Health Belief Model Approach on the Prevention of HIV/AIDS among Pregnant Women in Madiun, East Java

Author(s):  
Wida Rahma Arwiyantasari ◽  
◽  
Budi Laksana ◽  

Background: HIV is a virus that attacks the white blood cells (lymphocytes). HIV causing Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV/ AIDS has become a global emergency problem. East Java Province is in the top five of the population infected with HIV (8,204) and AIDS (741) and the most dominant are men. This will worsen the situation of women if they are infected pregnant women. This study aimed to analyze the effect of the Health Belief Model approach on the prevention of HIV/ AIDS among pregnant women in Madiun City, East Java. Subjects and Method: This was a cross sectional study conducted in Madiun City, East Java. A total of 80 pregnant women who conducted HIV/ AIDS check was enrolled in this study. The dependent variable was HIV prevention. The independent variables were perceived seriousness, perceived vulnerability, perceived benefit, and perceived barrier. The data were collected using questionnaire and analyzed using multiple logistic regression analysis. Results: There was a positive effect on perceived seriousness (OR = 8.43; 95% CI=1.38 to 51.4; p = 0.021), perceived vulnerability (OR = 8.36; 95% CI=1.06 to 65.9; p = 0.044), perceived benefit (OR = 12.6; 95% CI=1.37 to 115.5; p = 0.025) on the prevention of HIV/ AIDS among pregnant women and it was statistically significant. There was a negative effect on perceived barrier (OR = 0.13; 95% CI=0.02 to 0.86; p = 0.034) and it was statistically significant. Conclusion: Perceived seriousness, perceived vulnerability, perceived benefit, and perceived barrier influence pregnant women in taking HIV/ AIDS prevention. Keywords: health belief model, HIV / AIDS, pregnant women Correspondence: Wida Rahma Arwiyantasari. Academy of Midwifery, Muhammadiyah Madiun. Jl. Lumbung Life No. 2A Ex. Ngegong Kec. Manguharjo, Madiun City. Email: [email protected]. Mobile: 085736709597.

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 976-980
Author(s):  
Wida Rahma Arwiyantasari ◽  
Budi Laksana

East Java Province is in the top five in which the population is infected with HIV and it is dominated by men. This will worsen the condition of women if infected with pregnant women, so that the pregnant women are also affected by HIV/AIDS infection. The objective of this study was to analyze the effect of the Health Belief Model approach on the prevention of HIV/AIDS in pregnant women in Madiun City. This type of research was an observational analytic study. The sampling technique used total sampling. The sample size was 80 pregnant women in Madiun City who carried out HIV/AIDS testing. The data collection tool used a questionnaire. The data analysis used Chi-Square and Multiple Logistic Regression analysis. There was a statistically significant effect. Perceived severity, perceived barriers, perceived vulnerability, and perceived benefits affect pregnant women in preventing HIV/AIDS


Author(s):  
◽  
Eti Poncorini Pamungkasari ◽  
Bhisma Murti ◽  
◽  

ABSTRACT Background: In the field of health-care education, theories and models help us to explain and predict behaviors to conduct effective health-care educational programs for changing behaviors. The Health Belief Model (HBM) contains several primary concepts by which individuals evaluate themselves to take action to change their behaviors, including antenatal care uptake in pregnant women. This study aimed to examine factors affecting the use of antenatal care. Subjects and Method: A cross sectional study was carried out in Semarang, Central Java, from June to August 2020. A sample of 250 pregnant women was selected by simple random sampling. The dependent variable was antenatal care. The independent variables were attitude, knowledge, information, self-efficacy, perceived seriousness, perceived susceptibility, perceived barrier, perceived benefit, cues to action, husband support, and facilities. The data were collected by questionnaire and analyzed by a multiple logistic regression. Results: Complete antenatal care increased with strong support (OR= 38.97; 95% CI= 3.19 to 476.53; p= 0.004), high knowledge (OR= 16.44; 95% CI= 2.54 to 106.60; p= 0.003), positive attitude (OR= 29.88; 95% CI= 2.88 to 309.92; p= 0.004), high information toward antenatal care (OR= 31.42; 95% CI= 4.07 to 242.41; p= 0.001), strong self-efficacy (OR= 7.85; 95% CI= 1.50 40.99; p= 0.015), strong cues to action (OR= 11.97; 95% CI= 2.01 to 71.36; p= 0.006), high perceived seriousness (OR= 32.99; 95% CI= 3.93 to 276.98; p= 0.001), high perceived susceptibility (OR= 24.29; 95% CI= 2.50 to 235.78; p= 0.006), high perceived benefit (OR= 30.43; 95% CI= 2.99 to 308.80; p= 0.004), high perceived barrier (OR= 0.07; 95% CI= 0.01 to 0.57; p= 0.013) and complete facilities (OR= 63.52; 95% CI= 3.62 to 1115.08; p= 0.005). Conclusion: Complete antenatal care increases with strong support, high knowledge, positive attitude, high information toward antenatal care, strong self-efficacy, strong cues to action, high perceived seriousness, high perceived susceptibility, high perceived benefit, high perceived barrier and complete facilities. Keywords: antenatal care, health facility, Health Belief Model Correspondence: Widyawati. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java. Email: [email protected]. Mobile: +6285742919076. DOI: https://doi.org/10.26911/the7thicph.03.117


