scholarly journals PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI-B SMA PLUS AR-RAHMAT BOJONEGORO MATERI POLINOMIAL

2020 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Ahmad Hasan Saifurrisal ◽  
Suyoto Suyoto ◽  
Sri Uchtiawati ◽  
Nur Fauziyah

Hasil pengamatan yang dilakukan di kelas XI-B SMA Plus Ar-Rahmat Bojonegoro menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan pada materi polinomial. Kesulitan yang dialami peserta didik diduga karena guru lebih sering mengajar dengan model pembelajaran ekspositori sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses belajar mengajar dan menyebabkan hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Maka, perlu diterapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, yaitu discovery learning dengan strategi REACT. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran discovery learning dengan strategi REACT yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI-B SMA Plus ArRahmat Bojonegoro materi polinomial.  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian berupa daftar nilai peserta didik pada tes di tiap akhir siklus dan data hasil observasi yang didapatkan dari observer. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket, lembar penilaian aktivitas peserta didik, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.  Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh dua kesimpulan sebagai berikut. Pertama, bahwa penerapan discovery learning dengan strategi REACT pada materi polinomial yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI-B SMA Plus Ar-Rahmat Bojonegoro memiliki langkah-langkah: 1) guru memberikan apersepsi dan motivasi; 2) menerapkan discovery learning dengan strategi REACT dengan tahapan: stimulation, problem statement, data collection, data processing, dan verification; 3) peserta didikmengomunikasikan hasil diskusi kelompok kemudian bersama-sama guru membuat kesimpulan. Kedua, bahwa pembelajaran dengan discovery learning dengan strategi REACT meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas XI-B SMA Plus Ar-Rahmat Bojonegoro. Skor rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus I sebesar 27,5 dengan kategori baik, tetapi masih ada poin pengamatan yang bernilai 2. Skor rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus II sebesar 35,5 dengan kategori sangat baik, dan setiap poin pengamatan mencapai minimal nilai 3. Hasil tes peserta didik pada siklus I menunjukkan bahwa 60% peserta didik yang memperoleh nilai mencapai KKM dengan rata-rata hasil tes yang diperoleh adalah sebesar 78,25. Hasil tes peserta didik pada siklus II menunjukkan bahwa 90% peserta didik yang memperoleh nilai mencapai KKM dengan rata-rata hasil tes yang diperoleh adalah sebesar 85,45.   

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 139-148
Author(s):  
DADANG ABDULAH

The research aims to improve students learning motivaton and achievement VIII B SMPN 1 Tasikmalaya in PAI Subject through allpaying discovery learning with topic “sejarah dakwah islam”. The research is an action research conducted with two cycles. Each cycle consist of flanning, acting, observing and reflecting. The subject of this research is students of VIII B SMP N 1 Tasikmalaya periode 2018-2019 amount 31 students. In this research, the data collection is conducted with observation to find the quality of he learning process, quesionair to mesure the level of students learnin motivation and acchievement. The data was got through obervation and quesionair is analysed with qualitative-descriptive technique, mean while the data was got through learning achievement test is analysed with quantitative-descriptive technique. The research result show the improvement of students learning motivation from cycle I to cycle II in the amount of 7 %. Then, the students learning achievement show the improvement from cycle I to cycle II in the amount 4 %. The improvement of classical completeness from cycle I to cycle II in the amount of 35 %. The constraint in applying discovery learning is the students are unusual with applaying discovery learning involving simulation, problem statement, data collection, data processing, verification and generaltion, so that it will be chellenge for the teacher to simplify the implementation, so that the student can follow the learnin process well. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik mata pelajaran PAI dengan menggunakan model discovery learning pada pokok bahasan sejarah kebudayaan Islam. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2018-2019 yang berjumlah 31 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi untuk melihat kualitas proses pembelajaran, angket/kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh melalui metode observasi dan angket/kuesioner dianalisis dengan teknik deskriptif-kualitatif sedangkan data yang diperoleh melalui tes hasil belajar dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa siklus I ke siklus II sebesar 7%. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model discovery learning yaitu siswa belum terbiasa dengan penerapan model discovery learning yang meliputi Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), problem statement (pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing ( pengolahan data), verification (pentahkikan/ pembuktian), dan generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi) sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menyederhanakan pelaksanaannya sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.


