scholarly journals Pengaruh Pelatihan Self-Regulated Learning Terhadap Prokrastinasi Penyelesaian Skripsi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir

2016 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Dewita Karema Sarajar

Prokrastinasi dapat terjadi pada mahasiswa terutama pada penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Prokrastinasi adalah perilaku yang merugikan individu terkait dengan rendahnya kemampuan untuk meregulasi diri sendiri. Kemampuan regulasi diri dikenal dengan self-regulated learning yaitu proses mengaktifkan kemampuan kognisi, afeksi dan perilaku untuk menunjang proses pencapaian tujuan belajar. Penelitian ini menguji pengaruh self-regulated learning, yang diberikan dalam bentuk pelatihan, pada prokrastinasi penyelesaian skripsi mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 18 orang mahasiswa yang telah mengerjakan skripsi selama 2 semester lebih. Skala prokrastinasi penyelesaian skripsi digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian dengan analisis statistik Uji-t dengan independent sample t-test (α = 5%) menggunakan skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menunjukkan nilai tsebesar = 2.189 dengan p = 0.04 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan skor post-test antara KE dan KK, dimana skor KE lebih rendah dibandingkan skor KK. Kelompok yang mendapat pelatihan self-regulated learning menunjukkan penurunan prokrastinasi dibandingkan kelompok yang tidak mendapat pelatihan self-regulated learning. 

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 158-168
Author(s):  
Krishervina Rani Lidiawati

Penelitian ini mengkaji peran pelatihan strategi ‘SMART’ dalam meningkatkan Self-regulated learning (SRl) pada siswa SMP yang memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Self-regulated learning (SRL) adalah suatu proses di mana seorang peserta didik mengaktifkan pikirannya (cognition), perasaannya (affect), dan perilaku (behavior) secara sistematis yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran (Zimmerman & Schunk, 2001). SMART (Specific, Measurable, Action, Realistic, dan Time) merupakan strategi dalam pembentukan SRl. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif action research. Penelitian ini terdiri dua siklus, pada masing-masing siklus dilakukan pengukuran untuk mengevaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian pada siklus pertama dengan uji beda paired sample t-test menunjukkan tidak adanya perubahan regulasi diri yang signifikan pada partisipan (t = 1.476, p > .05). Pada siklus kedua juga menunjukkan tidak adanya perubahan skor SRL secara signifikan pada post-test 1 dan post-test 2 (t = 0.152, p > .05).


Author(s):  
Sonia Marda ◽  
Sunawan Sunawan ◽  
Kusnarto Kurniawan

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keefektifan layanan penguasaan konten dengan topik self-regulated learning untuk menurunkan tingkat prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain one group pre-test dan post-test. Subjek penelitian ini adalah seluruh populasi siswa kelas X Is 3(N= 38 orang siswa). Data dikumpulkan menggunakan skala prokrastinasi akademik siswa  dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif serta uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik siswa menurun secara signifikan melalui layanan penguasaan konten dengan menggunakan topic self- regulated learning (0,00<0,01) yang jika disimpulkan self-regulated learning efektif untuk menurunkan prokrastinasi melalui layanan penguasaan konten.    The purpose of this study is to prove the effectiveness of content mastery services with independent learning topics to lower the level of student academic procrastination. Type of research used is experiment with design one group pre-test and post-test. The subjects of this study are the entire population of students class X is 3 (N = 38 students). The research data used students' academic procrastination scales and analyzed using quantitative descriptive and t-test. The results showed that the level of academic procrastination decreased significantly through content mastery service using self-learning (0.00 <0.01) if be concluded if self-regulated learning is effective to down procrastination by using content mastery service.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 158
Author(s):  
Krishervina R. Lidiawati

