scholarly journals Industri Batik: Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya

2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Nani Apriyani

Industri batik semakin meningkat setiap tahun seiring dengan kebutuhan konsumen. Peningkatan produksi batik juga berbanding lurus dengan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah industri batik terdiri dari limbahpadat, cair dan gas sebagai hasil samping dari serangkaian proses pengolahan batik. Limbah cair industri batik merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan dan berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah cair ini dihasilkan akibat penggunaan pewarna sintetis dalam industri batik. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik limbah industri batik yang seringkali ditemukan melebihi baku mutu yang disyaratkan,khususnya untuk parameter Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Dissolved Solid (TDS) dan Total Suspensed Solid (TSS). Upaya pengolahan limbah cair juga telah dilakukan dengan berbagai metode, baik secara fisika, kimia dan biologi, seperti elektroagulasi, sistem lumpur aktif, phytotreatment dan sebagainya.

Jurnal Ecolab ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 101-109
Author(s):  
Dewi Ratnaningsih ◽  
◽  
Retno Puji Lestari ◽  
Ernawita Nazir

Kualitas air di suatu wilayah yang merupakan salah satu indikator lingkungan dapat dievaluasi menggunakan parameter fisika, kimia, dan biologi. Indeks Kualitas Air Indonesia (IKA-INA) dapat digunakan untuk menilai kondisi kualitas air secara menyeluruh pada lokasi dan waktu tertentu. IKA-INA dihitung dengan menggunakan sepuluh (10) parameter yaitu pH, Total Dissolved Solid (TDS), Total Suspended Solid (TSS), Dissolved Oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), NO3, NH3, Total Phosphate (TP) dan fecal coliform. IKA-INA tersebut merupakan indeks kualitas air yang dapat memberikan informasi secara sederhana. Dalam pemanfaatannya, tidak semua data parameter dalam IKA-INA tersebut dapat terpenuhi karena adanya data tidak valid atau data yang hilang. Kajian ini bertujuan untuk memberi alternatif rumusan IKA-INA dengan parameter yang tidak lengkap atau jika tidak semua data dalam parameters tersebut tersedia. Metode yang digunakan dalam menyusun rumusan adalah dengan melakukan koreksi faktor bobot parameter IKA-INA terhadap parameter yang hilang dan nilai Q (nilai sub-indeks). Setelah itu dilakukan uji coba pada nilai baku mutu air dalam Peraturan Pemerintah No. 22/2021 Lampiran VI serta pada data kualitas air sungai yang mewakili kualitas baik dan buruk. Hasil uji coba menunjukkan bahwa bobot parameter terkoreksi dapat digunakan untuk penanganan parameter yang hilang dalam penilaian kualitas air dengan metode IKA-INA. Hasil IKA-INA dengan parameter hilang yang menggunakan bobot terkoreksi dan hasil IKA-INA dengan parameter lengkap mayoritas memberikan status IKA yang tidak berbeda, kecuali untuk parameter fecal coli dan parameter yang mempunyai kadar jauh berbeda terhadap kondisi air secara keseluruhan.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Muhammad Tri Aji ◽  
Abdul Qadir Jailani

Era milenial ini permasalahan air sebagai sumber kehidupan semakin terasa. Terutama pada air tanah yang menjadi salah satu sumber kehidupan sehari – hari mulai dari aktifitas rumah tangga sampai aktifitas industri. Permasalahan air tanah semakin terasa apabila diiringi dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Kota Magelang merupakan salah satu kota yang perkembangannya tergolong pesat di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan serta pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh kota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini mengenai kualitas air tanah di wilayah kota magelang akibat pembuangan limbah domestik dan industri dengan menganalisis parameter fisika (Suhu), parameter kimia (pH, Nitrat, BOD, COD, dan TSS), dan parameter biologi (Total Coliform). Penetapan lokasi penelitian guna pengambilan sampling air dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Analisa parameter kualitas air dapat dilakukan secara in situ dan ex-situ serta nantinya akan di bandingkan dengan baku mutu air PP No.82 tahun 2001 dan Permenkes No. 32 tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk parameter fisika masih dalam kondisi yang baik dengan nilai suhu rata-rata 26,1°C, sedangkan untuk nilai TSS (Total Suspended Solid) dan TDS (Total Dissolved Solid) 3,7 mg/L dan 227,95 mg/L. sedangkan untuk parameter kimia pH menunjukkan nilai yang cukup fluktuatif dan pada beberapa stasiun air tanah bersifat asam dengan nilai dibawah 7. Nilai nitrat pada stasiun penelitian 1,6,7 dan 9 memiliki nilai melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu 10 mg/L. Kemudian untuk nilai BOD (Biological Oxygen Demand) memiliki nilai lebih dari 2 mg/L sebagai syarat masuk kelas 1 mutu air tanah yang aman untuk higine, COD (Chemical Oxygen Demand) mempunyai nilai yang melebihi syarat maksimal yaitu 10 mg/L di semua stasiun penelitian, oleh sebab itu dikatagorikan sebagai pencemaran berat. Nilai total coliform yang melebihi baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi menurut Permenkes No. 32 tahun 2017 sebesar 50 MPN/100ml.kualitas air tanah Kota Magelang dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum dengan catatan penggunannya harus melalui proses pemasakan terlebih dahulu.


