scholarly journals Reminiscence Cognitive Behavior Therapy for Spiritual Well-Being and Self-Esteem of Cancer Patients

2011 ◽  
Vol 02 (02) ◽  
pp. 105-109 ◽  
Author(s):  
Michiyo Ando ◽  
Tatsuya Morita ◽  
Akira Oshima
2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 118-134
Author(s):  
Nafisa Alif Amalia

Self-esteem accorded a prominent role in the transition adolescence to adulthood. High self-esteem was associated with life satisfaction and predicts success and well-being in life domains. Otherwise, low self-esteem predicted depressive symptoms and as an indicator of various forms of internalizing and externalizing psychopathology. This study aimed to determine effectiveness the principles of Cognitive Behavior Therapy (CBT) to increase self-esteem. This study uses single-subject research design. The participant of this study is a 13 years 8 months old girl who has low self-esteem. Self-esteem was measured by a Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI) from Coopersmith (1967), adolescent’s behavior was measured by Child Behavioral Checklist (CBCL), and supported by interview with adolescent and parent. This intervention consists of three stages, such as the pre-intervention that consists of one session, the intervention that consists of eight sessions, and the post-intervention that consist of one session. The result of this study indicates that CBT can increase self-esteem, especially in certain domains, such as school and general self. Meanwhile, adolescent’s behavior also changes, especially in thought problem aspect. However, other problem experienced by adolescent can be obstacle to effectiveness the principles of Cognitive Behavior Therapy (CBT) to increase self-esteem.


2008 ◽  
Vol 39 (2) ◽  
pp. 126-136 ◽  
Author(s):  
Derek R. Hopko ◽  
John L. Bell ◽  
Maria Armento ◽  
Sarah Robertson ◽  
Christen Mullane ◽  
...  

2014 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 43-54 ◽  
Author(s):  
Nasrettin Sönmez ◽  
Roger Hagen ◽  
Ole A. Andreassen ◽  
Kristin Lie Romm ◽  
Marit Grande ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Hariadi Ahmad ◽  
Yolana Oktaviani

Harga diri merupakan satu kesatuan dalam kebutuhan manusiauntuk menilai dirinya sebagai sesuatu yang positif maupun negative. Harga diri yang positif akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna, serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini. Sebaliknya, harga diri yang negative akan cenderung merasa bahwadirinya tidak mampu dan tidak berharga, cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baikdan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia. Harga diri (self esteem) yang rendah akan digambarkan dengan sikap yang negatif yang cendrung menunjukan keadaan individu lemah yang mengarahp ada kesimpulan tidak berhargadan merasa tidak dapat berpengaruh pada orang lain. Harga diri dapat ditingkaktan dengan membentuk sikap dan perilaku yang salah satunya dapat diterapkan melalui konseling kelompok dengan teknik self instruction. Konseling kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada konseli secara kelompok untuk menciptakan dinamika dalam kelompok agar konseli menjadi mandiri. Sedangkan self instruction adalah salah satu teknik di dalam pendekatan Cognitive Behavior Therapy yang bertujuan untuk membentuk ulang pola-pola kognitif, asumsi-asumsi, keyakinan-keyakinan, dan penilaian irasional, merusak dan menyalahkan diri sendiri menjadi lebih realistis. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh teknik self instruction terhadap harga diri siswa kelas XI di SMKN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2018/2019?.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari teknik self instruction terhadap peningkatan harga diri siswa kelas XI di SMKN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2018/2019. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner harga diri dan wawancara sebagai metode pokok serta metode dokumentasi dan observasi sebagai metode pelengkap. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji t-tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa t-hitung 2,569 lebih besar dari t-tabel 2,365 dengan taraf sifnifikansi 5% sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik self instruction terhadap peningkatan harga diri siswa kelas XI di SMKN 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2018/2019 sehingga penelitian ini dapat dikatakan  “signifikan”.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Aretha Ever Ulitua ◽  
Cindy Claudia Soen ◽  
Irena Monica Hardjasasmita

