scholarly journals KAJIAN PERBANDINGAN KELAYAKAN EKONOMI PADA PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Imroatul Maghfiroh ◽  
Evi Puspitasari ◽  
Ria Miftakhul Jannah

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Jalan Magelang-Purworejo merupakanijalanilintasiyangimenghubungkan Kabupaten MagelangidenganiKabupaten Purworejo diiProvinsi Jawa Tengah. Di ruas jalan ini termasuk jalanidenganivolumeilaluilintas yang tinggiidan dilalui oleh kendaraaniberat. Kondisi eksisting jalan yang mengalami banyak kerusakan yang disebabkan oleh beban berlebih dari kendaraan. Sehingga perlu adanya penelitian mengenai perencanaanitebal perkerasaniyang dibutuhkan dan sesuaiidenganikondisi di ruas jalan tersebut untuk meminimalisir kerusakan dan memberikan pelayanan jalan yang baik.</p><p>Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan merencanakan tebal perkerasanilenturidan tebal perkerasanikakuidengan mengacu pada BinaiMarga Tahun 2017. Dataiprimer yangidibutuhkanidalamipenelitianiini yaitu data laluilintas harianidanidataiCBR untuk mengetahuiidayaidukungitanahipadairuasijalan tersebut. Sedangkan untuk menghitung perbandingan kelayakan ekonomi menggunakan metodei<em>Internal</em>i<em>Rate</em>i<em>of Return</em>i (IRR).</p><p>Berdasarkan penelitian inilaii<em>Internal</em>i<em>Rate</em>i<em>of</em>i<em>Return</em>i (IRR) sebesar 16,3 % sedangkan untuk perkerasan kaku 21,8%. Keduanya memenuhi kelayakan ekonomi karena memiliki nilai yang melebihiitingkatisukuibungaipadaitahuniiniiyaitu sebesar 3,5%.Perkerasan kaku memiliki nilai IRR lebih tinggi dibandingkan dengan perkerasan lentur, sehingga jenis perkerasan kaku lebih sesuai untuk diterapkan.</p><p><strong>Kata Kunci</strong> : Perkerasan Lentur, Perkerasan Kaku, Kelayakan Ekonomi<em>, Internal Rate of Return </em>(IRR)</p><p> </p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Magelang-Purworejo street is a highway that connects Magelang Regency  with  Purworejo Regency in Central Java Province. This street includes road with high traffic volume and transferred by heavy street. The existing condition of the</em>i<em>road is</em>i<em>caused</em>i<em>by</em>i<em>the excessive load of the vehicle. So there is a need for research on the required pavement thickness planning and</em>i<em>in</em>i<em>accordance</em>i<em>with</em>i<em>the</em>i<em>conditions</em>i<em>of</em>i<em>the axle to minimize damage and provide a good service.</em></p><p><em>The methodology used in this research is to plan the</em>i<em>thickness</em>i<em>of</em>i<em>the</em>i<em>flexible pavement</em>i<em>and</em>i<em>rigid</em>i<em>pavement with reference of Bina Marga 2017. The primary data needed in this research are daily</em>i<em>traffic</em>i<em>data and</em>i<em>CBR value to</em>i<em>determine the bearing capicity of the soil on the segment. Calculate the comparison of economic feasibility using Internal</em>i<em>Rate of</em>i<em>Return</em>i<em>(</em>i<em>IRR</em>i<em>).</em></p><p><em>Based on the research</em><em>, the Internal Rate of Return value is 16,37%  and for rigid pavement 21,8%. Both of pavement   occupy economic feasibility because they have a value that exceeds the interest rate of this year  which is 3,5%. The rigid pavement has a higher IRR value than flexible pavement, so rigid pavement is more suitable to be applied.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>  : Flexible Pavement, Rigid Pavement, Economic Feasibility, Internal Rate of Return (IRR)</em></p>

1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 34-45
Author(s):  
Windy Mitasari ◽  
Doddy Aditya Iskandar