<div class="WordSection1"><p>Penelitian ini mengkaji peran pelatihan strategi ‘SMART’ dalam meningkatkan<strong> </strong><em>Self-regulated learning </em>(SRL) pada siswa SMP yang memiliki nilai di bawah Kriteria<em> </em>Ketuntasan Minimal (KKM). <em>Self-regulated learning</em> (<em>SRL</em>) adalah suatu proses di mana seorang peserta didik mengaktifkan pikirannya (<em>cognition</em>), perasaannya (<em>affect</em>), dan perilaku (<em>behavior</em>) secara sistematis yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran (Zimmerman &amp; Schunk, 2001). SMART (<em>Specific</em>, <em>Measurable</em>, <em>Action</em>, <em>Realistic</em>, dan<em> Time</em>) merupakan strategi dalam pembentukan SRL. Jumlah partisipan dalam<em> </em>penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif <em>action research</em>. Penelitian ini terdiri dua siklus, pada masing-masing siklus dilakukan pengukuran untuk mengevaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian pada siklus pertama dengan uji beda <em>paired sample t-test</em> menunjukkan tidak adanya perubahan regulasi diri yang signifikan pada partisipan (<em>t</em> = 1.476, <em>p</em> &gt; .05). Pada siklus kedua juga menunjukkan tidak adanya perubahan skor SRL secara signifikan pada <em>post-test 1 </em>dan<em> post-test 2 </em>(<em>t </em>= 0.152,<em> p </em>&gt; .05).</p></div><p><strong>Kata kunci</strong>:<strong> </strong><em>Self-regulated learning</em>; teori kognitif sosial; remaja.</p>


Author(s):  
Jahanshir Tavakolizadeh ◽  
Soghra Ebrahimi Qavam

Introducción. Hoy en día, la autoregulación del aprendizaje se ha convertido en un importante foco de investigación y un gran número de estudios se han centrado en la autorregulación, el rendimiento escolar y la motivación de aprender, pero pocas investigaciones se han hecho en el campo de la autorregulado, apoyadas en variables atribuciones. Esta investigación se ha realizado con el objetivo general de probar el mefctode la enseñanza del aprendizaje autorregulado y estrategias en los estilos de atribución de los estudiantes.Método. En este estudio experimental, el tamaño de la muestra estuvo constituida por 30 estudiantes, 15 por cada uno de los grupos experimental y control, y un grupo aleatorio de múltiples etapas método de muestreo se utilizó en el segundo grado chico de secundaria de las zonas heptagonal de la Oficina de Educación, en la ciudad de Mashhad. En un primer momento, se aplicó, como un pre-test, los cuestionarios de los estilos de (MSLQ), en ambos grupos. Después de ello, sólo el grupo experimental recibió la enseñanza en estrategias de aprendizaje autorregulado durante 18 sesiones de una hora. Después de la enseñanza, se utilizó un post-test, con los cuestionarios antes mencionados, en los dos grupos. Los datos recogidos fueron analizados mediante el programa SPSS software y se realizaron diferencias de T-test independiente de entre los valores medios.Resultados. Los resultados mostraron que hubo una diferencia significativa entre las medias de los estilos de atribuciónción a los acontecimientos negativos, la dimensión atribución interna de los acontecimientos positivos en los grupos experimental y control.Por lo tanto, la formación de estrategias de aprendizaje autorregulado produjo una disminución en los estilos de atribución pesimista, y un aumento de la dimensión atribución interna en los estudiantes.Discusión y Conclusiones. De acuerdo con los resultados, la enseñanza de estrategias de aprendizaje autorregulado teiene un efecto significativo en la modificación de las atribuciones especialmente en las atribuciones negativas. La modificación de los estilos de atribución pesimista tiene una importancia fundamental en la salud mental. Por lo tanto, para la promoción de las estrategias de salud mental, se recomienda para enseñar estrategias de aprendizaje autorregulado para los estudiantes en las escuelas.


2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Desy Tri Damayanti ◽  
Utari Sumarmo ◽  
Rippi Maya

This study was a pre test-post test experiment without control group design having a goal to examine the role of Prior Mathematics Ability (PMA), Sylver  approach (SA) toward student’s mathematical creative thinking ability (MCTA) and Self Regulated Learning (SRL).  The study involved  65 eleven  grade student, a PMA test, a MCTA test, and SRL scale. The study found that PMA and SA took good role on obtaining student’s MCTA, its N<Gain> and SRL. On student’s MCTA, and its N<Gain> students getting treatment with SA attained better grades than that of students taught by conventional teaching, and the  grades were still at medium level.  On SRL,  there was no different grades between students on both teaching approaches, and those grades were at fairly good  level.  The other findings, there was no association between MCTA and SRL, and students performed high perception toward SA.


