . Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, analisis statistik menggunakan Chi Square dan Regresi logistik. Hasil : Kadar asam urat subjek sebanyak 54,90% (n=28) termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara lingkar pinggang, IMT, dan asupan purin terhadap kadar asam urat (p =0,000). Namun, faktor yang berpengaruh kuat terhadap peningkatan asam urat yaitu asupan purin dan IMT. Wanita usia di atas 50 tahun dengan asupan purin tinggi dan IMT tinggi memiliki risiko 3,602 dan 3,157 kali lebih besar untuk mengalami peningkatan asam urat.        Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar pinggang, IMT, dan asupan purin dengan kadar asam urat. Asupan purin memiliki pengaruh paling kuat terhadap kadar asam urat.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45-48
Author(s):  
Devi Susanti ◽  
Lastriyanti Lastriyanti ◽  
Sugeng Haryono

Pendahuluan: Penyakit  Jantung  Koroner  (PJK)  adalah  penyakit “silent  killer”  yang menyebabkan  kematian  mendadak.   Penderita  PJK  akan mengalami serangan berulang dan akan menimbulkan dampak re -hospitalisasi bagi  aspek  fisik,  psikologis,  sosial  dan  ekonomi.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui hubungan pengetahuan  terhadap manajemen  diri  penderita PJK di  RSAL Dr. Mintohardjo  Jakarta. Metode: Metode yang digunakan studi korelasi yaitu menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan manajemen diri penderita  PJK  dengan  rancangan  cross  sectional  yaitu  jenis  penelitian yang  menekankan  waktu  pengukuran data  variabel  independen  dan  dependen. Subjek  adalah  pasien PJK  di poli jantung RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta dengan teknik  non probability  sampling  jenis  consecutive  sampling dengan 95 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner data karakteristik, pengetahuan dan manajemen diri. Hasil: Hasil  penelitian  bivariat bahwa  35,8% penderita  PJK  memiliki pengetahuan baik dan manajemen diri yang baik pula. Uji korelasi menggunakan  Chi square  dengan nilai p  value  0,551. Nilai p >  a 0,05 yang  artinya  tidak  terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  pengetahuan  dengan manajemen diri penderita PJK. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah walaupun secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan manajemen diri, data pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan manajemen diri ketika berpengetahuan baik dimana mungkin ada faktor lain yang lebih berpengaruh.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document