COVID-19 berdampak pada beberapa aspek kehidupan manusia sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup seseorang. Salah satu hal yang dapat digunakan sebagai bentuk coping untuk menghadapi masa pandemi yang mendatangkan stres untuk sebagian orang ini adalah aktivitas seksual yang pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya perilaku penyimpangan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur terkait penyimpangan seksual sehingga menemukan faktor penyebab munculnya perilaku penyimpangan seksual. Pengambilan data dilakukan dengan mereview beberapa jurnal penelitian. Penyebab munculnya perilaku penyimpangan seksual dapat diulas dengan pendekatan behavioristik, psikoanalisis dan kognitif. Dengan adanya reinforcement dapat menyebabkan perilaku terjadi berulang dan pengalaman masa lalu seseorang yang tidak menyenangkan dapat menjadi salah satu penyebab munculnya penyimpangan seksual. Penangan yang dapat diberikan untuk mengurangi perilaku tersebut adalah dengan CBT. Temuan ini dapat menjadi salah satu acuan teori yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya dalam mencari tahu penyebab munculnya penyimpangan seksual dan menemukan penanganan yang efektif dan spesifik. COVID-19 is undoubtedly having an immerse impact on well being. One way of coping to tackle the impact of this pandemic outbreaks is through sexual activity which can cause the development of sexual deviation. The purpose of this literature review is to gain understanding of the existing research and theories relevant to sexual deviation, and to present the review in the form of a report. Sexual deviation can be explained from the perspective of behavioristic, psychoanalytic, and cognitive. Reinforcement can cause the behavior to be repeated and traumatic childhood experience may result in sexual deviance. One way to treat sexual deviance is Cognitive Behavior Therapy (CBT). We believe the result of this study can be used as reference to find the cause of sexual deviation and come up with specific treatment.


2017 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 179-186
Author(s):  
Lihang He

Parents of children with developmental disabilities usually experience stress, grief, and isolation. Asian American parents may experience higher stress and other difficulties due to their cultural background, discrimination, and different acculturation status. Parental well-being also has an impact on the parent–child interaction and the child’s development. Psychological and educational intervention for parents of children with developmental disabilities has been studied from different approaches, such as family system and cognitive behavior therapy. The possibility of integrating cognitive behavior therapy and structural family therapy was also proposed.


2010 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Heppi Sasmita ◽  
Budi Anna Keliat ◽  
Budiharto Budiharto

AbstrakSeseorang yang mengalami skizoprenia sering diawali dengan masalah harga diri rendah dengan gejala: konsentrasi dan perhatian kurang, kepercayaan diri kurang, rasa bersalah, tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis. Tujuan penelitian ini menilai efektivitas cognitive behaviour therapy (CBT) untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien harga diri rendah. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan cognitive behaviour therapy dengan pendekatan pre-post test. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t-Test, regresi linier sederhana, chi-square dan Anova. Penelitian dilakukan di salah satu RS Jiwa terhadap 58 klien yaitu 29 orang kelompok intervensi dan 29 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cognitive behavior therapy meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien skizoprenia dengan harga diri rendah secara bermakna (p<0.05, α=0.05). Efektifitas CBT meningkatkan kemampuan kognitif sebesar 29,31% dan kemampuan perilaku sebesar 22,4%. Penelitian ini merekomendasikan CBT sebagai salah satu terapi spesialis pada klien skizoprenia dengan masalah harga diri rendah. AbstractPatient with schizophrenia in the beginning is experiencing low self esteem with the following symptoms: concentration difficulty, attention deficit, low self confident, guilty and worthless feelings, and pessimistic. Cognitive behavior therapy is the solutions to enhance cognitive ability as well as to treat behavior of patient with low self esteem. The research aims to study about the effectiveness of cognitive behavior therapy. Method of the research was quasi experiment with pre and post- tests design. The analysis of the research was dependent and independent sample t- test, simple linear regression, chi square, and anova. The research was conducted in mental health hospital with 58 respondents, divided into 29 respondents as intervention group and 29 respondents as control group. The research demonstrated that cognitive behavior therapy has significantly enhanced cognitive ability and treated behavior of patient with low self esteem (p<0.05, α=0.05). The research shown the effectiveness to enhance cognitive ability about 29.31 percent, while the effectiveness to treat behavior about 22.4 percent. This study recommended cognitive behavior therapy as specialty treatment for patient schizophrenia with low self esteem.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document