scholarly journals Hubungan Riwayat Pola Pemberian ASI dengan Tingkat Kecerdasan Anak SD di SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang

2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Syntia Ambelina ◽  
Eva Chundrayetti ◽  
Nur Indrawati Lipoeto

AbstrakPola pemberian ASI dinyatakan para ahli berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Akan tetapi, persentase pemberian ASI di Indonesia sampai saat ini masih tergolong rendah. Data Depkes RI tahun 2006 dan 2007 menunjukkan bahwa anak di Indonesia yang mendapat asupan ASI eksklusif dan ASI hingga usia 2 tahun tidak mencapai 50%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak SD. Desain penelitian ini adalah penelitian dengan jenis cross sectional study. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas III – V di SD Negeri 01 Sawahan. Sampel diambil sebanyak 104 orang dengan metode proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui riwayat pola pemberian ASI yang diterima responden saat bayi. Data diolah dengan uji statistik chi square menggunakan program SPSS 16.0. Hasil analisis univariat menunjukkan anak dengan tingkat kecerdasan tinggi (68,3%) dan anak dengan tingkat kecerdasan sedang (31,7%). Terdapat 16,3% anak yang memiliki riwayat pola pemberian ASI baik dan 83,7% anak memiliki riwayat pola pemberian ASI kurang. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak (p = 0,173). Penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat pola pemberian ASI dengan tingkat kecerdasan anak SD di SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang.Kata kunci: Pola pemberian ASI, Tingkat kecerdasanAbstractBreastfeeding patterns declared by the experts are associated with the level of children intelligence. However, the percentage of breastfeeding in Indonesia is still relatively low. Department of Health Republic of Indonesia data for 2006 and 2007 showed that children in Indonesia who received exclusive breastfeeding intake and breastfeeding until 2 years old didn’t reach 50%. The aim of this study is to know whether there is a relationship between breastfeeding patterns history with the level of intelligence of elementary school student. The design of this study was a cross sectional study. The study population was all elementary school students in the 3rd until 5th grade in SDN 01 Sawahan. Samples were taken as many as 104 people with a proportional stratified random sampling method. Data were collected with a questionnaire to determine the history of the breastfeeding pattern of the respondents when they were baby. Data processed by the chi-square statistical test using SPSS 16.0. The results of univariate analysis showed children with high intelligence level (68.3%) and children with moderate intelligence level (31.7%). There are 16.3% of children had a both breastfeeding pattern history and 83.7% of children had a lack breastfeeding patterns history. Results of the bivariate analysis showed no significant relationship between breastfeeding patterns history with the level of children intelligence (p = 0.173). This study shows that there is no relationship between breastfeeding patterns history with the level of children intelligence of elementary school students in SDN 01 Sawahan, Eastern District of Padang.Keywords:breastfeeding patterns, level of intelligence

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 100-110
Author(s):  
Albara Indra ◽  
Andi Maryam ◽  
Risma Haris

Meningkatnya prevalensi status gizi tidak normal terutama kekurangan gizi, kelebihan berat badan dan obesitas pada masa kanak-kanak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor determinan yang berhubungan dengan Status Gizi Murid Sekolah Dasar. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study, Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Wahdah Islamiyah 01 Kota Makassar yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021. Populasi dan sampel adalah seluruh murid kelas satu sampai kelas enam sebanyak 182 siswa dengan menggunakan teknik total sampel. Data yang diperoleh dengan wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan chi-square. Hasil diperoleh bahwa pendapatan kepala keluarga (p=0,005), pola makan (p=0,031), kebiasaan jajan (p=0,026), penyuluhan petugas (p=0,030) berhubungan dengan Status Gizi Murid. Dari keempat variabel tersebut variabel yang paling berhubungan dengan status gizi murid  adalah variabel pendapatan kepala keluarga dengan nilai expected = 6.367. Kesimpulan diperoleh bahwa faktor yang berhubungan dengan status gizi murid sekolah dasar adalah pendapatan kepala keluarga, pola makan, kebiasaan jajan, penyuluhan kesehatan, serta pendapatan kepala keluarga merupakan faktor yang paling berhubungan dengan status Gizi. Bagi keluarga dan murid sekolah dasar agar dapat mengatur dan menjaga pola makan dengan prinsip menu seimbang dan selalu mengupdate informasi terkait gizi.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75-84
Author(s):  
Muhammad Amin ◽  
Maryati Maryati

Perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tentunya mempunyai harapan, nilai dan motivasi saat bekerja, oleh karena itu sangatlah penting organisasi mengetahui kepuasan kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi hubungan  gaya kepemimpinan dan locus of controldengan kepuasan kerja perawat di RSU Majene. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study,  jumlah sampel sebanyak 126 orang perawat  yang bekerja ≥ 1 tahun di RSU Majene dengan tehnik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menujukkan  Adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene. Ada hubungan yang bermakna antara Locos of  Control dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene.


