scholarly journals HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RSUD PANGKEP

2019 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 411-414
Author(s):  
Kistan Kistan

Kecemasan merupakan respon emosional yang dapat terjadi pada pasien pra operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan dukungan keluarga terhadap Kecemasan pada pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Korelasi dengan pendekatan cross-sectional. populasi dalam penelitian ini adalah pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan jenis consecutive sampling, didapatkan 52 responden. Uji statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dengan nilai α=0.05 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai ρ value 0.04 artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan pasien pra operasi dan nilai ρ value 0.005 artinya ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kecemasan pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Dimana dukungan keluarga mempunyai hubungan yang dominan terhadap kecemasan pasien pra operasi. Diharapkan kepada keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien pra operasi agar lebih termotivasi dan percaya diri pada proses operasi sehingga dapat membantu kelancaran proses operasi yang akan dilakukan.

Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-77
Author(s):  
Kristia Novia ◽  
Febriyanti ◽  
Winda Febriyanti Rampa

Latar Belakang: Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem online dan merupakan hal baru bagi mahasiswa dan dosen sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat membuat motivasi belajar mahasiswa menurun, untuk mempertahankan motivasi belajar mahasiswa, dengan cara menggunakan pembelajaran daring secara efektif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Metode : Jenis penelitian ini penelitian non experimental dengan pendekatan desain cross sectional study. Populasi penelitian semua mahasiswa/i STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah 436 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah 78 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p(0,02) < ?(0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kesimpulan:  Pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran seperti google classroom, zoom dan whatsapp yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45-48
Author(s):  
Devi Susanti ◽  
Lastriyanti Lastriyanti ◽  
Sugeng Haryono

Pendahuluan: Penyakit  Jantung  Koroner  (PJK)  adalah  penyakit “silent  killer”  yang menyebabkan  kematian  mendadak.   Penderita  PJK  akan mengalami serangan berulang dan akan menimbulkan dampak re -hospitalisasi bagi  aspek  fisik,  psikologis,  sosial  dan  ekonomi.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui hubungan pengetahuan  terhadap manajemen  diri  penderita PJK di  RSAL Dr. Mintohardjo  Jakarta. Metode: Metode yang digunakan studi korelasi yaitu menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan manajemen diri penderita  PJK  dengan  rancangan  cross  sectional  yaitu  jenis  penelitian yang  menekankan  waktu  pengukuran data  variabel  independen  dan  dependen. Subjek  adalah  pasien PJK  di poli jantung RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta dengan teknik  non probability  sampling  jenis  consecutive  sampling dengan 95 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner data karakteristik, pengetahuan dan manajemen diri. Hasil: Hasil  penelitian  bivariat bahwa  35,8% penderita  PJK  memiliki pengetahuan baik dan manajemen diri yang baik pula. Uji korelasi menggunakan  Chi square  dengan nilai p  value  0,551. Nilai p >  a 0,05 yang  artinya  tidak  terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  pengetahuan  dengan manajemen diri penderita PJK. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah walaupun secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan manajemen diri, data pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan manajemen diri ketika berpengetahuan baik dimana mungkin ada faktor lain yang lebih berpengaruh.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 95-100
Author(s):  
Lina Herida Pinem ◽  
Yeni Iswari ◽  
Lisbeth Pardede

Pendahuluan: Tingginya angka kejadian Sectio Caesarea tanpa indikasi, berdampak terhadap tingginya komplikasi pada ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan menyusu bayi yang lahir  dengan persalinan tindakan  di  Rumah Sakit swasta Jakarta dan Bekasi dengan menggunakan kuesioner Assessment scale of newborn sucking for breastfeeding dari UNICEF. Metode: Metode yang digunakan adalah analitik deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan variable independent: persalinan tindakan terhadap variable dependen: Kemampuan bayi menyusu dalam satu kali pengukuran. Sampel penelitian (70 orang) diambil dengan teknik non probability sampling jenis consecutive sampling. Hasil: Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan nilai p:  0,19 dengan nilai a= 0,05 yang bermakna tidak ada hubungan tindakan persalinan dengan kemampuan bayi menyusu. Proporsi terbesar bayi yang memiliki kemampuan menghisap kurang (71,4%) lahir  dengan  persalinan  ekstraksi vacum, bayi yang lahir dengan induksi memiliki kemampuan menghisap lemah dan kuat setara yaitu sama-sama 50%, sedangkan bayi dengan SC mayoritas memiliki kemampuan menghisap kuat (63,2 %). Rata-rata berat badan bayi yang mengisap lemah adalah 2959,8 gram dengan standar deviasi 304,49 sedangkan rata-rata berat badan bayi yang menghisap kuat adalah 3201,1 dengan standar deviasi 337,86. Nilai p value uji t pada varian yang sama yaitu 0,03 dengan a (0,05) yang bermakna ada perbedaan signifikan rata-rata berat badan bayi yang menyusu kuat dan yang menyusu lemah. Usia ibu juga tidak berpengaruh terhadap kemampuan bayi menyusu dengan p value : 0,4 (a=0,05). Mayoritas responden dilahirkan secara SC (81,4%) dan 8,6 % permintaan sendiri tanpa indikasi medis. Kesimpulan: Data ini dapat menjadi dasar bagi tenaga kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan tentang dampak persalinan SC terhadap ibu.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Velvia Ramona ◽  
Sari Eka Pratiwi ◽  
Iit Fitrianingrum

