scholarly journals Pengembangan Modul Fisika Berbasis Discovery Learning (Dl) Pada Pokok Bahasan Keseimbangan Dan Dinamika Rotasi

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 172-187
Author(s):  
Nabila Unanti ◽  
Endang Lovisia

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan Modul Fisika Berbasis discovery learning (DL) pada pokok bahasan Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi yang valid, dan praktis. Masalah dalam penelitian ini adalah 1)Bagaimana Mengembangkan Modul Fisika Berbasis Discovery Learning (DL) Pada Pokok Bahasan Keseimbangan dan Dinamika Rotasi Siswa di Kelas XI SMA Negeri 2 Rujukan Muara Beliti. 2)Bagaimana Karakteristik Modul Fisika Berbasis Discovery Learning (DL) Untuk Memenuhi Sasaran Kevalidan dan Kepraktisan Pada Pokok Bahasan Keseimbangan dan Dinamika Rotasi Siswa di Kelas XI SMA Negeri 2 Rujukan Muara Beliti. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 2 Rujukan Muara Beliti yang terdiri dari 9 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengembangan penelitian ini menggunakan model Four-D yang terdiri dari Define, Design, Develop dan Dessimination. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket respon siswa. Dan validasi terdiri dari 3 validasi ahli, validasi materi dengan penilaian 37 dalam kategori baik, validasi bahasa dengan penilaian 18 dalam kategori baik, dan validasi media dengan penilaian 27 dalam kategori baik. Validasi yang dilakukan mendapatkan hasil dengan penilaian 82 dalam kategori baik Respon siswa terhadap modul fisika berbasis Discovery Learning dengan penilaian 33 dalam kategori sangat baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa Modul fisika berbasis Discovery Learning yang dikembangkan telah valid,dan  praktis.

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Tanti Hendrayani ◽  
Yoyon Sutresna ◽  
Adun Rusyana

an Model Discovery Learning dengan Metode Synergetic Teaching terhadap hasil belajar kognitif siswa yang dilakukan secara online. Metode penelitian yang dilakukan adalah Pre-experimental designs dengan One group pretest posttest design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 3 dengan teknik purposive sampling. Rerata skor pretest yaitu 34,71. Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dengan metode Synergetic Teaching diperoleh rerata skor posttest 82,06. Kelas X IPA 3, dilihat dari hasil uji normalitas data dan data tersebut berdistribusi normal dengan hasil 5,307,dilakukan dengan menggunakan Uji Hipotesis (Uji Z) dengan menentukan nilai


2014 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 210
Author(s):  
Suib Awrus ◽  
Wisdiarman Wisdiarman

IMPLEMENTASI DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA BIDANG SENI RUPA:  EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII SLTPAbstractThe aim of this research was to find out the effect of using discovery learning strategy on the students’ performance in the Arts and Culture subject at SMPN 18 Padang. It was a quasi-experimental research which applied Pretest- Posttest Control Group Design. The population of this research were all students registered in the first semester in the academic year 2014/2015, and the samples were chosen purposively (purposive sampling). The source of the data was the written test administered to the students. The data obtained then were analyzed statistically. The test consisted of multiple choice questions on theories of arts and culture. T-test was used to prove the hypothesis of this research. The finding of the research showed that the students taught by using discovery learning strategy performed better than those taught by using conventional teaching strategy. Keywords: discovery learning strategy, arts and culture, learning resultsabstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan discovery learning strategy terhadap kinerja siswa pada mata pelajaran Seni Rupa dan Budaya di SMPN 18 Padang. Ini adalah penelitian kuasi-eksperimental yang menerapkan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar pada semester pertama tahun akademik 2014/2015, dan sampelnya dipilih secara purposive (purposive sampling). Sumber data adalah tes tertulis yang diberikan kepada siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Tes terdiri dari pertanyaan pilihan ganda tentang teori seni dan budaya. T-test digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran penemuan dilakukan lebih baik daripada yang diajarkan dengan menggunakan strategi pengajaran konvensional.Kata kunci: strategi pembelajaran penemuan, seni dan budaya, Hasil belajar


