scholarly journals Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas X pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Negeri 1 Wera Tahun Pelajaran 2021/2022

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 175-180
Author(s):  
Jofi Kuswanto ◽  
Muh. Nasir ◽  
Ariyansyah Ariyansyah

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy experimental dengan desain equivalent control group. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Wera. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dengan materi keanekaragaman hayati. Proses pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen tes, , observasi, Dari hasil penelitian, model pembelajaran konvensional terhadap Kemampuan Literasi Sains pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 66.79 dan nilai rata-rata posttest sebesar 79.29 sedangkan model pembelajaran gaided inquiry terhadap Kemampuan Literasi Sains pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar74.64, dan nilai rata-rata posttest sebesar 85.71. Hasil uji hipotesis kemampuan literasi sains ditemukan nilai sig 2-tailed 0,02. Oleh karena nilai sig < 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi dengan model gaided inquiry berpengaruh terhadap Kemampuan Literasi Sains siswa kelas X pada materi keanekaragaman hayati di SMA Negeri 1 Wera. Kata Kunci : gaided inquiry, Kemampuan Literasi Sains

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
ARI IVAYANTI ARDIK SHOLIKHA

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model <em>reading-concept map-jigsaw</em> pada materi sistem ekskresi terhadap kompetensi 4C’s siswa SMA N 2 Ungaran. Penelitian ini adalah penelitian <em>Quasi Experiment</em> dengan desain penelitian <em>Non-Equivalent Control Group Design.</em> Populasi yang digunakan adalah seluruh kelas XI MIPA SMA N 2 Ungaran. Sampel yang digunakan adalah kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>cluster random sampling. </em>Rata-rata nilai <em>posttest</em> kelas XI MIPA 2 adalah 80,76 dan kelas XI MIPA 3 adalah 90,21. Hasil uji<em> independent sample t test</em>  menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai <em>posttest</em> kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05. Uji <em>n-gain</em> dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, yang menunjukkan hasil rata-rata <em>n-gain</em> kelas XI MIPA 2 adalah 0,64 (sedang) dan rata-rata <em>n-gain</em> XI MIPA 3 adalah 0,81 (tinggi). Rata-rata nilai kuesioner keterampilan berpikir kreatif pada kelas XI MIPA 2 adalah 70,73 dan kelas XI MIPA 3 adalah 75,21. Hasil uji <em>independent sample t test</em> menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai kuesioner kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikasi 0,008 &lt; 0,05. Rata-rata nilai observasi keterampilan komunikasi pada kelas XI MIPA 2 adalah 74,77 dan kelas XI MIPA 3 adalah 85,53. Rata-rata nilai observasi keterampilan kolaborasi pada kelas XI MIPA 2 adalah 77,03 dan kelas XI MIPA 3 adalah 83,88. Hasil uji<em> independent sample </em>t test menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil nilai observasi keterampilan komunikasi dan kolaborasi kelas eksperimen dan kontrol, dengan nilai signifikasi 0,000 &lt; 0,05. Hasil ini diperkuat dengan tanggapan guru dan siswa yang memberikan respon yang positif terhadap model pembelajaran <em>remap jigsaw.</em> Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pembelajaran model <em>reading-concept map-jigsaw</em> pada materi sistem ekskresi berpengaruh terhadap kompetensi 4C’s siswa SMA N 2 Ungaran. </p><p><strong>Kata kunci</strong>: kompetensi 4C’s, model <em>reading-concept map-jigsaw</em>, sistem ekskresi.</p>


