scholarly journals PERANCANGAN DAN PENGUKURAN PERFORMANSI JARINGAN FIBER TO THE HOME DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK MENGGUNAKAN APLIKASI OPTISYSTEM DI KELURAHAN SURAU GADANG

Author(s):  
Siska Aulia ◽  
Silvia Fitri ◽  
Aprinal Adila Asril

Pada tugas akhir ini dirancang suatu jaringan Fiber To The Home ( FTTH) di Kelurahan Surau Gadang yang mana daerah tersebut dilakukan perancangan dan pengukuran performasi jaringan dimana standar yang digunakan sesuai dengan PT. ICON+. Tata cara yang digunakan dalam perancangan ini ialah penen- tuan posisi, pengumpulan informasi, serta perancangan memakai aplikasi Google Earth serta OptiSystem. Hasil dari perbandingan antara pengukuran OptiSystem dan pengukuran di lapangan didapatkan hasil redaman yang berbeda, dimana hasil pengukuran pada OptiSystem pelanggan dengan jarak terjauh menghasilkan daya terima sebesar -18.277 dBm sedangkan untuk pengukuran di lapangan pelanggan dengan jarak terjauh menghasilkan daya terima sebesar -18.52 dBm. Parameter Rise Time Budget didapatkan dari perhitungan ialah 0. 029 ns yang sudah memenuhi stndar kelayakan ialah tidak lebih dari 0. 219 ns sedangkan nilai Bit Error Rate pada simulasi ialah 8.11464 x 10-33 yang sudah memenuhi standar kelayakan ialah tidak lebih dari 10-9. Nilai Signal To Noise Ratio (SNR) merupakan 50.044831 dB yang pula penuhi standar minimal SNR ialah 21.5 dB. Dari hasil perhi- tungan serta hasil simulasi didapatkan nilai-nilai yang masih memenuhi standar kelayakan jaringan Fiber To The Home sehingga rancangan layak buat diimplementasikan.

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 43
Author(s):  
I Putu Yuda Pramana Putra ◽  
Pande Ketut Sudiarta ◽  
Gede Sukadarmika

The purpose of this study is to compare the existing optical network conditions that use point to point technology with GPON network designed for Udayana University campuses area in Bukit Jimbaran Bali. The Existing optical network is currently able to serve only 14 buildings from 77 existing productive buildings due to the limited number of available optical cores.. It means in order to connect each building at the campuses area, it is required much more optical fiber. Alternatively is using Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology. This research was conducted by analyzing the condition of the existing optical network and designing the GPON network. Here are compared some network feasibility parameters ie Link Power Budget, Rise Time Budget and Bit Error Rate. Then compare the use of cores, the number of subscribers as well as device estimation and transmission costs. The study found that to connect all of the buildings are GPON configuration required only 22 optical cores, compared to 154 cores for eksisting network designs. However, the GPON design has lower network quality but is simpler and much more economical if it is implemented for a wide network.


2016 ◽  
Vol 15 (02) ◽  
pp. 111-119
Author(s):  
Maria Enggar Santika ◽  
Eva Yovita Dwi Utami ◽  
Budihardja Murtianta

Migrasi dari jaringan akses tembaga menuju jaringan akses optik maupun penggelaran baru jaringan akses serat optik menjadi solusi bagi penyedia layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan suara, data dan video yang terintegrasi atau triple play services. Dalam makalah ini dilaporkan analisis perencanaan jaringan akses serat optik FTTH berbasis GPON di PT Telkom pada Cluster Kruing Raya STO Banyumanik Semarang. Perencanaan jaringan berdasarkan demand pelanggan dan kelayakan jaringan yang digelar diuji menggunakan parameter Link Power Budget, Rise Time Budget dan Signal-to-Noise-Ratio (SNR). Dalam perencanaan dan penggelaran dibutuhkan satu ODC (Optical Distribution Cabinet) dan 17 ODP (Optical Distribution Pack) dengan jumlah demand sebesar 132. Hasil perhitungan parameter Link Power Budget yaitu total redaman yang dihasilkan pada user 1 sebesar 21,5276 dB sedangkan user 2 sebesar 21,5276 dB, kedua redaman ini memenuhi standar yang ditentukan oleh PT Telkom yaitu maksimal sebesar 28 dB. Parameter Rise Time Budget pada user 1 menghasilkan 0,2124 ns dan untuk user 2 sebesar 0,21221 ns. Kedua hasil tersebut masih berada di bawah batas nilai waktu sistem NRZ sebesar 0,28011 ns. Parameter SNR pada user 1 didapatkan sebesar 20,6457 dB dan user 2 sebesar 24,128 dB. Hasil tersebut memenuhi batas yang telah ditentukan oleh PT Telkom yaitu lebih dari sama dengan 20 dB.