2017 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 177-186 ◽  
Author(s):  
Gamze Dalgic ◽  
Ilter Turkdogan ◽  
Kaan Yetilmezsoy ◽  
Emel Kocak

The study investigated the pretreatment of real paracetamol (PCT) wastewater of a pharmaceutical industry by Fenton process. At the best experimental conditions (COD/H2O2 = 1/1, Fe+2/H2O2 = 1/70, settling method:centrifuging, pH 6 at settling step), 92.7, 92.7, 95.5, 99.1, 99.9 and 99.4% of chemical oxygen demand (COD), total organic carbon (TOC), 5-day biological oxygen demand (BOD5), PCT, para-amino phenol (PAP) and aniline were removed, respectively. Changes in the concentrations of these parameters were also investigated for both oxidation and settling steps of Fenton process. It was found that COD and TOC were removed at the settling step (precipitation) whereas PCT, PAP and aniline were removed at the oxidation step. Mass balance calculations were also studied to show the mass distributions of COD in different phases (gas + foam, effluent and sludge). Fenton process was found as an effective method for the pretreatment of real PCT wastewater for discharging in a determined collective treatment plant.


2019 ◽  
Vol 32 ◽  
pp. 153-162
Author(s):  
Nada M. Al-Baghdadi ◽  
Abdulaziz M. Abdullah ◽  
Entisar N. Sultan

The current study has evaluated Shatt Al-Arab water using organic pollution index. The study included three stations, the first Al-Sharash, the second Al-Salhiya and the third area Al-Dweab. Water samples were monthly collected from December 2017 to November 2018. Five environmental parameters were used to calculate the organic pollution index (OPI) including Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Active nitrate (NO3), Ammonium ion (NH4) and Total Phosphate (TP). The highest biological oxygen demand was 9 mg.l-1 at Al-Sharash station in July and the lowest values 1mg.l-1 in the Al- Dweab station during December, January, February and April. The highest chemical oxygen demand (250 mg.l-1 was recorded at Al-Sharash station in September and the lowest value was 6.2 mg.l-1 in Al-Dweab station during December. Nitrates was recorded the highest value 41.51 mg nitrogen-nitrate.l-1 at Al-Salhiya station in May and lowest value 1.49 mg nitrogen- nitrate.l-1 at Al-Sharash station during December. The ammonium ion was recorded in highest value 7.7 mg.l-1 at Al- Salhiya station in December and the lowest value 0.5 mg. l-1 at Al-Sharash station during June, while phosphate value was 0.23 and 1.99 mg.l-1 were recorded at Al-Sharash station in August and July respectively. The highest value of organic pollution index was 2.56 at Al-Salihiya station in August and lowest value 0.69 in the Al-Dweab station in April, while the annual rate of organic pollution index for the first, second and third stations were 1.55, 1.81 and 1.47 respectively, and 1.61 for Shatt Al-Arab water.


2006 ◽  
Vol 53 (1) ◽  
pp. 149-157 ◽  
Author(s):  
F. Grognard ◽  
O. Bernard

This paper presents a saturated proportional controller that achieves depollution of wastewater in a continuous anaerobic digester. This goal is reached by defining a region of the state-space where the depollution is achieved and forcing attractivity and invariance of this region. The control variable is the dilution rate and the controlled variable is a linear combination (Sλ) of the substrates concentrations, that could be the chemical oxygen demand or the biological oxygen demand, depending on the value of λ. No measurement of the substrates concentrations in the input flow is required: the only necessary measurement is Sλ.