ABSTRAK  Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar merupakan proyek yang tidak layak secara finansial namun layak secara ekonomi. Proyek Jalan Tol Trans Sumatera di ruas Bakahueni – Terbanggi Besar resmi dimulai pembangunannya pada tanggal 30 April 2015 dan telah diresmikan penggunaannya secara penuh pada tanggal 8 Maret 2019. Proyek ini memiliki asumsi Internal Rate of Return 11,80% dengan struktur pemodalan dan komposisi pinjaman dan ekuitas sebesar 48%:52%, termasuk porsi ekuitas proyek ini diperoleh dari Penyertaan Modal Negara dan porsi pinjaman dijamin oleh Pemerintah. Penelitian dilakukan dengan metode perbandingan manfaat dengan biaya (Benefit Cost Ratio) dan bertujuan melakukan evaluasi kelayakan ekonomi proyek Bakauheni – Terbanggi Besar. Biaya yang digunakan adalah biaya proyek dan biaya lingkungan sebagai bentuk eksternalitas negatif proyek ini sedangkan manfaat yang dihitung berdasarkan manfaat yang diperoleh pengguna jalan tol tersebut. Biaya total dari proyek ini adalah Rp 27,93 Triliun dan manfaat nya sebesar Rp. 31,43 Triliun sehingga BCR sebesar 1,13. Dilihat dari nilai BCR, Proyek ini merupakan proyek yang layak secara ekonomi..Kata kunci: Evaluasi, Infrastruktur, Jalan Tol Trans Sumatera, Ekonomi, Kelayakan ABSTRACTThe Trans Sumatra Toll Road Project for the Bakauheni - Terbanggi Besar section is a project that is not financially feasible but economically feasible. The Trans Sumatra Toll Road Project in the Bakahueni - Terbanggi Besar section officially began construction on April 30, 2015 and was fully inaugurated on March 8, 2019. This project assumes an Internal Rate of Return 11.80% with a capital structure and loan composition and 48%: 52% equity, including the portion of the project equity obtained from the State Equity Participation and the portion of the loan guaranteed by the Government.The research was conducted using the Benefit Cost Ratio method and aims to evaluate the economic feasibility of the Bakauheni - Terbanggi Besar project. The costs used are project costs and environmental costs as a form of negative externalities of this project, while the benefits are calculated based on the benefits obtained by the toll road users. The total cost of this project is IDR 27.93 trillion and the benefits are IDR. 31.43 trillion so that the BCR is 1.13. Judging from the BCR value, this project is an economically viable project.Keywords: Evaluation, Infrastructure, Trans Sumatra Toll Road, Economy, Feasibility


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 105-113
Author(s):  
Syam Ruddin

The purpose of this study is to analyze the feasibility of "Kopdar" café business in South Tangerang. The focus of the business feasibility analysis is on the financial or financial aspects. This research is a quantitatively descriptive. The type of data used is primary data. While the method used is by means of financial analysis which includes Payback Period (PP), Net Present Value (NVP), and Internal Rate of Return (IRR). Based on the results and discussion, it is known from the three methods of financial analysis used above that it can be concluded that the investment in the café business in South Tangerang is financially feasible and can be accepted and continued. The results showed that PP is 6,149 months, or shorter than PP in the study area, which ranged from 9 to 24 months. Meanwhile NPV of Rp. 7,792,518.52 where the results of this NPV value show positive results. While IRR of 12.284%, higher than the return value prevailing in the market (discount factor) which is currently around 6.50%. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelayakan usaha café “Kopdar” yang ada di Tangerang Selatan. Adapun fokus analisis kelayakan usaha adalah pada aspek keuangan atau finansial. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Sedangkan metode yang digunakan adalah dengan cara analisis finansial yang meliputi Payback Period (PP), Net Present Value (NVP), dan Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan hasil dan pembahasan, diketahui dari ketiga metode analisis finansial yang digunakan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi bisnis café yang ada di Tangerang Selatan dari aspek finansial layak dan dapat diterima serta dilanjutkan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa PP adalah 6,149 bulan, atau lebih singkat dari PP yang ada di daerah penelitian yaitu berkisar antara 9 sampai 24 bulan. Sementara itu NPV sebesar Rp. 7,792,518.52 di mana hasil dari nilai NPV ini menunjukkan hasil yang positif. Sedangkan IRR sebesar 12,284 %, lebih tinggi dari nilai return yang berlaku di pasar (discount factor) saat ini yaitu sekitar 6,50 %. Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Aspek Finansial, PP, NPV, IRR


1983 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 27-31
Author(s):  
John W. White ◽  
James G. Beierlein ◽  
Peter A. Dalke

The economic viability of nine representative energy conservation options for Pennsylvania greenhouse operators is examined. The analysis is done using an Internal Rate of Return procedure for four major fuels under three price escalator assumptions. The minimum energy savings per square foot per year is also calculated for each option. Wide variation is found in the economic feasibility of these options with the ones with the lowest installation costs generally providing the greatest IRR and the lowest required minimum savings per year. The results clearly indicate the need to evaluate carefully the econcmic viability of such investments beforehand.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 632-640
Author(s):  
Dian Novitasari ◽  
◽  
Hety Hidayat