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 66-70
Author(s):  
Mariatul Ulfah ◽  
Usman ◽  
Iis Intan Widiyowati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 4 (kelas eksperimen) dan kelas XI MIPA 5 (kelas kontrol). Penelitian ini tergolong quasi eksperimental dengan menggunakan nonequivalent control group design. Kedua kelas diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kelas eksperimen diajar menggunakan video eksperimen sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan video eksperimen. Data dalam penelitian ini berupa dokumentasi dan nilai tes kemampuan kognitif siswa. Data dokumentasi diperoleh dari nilai hasil belajar siswa sebelumnya. Data nilai tes kemampuan kognitif siswa diperoleh dari masing-masing 25% nilai post test pertemuan I dan II serta 50% nilai ulangan harian. Data dianalisis menggunakan uji t. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,08) lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol (72,19) dan terdapat perbedaan antara keduanya pada taraf signifikan 5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan larutan penyangga


Author(s):  
Syarifah Rita Zahara ◽  
Muliani Muliani ◽  
Rizaldi Rizaldi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman kosep siswa dengan menerapkan model pemelajaran discovery learning dan Problem Based Learning (PBL). Penelitain ini menggunkan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) dengan desain control group pretest-posttest dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan di kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan aplikasih SPSS 18. Berdasarkan uji hipotesis data uji independent sample t-test siswa dari tes awal dan tes akhir diperoleh t­hitung > ttabel yaitu 0,001 > 0,05 dan diperoleh nilai signifikan 2-tailed sebesar 0.00 lebih rendah dari 0,05. Sehingga dapat diambil keputusan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan konsep sisa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat  meningkatakan pemahaman konsep siswa


2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
Author(s):  
Anna Christi Poreni ◽  
Antonius Jarak Tandean ◽  
Ahmad Yani

Penelitian ini merupakan jenis penelitian ekperimen dengan desain quasi eksperimen model post-test Only Control Group Design yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model discovery learning menggunakan teknik probing prompting, mengetahui seberapa besar hasil belajar peserta didik yang diajar secara konvensional, dan menganalisis perbedaan hasil belajar antara yang diajar dengan model discovery learning menggunakan teknik probing prompting dan yang diajar secara konvensional. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Makassar yang berjumlah 9 kelas. Sampel penelitian yang digunakan sebagai subjek peneltian diperoleh dengan teknik purposive sampling untuk dilibatkan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI MIPA 3 dan kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah kelas XI MIPA 4. Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen memiliki rata-rata sebesar 11.83, standar deviasi sebesar 1.96, dan varians sebesar 3.86. Pada kelas kontrol hasil belajar yang diperoleh memiliki rata-rata sebesar 13.50, standar deviasi sebesar 2.46, dan varians sebesar 6.05. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf nyata α=0,05 (H1 diterima).


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 73-82
Author(s):  
Veronika Mebang ◽  
Laili Komariyah ◽  
Zeni Haryanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan respon model pembelajaran  discovery learning berbasis media aplikasi di SMA Negeri 11 Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksprimental dengan desain yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu Purposive Sampling dengan sampel kelas X Mipa sebanyak 38 orang. Pengambilan data penelitian ini menggunakan tes awal dan tes akhir yang kemudian di analisis menggunakan N-Gain serta menganalisis angket respon. Hasil analisis diperoleh N-Gain sebesar 0,34 termasuk dalam kriteria sedang. Hasil analisis angket menunjukan bahwa siswa memberikan respon yang baik. Respon siswa yang memberikan tanggapan cukup baik sebesar 23,6%, dan tanggapan baik sebesar 76,3%. Hasil uji regresi didapatkan t hitung sebesar 7,167 untuk nilai t tabel sebesar 2,028. Berdasarkan nilai R square sebesar 0,588 menunjukan bahwa 58,80% berarti ada pengaruh respon model discovery learning berbasis media aplikasi terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 374
Author(s):  
Husnul Azizaturrizkina ◽  
Mukhlis Mukhlis ◽  
I Wayan Merta