Author(s):  
Tobianus Hasan ◽  
Mohammad Djuffrie ◽  
Indiria L. Gamayanti

<p>ABSTRACT</p><p>Background: The main nutritional problem existed in Sikka District was high prevalence of stunting in children (49.6%). Sikka District Health Office data at 2009 and 2010 confirmed that Mego Subdistrict was categorized as area in which the citizens (particularly infants) had high risk experiencing health and nutrition<br />issues with percentage of 43.3 in 2009 and 42.3 in 2010. Elementary school student’s passing percentage at Mego Subdistrict in education year of 2009/2010 placed in rank of 15 of 21 subdistricts in Sikka District.</p><p>Objectives: To determine the association between history of malnutrition (stunted) and academic achievement of elementary school students at Sikka District, NTT.</p><p>Methods: This was an observational study with cross sectional study design. Sample of this research were 3rd grade elementary school students who met inclusive and exclusive criteria. Bivariate and multivariate analysis was used ini this research.</p><p>Results: Research result showed that bivariatelly stunted condition affects study achievement (p=0.027). External factors affecting study achievement was mother’s education (p=0.001), father’s education (p=0.001) and child’s intelligence (p=0.027). Multivariatelly, most affective factor in student’s study achievement at Mego Subdistrict was parent’s education. The most dominant factor affecting elementary student’s study achievement was mother’s education (p=0.001).</p><p>Conclusions: Most students suffering stunted had low study achievement (87.2%) and stunted had no significant relation to study achievement. Student’s study achievement was affected by parent’s education.</p><p>KEYWORDS: stunted, study achievement</p><p>ABSTRAK</p><p>Latar belakang: Masalah gizi utama yang ada di Kabupaten Sikka adalah tingginya balita dengan status pendek dan sangat pendek yang mencapai 49,6%. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tahun 2009 dan 2010 menyatakan bahwa Kecamatan Mego dikategorikan sebagai wilayah dengan masyarakat terutama balita berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dan gizi dengan persentase 43,3 pada tahun 2009 dan 42,3 pada tahun 2010. Persentase kelulusan siswa SD di Kecamatan Mego pada tahun ajaran 2009/2010 menempati urutan ke-15 dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.</p><p>Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi masa lalu (stunted) dan prestasi belajar siswa SD Kecamatan Mego, di Kabupaten Sikka NTT.</p><p>Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian cross sectional study dengan sample penelitian meliputi anak sekolah dasar (SD) kelas III yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.</p><p>Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bivariat kondisi stunted mempengaruhi prestasi belajar (p=0,027), selain stunted, faktor luar yang mempengaruhi prestasi belajar adalah pendidikan ibu (p=0,001), pendidikan ayah (p=0,001) dan intelegensi anak (p=0,027) Secara multivariat yang paling mempengaruhi prestasi belajar siswa SD di Kecamatan Mego adalah pendidikan ayah dan ibu. Tetapi faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa SD hanya pendidikan ibu (p=0,001).</p><p>Kesimpulan: Sebagian besar siswa yang menderita stunted memiliki prestasi belajar yang rendah (87,2%) dan stunted tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh pendidikan orang tua.</p><p>KATA KUNCI: stunted, prestasi belajar</p>


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Hiromi Hiromi ◽  
Yunisa Astiarani ◽  
Robi Irawan ◽  
Mariani Santosa

