scholarly journals Identifikasi Faktor Organisasional Dalam Pengembangan E-Governance Pada Organisasi Pengelola Zakat Di Kabupaten Banyumas

2015 ◽  
Vol 31 (1) ◽  
pp. 221
Author(s):  
Puji Lestari ◽  
Umi Pratiwi ◽  
Permata Ulfah

This study aims to identify organizational factors which focused on the SWOT analysis (strengths, weaknesses, opportunities, threats) in order to develop e-governance to strengthen transparency and accountability in the management of zakat in Zakat Management Organization in Banyumas. Data were collected through interviews and focus group discussion (FGD) technique. With snowball sampling, nine zakat management organizations in Banyumas were selected. The analytical method used is descriptive qualitative. The results showed that the organization of zakat in Banyumas have strengths, weaknesses, opportunities and obstacles in managing zakat. Other results showed the lack of using of internet-based media in the dissemination of programs and accountability in managing of zakat.

Wahana ◽  
2019 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 157-168
Author(s):  
Titik Setyaningsih ◽  
Andi Asrihapsari ◽  
Doddy Setiawan

This study aims to explore transparency and accountability of political parties in Surakarta. This study uses a qualitative method. Data were gathered through focus group discussion. The findings show that political parties do not understand financial report of this entity’s financial assistance under PSAK 45 and they use simple bookkeeping. Political parties’s financial assistance is not audited by external auditor and there are some audit findings. The transparency principle is not achieved because financial report only for internal parties. This study raises one interesting result that political parties need the role of accountant to make their reports more accountable.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 97-110
Author(s):  
Muhardi Muhardi ◽  
Dedih Surana ◽  
Nandang Ihwanuddin ◽  
Handri Handri

The objective of this research is to analyze the role of internal initiative driven by pesantren leaders and external development provided by the government in building pesantren entrepreneurship. This research was conducted by utilizing a descriptive qualitative method, with a sample of 5 pesantrens in Garut Regency, Indonesia. The data obtained in this research was collected through focus group discussion (FGD) with a number of stakeholdrs as informant namely leaders of the 5 pesantrens taken as sample along with a couple of their students. Based on field study, we discovered that the success of pesantren in building entrepreneurship activities are dominantly determined by internal initiative and creativity driven by entrepreneurs/managers/ initiators of pesantren, supported by their students. Other pesantrens that have succeeded to build their economic independencies have also received assistance from the government through one pesantren one product (OPOP) program as external development driving factor, which motivated these pesantrens to contribute and to help the government to achieve the goals of this program.


Author(s):  
Liannisa Mandasari ◽  
M. R. Nababan ◽  
Djatmika Djatmika

The purpose of this study is to find the type of predicting and the quality of translation on the acceptability aspect. This research can be classified as a descriptive qualitative research with an embeded study and translation of product-oriented. The source of the data in this study is novel in English, entitled Deception Point and its translation in Bahasa. The data were collected through document analysis, questionnaire and focus group discussion. The data was sentence that contains predicting utterances. From the data collected in the novel Deception Point, there were 87 data. Type of predictive modality with acceptable were 97.06% (81 data) and less acceptable translation were 2.94% (6 data). Then, on the type of hypothetical prediction were  66.67% with acceptable translation and 33.33% with less acceptable, then 100% were type of habitual prediction with an acceptable translation.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 112-123
Author(s):  
Baihaqi Baihaqi ◽  
Syardiansah Syardiansah

Penelitian ini dilakukan pada 9 dari 23 kelompok usaha perempuan miskin di  Kabupaten Aceh Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas modal usaha bergulir DP3AKB (dulunya bernama BPMPKS) bagi kelompok usaha perempuan miskin sejak tahun 2011-2014. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik focus group discussion. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 9 kelompok usaha perempuan miskin yang tersebar dibeberapa gampong/desa dalam kabupaten Aceh Timur. Penentuan sampel itu didasarkan atas beberapa faktor seperti jenis usaha yang dilakukan oleh kelompok penerima bantuan modal usaha bergulir, keterwakilan lokasi kegiatan (cluster), dan jumlah modal usaha yang diterima.   Informan yang dalam penelitian adalah ketua dan  anggota kelompok usaha perempuan miskin penerimaan modal bergulir DP3AKB Kabupaten Aceh Timur. Alat analisa yang dipergunakan adalah SWOT analysis. Hasil kegiatan menunjukkan modal usaha bergulir yang diberikan kepada 8 (delapan) kelompok usaha perempuan efektif meningkatkan kesejahteraan kelompok baik dari aspek pendapatan, pertambahan jumlah anggota kelompok, bertambahnya varian produk yang dihasilkan oleh kelompok maupun perluasan jaringan pemasaran produk.  


