scholarly journals Peran pelatihan strategi "Smart" dalam meningkatkan self-regulated learning (SRL) pada siswa SMP

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 158-168
Author(s):  
Krishervina Rani Lidiawati

Penelitian ini mengkaji peran pelatihan strategi ‘SMART’ dalam meningkatkan Self-regulated learning (SRl) pada siswa SMP yang memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Self-regulated learning (SRL) adalah suatu proses di mana seorang peserta didik mengaktifkan pikirannya (cognition), perasaannya (affect), dan perilaku (behavior) secara sistematis yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran (Zimmerman & Schunk, 2001). SMART (Specific, Measurable, Action, Realistic, dan Time) merupakan strategi dalam pembentukan SRl. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif action research. Penelitian ini terdiri dua siklus, pada masing-masing siklus dilakukan pengukuran untuk mengevaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian pada siklus pertama dengan uji beda paired sample t-test menunjukkan tidak adanya perubahan regulasi diri yang signifikan pada partisipan (t = 1.476, p > .05). Pada siklus kedua juga menunjukkan tidak adanya perubahan skor SRL secara signifikan pada post-test 1 dan post-test 2 (t = 0.152, p > .05).

2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 158
Author(s):  
Krishervina R. Lidiawati

<div class="WordSection1"><p>Penelitian ini mengkaji peran pelatihan strategi ‘SMART’ dalam meningkatkan<strong> </strong><em>Self-regulated learning </em>(SRL) pada siswa SMP yang memiliki nilai di bawah Kriteria<em> </em>Ketuntasan Minimal (KKM). <em>Self-regulated learning</em> (<em>SRL</em>) adalah suatu proses di mana seorang peserta didik mengaktifkan pikirannya (<em>cognition</em>), perasaannya (<em>affect</em>), dan perilaku (<em>behavior</em>) secara sistematis yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran (Zimmerman &amp; Schunk, 2001). SMART (<em>Specific</em>, <em>Measurable</em>, <em>Action</em>, <em>Realistic</em>, dan<em> Time</em>) merupakan strategi dalam pembentukan SRL. Jumlah partisipan dalam<em> </em>penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif <em>action research</em>. Penelitian ini terdiri dua siklus, pada masing-masing siklus dilakukan pengukuran untuk mengevaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian pada siklus pertama dengan uji beda <em>paired sample t-test</em> menunjukkan tidak adanya perubahan regulasi diri yang signifikan pada partisipan (<em>t</em> = 1.476, <em>p</em> &gt; .05). Pada siklus kedua juga menunjukkan tidak adanya perubahan skor SRL secara signifikan pada <em>post-test 1 </em>dan<em> post-test 2 </em>(<em>t </em>= 0.152,<em> p </em>&gt; .05).</p></div><p><strong>Kata kunci</strong>:<strong> </strong><em>Self-regulated learning</em>; teori kognitif sosial; remaja.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 54-65
Author(s):  
Yowelna Tarumasely

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar pemahaman konsep Teori Belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning. Subjek penelitian adalah mahasiswa PAK semester dua tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 46 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar belajar pemahaman konsep.   Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif,  Analisis data menggunakan  Uji t Dua Sampel Berpasangan (uji paired sample t Test). Hasil menunjukan nilai rata postest lebih besar dari nilai rata pretest, hal ini berarti ada peningkatan hasil belajar pemahaman konsep mahasiswa sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning, hasil penelitian juga menunjukan bahwa signifikansi yang diperoleh sebesar 0.000, yang mana lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pemahaman konsep teori belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning.  


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Saputra Marisi Holong Marbun

AbstractThe method used in this research was action research applied in two cycles. This research was conducted to improve the Seventh Graders’ English vocabulary in SMP 1 PSKD, Jakarta. The 24 students of the seventh grade who participated in this study were taught vocabularies by using the TGT technique. The quantitative data, collected using tests, were analyzed by using the independent and paired sample t-test on SPSS version 22 program. The qualitative data, collected using the researchers’ diary notes, questionaire, open ended question sheets, and observation sheets, were analyzed descriptively. The results indicated that the TGT technique improved the participants’ English vocabulary, as shown by the increase of the mean scores of the tests conducted, i.e. the pre-test 55,94 (12,5%) increased to 66,81 (50%) of post-test of cycle I and to 83,23 (87,5%) of the post-test of cycle II. The statistical test also indicated that the use of TGT significantly increased the students’ English vocabulary. Based on the findings, it could be concluded that the use of TGT technique was effective to improve the seventh grade students’ English vocabulary. Keywords: action research, vocabulary, teams games tournament


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Hijrah Eko Putro ◽  
Sugiyadi Sugiyadi