2017 ◽  
Author(s):  
Yoyok Bekti Prasetyo ◽  
◽  
Nur Lailatul Masruroh ◽  
Ririn Harin ◽  
Sri Wahyu Handayani ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Muhamad Solikul Hamdani ◽  
Kun Ika Nur Rahayu ◽  
Yeni Lufiana Novita Agnes

Program Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang di lakukan untuk menekan penyebaran HIV/AIDS. Tingginya kasus HIV/AIDS di Indonesia salah satunya dikarenakan minta seseorang yang berisiko untuk melakukan pemeriksaan VCT yang masih rendah. Teori Health Belief Model adalah model teoritis yang dapat digunakan untuk memandu promosi kesehatan dan program pencegahan penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfatan klinik VCT pada LSL remaja dengan pendekatan teori Health Belief Model (HBM) di Kota Kediri tahun 2020. Pwnwlitian ini termasuk penelitian analiotik korelasi dengan pendekatan Cross sectional. 83 sampel orang dipilih denagn porposive sampling. Variabel Independen variabel meliputi perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barrier, perceived seriusnes, dan cues to action. Variabel dependen adalah pemanfaatan layanan VCT. Data di kumpulkan dengan kuesioner dan di analisis dengan sperman rank. Hasil menunjukan bahwa perceived susceptibility dengan pemanfaaatan layanan VCT (p = 0,255), perceived seriousness dengan pemanfaatan layanan VCT (p = 0,241), perceived  benefits dengan pemanfaatan VCT ( p = 0,064), perceived barrier dengan pemanfaatan layanan VCT (p = 0,026), Hubungan cues to action dengan pemanfaatan layanan VCT (p = 0,169). Perceived susceptibility, perceived benefits, perceived seriusnes, dan cues to action tidak memiliki korelasi denagn pemanfaatan layana VCT, perceived barrier memiliki korelasi dengan pemanfaatan layanan VCT. Di saran kan bagi LM untuk sering memberikan informasi kepasa orang-orang beresiko tinggi HIV/AIDS. Kata kunci : VCT, LSL, HIV, HBM


2019 ◽  
Vol 49 (1) ◽  
pp. 24-33
Author(s):  
Dwi Indah Lestari

Efek buruk asap rokok lebih besar bagi perokok pasif dibandingkan perokok aktif. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II adalah bandara internasional dan salah satu tempat Kawasan Tanpa Rokok yang memiliki sejumlah promosi kesehatan tentang Kawasan Tanpa Rokok. Penelitian ini bertujuan Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dampak promosi kesehatan kawasan tanpa rokok di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode in-depth interview (wawancara mendalam) dan observasi. Informan penelitian ini sebanyak 7 orang ditentukan secara purposive sampling. Analisis dampak promosi kesehatan menggunakan konsep Health-Belief Model (perceived susceptibility, perceived seriousness/severity, perceived benefit, perceived barriers, cues to action, self-efficacy). Penelitian ini dilakukan dengan metode in-depth interview (wawancara mendalam) dan observasi. Analisis dampak promosi kesehatan menggunakan konsep Health-Belief Model. Terdapat dampak dari promosi kesehatan kawasan tanpa rokok di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada pekerja dan pengunjung. Persepsi kerentanan pada pekerja yaitu merasa rentan terkena sanksi KTR. Persepsi kerentanan pada pengunjung yaitu merasa rentan membahayakan kesehatan orang lain dan lingkungan. Persepsi keseriusan/keparahan pada pekerja dan pengunjung yaitu merasa berbahaya kebakaran dan mengganggu penerbangan. Persepsi manfaat pada pekerja yaitu keselamatan bandara dan penerbangan. Persepsi manfaat pada pengunjung yaitu dapat terhindar dari asap rokok. Persepsi hambatan pada pekerja dan pengunjung yaitu kecanduan, kurang kesadaran, dan kurang pemahaman mengenai KTR. Pemicu untuk bertindak pada pekerja dan pengunjung adalah teguran dari petugas. Kemampuan diri pada pekerja dan pengunjung karena memahami peraturan dan menaatinya.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 153-165
Author(s):  
Muhammad Imam Mulia ◽  
Rizma Adlia Syakurah ◽  
Asmarani Ma’mun