Agriekonomika ◽  
2006 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Dwi Ratna Hidayati

Potensi lestari sumber daya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton per tahun. Seiring dengan hal tersebut, potensi bahan baku perikanan yang sedemikian besar mendorong tumbuhnya usaha-usaha pengolahan makanan berbahan dasar ikan terutama usaha skala mikro kecil menengah, khususnya di wilayah-wilayah sentra penghasil perikanan seperti di kecamatan Klampis. Salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUB) skala mikro yang mengusahakan produk berbasis hasil perikanan adalah KUB “Bajrah Gunah” yang berlokasi di Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan yang memproduksi petis, terasi dan kerupuk ikan. Namun demikian,usaha skala mikro (micro enterprise) seringkali terkendala berbagai permasalahan terutama dibidang pemasaran, apalagi dalam kondisi harus bersaing dengan perusahaan skala menengah ataupun industri skala besar lainnya. Komunikasi pemasaran merupakan kata kunci strategis untuk memainkan peran produk lokal agar bisa berkembang oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh usaha skala mikro KUB Bajrah Gunah. Metode analisis yang digunakan adalah SWOT analysis yang datanya diperoleh hasil Focus Group Discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang harus dilakukan adalah perbaikan label sebagai sarana komunikasi dan promosi terhadap pelanggan, Perluasan jejaring, model serta saluran komunikasi pemasaran untuk membidik target konsumen yang lebih luas melalui penambahan media komunikasi pemasaran selain handphone, seperti web dan blog, serta pembuatan sarana promosi lainnya seperti leaflet, banner serta ikut serta dalam jejaring pameran yang lebih luas, branding yang kuat dengan label yang lebih marketable, perbaikan kemasan yang sesuai bagi seluruh produk yang ada, pelatihan secara kontinu  serta berjenjang dari pihak terkait serta plang papan nama KUB di dekat jalan utama untuk menginformasikan keberadaaan KUB Bajrah Gunah.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 201
Author(s):  
Cipta Endyana

Desa Cileunyi Wetan termasuk pada subdas Citarik dimana terdapat aliran anak-anak sungainya bermuara di Sungai Citarum. Isu lingkungan yang berkembang antara lain isu mengenai lahan kritis, konservasi air, sampah dan limbah pertanian, serta mitigasi bencana. Pengabdian ini dilakukan untuk mengetahui karakter dan perkembangan kondisi lingkungan dan sosial ekonomi Desa Cileunyi Wetan berdasarkan pada kelima isu tersebut dengan mengurutkan prioritas isu agar dapat diketahui solusi efektif dari permasalahan yang berkembang. Metode penelitian yang digunakan untuk pengambilan sample adalah dengan menggunakan Snowball sampling dan Active Citizen Focus Group Discussion, sedangkan untuk membuat analisa menggunakan analisis kualitatif dan peran warga aktif. Hasil dan temuan dari pengabdian ini adalah urutan isu dengan menitikberatkan pada permasalahan sampah dan sanitasi, serta lahan kritis, yang dianggap sebagai faktor utama yang memberikan kontribusi yang besar pada permasalahan longsor dan banjir, serta konservasi air. Peran warga menjadi sangat penting dalam pengelolaan lingkungan untuk mengentaskan permasalahan tersebut, harus ditekankan pentingnya peran warga untuk dapat mengurangi permasalahan sampah dan sanitasi ini dengan meningkatkan perekonomian warga melalui pemanfaatan limbah dan penggunaan sanitasi yang tepat guna. Selain itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan strategi dalam peningkatan produk olahan limbah dengan design dan fungsi produk agar dapat bersaing di pasar nasional maupun global. Oleh karena itu, selain sosialisasi dan penerapan hasil riset pada sektor pengolahan limbah menjadi produk yang diminati publik, dan kreatifitas design serta kualitas produk juga diperlukan tata kelola yang lebih jelas dan pasti, serta dukungan investasi dan pemasaran produksi. Kesemua ini mengerucut pada pengembangan BUMDES baik pengelolaannya dan jaringan usahanya.  Cileunyi Wetan village is a part of the Citarik subwatershed where it’s many streams disembogue in the Citarum River. The enviromental issues that has arisen includes critical lands, water conservation, garbage and agricultural waste, and disarte mitigation. This social service targets to identify the character and development of the environment and social economy of CIleunyi Wetan village based on the 5 aforementioned issues. Whilst also prioritzing issues in order to identify an effective solution to the miriad of developing issues. The research method used to collect samples is the Snowball sampling and Active Citizen Focus Group Discussion, whilst the analysis was conducted through a qualitative method with an active citizen role. The results and findings of the social service is that the priorities start at garbage and sanitation, critical land, which is seen as a major factor in landslides and floods, and finally water conservation. The role of the public becomes vital in environmental management in order to alleviate the issues, there needs to be emphasis on the role of the public in decreasing the garbage and sanitation issues through waste utilization and good sanitation practices, which in turn can increase the publics economy. There also needs to be good management and strategy in order to increase the value of the waste that is recycled. Especially design and functional aspects that will facilitate the products competitiveness nationally and globally. |Therefore, other than socialization and implementation of the research results in the waste recycling sector. And the creative designs and quality products, there is a need for better governance, and investment support and marketing. All this boils down to the development of the BUMDES, in its management and its networking.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26-40
Author(s):  
Anak Agung Putu Swabawa ◽  
I Nyoman Meirejeki ◽  
I Dewa Gede Ari Pemayun