BACKGROUND In Indonesia, primary school begins at 6 years old and continues until 12, where most of their growth is experienced at that age. Non-ergonomic school furniture can harm the musculoskeletal system. This study evaluates the suitability of chair dimensions to elementary school student’s anthropometry in North Jakarta. METHODSA cross-sectional study of 98 students in North Jakarta. Chair dimension data and student anthropometry were measured using a tape measure, which was then analyzed using the Chi-Square Goodness of Fit Test to evaluate their suitability. RESULTSThe ages of the students ranged from 5 to 11 years. Anthropometric measurements of students show that the mean Sitting Shoulder Height is 41.81±4.36 cm, Popliteal Height 36.83±3.77 cm, Hip Breadth 25.88±3.47 cm, and Buttock-Popliteal Length 36.56±4.33 cm. While the average size assessed from the seat dimensions is Seat Height 41.71±0.22 cm, Seat Width 37.2±1.26 cm, Seat Depth 37.2±1.42 cm, and Backrest Height Above Seat 35.54±3.19 cm. The results of Goodness of Fit with Kendall's Tau-b critical value for the suitability of chair dimensions to student anthropometry were 0.37, and vice versa 0.672, which stated a discrepancy. CONCLUSIONThere is a mismatch between chair dimension and anthropometry of elementary school students in North Jakarta. Adjustment of chair dimensions needs to be done using a student's average size approach to prevent musculoskeletal disorders.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 102-113
Author(s):  
Al- Bahra

Human life can not be separated from the environment, both the natural environment and social environment. In environmental issues, humans have a very important role. There are many human activities that directly or indirectly have an impact on environmental damage, one of which is the activity of littering in any place. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge and attitudes on trash disposal behavior in Muhammadiyah 34 elementary school students. This research uses quantitative correlation research with cross sectional study approach. The population in this study were all elementary school students with a population of 301 in the 2017 school year. The sample in this study was 83 people using the formula proposed by Nursalam. The results showed that students of Muhammadiyah 34 Elementary School who behaved poorly in disposing trash 46 (55.4%) respondents, with male gender as many as 38 (45.8%) respondents. Respondents who have poor knowledge 43 (51.8%) and who have negative attitudes 50 (60.2%) respondents. Inadequate availability of facilities for trash bins in schools 42 (50.6%), and teacher support that lacks support for 42 (50.6%) respondents. The results of the bivariate analysis with the chi square test of the variables studied showed that there was a relationship between gender, knowledge, attitudes, teacher support and the availability of trash facilities and the behavior of disposing garbage to the Muhammadiyah 34 Elementary School students. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Trash.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Yola Yolanda ◽  
Khatijah Binti Abdullah ◽  
Ira Erwina

Keluarga yang merawat anak autis tidak terlepas dari kondisi stres, depresi, cemas, dan tekanan lain yang dialami selama mengasuh anak. Kondisi tersebut juga mempengaruhi kemampuan keluarga dalam mengasuh anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga yang merawat anak autis di kota Padang tahun 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah 301 keluarga yang memiliki anak autis di seluruh SLB kota Padang dan sampel sebanyak 172 orang. Pengumpulan data pada tanggal 25 Mei– 8 Juni 2016. Tekhnik pengambilan sampel dengan Proporsional Stratified  Random sampling. Instrument penelitian dukungan sosial menggunakan MSPSS dan beban keluarga menggunakan instrument ZBI. Uji statistik Chi-square membuktikan adanya hubungan bermakna antara dukungan sosial dan pendidikan dengan beban keluarga yang merawat anak autis. Faktor yang paling berhubungan dengan beban keluarga adalah dukungan sosial dan pendidikan. Diharapkan sekolah khusus anak autis di kota Padang lebih memotivasi keluarga untuk hadir di kegiatan Parenting Sosial Support setiap bulannya, mencari informasi lewat media online yang terpercaya karena dengan adanya berbagi pengalaman dalam pengasuhan anak autis dapat mengurangi beban dalam merawat anak autis, dan perawat jiwa berperan dalam deteksi masalah psikososial dan kejiwaan dalam keluarga merawat anak autis di sekolah autis, memberikan Family Psiko Edukasi (FPE), dan Terapi Supportif Kelompok .


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-59
Author(s):  
Ade Devriany ◽  
Endah Mayang Sari

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi, terutama pada bulan-bulan pertama. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) dan WHO (World Health Organization), pemberian ASI eksklusif di dunia masih tergolong rendah. Tujuan penelitian yait untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap grafik pertumbuhan pada KMS pada bayi. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Subyek penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya Pangkalpinang sebanyak 172 orang. Sampel minimal pada penelitian ini adalah 105 bayi yang dipilih dengan Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan KMS dalam menilai pertumbuhan bayi dan kuesioner untuk menilai pemberian ASI eksklusif. Analisa data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif yaitu sebesar 59% dan bayi yang tumbuh normal sebesar 78,1%. Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan pemberian ASI eksklusif  terhadap pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document