Sekitar 1.9 milyar dewasa muda di dunia memiliki kelebihan berat badan. Ketidakseimbangan antara pemasukan dan pemakaian energi menyebabkan obesitas. Pesan Umum Gizi Seimbang yang dikeluarkan Kemenkes untuk menanggulanginya adalah membaca label informasi makanan. Hanya 6,7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan label informasi makanan kemasan. Pemahaman mahasiswa kesehatan dan dokter praktek tentang label informasi makanan sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku membaca label informasi makanan dikalangan mahasiswa kedokteran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara focus group discussion (FGD). Informan penelitian adalah 35 mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan dibagi dalam empat kelompok FGD. Gambaran perilaku membaca label informasi makanan pada penelitian ini dideskripsikan dengan konsep Health Belief Model. Pada perceived susceptibility, mahasiswa mengadopsi perilaku ini karena merasa rentan terhadap penyakit metabolik yang mungkin terjadi. Pada perceived seriousness, mahasiswa tahu bahaya penyakit yang ditimbulkan dari tidak membaca label. Pada perceived benefit, mahasiswa mau membaca label karena paham akan manfaatnya. Pada perceived barrier, mahasiswa tidak membaca karena merasa tidak pernah disosialisasikan pemerintah. Pada cue to action, mahasiswa mau mulai membaca ketika diberi pelajaran di kuliah. Mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya cenderung tidak melakukan kebiasaan membaca label informasi makanan


Author(s):  
Fahma Widya Kusumawardhani ◽  
◽  
Harsono Salimo ◽  
Eti Poncorini Pamungkasari ◽  
◽  
...  

Background: Prevalence of decayed, missing, and filling teeth in children are high. Studies have indicated that health belief model in oral health education for increasing the likelihood of taking preventive oral health behaviors is applicable. The purpose of this study was to investigate factors associated with dental and oral preventive health behavior among primary school children using Health Belief Model. Subjects and Method: A cross sectional study was carried out at 25 elementary schools in Ponorogo, East Java, Indonesia, from January to February 2020. Schools were selected by multistage proportional stratified random sampling. A sample of 200 students was selected randomly. The dependent variable was dental and oral health behavior. The independent variables were knowledge, teacher role, attitude, perceived susceptibility, perceived seriousness, perceived benefit, cues to action, self-efficacy, and perceived barrier. Results: Dental and oral preventive health behavior in elementary school students increased with high knowledge (OR= 7.27; 95% CI= 2.20 to 24.08; p= 0.001), strong teacher role (OR= 3.88; 95% CI= 1.22 to 12.36; p= 0.022), positive attitude (OR= 5.57; 95% CI= 1.72 to 18.01; p= 0.004), high perceived susceptibility (OR= 6.63; 95% CI= 2.13 to 20.65; p= 0.001), high perceived seriousness (OR= 6.28; 95% CI= 2.03 to 19.41; p= 0.001), high perceived benefit (OR= 6.69; 95% CI= 1.84 to 24.38; p= 0.004), strong cues to action (OR= 3.81; 95% CI= 1.20 to 12.14; p= 0.024), and strong self-efficacy (OR= 4.29; 95% CI= 1.39 to 13.21; p= 0.011). Dental and oral preventive health behavior decreased with high perceived barrier (OR= 0.21; 95% CI= 0.06 to 0.71; p= 0.011). Conclusion: Dental and oral preventive health behavior in elementary school students increases with high knowledge, strong teacher role, positive attitude, high perceived susceptibility, high perceived seriousness, high perceived benefit, strong cues to action, and strong self-efficacy. Dental and oral preventive health behavior decreases with high perceived barrier. Keywords: dental and oral preventive health behavior, health belief model Correspondence: Fahma Widya Kusumawardhani. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl Ir.Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java. Email: [email protected]. Mobile: +628573530220. DOI: https://doi.org/10.26911/the7thicph.02.67


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Luqman Effendi ◽  
Nurul Khotimah

Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi adalah Pruritus vulvae yaitu ditandai dengan adanya sensasi gatal parah dari alat kelamin perempuan. Pruritus vulvae disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus yang muncul 44% karena buruknya Personal Hygiene dan Hygiene Menstruasi. Penelitian Tahun 2015 di 4 wilayah di Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, Papua, dan Sulawesi Selatan terkait kebersihan saat menstruasi menemukan 67% remaja di kota dan 41% remaja di desa masih adanya perilaku negatif. Tujuan penelitian untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku hygiene menstruasi melalui Health Belief Model (HBM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif  dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 101 siswi SMPN 244 di Jakarta Utara, dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi square. Perilaku Hygiene Menstruasi baik baru dilakukan 55,4% responden. Perilaku Hygiene Menstruasi berhubungan secara signifikan dengan pengetahuan (OR=5,1), perceived threat (OR=3,9) dan perceived benefit (OR=3,3) dengan P Value < 0.005. Health Belief Model (HBM) bisa dipertimbangkan sebagai suatu pendekatan dalam upaya memperbaiki perilaku hygiene menstruasi pada remaja. Peningkatan pengetahuan direkomendasikan dengan menekankan pada ancaman penyakit yang berkaitan dengan perilaku hygiene menstruasi dan manfaat-manfaat yang langsung dirasakan oleh remaja berkenaan dengan perilaku higiene menstruasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document