Author(s):  
Ery Safrianti ◽  
Widyantoro Tejo Mukti

The location of the research was carried out at Villa Melati Permai II Housing which is on the Melati Indah Street, Tampan District, Pekanbaru City. Villa Melati Permai II is categorized as middle to upper-class housing but does not have its access network. This research will make the modeling of FTTH (Fiber To The Home) networks with network feasibility parameters to produce quality and appropriate FTTH networks. Manual calculation on the feasibility of FTTH networks using the power link budget and rise time budget shows results within the feasibility limit, which does not exceed the maximum limit for the power link budget of -27 dBm and rise time budget below the total time of bit rates. Calculation with NRZ (Non-Return to Zero) coding produces a downstream value of 0.2813 ns and upstream 0.562 ns. System performance parameters that show signal to noise ratio and bit error rate deliver good quality. Signal to noise ratio exceeds the minimum limit of PT. Telkom standard that is 21.5 dB and the bit error rate does not exceed the optical link standard which is 10-9. Good performance is also shown by eye pattern in optical simulation that displays amplitude signals with the same time and shows clear differences between bits 1 and bits 0.


2017 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
I Putu Gede Yudha Pratama ◽  
Gede Sukadarmika ◽  
Pande Ketut Sudiartha

Abstrak-Perancangan jaringan ini berpusat pada sebuah mall baru yang akan dibangun pada daerah Tuban, Bali. Yang dimana mall berada pada pada luas tanah 6,981 m2. Perancangan ini menggunakan sistem IndiHome (100% fiber) dengan menggunakan GPON (Gigabyte Passive Optical Network) sebagai teknologinya. Perancangan jaringan ini, dimulai dengan perhitungan demand dan menghitung kebutuhan traffik tiap calon tenant yang akan dibagi menjadi 3 kategori jenis tenant. Dilanjutkan dengan proses merancang struktur jaringan yang dimulai dari penyambungan kabel pada closure sebanyak 48 core hingga sampai pada ONT (Optical Network Termination). Hasil analisis dengan menggunakan parameter Power Link Budget diperoleh total redaman untuk uplink dan downlink masing-masing sebesar 23,84 dB dan 23,574 dB. Margin Daya didapat sebesar 4,16 dBm. Sedangkan, Rise Time Budget diperoleh sebesar 0,25 ns untuk uplink dan 0,22 ns untuk downlink. Nilai tersebut masih dibawah standard maksimum rise time yaitu sebesar 0,5833 ns.


2021 ◽  
Author(s):  
Ramandeep Kaur ◽  
Simranjit Singh Tiwana ◽  
Rajandeep Singh ◽  
Simranjit Singh

Abstract The next generation passive optical network stage 2 (NG-PON2) is a broadcast network in which a large number of optical network units (ONUs) can be served using various network topologies. In this paper, a purely passive remote node (RN) design based on fiber bragg grating (FBG) is presented for the bus topology of a high split NG-PON2 system. The performance of the proposed node has been analysed for a symmetric 80 Gbps NG-PON2 system serving 1024 ONUs in terms of bit error rate (BER) and optical signal to noise ratio (OSNR). The working of the proposed node has been explained with the optical frequency spectrums for downstream and upstream signals. The observed OSNR levels for the ONUs operating at the 1st RN is 84.8743dB which decreases to 75.7973dB for the ONUs connected to the 8th RN. The BER level < 10-9 for both upstream and downstream confirms the correct working of the proposed node in the NG-PON2 system.


