scholarly journals Kepatuhan Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2 Ditinjau Dari Karakteristik Penderita Di Desa Satrean Maron Probolinggo

2019 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Ana Fitria Nusantara ◽  
Atik Setiawan Wahyuningsih

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif kronis yang prevalensinya semakin meningkat setiap tahun.Seperti pada tahun 2025 diperkirakanmeningkat menjadi 333 juta sehingga penyakit DM di dunia mencapai 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kepatuhan pengobatan berdasarkan karakteristik penderita DMtipe 2 di Desa Satrean Maron Probolinggo.Desain penelitian ini adalah observasional dengan tehnik purposive sampling menggunakan alat ukur kuesioner.Data yang diperoleh dianalisa dengan distribusi frekuensi.Hasil penelitian yang dilakukan pada 30 pasien DM tipe 2, didapatkan databahwa sebagian besar penderita tidak patuh dengan karakteristik usia dewasa akhir 36,7%, 60%tidak bekerja, 76,7%berpendidikan SD,dan 73,3% perempuan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penderita DM yang tidak patuh dalam pengobatan adalah perempuan usia dewasa akhir yang tidak bekerja dengan tingkat pendidikan SD. Pendidikan kesehatan pada penderita dan keluarga penting untuk dilakukan. Pemahaman yang baik tentang penatalaksanaan DM dapat memperbaiki kepatuhan dalam pengobatan.

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-58
Author(s):  
Havizur Rahman ◽  
Teresia Anggi Octavia

Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif kronis yang apabila tidak ditangani dengan tepat, lama kelamaan bisa timbul berbagai komplikasi, ini cenderung menyebabkan pasien mendapatkan banyak obat dalam satu resep yang dapat menimbulkan interaksi antar obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persentase terjadinya interaksi obat metformin secara teori serta mengkaji efek yang mungkin timbul dan solusinya. Teknik pengambilan data dengan purpossive sampling, yaitu resep pasien rujuk balik yang menderita diabetes mellitus yang menggunakan metformin. Data yang diperoleh ditemukan bahwa obat yang berinteraksi dengan metformin dengan tingkat keparahan minor ialah sebesar 60%. Kemudian untuk tingkat keparahan moderat ialah sebesar 20%. Sedangkan untuk tingkat keparahan mayor tidak ditemukan. Dari tabel diatas juga dapat diketahui bahwa terdapat 4 obat yang saling berinteraksi dengan metformin, sedangkan untuk obat yang tidak saling berinteraksi dengan metformin terdapat 9 obat. Jumlah obat yang berinteraksi secara teori sebesar 6,85% dan yang tidak berinteraksi 93,15%. Terdapat interaksi obat metformin dengan beberapa obat yaitu furosemid, lisinopril, acarbose dan ramipril.   Kata kunci: interaksi obat, metformin, diabetes mellitus   STUDY OF METFORMIN INTERACTION IN MELLITUS DIABETES PATIENTS   ABSTRACT Mellitus is a chronic degenerative disease which if not handled properly, over time can arise various complications, this tends to cause patients to get many drugs in one recipe that can cause interactions between drugs. The purpose of this study is to determine percentage of metformin drug interactions in theory and examine the effects that may arise and solutions. Data collection techniques using purposive sampling, which is a recipe for reconciliation patients who suffer from diabetes mellitus using metformin. The data obtained it was found that drugs that interact with metformin with minor severity were 60%. Then for moderate severity is 20%. Whereas the major severity was not found. From the table above it can also be seen that there are 4 drugs that interact with metformin, while for drugs that do not interact with metformin there are 9 drugs. The number of drugs that interacted theoretically was 6.85% and 93.15% did not interact. An interaction of the drug metformin with several drugs namely furosemide, lisinopril, acarbose and ramipril.   Keywords: drug interaction, metformin, diabetes mellitus


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Srimiyati Srimiyati

Latar Belakang: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus salah satunya kaki diabetik.  Masalah kaki diabetik memerlukan waktu dan biaya cukup banyak. Pencegahan kaki diabetik dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Penderita diabetes yang memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan kaki diabetik menjadi dasar dan memotivasi untuk mengendalikan komplikasi penyakitnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pencegahan kaki diabetik bagi penderita diabetesMetode: Penelitian ini adalah descriptive correlational, menggunakan pendekatan cross sectional study.  Populasinya seluruh penderita diabetes melitus yang berobat jalan. Sampel berjumlah 53 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpul data menggunakan kuesioner terdiri dari 20 item untuk menggali pengetahuan pencegahan kaki diabetik dan 15 item perawatan kaki. Penelitian dilakukan di RSI Siti Khatijah PalembangHasil: penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan  (58,5%), usia > 55 tahun (83,0%), pendidikan menengah kebawah (67,9%), menderita diabetes mellitus > 5 tahun (58,5%), responden yang memiliki pengetahuan pencegahan kaki diabetik dengan kriteria tinggi  sebanyak 36 (67,9%), melakukan perawatan kaki diabetik (60,4%). Hasil uji statistik chi squere menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki (p= 0,024; OR= 4.767). .Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki pada pasien diabetes. Pasien diabetes yang memiliki pengetahuan baik mengenai perwatan kaki berpeluang 4.767 kali lebih besar dalam melakukan perawatan kaki dari pada yang memiliki pengetahuan kurang.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Citra Windani Mambang Sari ◽  
Fitri Nurul Khotimah ◽  
Sri Pratiwi Hartati