2020 ◽  
Vol 3 (3a) ◽  
Author(s):  
Supia

This research was conducted with the aim of analyzing the challenges of applying discovery learning models in Hindu religious learning during the COVID-19 pandemic in SMK Negeri 2 Tamiang Layang, using descriptive qualitative research methods and data collection techniques with observations and based on the results of previous studies conducted by previous researchers in the scope of almost the same problems as well as supporting the writing of this study obtained from sumbel articles in official journals. This research was conducted at SMK Negeri 2 Tamiang layang East Barito Regency consisting of 3 students. Based on the results of the research that has been done there are some challenges in the application of discovery learning model in learning such as stimulation syntax, problem statement, data collection, data processing and verification that students feel is difficult to do with time that tends to require relative lam.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Heri Suhud Kustoyo

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan minat peserta didik kelas IX J SMP Negeri 1 Cilacap Tahun Pelajaran 2019/2020. Metode penelitian yaitu deskripsi komparatif dengan membandingkan antara nilai awal dengan nilai hasil perlakuan baru. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes berupa soal yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar. Proses kegiiatan pembelajaran dilakukan dengan 6 tahapan yaitu : 1) Stimulation dengan menayangkan video sistem reproduksi; 2) Problem statement dengan menggali pertayaan dari video; 3) Data Collection membagi peserta didik menjadi 8 kelompok mencari informasi sistem reproduksi manusia; 4) Data processing dengan memberi tugas membuat mading tentang sistem reproduksi 5) verifiacation dengan berbagi tugas 2 orang berperan menjaga stand dan menjelaskan isi mading; 2 orang lainnya berperan menjadi tamu yang melakukan kegiatan kunjungan ke stand untuk diskusi. 6) Generalization ,guru memandu jalannya presentasi dan menarik kesimpulan. Perubahan perilaku setelah mengikuti pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia menggunakan model Discovery learning melalui aktivitas Two Stay Two Stray (TSTS) dan window Shopping yaitu meningkatkan keterampilan abad 21 yaitu keterampilan 4K (berfikir Kritis, Kreatif, Kerjasama dan Komunikasi) dan meningkatkan literasi berupa literasi bahasa, literasi digital dan literasi sains. Hasil belajar peserta didik kelas IX J SMP Negeri 1 Cilacap Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah mengikuti pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia model Discovery learning melalui aktivitas Two Stay Two Stray (TSTS) dan window Shopping diperoleh rata-rata nilai pengetahuan sebesar 84 lebih tinggi dibandingkan KKM IPA kelas IX yang ditetapkan SMP N 1 Cilacap. Daya serap peserta didik mencapai 100% dan ketuntasan belajar mencapai 93.8 %.


2021 ◽  
Vol 8 (89) ◽  
Author(s):  
IWAN SUTIAWAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar  matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar  matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar  matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.


EduFisika ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 131-139
Author(s):  
Rosinta Dehong ◽  
Melkyanus Bili Umbu Kaleka ◽  
Ana Silfiani Rahmawati

This study aims to analyze the steps of applying the discovery learning model in physics learning. This type of research is qualitative with the type of case study. The subjects in this study were physics teachers and students of class X SMKN 2 Ende, totaling 33 students. The object of this research is the application of the discovery learning model. Data collection instruments using questionnaires and documentation. Data were analyzed descriptively. The results showed that the application of the discovery learning model in physics learning for class X students of SMK Negeri 2 Ende was in accordance with the syntax. The syntax of the discovery learning model consists of stimulation, problems, data collection, data processing, verification, generalization.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 118-127
Author(s):  
Fahmi Abdul Halim ◽  
Dini Riza Rustiyanti

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi awal di SMP Negeri 5 Lumajang kelas VIII D yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa sulit menguasai matematika. Selain itu siswa juga lemah dalam hal kemampuan penalaran, hal ini berdasarkan hasil jawaban siswa terhadap pretest mengenai penalaran yang diberikan oleh peneliti. sebanyak 52% siswa saat pretest memberikan jawaban yang salah sehingga penalaran siswa perlu ditingkatkan. Solusi dari permasalahan di atas yaitu dengan menggunakan pembelajaran discovery learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran discovery learning yang dapat meningkatkan penalaran siswa kelas VIII D SMP Negeri 5 Lumajang. Tahap penelitian dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dari penelitian diperoleh bahwa langkah-langkah pembelajaran discovery learning yang dapat meningkatkan penalaran siswa sebagai berikut: (1) Stimulation, (2) Problem Statement, (3) Data Collection, (4) Data Processing, (5) Verification (Pembuktian), (6) Generalization (penenarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan penalaran siswa.  


