scholarly journals HUBUNGAN GAYA HIDUP TERHADAP OVERWEIGHT DAN OBESITAS PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Hermawati Hamalding ◽  
Risna Risna ◽  
Sri Rahma Susanti

Overweight berbeda dengan obesitas. Overweight diartikan suatu keadaan berat badan yang melebihi berat badan normal. Sedangkan obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berisiko terhadap kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Gaya Hidup Terhadap Overweight dan Obesitas pada Remaja Putri di SMA Negeri 11 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 216 dengan sampel sebanyak 76 siswi umur 14-17 tahun. Pengambilan sampel secara Proportional Stratified Random Sampling. Analisis data yaitu univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariate  menggunakan uji regresi linear berganda.Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat menyatakan ada hubungan aktivitas fisik terhadap overweight dan obesitas dengan nilai p= 0,018, fast food p= 0,012, menonton TV p= 0,031, penggunaan gadget p= 0,031. Hasil analisis multivariat menyatakan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan adalah 23,6%.Disarankan pada siswi agar lebih mempertimbangkan menu makan yang sesuai kebutuhan energi baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.  

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75-84
Author(s):  
Muhammad Amin ◽  
Maryati Maryati

Perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tentunya mempunyai harapan, nilai dan motivasi saat bekerja, oleh karena itu sangatlah penting organisasi mengetahui kepuasan kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi hubungan  gaya kepemimpinan dan locus of controldengan kepuasan kerja perawat di RSU Majene. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study,  jumlah sampel sebanyak 126 orang perawat  yang bekerja ≥ 1 tahun di RSU Majene dengan tehnik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menujukkan  Adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene. Ada hubungan yang bermakna antara Locos of  Control dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Yola Yolanda ◽  
Khatijah Binti Abdullah ◽  
Ira Erwina

Keluarga yang merawat anak autis tidak terlepas dari kondisi stres, depresi, cemas, dan tekanan lain yang dialami selama mengasuh anak. Kondisi tersebut juga mempengaruhi kemampuan keluarga dalam mengasuh anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga yang merawat anak autis di kota Padang tahun 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah 301 keluarga yang memiliki anak autis di seluruh SLB kota Padang dan sampel sebanyak 172 orang. Pengumpulan data pada tanggal 25 Mei– 8 Juni 2016. Tekhnik pengambilan sampel dengan Proporsional Stratified  Random sampling. Instrument penelitian dukungan sosial menggunakan MSPSS dan beban keluarga menggunakan instrument ZBI. Uji statistik Chi-square membuktikan adanya hubungan bermakna antara dukungan sosial dan pendidikan dengan beban keluarga yang merawat anak autis. Faktor yang paling berhubungan dengan beban keluarga adalah dukungan sosial dan pendidikan. Diharapkan sekolah khusus anak autis di kota Padang lebih memotivasi keluarga untuk hadir di kegiatan Parenting Sosial Support setiap bulannya, mencari informasi lewat media online yang terpercaya karena dengan adanya berbagi pengalaman dalam pengasuhan anak autis dapat mengurangi beban dalam merawat anak autis, dan perawat jiwa berperan dalam deteksi masalah psikososial dan kejiwaan dalam keluarga merawat anak autis di sekolah autis, memberikan Family Psiko Edukasi (FPE), dan Terapi Supportif Kelompok .


2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Syntia Ambelina ◽  
Eva Chundrayetti ◽  
Nur Indrawati Lipoeto