2014 ◽  
Vol 59 (1) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
Emine Erdem ◽  
Sinem Dinçol Özgür ◽  
Zeki Bayram ◽  
Özge Özyalçın Oskay ◽  
Şenol Şen

With this study, it was aimed to determine the effect of constructivist chemistry laboratory on science and technology pre-service teachers’ opinions about constructivist approach and their self-regulated learning skills.The relationship between pre-service teachers’ opinions about constructivist approach and their self-regulated learning skills was investigated. The one group pre-test-post-test design was used in the study. The sample of the study was 58 pre-service teachers from Hacettepe University, Department of Science Education, who were attending chemistry experiments at Science Teaching Laboratory Applications II Course. Self-regulated Learning Skills Scale developed by Turan and Demirel (2010) and Opinion Scale of Constructivist Approach for Science Teachers developed by Balım, Kesercioğlu, Evrekli ve İnel (2009) were used as data collection tools. At the end of the study, it was determined that constructivist chemistry laboratory applications caused a positive increase in pre-service teachers’ self-regulated learning skills and opinions about constructivist approach. Also, there was a positive relationship between pre-service teachers’ self-regulated learning skills and opinions about constructivist approach that was observed. Key words: constructivist approach, self-regulated learning, chemistry laboratory applications, pre-service teachers.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 344-356
Author(s):  
Susi Fardila ◽  
Mohammad Arief

Pembelajaran daring di masa pandemic covid 19 ini menuntut tenaga pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengembangan media pembelajaran perlu untuk dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang saat ini. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk Menghasilkan Mobile Learning berbasis Articulate Storyline 3 pada Mata Pelajaran Kearsipan pada siswa kelas X OTKP di SMK Cendika Bangsa Kepanjen. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah-langkah Borg and Gall yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase dan uji independent sample t-test serta uji n-gain. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah m-learning pada mata pelajaran Kearsipan bernama MoLfAS yang telah dinyatakan sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran kearsipan oleh ahli media, ahli materi, dan 6 siswa uji coba kelompok kecil serta terbukti dapat meningkatkan self-regulated learning dan hasil belajar peserta didik secara signifikan pada saat sebelum dan sesudah menggunakan m-learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa MoLfAS layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan self-regulated learning dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Kearsipan.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 1175-1184
Author(s):  
Abdul Halim ◽  
Sofia Ulfa Eka Hadiyanti

The research aimed to investigate the effect of metacognitive instruction on students' self-regulated learning (SRL) writing for Indonesian EFL students to have appropriate grammar and meaningful learning experiences. The methodology used was a quasi-experimental design. The research participants were 50 students from the University of Muhammadiyah East Kalimantan (UMKT) English department who took a writing course. The participants were divided into the experimental group that was taught with metacognitive instruction. In contrast, although the same teacher taught the control group and had similar learning materials, the teacher did not use metacognitive instruction. The data was taken through pre-test and post-test and analyzed through independent t-test with statistics tool SPSS. The results showed that the experimental group has a higher SRL score with significant results in overall score even though there is one component that is different from previous studies, namely knowledge of cognition. Some suggestions were proposed.


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 258
Author(s):  
I Kadek Adhi Dharma Putra ◽  
Ni Wayan Arini ◽  
I Komang Sudarma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Self Regulated Learning terhadap hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Self Regulated Learning dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Non Equivalent Post-Test Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus X Kabupaten Buleleng, yang berjumlah 163 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian yaitu kelompok siswa kelas V di SDN 2 Kaliuntu yang terpilih sebagai kelompok eksperimen dan SDN 3 Kaliuntu sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui metode tes, yaitu tes pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial uji-t polled varians. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Self Regulated Learning dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hasil pengujian diperoleh (thitung = 8,76 > ttabel  = 1,86) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Self Regulated Learning menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 54-65
Author(s):  
Yowelna Tarumasely

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar pemahaman konsep Teori Belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning. Subjek penelitian adalah mahasiswa PAK semester dua tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 46 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar belajar pemahaman konsep.   Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif,  Analisis data menggunakan  Uji t Dua Sampel Berpasangan (uji paired sample t Test). Hasil menunjukan nilai rata postest lebih besar dari nilai rata pretest, hal ini berarti ada peningkatan hasil belajar pemahaman konsep mahasiswa sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning, hasil penelitian juga menunjukan bahwa signifikansi yang diperoleh sebesar 0.000, yang mana lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pemahaman konsep teori belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document