<p>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di MTs Al Iman Kota Magelang, (2) Mengetahui kondisi obyektif motivasi belajar siswa, (3) menghasilkan model layanan bimbingan kelompok dengan teknik <em>self regulated learning</em> untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, (4) mengetahui efektivitas layanan layanan bimbingan kelompok dengan teknik <em>self regulated learning</em> untuk peningkatan motivasi belajar siswa MTs Al Iman Kota Magelang. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al Iman Kota Magelang yang berjumlah 29 siswa<strong> </strong>dan digunakan sebagai sampel 8 siswa. Desain penelitian menggunakan <em>pre-experimental: one group pretest-posttest design</em> dengan <em>purposive sampling</em>. Teknik analisis data yang digunakan adalah <em>Paired sample t-Test</em> dengan pertimbangan dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (<em>Independent Variabel</em>). Hasil uji efektivitas dari penelitian ini adalah adanya peningkatan motivasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik <em>self regulated learning</em>. Tingkat motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik <em>self regulated learning</em>. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil skala motivasi belajar sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik <em>self regulated learning</em> sebesar 22,73 % dan diperkuat melalui uji efektivitas menggunakan <em>t-test</em> yang menunjukan -t hitung &lt; -t tabel, yaitu -5,857 &lt; -2,365 atau data Sig (0,001) &lt; 0,05.</p>


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 317
Author(s):  
Caroline Mathilda V. Bolang ◽  
Riana Sahrani ◽  
Raja Oloan Tumanggor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan “Strategi Mengajar SRL” dalam meningkatkan selfefficacy dan SRL belief pada guru SD X yang menggunakan pendekatan instruksional student-centered, di mana keberhasilan pelatihan dilandaskan pada prinsip teori sosial-kognitif yaitu interaksi antara individu, lingkungan dan perilaku. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Partisipan penelitian terdiri dari 7 guru sekolah dasar X yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu 4 guru pada kelompok eksperimen dan 3 lainnya pada kelompok kontrol. Jumlah partisipan dalam kelompok eksperimen terdiri dari 3 perempuan dan 1 laki-laki, serta 3 orang perempuan pada kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan pretest-posttest control group design. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Teacher’s Self-Efficacy (TSE) (Schwarzer et al., 1999) dan Self-Regulated Learning Teacher’s Belief (SRLTB) (Lombaerts et al., 2009). Data dianalisis dengan teknik paired sample t test dengan kriteria statistik non parametrik one sample Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan skor pretest dan posttest TSE dan SRLTB pada kelompok kontrol dan pada kelompok eksperimen. Berdasarkan perhitungan uji beda, didapatkan skor t=-4,382 dan p= 0,022 (p< 0,05) pada teacher’s self-efficacy kelompok eksperimen serta t=-3,820 dan p=0,032 pada SRL teacher’s belief kelompok eksperimen. Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis penelitian diterima, artinya pelatihan “Strategi Mengajar SRL” meningkatkan self-efficacy dan SRL belief guru SD X.


2016 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Dewita Karema Sarajar

Prokrastinasi dapat terjadi pada mahasiswa terutama pada penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Prokrastinasi adalah perilaku yang merugikan individu terkait dengan rendahnya kemampuan untuk meregulasi diri sendiri. Kemampuan regulasi diri dikenal dengan self-regulated learning yaitu proses mengaktifkan kemampuan kognisi, afeksi dan perilaku untuk menunjang proses pencapaian tujuan belajar. Penelitian ini menguji pengaruh self-regulated learning, yang diberikan dalam bentuk pelatihan, pada prokrastinasi penyelesaian skripsi mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 18 orang mahasiswa yang telah mengerjakan skripsi selama 2 semester lebih. Skala prokrastinasi penyelesaian skripsi digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian dengan analisis statistik Uji-t dengan independent sample t-test (α = 5%) menggunakan skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menunjukkan nilai tsebesar = 2.189 dengan p = 0.04 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan skor post-test antara KE dan KK, dimana skor KE lebih rendah dibandingkan skor KK. Kelompok yang mendapat pelatihan self-regulated learning menunjukkan penurunan prokrastinasi dibandingkan kelompok yang tidak mendapat pelatihan self-regulated learning. 


Author(s):  
Sonia Marda ◽  
Sunawan Sunawan ◽  
Kusnarto Kurniawan

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keefektifan layanan penguasaan konten dengan topik self-regulated learning untuk menurunkan tingkat prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain one group pre-test dan post-test. Subjek penelitian ini adalah seluruh populasi siswa kelas X Is 3(N= 38 orang siswa). Data dikumpulkan menggunakan skala prokrastinasi akademik siswa  dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif serta uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik siswa menurun secara signifikan melalui layanan penguasaan konten dengan menggunakan topic self- regulated learning (0,00<0,01) yang jika disimpulkan self-regulated learning efektif untuk menurunkan prokrastinasi melalui layanan penguasaan konten.    The purpose of this study is to prove the effectiveness of content mastery services with independent learning topics to lower the level of student academic procrastination. Type of research used is experiment with design one group pre-test and post-test. The subjects of this study are the entire population of students class X is 3 (N = 38 students). The research data used students' academic procrastination scales and analyzed using quantitative descriptive and t-test. The results showed that the level of academic procrastination decreased significantly through content mastery service using self-learning (0.00 <0.01) if be concluded if self-regulated learning is effective to down procrastination by using content mastery service.


