scholarly journals Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria terhadap Pertumbuhan Benih Pepaya di Pembibitan dan di Lapangan

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 241
Author(s):  
Septy Yurihastuti ◽  
Winarso Drajad Widodo ◽  
Ketty Suketi

Pepaya (<em>Carica papaya</em> L.) merupakan salah satu buah tropika yang telah dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi PGPR yang tepat untuk pertumbuhan bibit pepaya di pembibitan dan di lapangan. Percobaan di laksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2016 di Kebun Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dengan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas suspensi PGPR dengan konsentrasi 0, 5, 10 dan 15 dan komposisi media tanam yang terdiri atas kontrol tanah: pupuk kandang (M0), tanah: pupuk kandang: sekam (M1), dan tanah: pupuk kandang: <em>cocopeat </em>(M2) sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Hasil percobaan di pembibitan menunjukkan<em> </em>bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, diameter batang dan panjang daun, sedangkan di lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun, tetapi tidak mempengaruhi terhadap diameter batang tanaman pepaya. Komposisi media tanam selama di pembibitan tidak mempengaruhi semua parameter. Sedangkan selama pengamatan di lapangan, komposisi media tanah dan pupuk kandang (M0) dan tanah, pupuk kandang dan sekam (M1) mampu mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun.

2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 250-257
Author(s):  
Septy Yurihastuti ◽  
Winarso Drajad Widodo ◽  
Ketty Suketi

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu buah tropika yang telah dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi PGPR yang tepat untuk pertumbuhan bibit pepaya di pembibitan dan di lapangan. Percobaan di laksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2016 di Kebun Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dengan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas suspensi PGPR dengan konsentrasi 0, 5, 10 dan 15 dan komposisi media tanam yang terdiri atas kontrol tanah: pupuk kandang (M0), tanah: pupuk kandang: sekam (M1), dan tanah: pupuk kandang: cocopeat (M2) sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Hasil percobaan di pembibitan menunjukkan bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, diameter batang dan panjang daun, sedangkan di lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun, tetapi tidak mempengaruhi terhadap diameter batang tanaman pepaya. Komposisi media tanam selama di pembibitan tidak mempengaruhi semua parameter. Sedangkan selama pengamatan di lapangan, komposisi media tanah dan pupuk kandang (M0) dan tanah, pupuk kandang dan sekam (M1) mampu mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun.


Author(s):  
L. Lara-Capistrán

La violeta africana (Saintpaulia ionantha H. Wendl.) es una especie ornamental de maceta muy apreciada en todo el mundo, cuya demanda genera altos ingresos. Sin embargo, el alza constante en el precio de insumos químicos exige la búsqueda de alternativas de manejo donde los costos de producción mantengan la competitividad local y global del cultivo. En dicho contexto, las rizobacterias promotoras del crecimiento vegetal (PGPR, plant growth-promoting rhizobacteria) son elegibles debido a los alcances sinérgicos y efectos benéficos que concurren en sus hospederas. En el presente trabajo se evaluó el efecto de Bacillus subtilis 1 y B. subtilis 2 (Bs1 y Bs2), aislados de papaya (Carica papaya) y albahaca (Ocimum basilicum) en Baja California Sur (México), respectivamente, sobre S. ionantha en vivero comercial, bajo las rutinarias condiciones de manipulación del productor. Se consideraron 9 tratamientos (Fertilizado [F]100%, F50%, F75%, Bs1, Bs2, Bs1+F50%, Bs2+F50%, Bs1´+F75% and Bs2+F75%), con 50 repeticiones, donde se estimaron número de hojas, área foliar, peso seco de hojas, raíz y pecíolos, número de botones florales así como las Unidades Formadores de Colonias (UFC). Los datos procesados con el software comercial STATISTICA (StatSoft Inc., Tulsa, OK) revelaron un incremento significativo en el área foliar de las plantas tratadas con Bs1+75%F (?47.63%) y Bs2+50%F (?37.15%) en relación con plantas fertilizadas al 100%. El mayor número de UFC lo presentó el tratamiento Bs2+50%F (8.91X105 g-1 de suelo rizosférico). Estos resultados demuestran la importancia de incorporar PGPR en estos sistemas de producción, por el ahorro y disminución en la aplicación de fertilizantes inorgánicos.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 250
Author(s):  
Septy Yurihastuti ◽  
Winarso Drajad Widodo ◽  
Ketty Suketi

Pepaya (<em>Carica papaya</em> L.) merupakan salah satu buah tropika yang telah dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi PGPR yang tepat untuk pertumbuhan bibit pepaya di pembibitan dan di lapangan. Percobaan di laksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2016 di Kebun Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dengan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas suspensi PGPR dengan konsentrasi 0, 5, 10 dan 15 dan komposisi media tanam yang terdiri atas kontrol tanah: pupuk kandang (M0), tanah: pupuk kandang: sekam (M1), dan tanah: pupuk kandang: <em>cocopeat </em>(M2) sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Hasil percobaan di pembibitan menunjukkan<em> </em>bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, diameter batang dan panjang daun, sedangkan di lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi suspensi PGPR mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun, tetapi tidak mempengaruhi terhadap diameter batang tanaman pepaya. Komposisi media tanam selama di pembibitan tidak mempengaruhi semua parameter. Sedangkan selama pengamatan di lapangan, komposisi media tanah dan pupuk kandang (M0) dan tanah, pupuk kandang dan sekam (M1) mampu mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun.


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document