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1525-1531
Author(s):  
Riska Putri Taupik ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Penelitian kauntitatif adalah jenis penelitian yang digunakan dengan bentuk quasy eksperiment design. Desain riset yang digunakan adalah The Non equivalent Control Group Design. Populasi riset ini adalah 5 SD dalam Gugus II Koto Salak yang kemudian diambil sampel dengan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SDN 02 Koto Salak kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas control yang masing-masing terdiri atas 19 orang. Teknik analisis data dalam riset ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji-t untuk pengujian hipotesis. Rata-rata pre-test untuk kelompok eksperimen adalah 49,842 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning diperoleh post-test 82,631. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 53,21 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatankonvensional 71,105. Setelah dilakukan uji- t diperoleh thitung = 3,8421 dan ttabel = 2,028 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,8421 > ttabel = 2,028 maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan model Project Based Learning terhadap pencapaian hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar dalam model pembelajaran tema Lingkungan Sehat.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
I Nyoman Angga Suryawan ◽  
Ida Bagus Surya Manuaba ◽  
Gusti Ngurah Sastra Agustika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat berbasis Tri Hita Karana terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IV Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dan menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan dengan jumlah populasi 335 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 orang siswa yaitu 34 orang siswa kelas IVB dari SDN 13 Sesetan yang menjadi kelompok eksperimen dan 37 orang siswa kelas IVB dari SDN 6 Sesetan yang menjadi kelompok kontrol. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Data kompetensi pengetahuan IPA siswa dikumpulkan menggunakan metode tes yang kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol (61,74 > 57,43). Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan derajat kebebasan (dk = 34 + 37 – 2 = 69) dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung > t tabel (2,391 > 1,994) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat berbasis Tri Hita Karana dan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Ini berarti model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat berbasis Tri Hita Karana berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IV SD Gugus Jenderal Sudirman Kecamatan Denpasar Selatan Tahun Ajaran 2019/2020. 


2016 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Juniar Hutahaean ◽  
Mariati Purnama Simanjuntak ◽  
Mailita Sari Pulungan

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1)  mengetahui pengaruh model pembelajaran guided inquirydan pemahaman konsep awal terhadap hasil belajar,2) mengetahui perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang memiliki pemahaman konsep awal tinggi dan siswa yang memiliki pemahaman konsep awal rendah, dan 3) mengetahui interaksi antara model pembelajaran guided inquirydengan pemahaman konsep awal siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas X MIA di salah satu SMA negeri di Medan  Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah sampel di kelas kontrol sebanyak 36 orang dan di kelas eksperimen sebanyak 35 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest control group design. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan tes pemahaman konsep awal berbentuk pilihan berganda dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model guided inquiry dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional; 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang memiliki pemahaman konsep awal di atas rerata dengan siswa yang memiliki pemahaman konsep awal di bawah rerata; dan 3) terdapat interaksi yang signifikan antara model guided inquirydan pembelajaran konvensional dengan pemahaman konsep awal  terhadap hasil belajar siswa.   Kata kunci:model guided inquiry, pemahaman konsep awal, hasil belajar


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
I Made Raka Paryanata ◽  
Anak Agung Gede Agung ◽  
I Made Suarjana

Sampai saat ini rata-rata hasil belajar IPS siswa di Gugus II Kecamatan Susut yaitu 64,96 dan berada pada kategori rendah sedangkan KKM Nasional 75,00. Rendahnya rata-rata IPS tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang diduga berpengaruh adalah strategi atau model pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pelajaran Think Pair Share berbasis Tri Kaya Parisudha terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V Gugus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 119 siswa. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 1 Pengiangan sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 26 siswa dan siswa kelas V SD Negeri 2 Pengiangan  yang berjumlah 22 siswa sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan dengan metode tes yaitu tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (a, b, c, d). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial (uji-t). Perolehan rata-rata skor pre-test eksperiment adalah 16,19 yang berada pada kategori sedang, dan rata-rata skor pre-test kontrol yaitu 15,9 yang berada pada kategori sedang. Rata-rata skor post-test eksperiment adalah 18,04 yang berada pada kategori tinggi, sedangkan rata-rata post-test kontrol adalah 16,5 yang berada pada kategori sedang. Hasil analisi uji-t diperoleh thitung = 9,167 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2,021. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H¬1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Think Pair Share berbasis Tri kaya Parisuda terhadap hasil belajar siswa kelas V SD gusus II Kecamatan Susut Tahun Pelajaran 2018/2019.