Latar belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian penyakit jantung di dunia sebesar 45%. Hipertensi menempati posisi tertinggi kedua di Kabupaten Mempawah. Kabupaten Mempawah merupakan kabupaten urutan kedua dengan kejadian hipertensi tertinggi di Kalimantan Barat. Penduduk Kabupaten Mempawah memiliki karakteristik yang berpotensi untuk terkena hipertensi yakni penduduk terbanyak dengan kelompok tingkat pendidikan rendah dan tidak bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor usia dan obesitas serta faktor lain terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Sungai Pinyuh. Metode: penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Cara pemilihan sampel adalah non-probability sampling secara consecutive sampling. Sebanyak 61 responden diwawancara serta diukur berat dan tinggi badannya. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji Fisher. Hasil: Hasil uji Chi-square menunjukkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara usia (p=0,012) dan obesitas (p=0,032) dengan kejadian hipertensi, sedangkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, etnis, riwayat penyakit keluarga, merokok dan diabetes melitus tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan obesitas terhadap kejadian Hipertensi di Puskesmas Sungai Pinyuh.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Ngakan Nyoman Rai Bawa ◽  
I Dewa Agung Ketut Sudarsana ◽  
Made Duita

ABSTRAK Latar belakang: Pelayanan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan di dalam pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pelayanan di IGD dapat terhambat jika kondisi di dalam IGD penuh dengan pasien yang disebabkan oleh tidak sesuainya jumlah pasien yang berkunjung ke IGD dengan tempat tidur yang ada di IGD dan ruang rawat inap penuh. Hal tersebut dapat mengakibatkan waktu tunggu pasien yang lama untuk pindah ke ruangan yang berdampak terhadap keselamatan dan nyawa pasien itu sendiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu tunggu pindah (boarding time) pasien trauma level 1 dan 2 dengan kejadian kematian. Metode: Penelitian ini merupakan non– eksperimen, dengan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara non probability sampling yaitu consecutive sampling, sebanyak 41 orang. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil analisis dapat diperoleh nilai α=0,021, X2 =5,331 dan odds ratio 4,571. Ada hubungan waktu tunggu pindah (boarding time) pasien trauma level 1 dan 2 dengan kejadian kematian dengan arah korelasi positif dan memiliki risiko kematian 4,571 lipat, sekurang-kurangnya memiliki risiko kematian sebesar 1,089 kali lipat dan paling besar berisiko kematian sebesar 17,157 kali lipat. Kesimpulan: Banyak faktor yang menyebabkan kematian pasien di IGD, salah satunya adalah waktu tunggu (boarding time) pasien yang terlalu lama.Kata kunci: IGD, waktu tunggu pindah (boarding time), kejadian kematianThe Correlation of Boarding Time of Trauma Patient Level 1 and 2 with Mortality Event in Emergency Department Sanglah Hospital DenpasarABSTRACTBackground: Rapid and effective response are highly demand in the Emergency Department. Delayed emergency services may happen if the patients’ occupancy is full, it occurred due to amount of patients are higher than the beds available in the emergency room and in wards. Thus, it may lead to longer time needed for patients movement to ward (boarding time) effecting the patient’s safety nevertheless threatening the patient’s life itself. Objective: The purpose of this study was to determine the correlation between boarding time of trauma patient level 1 and 2 with mortality event. Method: This study was non–exsperimen, observasional analitik design with cross sectional approach. Sampling technique used non-probability sampling with consecutive sampling, as many as 41 people. The instrument used was an observation and the patient medical record. Data analysis was done using Chi-Square test. Results: Results of analysis can be obtained by value α=0,021 and X2 =5,331 and odds ratio 4,571. There is a correlation between Boarding time of trauma patient level 1 and 2 with mortality event with positive correlation direction with risk of mortality 4,571, odds ratio lower bound mortality risk 1,089 and upper bound 17,157. Conclusion: There was many factors that caused death in Emergency Departement one of them was too long boarding time patient.Keywords: emergency department, boarding time, mortality event