2016 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 54-62
Author(s):  
Sigma Wahyuni ◽  
Sugito Sugito

Limbah cair PT. Interbat berasal dari kegiatan domestik meliputi laundry (menggunakan detergen bebas phospat), kegiatan hygiene personal (mandi, keramas dan cuci tangan), kegiatan dapur dan kantin, toilet/WC (buang air), kegiatan kebersihan (pembersihan lantai dan kamar mandi); kegiatan produksi (penisilin, sefalosporin, dan non betalaktam) dan laboratorium meliputi pencucian alat-alat produksi dan alat laboratorium, pencucian botol, air cucian vial, air buangan dari wet scrubber HVAC (sistem tata udara). Beban dan jumlah limbah cair yang masuk dalam IPAL sentral PT. Interbat sering mengalami fluktuasi konsentrasi dan fluktuasi jumlah air. Sehingga beberapa kali hasil olahan tidak memenuhi standart baku mutu Pergub Jatim No. 72 Tahun 2013 untuk industri farmasi. Teknologi sistem biofilter anaerobik aerobik telah banyak dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair dan dapat menurunkan BOD dan COD hingga 95%. Salah satu kelebihan teknologi ini adalah tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi. Bahan koagulan digunakan pada aplikasi ini untuk membantu proses pengikatan padatan. Tujuan dalam penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh penggunaan koagulan pada biofilter anaerobik aerobik dalam menurunkan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) limbah cair industri farmasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder, survei lapangan, perhitungan reaktor, dokumentasi, kajian literatur dan analisis laboratorium. Dimensi reaktor biofilter anaerobik aerobik dalam penelitian ini adalah skala 1:10. Debit air limbah pada skala 1:10 adalah sebesar 50ml/menit. Digunakan tambahan koagulant dengan variasi 0 ppm (tanpa), 200 ppm dan 300 ppm. Rata-rata efisiensi penurunan COD dan BOD dalam penelitian ini pada dosis tanpa penambahan koagulan penurunan COD sebesar 60% dan BOD sebesar 60%; pada dosis koagulan 200 ppm penurunan COD sebesar 54% dan BOD sebesar 46%; dan pada dosis koagulan 300 ppm penurunan COD sebesar 67% dan BOD sebesar 65%. Kemampuan dalam efisiensi penurunan COD dan BOD tertinggi dalam penelitian ini adalah pada koagulan dosis 300 ppm. Hasil COD dan BOD outlet adalah COD outlet sebesar 67 mg/l dan BOD outlet sebersar 49 mg/l. Bila dibandingkan dengan Pergub Jatim No.72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya, maka hasil COD dan BOD outlet sudah dibawah baku mutu. Kata Kunci : Biofilter anaerobik aerobik, koagulan, PAC, COD, BOD


2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Arif Wibowo ◽  
Mas Tri Djoko Sunarno ◽  
Safran Makmur

Penelitian mengenai parameter fisika, kimia, dan biologi penciri habitat ikan belida (Chitala lopis) dilakukan tahun 2005 - 2006 di perairan umum daratan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Tujuan nya adalah untuk mendapatkan informasi parameter lingkungan yang menjadi karakteristik habitat ikan belida dari berbagai badan air di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Metode survei dan kegiatan laboratorium digunakan dalam penelitian ini. Parameter lingkungan yang diamati meliputi suhu udara, suhu air, Total Dissolved Solid (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), klorofil-a, kecepatan arus, Biological Oxygen Demand (BOD), oksigen terlarut, pH, alkalinitas, CO2 bebas, kedalaman air, dan kecerahan pada 116 lokasi pengambilan yang ditentukan secara sengaja di Sungai Tulang Bawang (Provinsi Lampung), Sungai Kampar, Sungai Siak (Provinsi Riau), Sungai Musi (Provinsi Sumatera Selatan), Sungai Citarum (Provinsi Jawa Barat), Sungai Kapuas (Provinsi Kalimantan Barat), dan Waduk Riam Kanan (Provinsi Kalimantan Selatan). Analisis data menggunakan pendekatan analisis multivariabel regresi berganda Metode Backward yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) dan pembeda (Discriminant Analysis), serta korespondensi analisis (correspondency analysis). Hasil penelitian menunjukkan habitat ikan belida dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu tipe yang menyerupai sungai utama, waduk, dan anak sungai. Pembeda utama sekaligus parameter lingkungan utama adalah parameter TDS yang paling besar, dan selanjutnya parameterparameter DHL, suhu udara, klorofil-a, kecepatan arus, BOD, Oksigen terlarut, pH, alkalinitas, dan CO2 bebas menyumbang yang paling sedikit. Kehadiran plankton genus Ulothrix dan Mytilina secara tidak langsung teridentifikasi sebagai penciri habitat spesifik ikan belida. Research on physical, chemical, and biological parameters indicating specific habitat of clown knife fish (Chitala lopis) was carried out at 2005 - 2006 in inlands waters of Sumatera, Borneo, and Java. This study purposed to obtain information of environmental parameters indicating habitat characteristic of the knife fish in various inland waters bodies in Sumatera, Borneo, and Java. Survey method and laboratory activities were employed in this research. Environmental parameters observed were air temperature, water temperature, Total Dissolved Solid (TDS), conductivity, water velocity, Biological Oxygen Demand (BOD), dissolved oxygen, pH, alkalinity, free C02, water depth, and water transparancy taken on 116 sampling stations distributing in Tulang Bawang River (Lampung Province), Kampar and Siak River (Riau Province), Musi River (South Sumatera Province), Kapuas River (West Kalimantan Province), Riam Kanan Reservoar (South Kalimantan Province), and Citarum River (West Java Province). Data analysis used multivariate approach of multiple regression of Backward Method such as Principal Component Analysis, Discriminant Analysis, and Corre spondency Analysis. The results showed that the clown knife fish habitats could be divided by three types of specific habitat, namely water bodies similar with main rivers, reservoir, and tributaries. Parameter of TDS indicated the primary differentization as well as habitat characteristics of the clown knife fish.Whilst the parameters of conductivity, air temperature, chlorophyill-a, water current, BOD, dissolved oxygen, pH, alcalinity, and free CO2 contributed less significance. The existence of plankton from genus Ulothrix and Mytilina was identified indirectly as the specific habitat of the clown knife fish.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Ayu Andani Abdullah ◽  
Irwan Irwan ◽  
Ekawaty Prasetya