Author(s):  
ADI SUPRAYITNO

In the Actifity<strong> </strong>The purpose of this study is to describe the effect of th implementation of  based on REE instruction and regular Economical instruction and prior knowledge on Economical communication capabilities and understanding of grade 7 Sunior High School (SMP) students.  The study was carried out through a preliminary survey continuedby an experiment using factorial design with non-equivalent control group of Junior High Schools at Madiun cities.  The samples were choosen by cluster random sampling technique. The data were analyzed by using multivariat nalysis of covariance (MANCOVA) factorial 2 x 2.  This study showed that, for achievement of Economical communication capabilities and understanding, Economical instruction with REE was better than regular Economical instruction, the prior knowledge had a positive effec, and they was no interaction effect between Economical intruction (based on REE and regular) and prior knowledge (high and low).


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
I Made Wahyu Adi Sanjaya ◽  
I Gusti Ayu Agung Sri Asri ◽  
Ni Wayan Suniasih

Berdasarkan permasalahan yang ditemui yaitu rendahnya kompetensi pengetahuan PPKn siswa, penelitian ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pengaruh yang signifikan model pembelajaran Pair Checks berbasis Tat Twam Asi terhadap kompetensi pengetahuan PPKn. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas dengan jumlah siswa 62 orang yaitu kelompok eksperimen dengan jumlah 30 orang siswa dan kelompok kontrol dengan jumlah siswa 32 orang Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Data kompetensi pengetahuan PPKn siswa dikumpulkan menggunakan metode tes, dengan jenis tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda biasa yang kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol ( = 79,56 > = 72,08). Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan derajat kebebasan (dk = 30 + 32 – 2 = 60) dan pada taraf signifikan 5% diperoleh thitung > ttabel (3,113>2,000) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran Pair Checks berbasis Tat Twam Asi berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan PPKn. 


EDUSAINS ◽  
2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 50-61
Author(s):  
Irwan Irwan ◽  
Maridi Maridi ◽  
Sri Dwiastuti

DEVELOPMENT OF A MODULE OF BIOLOGY-BASED GUIDED INKUIRI TO EMPOWER LEARNERS ON THE AFFECTIVE AND PSYCHOMOTOR DOMAINS       AbstractThis study aims to improve students’ affective and psychomotor performance through the development of guided-inquiry based biology modules. The research method used was research and development of Borg & Gall that has been modified. A cluster random sampling was conducted to determine 59 students. Data validation was conducted from experts, education practitioners and peers, and students. On average the score of the validation was in a good category with the value of 86.38, 92.71, and 91,80 respectively. With regards to the affective performance, there was a significant different of the score for both experimental and control group. The experimental group gained 81.75 (good) while the control group 65.76 (sufficient).  On the other hand, the average value for psychomotor performance was relatively higher with 92.53 (very good) for experimental group and 75.91 (good) for control group. The results of data analysis using the SPSS application (version 21) showed that the data in both classes were normally distributed and homogeneous so that they were continued with independent samples t-test. The results of statistical tests of affective domains show Tvalue>Ttabel (15.992> 2.002) and Sig. (2-tailed) 0.00 <0.005. Psychomotor domain data show Tvalue>Ttabel (18,312> 2,002) and Sig. (2-tailed) 0.00 <0.005. Based on these results it was concluded that the use of the guided inquiry-based biology modules was able to improve students’ affective and psychomotor performances. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada ranah afektif dan psikomotorik melalui pengembangan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development Borg&Gall yang telah dimodifikasi menjadi 9 tahap. Sampel penelitian diambil secara cluster random sampling sebanyak 59 orang. Hasil validasi pengembangan modul oleh para ahli diperoleh nilai rerata sebesar 86,38 dengan kategori baik, hasil validasi oleh praktisi pendidikan dan teman sejawat diperoleh nilai rerata sebesar 92,71 dengan kategori sangat baik, hasil validasi oleh 16 orang peserta didik diperoleh nilai rerata sebesar 91,80 dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai hasil belajar peserta didik pada ranah afektif di kelas eksperimen sebesar 81,75 dengan kategori sangat baik dan di kelas kontrol sebesar 65,76 dengan kategori cukup. Rerata nilai hasil belajar peserta didik pada ranah psikomotorik di kelas eksperimen sebesar 92,53 dengan kategori sangat baik dan di kelas kontrol sebesar 75,91 dengan kategori baik. Hasil analisis data menggunakan aplikasi SPSS v.21 menunjukkan bahwa data di kedua kelas berdistribusi normal dan homogen sehingga dilanjutkan dengan uji independent sampel t-test. Hasil uji statistik data ranah afektif menunjukkan Thitung>TTabel (15,992>2,002) dan Sig. (2-tailed) 0,00<0,005. Data ranah psikomotorik menunjukkan Thitung>Ttabel (18,312>2,002) dan Sig. (2-tailed) 0,00<0,005. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa penggunaan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada ranah afektif dan psikomotorik. 