AbstrakPola pemberian ASI dinyatakan para ahli berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Akan tetapi, persentase pemberian ASI di Indonesia sampai saat ini masih tergolong rendah. Data Depkes RI tahun 2006 dan 2007 menunjukkan bahwa anak di Indonesia yang mendapat asupan ASI eksklusif dan ASI hingga usia 2 tahun tidak mencapai 50%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak SD. Desain penelitian ini adalah penelitian dengan jenis cross sectional study. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas III – V di SD Negeri 01 Sawahan. Sampel diambil sebanyak 104 orang dengan metode proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui riwayat pola pemberian ASI yang diterima responden saat bayi. Data diolah dengan uji statistik chi square menggunakan program SPSS 16.0. Hasil analisis univariat menunjukkan anak dengan tingkat kecerdasan tinggi (68,3%) dan anak dengan tingkat kecerdasan sedang (31,7%). Terdapat 16,3% anak yang memiliki riwayat pola pemberian ASI baik dan 83,7% anak memiliki riwayat pola pemberian ASI kurang. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak (p = 0,173). Penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak SD di SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang.Kata kunci: Pola pemberian ASI, Tingkat kecerdasanAbstractBreastfeeding patterns declared by the experts are associated with the level of children intelligence. However, the percentage of breastfeeding in Indonesia is still relatively low. Department of Health Republic of Indonesia data for 2006 and 2007 showed that children in Indonesia who received exclusive breastfeeding intake and breastfeeding until 2 years old didn’t reach 50%. The aim of this study is to know whether there is a relationship between breastfeeding patterns history with the level of intelligence of elementary school student. The design of this study was a cross sectional study. The study population was all elementary school students in the 3rd until 5th grade in SDN 01 Sawahan. Samples were taken as many as 104 people with a proportional stratified random sampling method. Data were collected with a questionnaire to determine the history of the breastfeeding pattern of the respondents when they were baby. Data processed by the chi-square statistical test using SPSS 16.0. The results of univariate analysis showed children with high intelligence level (68.3%) and children with moderate intelligence level (31.7%). There are 16.3% of children had a both breastfeeding pattern history and 83.7% of children had a lack breastfeeding patterns history. Results of the bivariate analysis showed no significant relationship between breastfeeding patterns history with the level of children intelligence (p = 0.173). This study shows that there is no relationship between breastfeeding patterns history with the level of children intelligence of elementary school students in SDN 01 Sawahan, Eastern District of Padang.Keywords:breastfeeding patterns, level of intelligence


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-59
Author(s):  
Ade Devriany ◽  
Endah Mayang Sari

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi, terutama pada bulan-bulan pertama. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) dan WHO (World Health Organization), pemberian ASI eksklusif di dunia masih tergolong rendah. Tujuan penelitian yait untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap grafik pertumbuhan pada KMS pada bayi. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Subyek penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya Pangkalpinang sebanyak 172 orang. Sampel minimal pada penelitian ini adalah 105 bayi yang dipilih dengan Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan KMS dalam menilai pertumbuhan bayi dan kuesioner untuk menilai pemberian ASI eksklusif. Analisa data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif yaitu sebesar 59% dan bayi yang tumbuh normal sebesar 78,1%. Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan pemberian ASI eksklusif  terhadap pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Asri Handayani Solihin ◽  
Clara Yollanda. R ◽  
Moch. Hasan Wirayuda ◽  
Yaniar Dewi Nurastuti

Perilaku bullying sering dianggap hal biasa oleh siswa-siswi SMP pada saat ini, alasan dari bullying tersebut hanyalah untuk kesenangan, karena dirumah atau di lingkungan rumah mereka tidak bisa berperilaku seperti itu karena takut di marahi orangtuanya sehingga tidak bebas dalam bermain dengan teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis pola asuh orang tua terhadap risiko perilaku bullying siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, teknik pengambilan sampel ini adalah proportional stratified random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 70. Data diolah dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square menggunakan program pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan 37,1% orang tua menerapkan jenis pola asuh permisif, resiko perilaku bullying tinggi sebanyak 52,9% dan resiko perilaku bullying rendah 47,1%, hasil uji statistik yang peneliti lakukan didapat,  nilai p-value > 0,05 yaitu 0,068 dengan r = 7,118, menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel jenis pola asuh orang tua terhadap variabel resiko perilaku bullying. Untuk itu orang tua diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mengawasi perilaku siswa-siswi untuk menghentikan perilaku bullying yang selama ini sering dilakukan oleh siswa-siswi, dan perawat diharapkan membuat upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi bullying dengan penerapkan asuhan keperawatan bagi para pelaku atau korban bullying .