Diet is one of the main factors related to various diseases including Diabetes Mellitus (DM). High carbohydrate, fat, protein, and low fiber diets can increase the risk of type 2 DM occurrence, especially in the patient’s family as a risk group. Previous research on students with DM families in Central Java still had a high-calorie food consumption pattern. The diversity of population, culture, and age may affect the results. Therefore, this study aimed to describe the diet in the family of patients with type 2 DM in the working area of Puskemas (Community Health Center) Garuda Bandung.This research used a quantitative descriptive method by purposive sampling technique. The respondents in this study involved 46 people who were the children of type 2 DM patients in the working area of Puskesmas Garuda. Dietary data obtained from the food record sheet for 3 days and was calculated using Nutrisurvey software in kilocalories (kcal) as the unit of measurement then the results were categorized based on Consensus Perkeni 2015. Data analysis was using frequency distribution.The results showed that 39 (84.8%) respondents in the diet category less than body requirements, 37 (80.4%) respondents in the category of sufficient carbohydrate intake, 39 (84.6%) respondents in the category of excess fat intake, 45 (97.8%) respondents in the category of adequate protein intake, and 41 (89.1%) respondents in the category of less fiber.The conclusions from this study that almost all families of patients with type 2 DM in the work area of Puskesmas Garuda were in the diet category less than body requirement but with the excess fat intake and less fiber. Based on these results, the nurses in Puskesmas are expected to optimize the outreach programs by addressing families of DM patients to make the diet as an attempt to prevent the risk in the family of patients with type 2 DM.Key words: Diet, DM patients’ families, food record. Gambaran Diet pada Keluarga Pasien Diabetes Melitus Tipe 2AbstrakDiet adalah salah satu faktor utama yang berhubungan dengan berbagai penyakit termasuk Diabetes Melitus (DM). Diet tinggi karbohidrat, lemak, protein, serta rendah serat dapat meningkatkan risiko kejadian DM tipe 2 terutama pada keluarga pasien sebagai kelompok berisiko. Penelitian sebelumnya pada mahasiswa dengan keluarga DM di Jawa Tengah masih memiliki pola konsumsi makanan yang tinggi kalori. Perbedaan populasi, budaya, serta usia mungkin akan mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menggambarkan diet pada keluarga pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskemas Garuda Kota Bandung.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang merupakan anak kandung pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda. Data diet diperoleh melalui lembar food record selama 3 hari dihitung mengunakan software Nutrisurvey dengan hasil ukur dalam kilokalori (kcal) yang kemudian hasilnya dikategorikan berdasarkan Konsensus Perkeni 2015. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.Hasil penelitian menujukkan bahwa sebanyak 39 (84,8%) responden dalam kategori diet kurang dari kebutuhan, sebanyak 37 (80,4%) responden dalam kategori asupan karbohidrat cukup, sebanyak 39 (84,6%) responden dalam kategori asupan lemak berlebih, sebanyak 45 (97,8%) responden dalam kategori asupan protein cukup, dan 41 (89,1%) responden dalam kategori serat kurang.Simpulan dari penelitian ini bahwa hampir seluruh keluarga pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Garuda berada pada kategori diet kurang dari kebutuhan tetapi dengan asupan lemak berlebih dan serat yang kurang. Berdasarkan hasil tersebut, maka perawat puskesmas diharapkan dapat mengoptimalkan program luar gedung dengan menyasar keluarga penderita DM untuk menjadikan diet sebagai upaya untuk mencegah risiko DM pada keluarga pasien DM tipe 2.Kata kunci : Diet, food record, keluarga pasien DM.


PROMOTOR ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (6) ◽  
pp. 433
Author(s):  
Alfiyah Salma Mualifah ◽  
Rachma Hidana ◽  
Suci Pujiati

<p>Mutu pelayanan menunjukkan tingkat kesempurnaan suatu pelayanan kesehatan yang akan berdampak pada  kesediaan pasien untuk mau menggunakan ulang pelayanan kesehatan tersebut. Puskesmas Mekar Wangi adalah salah satu Puskesmas di Kota Bogor yang menyediakan pelayanan diabetes mellitus. Pada tahun 2018 jumlah kunjungan pasien diabetes mellitus di Puskesmas Mekar Wangi mengalami penurunan cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan kesehatan terhadap minat kunjungan ulang pasien diabetes mellitus di Puskesmas Mekar Wangi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah <em>purposive sampling</em>. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pasien diabetes mellitus, penanggung jawab program Penyakit Tidak Menular (PTM), dokter, petugas pendaftaran, petugas laboratorium, petugas farmasi dan kepala puskesmas. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan wawancara mendalam dengan dibantu alat perekam, rancangan analisa dengan menggunakan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Kesimpulan penelitian ini adalah mutu pelayanan diabetes mellitus di Puskesmas Mekar Wangi sudah cukup bagus. Namun dari lima dimensi yang berpengaruh terhadap minat kunjungan ulang pasien, terdapat dua hal yang belum berjalan secara maksimal, yaitu lamanya proses administrasi dan pasien harus menunggu lama untuk diperiksa. Saran yang diharapkan untuk meningkatkan kinerja petugas dalam memberikan pelayanan dengan cepat.</p>