Aksioma ◽  
2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 97-109
Author(s):  
Zulfajri Zulfajri ◽  
Anggraini Anggraini ◽  
Gandung Sugita

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan model pembelajaran penemuan terbimbinguntuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 20 Palu yang berlangsung dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 20 Palu dalam menemukan rumus keliling dan luas daerah segitiga dari siklus I ke siklus II dengan enam tahap yaitu : 1) stimulasi,2)perumusan masalah,3) pengumpulan data, 4) pemrosesan data, 5) verifikasi dan 6)generalisasi. Berdasarkan indikator keberhasilan, guru telahdapat menimbulkan ketertarikan siswa untuk menemukan rumus keliling dan luas daerah segitiga, serta dapat mengajukan pertanyaan yang membuat siswa membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan teori konstruktivisme. Siswa juga telah mencapai indikator keberhasilannya yaitu siswa sudah saling membantu untuk menemukan rumus keliling dan luas daerah segitiga pada LKS. Selain itu, siswa sudah mampu menemukan sendiri rumus keliling dan luas daerah segitiga. Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan model penemuan terbimbing dapat mengaktifkan siswa serta membangun cara berpikirnya sendiri.   Kata kunci: penemuan terbimbing; peningkatan kemampuan; keliling segitiga; luas daerah segitiga   Abstract:This study aims to describe the implementation of guided discovery learning model to improve the ability of students of class VIIA SMP Negeri 20 Palu that wereconducted in 2 cycles. The result shows that learning process with the application of guided discovery learning could improve the students of class VIIA SMP Negeri 20 Palu abilities to find out the perimeter and surface area of triangle formulas from the first cycle to second cyclein six level, which were: 1) stimulation, 2) problem statement, 3) data collection, 4) data processing 5) verification,and 6) generalization. Based on success indicator, teacher had been able to attract students interestto find out the perimeter and surface area of triangle formulas, able to ask questions that helped students built their knowledge based on constructivism theory. In addition, students also had achieved success indicator in which they could help each other to findout the perimeter and surface area of triangle formulas on LKS. Moreover, students had been able tofind out the perimeter and surface area of triangle formulas. In overall, learning process by using guided discovery model couldmake students become more activealso build their own way of thinking. Keywords: guided  discovery, improved  abilities, perimeter of triangle, surface  area of triangle


Author(s):  
Meiria Sylvi Astuti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan langkah-langkah<br />model Discovery Learning dalam rangka meningkatkan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa kelas 2 SDN Slungkep 03 pada tema tugasku sehari- hari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan rubrik penilaian keterampilan bertanya siswa, dan soal tes tema tugasku sehari-hari yang meliputi 3 mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia dan PKn). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah- langkah model Discovery Learning yang meliputi : a. Stimulation, b. Problem statement, c. Data collection, d. Data Processing, e. Verification, f. Generalization dapat meningkatkan keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa kelas 2 SD Negeri Slungkep 03, Kayen- Pati. Peningkatan keterampilan bertanya<br />siswa siklus I dari kategori sedang menjadi kategori tinggi diakhir siklus II sebesar 19,22%. Sementara Jumlah siswa yang tuntas untuk muatan Bahasa Indonesia siklus I mencapai 73,33% menjadi 86,67% diakhir siklus II. Jumlah siswa yang tuntas untuk muatan PPKn dari siklus I sebesar 66,67% menjadi 86,67% diakhir siklus II. Sementara jumlah siswa tuntas untuk muatan Matematika, dari siklus I sebesar 46,67% menjadi 80,00% diakhir siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut mampu mencapai kategori tinggi rata- rata sebesar 18,19 %- 33,33%.


2021 ◽  
Vol 8 (89) ◽  
Author(s):  
SOLIHIN AL AMIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar  matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar  matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar  matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1076-1082
Author(s):  
Rochmad Ari Setyawan ◽  
Hana Septina Kristanti

Penelitian dilatar belakangi adanya keterampilan berpikir kritis yang rendah pada pembelajaran pandemic Covid 19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Discovery Learning pada peserta didik kelas 4 SD Negeri Karangduren 01. Penerapan model pembelajaran ini terdapat 6 langkah pembelajaran yaitu stimulus (stimulation), identifikasi masalah (problem statement), pengumpulan data (data collecting), pengolahan data (data processing), verifikasi (verification), generalisasi (generalization). Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021 melewati 2 siklus yang dimulai bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2021 dengan subjek penelitian peserta didik kelas 4 SD Negeri Karangduren 01 sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah non tes berupa observasi dan tes berupa pemberian soal evaluasi dengan teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan penelitian, didapatkan meningkatnya data rata-rata keterampilan berpikir kritis peserta didik dari kondisi awal (pra siklus) yaitu 50,8 dengan kategori rendah menjadi 58,6 dengan kategori tinggi dan meningkat pada siklus II menjadi 84,2 dengan kategori sangat tinggi. Dengan demikian, ditarik simpulan melalui model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran IPA melalui pada peserta didik kelas 4 SD Negeri Karangduren 01 Semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document