This research was conducted on silver handicraft entrepreneurs in Gianyar regency. The objective to be achieved in this research is to design an effective marketing strategy that needs to be applied by silver entrepreneurs in the district of Gianyar. The method used to collect data, namely: observation, interviews, documentation, and Focus Group Discussion (FGD). The analysis techniques used, namely: 1) Quantitative analysis techniques, in the form of a SWOT analysis, which is a technique to determine strengths, weaknesses, opportunities, and threats. 2) Qualitative analytical techniques, which are in the form of: a) descriptive analysis, b) synthesis analysis, designing silver marketing strategies in Gianyar district by considering the potential, threats from the SWOT determination results combined with ideas that appear in the FGD. Based on the results of the analysis show the position of silver handicrafts in Gianyar regency is in cell V with IFAS weighted average value of 3.39 and EFAS weighted average value of 3.31, which means silver handicraft products in Gianyar regency have medium category competitiveness and the appeal of the medium category. In this position the silver entrepreneurs in Gianyar regency can implement several alternative strategies which include: 1) Market penetration strategy, which is a strategy directed at efforts to find a bigger new market for existing products through marketing efforts, for example by conducting sales promotion. 2) Business strengthening strategies in the form of fostering and developing craftsmen, so that it can produce higher quality silver handicrafts and with more innovative varied designs. 3) Product development strategies are developing silver handicraft products by diversifying silver products by increasing the number and variety type of silver design oriented to market dynamics Penelitian ini dilakukan pada para pengusaha kerajinan perak yang ada di kabupaten Gianyar. Tujuan penelitian ini adalan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif yang perlu diterapkan oleh para pengusaha kerajinan perak yang ada di kabupaten Gianyar. Metode pengumpulan data, yaitu: observasi, Wawancara, dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis yang digunakan, yaitu: 1) Teknik analisisis kuantitatif, berupa analisis SWOT, yaitu teknik untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 2) Teknik analisisis kualitatif, yang berupa: a) analisis deskriptif, b) analisis sintesis, merancang strategi pemasaran kerajinan perak di kabupaten Gianyar dengan mempertimbangkan potensi, ancaman dari hasil penentuan SWOT yang dikombinasikan dengan ide-ide yang muncul dalam FGD. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan posisi kerajinan perak di kabupaten Gianyar berada di sel V dengan nilai rata-rata tertimbang IFAS sebesar 3,39 dan nilai rata-rata tertimbang EFAS sebesar 3,31 yang berarti produk kerajinan perak di kabupaten Gianyar mempunyai daya saing katagori sedang dan daya tarik katagori sedang. Dalam posisi ini para pengusaha perak yang ada di kabupaten Gianyar dapat menerapkan beberapa alternative strategi yang meliputi: 1) Strategi penetrasi pasar yaitu strategi yang diarahkan pada usaha untuk mencari pasar baru yang lebih besar untuk produk yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran, misalnya dengan melakukan promosi penjualan. 2) Strategi penguatan usaha yang berupa pembinaan dan pengembangan para pengerajin, sehingga dapat menghasilkan kerajinan perak yang lebih berkualitas dan dengan desain yang lebih inovatif variatif.3) Strategi pengembangan produk yaitu melakukan pengembangan produk. kerajinan perak dengan melakukan diversifikasi produk perak dengan menambah jumlah dan beraneka jenis desain perak yang berorientasi pada dinamika pasar. Kerajinan perak dengan melakukan diversifikasi produk perak dengan menambah jumlah dan beraneka jenis desain perak yang berorientasi pada dinamika pasar