This research was located at Yu Mudah’s tempe chips MSME in Pliken Village, Kembaran District, Banyumas Regency. This research was conducted using project evaluation approach to determine the costs, revenues, and financial analysis (Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Perioed (PBP)), so it can be seen as feasibility or unfeasibility business that has been run by the UKM. The data used are primary data from interviews with business owners.The analysis of data include the costs, revenues,and financial analisys (NPV, PI, IRR, and PBP).The results showed that the invesment cost amount of Rp. 19.685.000,00 over the life of the project (10 years), fixed costs and variabel costs amounting to Rp. 10.693.500,00 and Rp. 217.175.000,00 for each year. Revenues each year amounting to Rp. 252.000.000,00. The business is feasible to run. This can be seen from the NPV value of Rp. 164.438.345,00, PI of 1,09, IRR of 123%, and PBP of 10,3 months.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Muchamad Nur Qosim ◽  
Rinna Hariyati

ABSTRACT   Entering the 21st century, oil and gas supplies are running low. While the need for energy is increasing, especially in industrialized countries, it will increase to 70% between 2000 and 2030. In 2017, the electricity needs will reach 25.4 trillion kWh. Solar energy that can be generated for the entire Indonesian mainland which has an area of ​​± 2 million km2 with a radiation distribution of 4.8 kWh/m2/day is 5.10 mW, equivalent to 112,000 gWp. Investment costs include the costs of purchasing all required solar power plant components, such as the cost of purchasing solar modules and purchasing an inverter. Obtained the Internal Rate of Return (IRR) is more than the interest rate, which is 27.11% and it can be concluded that the planning of the on-grid solar power plant in the 20 KWP capacity system can be said to be feasible.     Keyword: Solar Cell, investment, electrical Energy     ABSTRAK Memasuki abad 21, persediaan minyak dan gas bumi semakin menipis. Sementara kebutuhan akan energi semakin meningkat, utamanya di negara-negara industri akan meningkat sampai 70% antara tahun 2000 sampai dengan 2030. Pada tahun 2017, kebutuhan energi listrik mencapai 25,4 trilyun kWh. Energi surya yang dapat dibangkitkan untuk seluruh daratan Indonesia yang mempunyai luas ±2 juta km2 dengan distribusi penyinaran sebesar 4,8 kWh/m2/hari adalah sebesar 5,10 mW atau setara dengan 112.000 gWp. Biaya investasi mencakup mengenai biaya pembelian semua komponen pembangkit listrik tenaga surya yang dibutuhkan, seperti biaya pembelian modul surya dan pembelian inverter. Diperoleh Internal Rate of Return (IRR) lebih dari tingkat suku bunga, yaitu 27,11% dan dapat disimpulkan bahwa perencanaan PLTS on-grid di system kapasitas 20 KWP ini dapat dikatakan layak.     Kata kunci: Cel surya, investasi, Energi listrik  


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 21-30
Author(s):  
Muhammad Jamil ◽  
Januari Frizki Bella

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri pengolahan kecap Aneka Guna apabila dilihat dari segi kelayakan finansial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian yaitu di Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang terdapat industri pengolahan kecap asin dan mudah di jangkau oleh penulis. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Oktober 2014. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 27 orang, 20 tenaga kerja pria dan 7 orang tenaga kerja wanita. Jumlah penggunaan tenaga kerja selama 5 tahun sebesar 3759 HKP. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam usaha pembuatan kecap didaerah penelitian selama 5 tahun adalah Rp. 2.076.988.000,-. Pendapatan kotor yang diperoleh pengusaha sebesar Rp. 8.199.690.000,- dan pendapan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 6.122.702.000,-                 Kota Langsa hanya memiliki 1 pengusaha pengolahan kecap asin dan dijadikan sebagai pengusaha sampel yaitu usaha industri pengolahan kecap asin Aneka Guna. Hasil perhitungan di peroleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263.281.290 (lebih besar dari nol), sedangkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 84% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (D.F. = 18%), sedangkan Net B/C Ratio sebesar 3,27 (lebih dari pada 1) dan Pay Back Priod (PBP) 1 Tahun 6 Bulan (lebih kecil dari umur ekonomis).  


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Halkadri Fitra ◽  
Salma Taqwa ◽  
Charoline Cheisviyanny ◽  
Abel Tasman ◽  
Nurzi Sebrina

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan aspek keuangan usaha grosir sembako Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera di Kenagarian Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cash flow analysis, payback period, net present value, profitability index, internal rate of return, dan average rate of return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai net cash flow Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera adalah positif yaitu Rp.21.774.000, nilai payback period adalah 1,15 tahun, nilai net present value positif sebesar Rp.10.680.034,47, nilai profitability index adalah positif 1,37, sedangkan nilai internal rate of return adalah 46,7% dan nilai average rate of return adalah 57,23%. Berdasarkan standar penilaian maka semua metode yang digunakan memberikan kesimpulan bahwa usaha grosir sembako milik Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera dalam kategori layak untuk dilaksanakan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document