Kemampuan penguasaan konsep merupakan kemampuan yang sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk meningkatkannya kemampuan tersebut pada masa covid-19 salah satu inovasi untuk mencapai kemampuan tersebut adalah dengan model pembelajaran  Discovery Learning berbantuan Macromedia Flash melalui penggunaan media online. Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang memiliki 6 tahapan pembelajaran yang mampu mendukung tercapainya kemampuan penguasaan konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Discovery Learning berbantuan Macromedia Flash melalui penggunaan media online terhadap penguasaan konsep biologi perserta didik  kelas XI  MIA di SMAN 1 Lingsar. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi exsperiment (eksperimen semu) dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI MIA yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah 143 perserta didik. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji-t (Polled Varians). Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung = 3,22 > ttabel = 1,99 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan Macromedia Flash melalui penggunaan media online berpengaruh signifikan meningkatkan penguasaan konsep perserta didik kelas XI MIA di SMAN 1 Lingsar.


2019 ◽  
Author(s):  
Salmi Azizah ◽  
Masril Masril ◽  
Hidayati

Learning model which was used by the teacher did not increase students’s activity in finding physicsconcepts. Learning material was conventional and then ICT utilization was not optimal. All problems abovecaused the students’s score could not achieve standar score. Discovery learning model of ICT material assisted isthe appropriate model which can solve the research’s problems. The purpose of this research is to find out theeffect of discovery learning model of ICT assisted toward the students’s achievement in physics competency atgrade X MIA SMAN 9 Padang. The research uses Pre-experimental which one shot case study design. Thepopulation of this research was students at grade X MIA of SMAN 9 Padang in 2016/2017 academic year. Thesample was choosen by using purposive sampling technique. The instrumentation of this research wereobservation sheet and test observation sheets were used to measure attitude competency, knowledge competencyand skill competency. The analysis data of this research esed regression linear test for knowledge competency,attitude and skill competency used graphic. The result of this research were: 1) sthe students’s attitudecompetency was constant caused it becomes culture of studentsself, 2) there were relationship between discoverylearning model of ICT material assisted and students’s knowledge competency with 90,25 %on significancylevel 0,05 where robserved > rtabel, and 3) the students’s skill competency increased in each practice.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 001
Author(s):  
Linda Rahman ◽  
Depi Fitraini ◽  
Irma Fitri

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis Quasi Eksperimen dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model discovery learning terhadap kemampuan penalaran matematis ditinjau dari pengetahuan awal siswa SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tambang tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 202 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan ujit, uji korelasi (pearson product moment) dan anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang diterapakan model discovery learning dengan siswa yang tidak diterapkan model discovery learning. Pengujian hipotesis bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasilnya diperoleh dan pada taraf signifikan . Maka nilaiyang berarti  diterima.2) Adanya kontribusi yang diberikan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan penalaran matematis yakni dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan pengetahuan awal terhadap kemampuan penalaran matematis siswa yakni =1,84 dan  nilai  yang berarti  diterima. Berdasarkan pemaparan tersebut, secara umum pembelajaran dengan model discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan penalaran matematis


Author(s):  
Dianti Aprila Lutfi ◽  
Hasan Hamid ◽  
Idrus Alhaddad

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning pada materi lingkaran. 2) Mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning pada materi lingkaran. Penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII-I SMP Negeri 5 Kota Ternate. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 21 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes berbentuk tes uraian. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu Pedoman Acuan Patokan berdasarkan kategori kemampuan pemecahan masalah siswa dan perhitungan N-Gain ternormalisasi serta statistik inferensial dengan menggunakan uji Paired Sample t-testHasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah siswa siswa kelas VIII-I SMP Negeri 5 Kota Ternate setelah diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning diperoleh 14% kualifikasi baik sekali, 5% baik, 19% cukup, 38% kurang, dan kualifikasi gagal 24%. 2) Hasil perhitungan N-Gain ternormalisasi diperoleh nilai N-gain yaitu 0,51 yang berarti peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa berada pada interpretasi sedang. Berdasarkan hasil statistik inferensial menggunakan uji Paired Samples Test dengan bantuan program SPSS 23.0 for windows diperoleh nilai sig. 0,000 (sig. ˂ α = 0,05). Hal ini berarti terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document