2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 86-97
Author(s):  
Sandy Suryo Prayogo ◽  
Tubagus Maulana Kusuma

DVB merupakan standar transmisi televisi digital yang paling banyak digunakan saat ini. Unsur terpenting dari suatu proses transmisi adalah kualitas gambar dari video yang diterima setelah melalui proses transimisi tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari suatu gambar, salah satunya adalah struktur frame dari video. Pada tulisan ini dilakukan pengujian sensitifitas video MPEG-4 berdasarkan struktur frame pada transmisi DVB-T. Pengujian dilakukan menggunakan simulasi matlab dan simulink. Digunakan juga ffmpeg untuk menyediakan format dan pengaturan video akan disimulasikan. Variabel yang diubah dari video adalah bitrate dan juga group-of-pictures (GOP), sedangkan variabel yang diubah dari transmisi DVB-T adalah signal-to-noise-ratio (SNR) pada kanal AWGN di antara pengirim (Tx) dan penerima (Rx). Hasil yang diperoleh dari percobaan berupa kualitas rata-rata gambar pada video yang diukur menggunakan metode pengukuran structural-similarity-index (SSIM). Dilakukan juga pengukuran terhadap jumlah bit-error-rate BER pada bitstream DVB-T. Percobaan yang dilakukan dapat menunjukkan seberapa besar sensitifitas bitrate dan GOP dari video pada transmisi DVB-T dengan kesimpulan semakin besar bitrate maka akan semakin buruk nilai kualitas gambarnya, dan semakin kecil nilai GOP maka akan semakin baik nilai kualitasnya. Penilitian diharapkan dapat dikembangkan menggunakan deep learning untuk memperoleh frame struktur yang tepat di kondisi-kondisi tertentu dalam proses transmisi televisi digital.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Tri Nopiani Damayanti ◽  
Hasanah Putri

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa perbandingan unjuk kerja transmisi teknologi GEPON dan GPON pada jaringan Fiber to the Building (FTTB). Pembahasan perbandingan menggunakan kedua teknologi PON tersebut untuk melihat performansi yang terbaik untuk di aplikasikan pada gedung bertingkat X menggunakan passive splitter dua tingkat dengan rasio perbandingan passive splitter maksimum 1:16. Unjuk kerja transmisi disimulasikan berdasarkan parameter link power budget, rise time budget serta nilai Bit Error Rate (BER) untuk kelayakan sistem jaringan. Perhitungan Unjuk jaringan dibagi menjadi bagian yaitu arah downstream dan arah upstream. Hasil perhitungan didapatkan pada arah downstream jarak terjauh, link GEPON menghasilkan nilai redaman sebesar 22.81 dB, BER sebesar 7x 10-29 dan nilai rise time sebesar 0,2506 ns. Pada link GPON memiliki redaman sebesar 25.94 dB, BER sebesar 3.62955 x 10-12 dan nilai rise time sebesar 0.25 ns. Pada arah upstream jarak terjauh, link GEPON menghasilkan nilai redaman sebesar 4.65 dB, dengan nilai BER ≈ 0 ,dan nilai rise time sebesar,2061 ns. Pada GPON memiliki redaman sebesar 4.65 dB, BER ≈ 0 dan nilai rise time sebesar 0,260 ns. Berdasarkan hasil unjuk kinerja kedua teknologi tersebut dapat disimpulkan bahwa unjuk kinerja teknologi GPON lebih baik dibandingkan teknologi GEPON untuk aplikasikan di jaringan optik gedung bertingkat.


Electronics ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (10) ◽  
pp. 1713
Author(s):  
Hyunwoo Jung ◽  
Sung-Man Kim

We experimentally demonstrated full-duplex light-emitting diode (LED)-to-LED visible light communication (VLC) using LEDs as the transmitter and receiver. Firstly, we investigated the performance dependency on the wavelengths of the LED transmitter and receiver by measuring the rise time and signal-to-noise ratio (SNR). Through the investigation, we were able to choose the optimal LED color set for LED-to-LED VLC using Shannon’s channel capacity law. The bit error rate (BER) results of full-duplex and half-duplex LED-to-LED VLC systems with the optimal LED sets are shown to compare the performance. Furthermore, we discuss major distortions and signal losses in the full-duplex LED-to-LED VLC system.


2014 ◽  
Vol 635-637 ◽  
pp. 1081-1085
Author(s):  
Xin Xin Sha ◽  
Jian Zhou ◽  
Yuan Xue Song

OFDM is a key modulation and multiplexing technique. The basic system structure of OFDM is introduced firstly. This paper chose appropriate implementation schemes for channel coding, PAPR(Peak To Average Power Ratio) reducing and synchronization of the OFDM system based on the minimum BER(Bit Error Rate). Finally, the paper realized the simulation and got the BER in different SNR(Signal To Noise Ratio) in the matlab environment .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document