Author(s):  
Sofyan Ade Mustafa Harun ◽  
Mochammad Ivan Pradhipta ◽  
Umar Achmad

Masyarakat di Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah termasuk masyarakat yang secara cepat mengalami perubahan sosial. Kondisi ini diketahui dari banyaknya inovasi baru terkait pertanian yang mampu diterapkan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai penyebab penurunan kualitas padi, dampak yang disebabkan karena adanya penurunan kalitas padi, dan upaya untuk mengatasi penurunan kualitas padi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Focus Group Discussion, dengan informan kunci yaitu ketua kelompok tani, dan menggunakan snowball sampling untuk mendapatkan responden lain yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kualitas disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, pemupukan berlebihan, penyempitan saluran air dan pendidikan masyarakat Desa Wonojati yang tergolong rendah. Dampak yang terjadi akibat penurunan kualitas, dapat dilihat dari aspek ekonomi dimana pendapatan petani semakin berkurang, dan social dimana terdapat hubungan yang kurang baik antar masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi penurunan kualitas padi yaitu melalui penyuluhan mengenai benih berkualitas dan pemupukan berimbang.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 58-64
Author(s):  
Saparaddin Latu

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menemukan Budaya Suku Dani dalam mengimplementasikan program Keluarga Berencana dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (Rapid Etnografi Assesment) dengan jumlah informan sebanyak enam belas orang (16). Pemilihan informan dengan cara snowball sampling, pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara mendalam (In-depth Interview), observasi, telaah dokumen, Focus Group Discussion (FGD), Analisis data dengan menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga berencana dalam budaya Suku Dani yang telah dilaksanakan dan diaktualisasikan dalam kehidupan keseharian mereka dari turun temurun antara lain: kepercayaan dalam prinsip hidup; perkawinan menurut hukum adat (Inyagugi apik), nilai relasi (Nege), nilai membagi, nilai kesetiaan, nilai kerja (Yabu). Prinsip teguh dan patuh terhadap perintah adat telah dilaksanakan secara turun-temurun dengan sistem pemerintahan adat (Klen). Wesakun memimpin upacara-upacara adat keagamaan dengan menggunakan benda-benda keramat. Hukum adat yang dipraktekkan secara efektif memiliki hubungan langsung atau tidak langsung melalui prilaku pengambilan keputusan. Pandangan nilai anak dan jenis kelamin terhadap variabel antara yaitu usia pernikahan pertama dan pemilihan pasangan pada Masyarakat Suku Dani. Keterlibatan pemerintah dan lintas sektor dalam pengembangan peran serta masyarakat melakukan program dan komunikasi yang efektif tentang KB dan kependudukan merupakan salah satu pendekatan yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan pengaturan kelahiran dan kualitas SDM demi peningkatan kualitas hidup Masyarakat Suku Dani.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 56-63
Author(s):  
Rabbia Javaid ◽  
Asma Khalid ◽  
Shoaib Akhtar

Introduction: Transgender community across the world is extremely vulnerable for abuse, discrimination and violence. This vulnerability leads the transgender community towards suicidal ideation and self-harm. This paper attempts to study the phenomenon of social exclusion and how it relates to suicidal ideation and self-harm amongst the transgender youth living and working in a society. Material & Methods: The study adopted qualitative approach using document analysis, semi-structured interviews and focus group discussion. Interviews and focus group discussion were held with twenty-six respondents selected through snowball sampling technique. Results: The results indicated that transgender community was prone to suicidal ideation and self-harm tendencies. Loneliness, gender identity crises, police behavior and bad attitude of gurus were some of the contributing factors to suicidal ideation in the studied group of transgenders. Conclusion: The biggest reason among transgender for suicidal ideation is their gender identity having the concept of 'incomplete life'. The ambiguous gender identity of studied transgender has more suicidal ideation in them than their normal counterparts. The behavior of their families and unsuccessful relationships are the strong predictors of self-harm in them.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document