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Yunita Carolina Satti ◽  
Sry Reski Mistika ◽  
Laorensi Imelda

Dalam menjalani terapi hemodialisis malnutrisi masih merupakan masalah utama pada pasien sehingga dapat mengakibatkan status gizi buruk pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Dimana perubahan status gizi merupakan prediktor yang menyebabkan terjadinya kematian pada pasien. Akibat sering mengalami ketidakseimbangan zat gizi pada pasien PGK maka di perlukan suatu pengetahuan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi status gizi pasien HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Sebanyak 66 subjek diambil dengan cara menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Dilakukan pengumpulan data mengenai nafsu makan menggunakan kuesioner Simplified Nutrirional Appetite Questionnaire (SNAQ), lama hemodialisis menggunakan lembar pengumpulan data karakteristik dan status gizi menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi Square dan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara nafsu makan dengan status gizi (p value=0.000) dan tidak ada hubungan antara lama hemodialisis dengan statu gizi (p value=1,000). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara lama hemodialisis dengan status gizi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Stella Maris Makassar dan ada hubungan antara nafsu makan dengan status gizi pasien hemodialisa di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Agar perlu adanya pemantauan secara berkala oleh petugas kesehatan mengenai nafsu makan pada pasien HD untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien.


EMBRIO ◽  
2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Anik Latifah

Ruptur perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. Proses penyembuhan luka perineum dipengaruhi oleh banyak faktor terutama perilaku aktif ibu dalam menangani masalah kesehatan. Perilaku aktif yang ada misalnya perilaku personal hygiene yang baik, pengaturan pola makan yang baik, mobilisasi dan menjaga kondisi ibu (Suryo, 2016). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Ririn Z.A., Amd. Keb. di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember pada bulan Januari – Maret018, didapatkan 36 ibu melahirkan dimana 28 (72%) ibu melahirkan yang mengalami luka perineum.           Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, uji yang dilakukan dalam penelitian ini uji chi square. Pengamatan dilakukan pada 36 orang responden.  Sampling yang di gunakan yaitu secara non probability sampling dengan jenis consecutive sampling dimana setiap pasien yang memenuhi kriteria sampel dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu. Kriteria sampel yaitu ibu nifas yang mengalami rupture perineum. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Chi Kuadrat / uji Chi square didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-sided) = 0,00 dari hasil SPSS lebih  kecil dari α = 0,05  artinya terdapat hubungan yang signifikan dari perilaku ibu nifas terhadap penyembuhan luka perineum di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.             Hasil penelitian hubungan perilaku ibu nifas terhadap penyembuhan luka perineum di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu memiliki perilaku aktif dalam mengatasi luka perineum. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang perilaku ibu nifas, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka perineum.


2019 ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Alvionita N. A. Letelay ◽  
Laura B. S. Huwae ◽  
Nathalie E. Kailola

Pendahuluan: Di Maluku khususnya di RSUD dr. M. Haulussy stroke menempati urutan pertama penyakit rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2015. Diabetes melitus merupakan salah satu faktor risiko stroke, namun diabetes melitus bukan faktor risiko tunggal untuk terjadinya stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian stroke di Poliklinik Saraf RSUD dr.M. Haulussy Ambon Tahun 2016. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien stroke di Poliklinik Saraf RSUD dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2016 dari 130 sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling (non-probability sampling). Analisis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan stroke hemoragik sebanyak 15 orang (11,54%) sedangkan pasien stroke non hemoragik sebanyak 115 orang (88,46%), pada pasien stroke hemoragik dengan diabetes melitus tipe II sebanyak 0 orang (0%) sedangkan  pasien stroke non hemoragik dengan Diabetes melitus Tipe II sebanyak 46 orang (100%). Kesimpulan: Pada uji Chi-square, didapatkan nilai signifikan atau nilai probabilitas = 0.002 (p < α = 0.05) dengan nilai = 9.826, hasil analisis ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian stroke.  Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Stroke. 


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document