Jasa laundry memberi dampak yang positif bagi pelaku dan pengguna jasa. Banyaknya jumlah limbah cair laundry yang dihasilkan memiliki efek samping yang kurang baik pada kesehatan manusia karena mengandung bahan kimia dengan konsentrasi yang tinggi antara lain fosfat, surfaktan, ammonia, dan nitrogen serta kadar padatan tersuspensi maupun terlarut, kekeruhan, Biological Oxygen Demand (BOD), dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi atau fisis. Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui faktor zat Karakteristik limbah dan Karakteristik individual pekerja laundry yang berpengaruh Terhadap Penyakit Dermatitis Kontak Iritan di tempat Laundry Pakaian Max Express (Coin Laundry) Kota Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, dilakukan dengan cara pengambilan sampel limbah sebanyak 2 kali dengan menyediakan dua buah jergen ukuran 1 liter untuk mengambil limbah cair pada industri Laundry Max Express (Coin Laundry), sedangkan untuk pengambilan sampel variabel karakteristik individu yaitu pekerja yang kontak dengan bahan iritan yang berjumlah 18 orang. Berdasarkan hasil laboratorium, Kadar BOD pada air limbah melebihi baku mutu yang ditetapkan adalah sebesar 30 mg/L. Dari kedua sampel air limbah laundry maka angka BOD yang paling tinggi adalah pada sampel 1 yaitu sebesar 881 mg/L. Kadar COD pada air limbah melebihi baku mutu yang ditetapkan adalah sebesar 100 mg/L. Dari kedua sampel air limbah laundry maka angka COD yang paling tinggi adalah pada sampel 2 yaitu sebesar 1029 mg/L. Dan analisis bivariat bahwa faktor- faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak ialah durasi pajanan dengan pvalue 0.007 dan pengetahuan dengan pvalue 0,034. Saran dapat memberikan informasi kepada pembaca terutama kepada Mahasiswa terkait dengan parameter yang mempengaruhi karakteristik Limbah dan Individual terhadap Kejadian Dermatitis Kontak Iritan.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 93-99
Author(s):  
Resti Nanda Sari ◽  
Afdal Afdal

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Dingin Kota Padang. Pengambilan sampel air lindi dilakukan pada 6 titik lokasi, yaitu sebelum masuk kolam kendali, di kolam kendali, setelah keluar dari kolam kendali dan sungai. Karakteristik air lindi ditentukan dari beberapa parameter yaitu Total Dissolved Solid (TDS), konduktivitas listrik, pH, suhu, Chemical Oxygen Demand (COD), Biology Oxygen Demand (BOD) dan kandungan logam berat. Air lindi pada TPA memiliki nilai COD dan BOD serta kandungan logam berat Pb yang cukup tinggi dan telah melebihi nilai baku mutu pada beberapa titik tertentu (sebelum kolam, di dalam kolam dan setelah keluar dari kolam kendali). Untuk parameter suhu dan kandungan logam berat Cu dan Fe nilainya masih berada jauh di bawah baku mutu untuk semua titik sampel. Nilai parameter air lindi antara bak kendali berfluktuasi, dan ada yang justru jadi lebih tinggi setelah melewati proses pada kolam kendali seperti pada parameter konduktivitas listrik, TDS, pH dan kandungan logam berat Pb, Cu dan Fe. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa fungsi kolam kendali air lindi yang ada di TPA Air Dingin masih kurang efektif. Kata kunci : TPA Air Dingin ,lindi, konduktivitas listrik, TDS, pH, logam berat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document