Author(s):  
Jahanshir Tavakolizadeh ◽  
Soghra Ebrahimi Qavam

Introducción. Hoy en día, la autoregulación del aprendizaje se ha convertido en un importante foco de investigación y un gran número de estudios se han centrado en la autorregulación, el rendimiento escolar y la motivación de aprender, pero pocas investigaciones se han hecho en el campo de la autorregulado, apoyadas en variables atribuciones. Esta investigación se ha realizado con el objetivo general de probar el mefctode la enseñanza del aprendizaje autorregulado y estrategias en los estilos de atribución de los estudiantes.Método. En este estudio experimental, el tamaño de la muestra estuvo constituida por 30 estudiantes, 15 por cada uno de los grupos experimental y control, y un grupo aleatorio de múltiples etapas método de muestreo se utilizó en el segundo grado chico de secundaria de las zonas heptagonal de la Oficina de Educación, en la ciudad de Mashhad. En un primer momento, se aplicó, como un pre-test, los cuestionarios de los estilos de (MSLQ), en ambos grupos. Después de ello, sólo el grupo experimental recibió la enseñanza en estrategias de aprendizaje autorregulado durante 18 sesiones de una hora. Después de la enseñanza, se utilizó un post-test, con los cuestionarios antes mencionados, en los dos grupos. Los datos recogidos fueron analizados mediante el programa SPSS software y se realizaron diferencias de T-test independiente de entre los valores medios.Resultados. Los resultados mostraron que hubo una diferencia significativa entre las medias de los estilos de atribuciónción a los acontecimientos negativos, la dimensión atribución interna de los acontecimientos positivos en los grupos experimental y control.Por lo tanto, la formación de estrategias de aprendizaje autorregulado produjo una disminución en los estilos de atribución pesimista, y un aumento de la dimensión atribución interna en los estudiantes.Discusión y Conclusiones. De acuerdo con los resultados, la enseñanza de estrategias de aprendizaje autorregulado teiene un efecto significativo en la modificación de las atribuciones especialmente en las atribuciones negativas. La modificación de los estilos de atribución pesimista tiene una importancia fundamental en la salud mental. Por lo tanto, para la promoción de las estrategias de salud mental, se recomienda para enseñar estrategias de aprendizaje autorregulado para los estudiantes en las escuelas.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Raden Alifian Setiawan ◽  
Hanna Hanna ◽  
Alberth Alberth

The use of videos in education makes it possible to overcome practical real-world constraints and explore far greater possibilities provided by digital spaces, especially for the video uploaded in online platform such as blog. This study examines whether online video blog as media have a significant effect on students’ achievement of passive voice. It used pre-experimental (one group pre-test and post-test) design. The samples of this study were 10 students at 4J Operation. A pre-test and post-test were conducted by using multiple choice questions as the instruments. Data analysis was through paired-sample t-test. Results showed that there was an increase in mean score of pre-test (49,1) and post-test (63,5). Data from Paired Sample t-test showed that Sig. (2-tailed) was 0.000 which was smaller than .05 which means that there was significance difference in mean score after employing treatment.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maslichah Maslichah ◽  
Bayu Akbar Khayudin ◽  
Ikha Ardianti

ABSTRAK Pasien yang dirawat di ICU pada umumnya mengalami sakit kritis biasanya hal ini akan menimbulkan bebagai  respons psikososial  dari anggota keluarganya. Respons ini dapat berupa respons positif maupun respons negatif. Salah satu cara agar respons psikososial menjadi positif yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien agar ada peningkatan kognisi dan emosi. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi semua keluarga yang anggota keluarganya dirawat di Ruang ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Sampel diambil dengan proses Total Sampling. Variabel independen  yaitupenyuluhan keluarga pasien ICU, dan variabel dependen adalah respon psikososial keluarga pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,027 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterimaPerawat sebagai tenaga kesehatan yang harus selalu mengembangkan profesionalisme, perlu mengupayakan agar respons psikososial keluarga yang negatif dapat ditekan. Salah satu upayanya yaitu adalah memberikan penyuluhan kepada keluarga. Dalam penyuluhan akan diberikan: komunikasi, informasi, edukasi dan support. Kata Kunci : Penyuluhan, Respon Psikososial Keluarga  ABSTRACT Patients admitted to the ICU in general suffer from a critical illness usually this will lead to the kinds of psychosocial responses of family members. This response can be either a positive response or a negative response. One way to be positive psychosocial responses that provide counseling to the patient's family that there was an increase in cognition and emotion.This study design using the "Pre-Experiment", the draft "One group pre-post test design". With a population of all the families who have family members admitted to the ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Samples were taken with total sampling process. Independent variables, family counseling ICU patients, and the dependent variable is the family of the patient's psychosocial response. Collecting data using questionnaires. results of research conducted by the statistical test paired sample t-test, at a significance level obtained value 0,027 0,05 hence Ho refused and H1 accepted.Nurses as health workers must always develop professionalism, needs to strive for psychosocial response can be suppressed negative family. One of the efforts that are giving counseling to the family. In the extension will be granted: communication, information, education and support. Keywords: Counseling, Family Psychosocial Response


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document