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Masni Masni ◽  
St. Fatima Hamid

Masa remaja adalah periode rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba untuk meniru yang dilihat atau didengar. Rasa ingin tahu membuat remaja lebih permisif untuk melakukan perilaku seksual berisiko, namun diduga bahwa pemahaman  gama akan menjadi faktor pembeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemahaman agama, peran orangtua, peran teman sebaya dan penggunaan media sosial terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja dengan membandingkan antara santri Madrasah Aliyah di Pesantren Darul Arqam Gombara dengan siswa SMAN 6 Makassar. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study, melibatkan 79 santri MA Darul Arqam Gombara yang dipilih secara keseluruhan dan 274 orang siswa SMAN 6 yang dipilih secara proporsional stratified random sampling. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian ditemukan ada pengaruh peran orang tua di MA Darul Arqam (p=0,000, φ=0,403) terhadap perilaku seksual berisiko santri sedangkan siswa di SMAN 6 tidak terdapat pengaruh orang tua (p=0,472) terhadap terhadap perilaku seksual berisiko. Adapun pengaruh pemahaman agama (p=0,027, φ=0,134), teman sebaya (p=0,000, φ=0,339) dan penggunaan media sosial  p=0,035, φ=0,128) di SMAN 6 terhadap perilaku seksual berisiko pada siswa sedangkan santri di MA Darul Arqam menunjukkan tidak ada pengaruh pemahaman agama (0,811), peran teman sebaya (0,702) dan media sosial (0,063) terhadap perilaku seksual berisiko pada santri.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Nur Hudayah

Latar Belakang & Tujuan: Pediculosis capitis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis dan umumnya sering terjadi pada anak sekolah yang berusia 6-9 tahun. Penyakit ini telah menyebabkan morbiditas yang signifikan di antara anak sekolah di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis kelamin, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, panjang rambut dan frekuensi cuci rambut dengan kejadian pediculosis capitis pada siswa SDI Benteng Timur Selayar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan “Cross Sectional Study”. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 139 siswa SDI Benteng Timur Selayar. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi square. Hasil: ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,592, ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,001 dan φ = 0,288, ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,450, tidak ada hubungan antara panjang rambut dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,131 dan ada hubungan antara frekuensi cuci rambut dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,830. Kesimpulan: para siswa disarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambutnya dengan menghindari kontak kepala dengan penderita pediculosis capitis, tidak bertukar pakaian dengan penghuni rumah dan mencuci rambut minimal tiga kali seminggu.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 83-88
Author(s):  
Jenita Laurensia Saranga' ◽  
Siprianus Abdu ◽  
Agustina Lorensia Marampa ◽  
Asnia Mangalla

Bullying sudah menjadi masalah global yang kerap dijumpai dan dihadapi banyak orang khususnya remaja, baik sebagai pelaku bullying maupun korban dari perilaku bullying. Bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik maupun mental yang dilakukan oleh anak ataupun sekelompok anak terhadap anak yang lain. Kejadian bullying yang dihadapi remaja dapat berdampak pada efikasi diri remaja. Efikasi diri merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi sehingga dapat mencapai tujuan yang dalam mengatasi hambatan yang di alami. Remaja dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan kontrol kinerja yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah propotional stratified random sampling dengan jumlah sampel 200 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner. Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai ? = 0,000 dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05. Hal ini menunjukkan p<?, artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Dengan demikian semakin tinggi perilaku bullying maka semakin rendah efikasi diri remaja ataupun sebaliknya.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Lusiana Adam

Pada umummya semakin bertambahnya usia maka semakin besar pula risiko terjadinya Hipertensi. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah seperti penyempitan lumen, serta dinding pembuluh darah menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang sehingga meningkatkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penyakit Hipertensi pada lansia di Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif pendekatan cross sectional study. Variabel bebas adalah determinan dan variabel terikat adalah Hipertensi pada lansia. Sampel yakni seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo pada bulan Desember 2018 sebanyak 45 orang, teknik sampel proportionate stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Penelitian ini menemukan bahwa determinan yang berkorelasi paling kuat yakni usia dan merokok. Kesimpulan; Faktor determinan yang berkorelasi paling kuat terhadap penyakit Hipertensi pada lansia di Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo adalah usia dan merokok. Usia memang tidak dapat dicegah lagi, akantetapi dengan pola hidup yang baik dan menghindari rokok setidaknya dapat mengurangi risiko terjadinya Hipertensi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document