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21-26
Author(s):  
Fitria Megawati ◽  
Herleeyana Meriyani ◽  
I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani ◽  
Ni Putu Wintariani

Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas, prevalensinya pun akan terus meningkat serta membutuhkan biaya pelayanan yang cukup besar. Kesadaran masyarakat masih tergolong rendah untuk memiliki Asuransi Kesehatan. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi total biaya pengobatan secara statistik pada pasien rawat inap umum Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti periode tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan melakukan pengamatan langsung dimana pengambilan data dilakukan secara retrospektif didasarkan pada catatan pengambilan obat yang terdapat pada Rekam Medik serta bagian keuangan. Teknik sampling yang dipakai pada penelitian ini yakni purposive sampling, dimana teknik ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yakni pasien-pasien yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi. Dari penelitian yang dilakukan di RSU Ari Canti Gianyar, rata-rata komponen biaya pengobatan pada pasien umum rawat inap Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti Periode Tahun 2017 sebesar Rp. 8.615.291 dengan rata rata lama perawatan 5 hari, sedangkan faktor yang mempengaruhi total biaya pengobatan berdasarkan Uji Statistik Spearman yang memiliki korelasi bermakna hanya lama perawatan (P < 0,001) dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi positif (r = 0,774).


2020 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Aneng Yuningsih ◽  
Dian Melasari ◽  
Kurniawan .

A. ABSTRAK    Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terjadinya kelainan dalam metabolisme glukosa di dalam tubuh dengan ciri hiperglikemi. Komplikasi Diabetes Mellitus diantaranya adalah ulkus, yang merupakan penyebab tingginya angka amputasi dan kematian pada penderita. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman pengalaman pencegahan ulkus berulang pada penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Awiluar Kabupaten Ciamis dengan menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Sampel penelitian sebanyak tujuh partisipan dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui in-dept interview dengan analisis data menggunakan content analisis. Dari hasil analisis penelitian ini teridentifikasi enam tema utama yaitu pola diet, latihan jasmani, jenis terapi, menejemen lingkungan, menejemen diri, dan istirahat pada penderita Diabetes Mellitus. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penderita Diabetes Mellitus yang pernah ulkus mengalami perubahan terhadap pola makan, olah raga, senam kaki, terapi kimia, herbal, alternatif, menejemen lingkungan, menejemen diri dan istirahat. Memperbaiki manajemen diri merupakan saran utama bagi penderita Diabetes Mellitus dengan ulkus sebagai upaya mencegah terjadinya ulkus berulang.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 46-53
Author(s):  
Riamah Riamah

Data dari Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM tipe II pada tahun 2013 berjumlah 382 juta kasus, pada tahun 2013 penyakit diabetes mellitus berjumlah 387 juta kasus dan pada tahun tahun 2035 jumlah insiden DM DM tipe II akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 40-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimet dengan rancangan one group pretest postest. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota berjumlah 195 orang dengan dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa lembar checklist Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian senam diabetik terhadap penurunan kadar gula darah di wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya tahun 2019 dengan p value 0,000. Diharapkan bagi responden untuk selalu menjaga pola makan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal dan bagi penderita DM Tipe II agar rutin melakukan senam diabetik untuk menurunkan kadar gula darah.


2019 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Dewi Rury Arindari ◽  
Rina Lestari

Penyakit kronik merupakan suatu kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, diketahui bahwa Diabetes Mellitus menyebabkan 5,1 juta kematian, dengan penderita meninggal setiap 6 detik. Diabetes Mellitus menghabiskan dana kesehatan setidaknya 548 juta USD dan sekitar 11% dari total yang dihabiskan diberikan kepada penderita dewasa dalam rentang usia 26-45 tahun, Diabetes mellitus biasanya didiagnosis pada orang dewasa usia 40 atau lebih. Semakin meluasnya pola makan dan gaya hidup tidak sehat, mengakibatkan ratarata usia penderita diabetes mellitus kini bergeser semakin muda. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri pada penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Analisa univariat dan bivariat dengan chi square digunakan untuk menganalisa data. Populasi dalam penelitian adalah penderita Diabetes Mellitus yang berkunjung ke Puskesmas Alang-Alang Lebar dan tinggal dengan keluarga minimal tiga bulan terakhir, serta telah didiagnosa dokter menderita Diabetes Mellitus dalam 6 bulan terakhir. Besaran sampel dalam penelitian adalah 51 responden dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri penderita Diabetes Mellitus dengan dengan ρ value = 0,01. Diharapkan perawat Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang dapat memberikan pendidikan kesehatan secara rutin tentang pentingnya keluarga terhadap manajemen diri penderita Diabetes Mellitus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document