scholarly journals EFEKTIFITAS MEDIA BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN KONDISI PSIKOLOGIS SUAMI SETELAH ISTRI BERSALIN

2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Misrawati Misrawati ◽  
Yulia Irvani Dewi ◽  
Yufitriana Amir

Perubahan kondisi psikologis setelah bersalin bukan hanya terjadi pada ibu yang mengalami persalinan, namun suami pun mengalami perubahan psikologis. Perubahan psikologis pada suami ini mulai dari yang ringan dalam bentuk cemas bahkan menjadi lebih berat yang disebut paternal postnatal depression (PPND). Pendidikan kesehatan dengan menggunakan media booklet merupakan salah satu langkah yang dapat mengatasi masalah ini, namun sejauh ini keefektifannya belum diteliti. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kondisi psikologis suami setelah istri bersalin. Desain penelitian adalah quasi eksperiment dengan rancangan penelitian nonequivalent kontrol group design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya dan Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan memenuhi kriteria inklusi. Responden berjumlah sebanyak 34 orang yang dibagi menjadi 17 orang kelompok eksperimen dan 17 orang kelompok kontrol. Pada pertemuan pertama diberikan penilaian terhadap skoring kondisi psikologis menggunakan instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), kemudian Kelompok eksperimen diberikan pendidikan kesehatan menggunakan Booklet, sedangkan kelompok kontrol sesuai kebiasaannya. Pada hari ke delapan diberikan kembali penilaian kondisi psikologis. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi penurunan nilai skoring EPDS pada kelompok ekperimen sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan nilai skoring EPDS. Dari uji statistik menggunakan Uji T Independent didapat ada perbedaan signifikan nilai EPDS sesudah perlakuan pada kedua kelompok dengan P value (0,000). Dapat disimpulkan bahawa pendidikan kesehatan menggunakan media booklet efektif meningkatkan kondisi psikologis suami setelah istri bersalin. Perlu tindak lanjut dari tenaga kesehatan dalam melakukan pendidikan kesehatan bukan hanya pada ibu yang akan bersalin tetapi juga perlu diberikan kepada suami dalam mempersiapkan kondisi psikologisnya.

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 27-33
Author(s):  
Jehan Puspasari

Salah satu permasalahan yang dijumpai pada seorang wanita setelah melahirkan adalah depresi postparum. Masalah ini harus diatasi melalui intervensi keperawatan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi salah satunya melalui qigong exercise. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas qigong exercise dalam pencegahan gejala depresi postpartum pada ibu remaja. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan teknik purposive sampling dengan 27 responden ibu remaja. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang sudah terstruktur yaitu kuesioner demografi dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Variabel depresi postpartum, baik pre intervensi maupun post intervensi dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara intervensi qigong exercise dengan pencegahan gejala depresi postpartum pada ibu remaja dengan p value 0,000. Ibu remaja yang sehat baik secara fisik maupun mental akan sangat berpengaruh terhadap peran pengasuhan kepada bayinya.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 60-67
Author(s):  
Robin Hollen ◽  
April G. Smith ◽  
Julie Smith-Gagen

ObjectiveWhile much is known about breastfeeding and postpartum depression, little is known about breast milk pumping's impact on postpartum depression among mothers with infants in the neonatal intensive care unit (NICU).MethodsThirty-two mothers of infants admitted to a Level III NICU between February and July 2017 were screened for postpartum depression using the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). They were also surveyed for current breastmilk pumping activities and demographic factors. Multivariable logistic regression was used to assess the associations between postpartum depression and breast milk pumping, adjusting for confounding variables.ResultsAfter controlling for confounding variables, mothers who did not pump breast milk (relative to mothers who did) were 11 times more likely to have lower EPDS depression scores indicative of probable postpartum depression (OR = 11.7, p-value .05).ConclusionsOur results suggest a significant reduction in probable postpartum depression among NICU mothers who express breastmilk.


Author(s):  
Sabaha Nausheen ◽  
K Srinivas ◽  
Prashanth N.R

Intrauterine fetal death (IUFD) is a serious complication of pregnancy that influences a woman’s short-term psychological well-being and increases the risk of anxiety and depression during the following few months. This study aimed to assess the occurrence of postnatal depression in women with Intrauterine Fetal Demise and the obstetric, psychosocial and emotional determinants of postnatal depression in them. A prospective observational study was conducted at Bangalore Medical College and Research Institute,(BMCRI) among 75 women diagnosed with Intrauterine Fetal Demise(IUFD). They were interviewed postnatally  with a semi structured questionnaire which included the Edinburgh Postnatal Depression Scale for screening postnatal depression. It was found that mothers who had past history of abortions and Intrauterine Fetal Demise had higher mean scores on Edinburgh Postnatal Depression Scale and was found to be statistically significant (P value 0.001 and 0.007 respectively). Women  who did  not  perceive  to  have  social  support  following the diagnosis of Intrauterine  Fetal  Demise  also had higher mean scores on  Edinburgh Postnatal Depression  scores with P value 0.017. On enquiring regarding the mother’s wishes towards the deceased baby, it was found that 92% wished to see the baby, of which 61.3% saw the baby.73.3% of them wished to hold the baby and among them only 14.7% spent time with it.76% wished to keep mementos in its memory and 50.7% wished they be isolated in a separate ward where there are no mothers with healthy neonates during their hospital stay. Keywords: Intrauterine fetal demise (IUFD), Postnatal Depression, Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS),mother’s wishes towards deceased baby.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Ariani Fatmawati ◽  
Aam Aminah ◽  
Nina Gartika

Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi menunjukan terdapat hubungan negatif antara kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui, dengan p value 0,02 (r = -0,288). Dengan tingkat kekeliruan 5%. Simpulan dari penelitian ini yaitu semakin tinggi kejadian postpartum blues pada ibu postpartum maka semakin rendah motivasi ibu untuk menyusui. Diharapkan perawat dapat mendeteksi lebih awal kejadian postpartum blues dan dapat memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang gangguan psikologis ibu post partum.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-79
Author(s):  
Bunga Elsharon Wiyanto ◽  
Krismi Diah Ambarwati

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan postpartum depression pada ibu Suku Jawa pasca melahirkan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial dengan postpartum depression pada ibu Suku Jawa pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada 34 ibu Suku Jawa pasca melahirkan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Postpartum Social Support Questionnaire (PSSQ). Hasil penelitian menunjukan koefisien korelasi (r) = 0,138 dengan nilai sig = 0,219 (p <0,05), artinya tidak terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial dengan postpartum depression pada ibu Suku Jawa setelah melahirkan. Sehingga, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak diterima.


Author(s):  
Adriani

Abstrak Perubahan peran seorang wanita menjadi seorang ibu tidaklah selalu berupa hal yang menyenangkan saja bagi pasangan suami istri, kadang kala terjadi terjadi konflik baik didalam diri wanita tersebut maupun konflik dengan suami. Jika perhatian terhadap keadaan psikologis ibu post partum kurang maka dapat menyebabkan ibu akan cenderung untuk mencoba mengatasi permasalahannya atau ketidaknyamanannya tersebut sendiri, keadaan ini jika dibiarkan saja dapat menyebabkan ibu post partum mengalami postpartum blues. Di Indonesia, diperkirakan terdapat 50-70% ibu pasca melahirkan mengalami postpartum blues pada hari 4-10. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 160 orang. Data diambil menggunakan kuesioner yang ditampilkan dalam analisa univariat dan bivariat menggunakan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian yaitu ada hubungan antara pendidikan ibu (p 0,013), pekerjaan ibu (p 0,013), dukungan suami (p 0,021), pendapatan keluarga dengan kejadian post partum blues (p 0,000) dan tidak ada hubungan antara paritas ibu (p 0,199), umur ibu (p 0,391), dan riwayat PMS (p 0,087) dengan kejadian post partum blues. Diharapkan bagi peneliti untuk dapat melanjutkan penelitian dengan variabel yang lebih bergam dan diharapkan bagi para tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan terutama dalam pemberian dukungan pada ibu masa post partum, sehingga mengurangi resiko ibu mengalami postpartum blues. Kata kunci : Postpartum blues, pendidikan, pekerjaan, dukungan suami, riwayat PMS


Author(s):  
Sayid Ali Rahmat ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
I Wayan Darmadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah   terhadap keterampilan berpikir kritis siswa   pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas Xa sebagai kelas eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Analisis data yang digunakan statistik inferensial yaitu uji normalitas, homogenitas, uji hipotesis (uji t 2 pihak).  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data hasil penelitian, diperoleh nilai keterampilan berpikir kritis siswa  pada pretest untuk kelas eksperimen yaitu 21.32, dan untuk kelas kontrol yaitu 20.29 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 6.89 dan 8.87. Untuk posttest nilai rata – rata kelas eksperimen 53.24 dan untuk kelas kontrol 42.79 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 16.87 dan 17.33. Nilai P-value hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,014 < 0,05 serta nilai t hitung > t tabel atau 2,51 > 1,66 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi.   Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis


Author(s):  
Poonam Mathur ◽  
Rahul Mathur ◽  
Archana Singh

Background: The postpartum period is a time of tremendous emotional and physical change for most women as they adapt to new roles and alteration in their physiology. Postpartum depression has seen its rise lately. Multiple factors might be responsible for causation. Symptoms include depression, tearfulness, emotional liability, guilt, anorexia, sleep disorders, feeling inadequate, detachment from the baby, poor concentration, forgetfulness, fatigue, and irritability.Methods: We have conducted a study in 225 postpartum females and assessed them for depression and associated postnatal depression. The 10-question Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) was used for assessing depression.Results: Depression was evaluated as 6%. It was also found that 2% mothers with IUD babies developed postnatal depression. 1.33% cases with babies having congenital anomaly developed postnatal depression. 1.33% cases with babies having nursery admission developed postnatal depression.  This has been correlated with many other studies.Conclusions: It is found that perinatal factors do affect postnatal depression as it is found in mothers who have an adverse perinatal outcome. Further research is implicated in this field.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document