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 1435-1443
Author(s):  
Selfi Rahmi Andini ◽  
Yanti Fitria

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mendeskripsikan pengaruh di model pembelajaran RADEC terhadap hasil perolehan belajar peserta didik sekolah dasar pada tema lingkungan sahabat kita. Penelitian ini jenisnya ialah kuantitatif dalam bentuk quasy eksperiment design. Desain yang diterapkan ialah The Non equivalent Control Group Design. Teknik yang diambil untuk pengambilan sampel ialah cluster random sampling, Populasi sebanyak 7 SD dalam lingkup Gugus II Kec. Tanjung Raya. Penelitian dilakukan di SDN 01 Maninjau kelas Va beranggota 19 peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas Vb untuk kelas kontrolnya yang beranggotakan 20 peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan ialah menggunakan uji prasyarat berupa uji normalitasnya kemudian uji homogenitasnya serta uji hipotesisnya menggunakan uji t. Rata-rata pada pre-test di kelas eksperimen ialah 44,05263, setelah menerapkan model pembelajaran RADEC diperoleh post-test 82,47. Pada kelas kontrol memperoleh rata-ratanya di pretest 44,15 dan post-test setelah dibelajarkan menggunakan pendekatan konvensional 69,5. Setelah dilakukan uji-t diperoleh thitung= 3,68 dan ttabel 1,68709 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian thitung = 3,68 > ttabel = 1,68709 maka disimpulkan ditemukan pengaruh model RADEC terhadap hasil perolehan belajar peserta didik SD tema lingkungan sahabat kita


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Ni Komang Micka Pranintya Dewi ◽  
I Wayan Sujana

Pada pembelajaran IPS, siswa masih menggunakan kemampuan mengingat daripada memahami konsep suatu materi serta kurangnya dalam memiliki etika yang baik dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh model discovery learning berbasis kearifan lokal catur paramitha terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V di SD. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu dengan rancangan Non-equivalent Control Group Design. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 259 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Data yang di peroleh dinormaliasasikan dengan gain skor kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial uji t. Diperoleh hasil analisis data yaitu thitung = 3,065 > ttabel = 2,000 untuk taraf signifikansi 5% dan dk = 66. Berdasarkan kriteria pengujian, Ho di tolak dan Ha diterima. Rata-rata gain skor ternormalisasi kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok yang dibelajarkan dengan model discovery learning berbasis kearifan lokal catur paramitha adalah 0,517. Sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah 0,383. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam pembelajaran IPS agar kompetensi pengetahuan IPS siswa sesuai dengan yang diharapkan. Model discovery learning berbasis kearifan lokal catur paramitha dapat diterapkan oleh guru karena sudah terbukti dapat mempengaruhi hasil kompetensi pengetahuan IPS siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model discovery learning berbasis kearifan lokal catur paramitha terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V di Sekolah Dasar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document