scholarly journals Parenting Relationship Between Parents and Family to Pre-School Child Development

2022 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 154-159
Author(s):  
Fitri Romadonika ◽  
Eka Adithia Pratiwi ◽  
Diah Rizki Hariati

Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola asuh orang tua dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan keluarga terhadap perkembangan anak usia pra sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Penelitian ini dilakukan di TK Kecamatan Sekongkang . Alat pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Spearman’s Rho. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian orang tua dengan pola asuh demokrasi sebanyak 29  orang (67,4%), sebagian besar responden keluarga dengan pola asuh demokrasi sebanyak 24 orang (57,1%), sebagian besar responden dengan perkembangan anak usia prasekolah kategori normal sebanyak 83 orang anak(97,6%). Berdasarkan hasil uji statistik Spearman’s Rho didapatkan nilai p value 0,001 < α=0,05 yang menunjukan ada hubungan antara  pengasuh keluarga dengan orang tua terhadap perkembangan anak dan termasuk dalam kategori kekuatan hubungan rendah.

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Dewa Ayu Puspitasari ◽  
Ari Wibawa ◽  
I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti

ABSTRACT Forward head posture is a posture problem which experienced by most school-age students. Forward headposture results in disproportion of postural muscles function. The aim of the study was to investigate the correlationbetween forward head posture with static balance control in which implemented a cross-sectional analytic design. Thepopulation of this study was students in age of 15-18 years old at SMAN 1 Semarapura. The participants were 84students selected by using purposive sampling technique. Data were taken by Forward Head Test and One Leg StanceTest. The data of the test were analyzed by Spearman’s Rho Test with significance value p<0.05. The result showedthat the best static balance control category mostly owned by normal head posture group (7 students). On the otherhand, below average static balance control category mostly owned by forward head posture group (18 students). It wasalso founded the p value from the Spearman’s Rho Test was 0.004 (p<0.05) and the correlation coefficient value was 0,310. The conclusion there is a correlation between forward head posture with static balance control of students inSMAN 1 Semarapura. Keywords: forward head posture, static balance control


Author(s):  
Agung Darmawan ◽  
Ni Putu Amelia Puspita

Latar Belakang: Pola asuh orang tua adalah cara atau metode yang ditempuh orang tua dalam mengasuh dan menerapkan kemandirian kepada anaknya dalam membentuk watak, kepribadian, dan memberikan nilai-nilai bagi anak agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemandirian anak dibentuk dari lingkungan yang utama yaitu keluarga dan pola asuh orang tua yang akan mempengaruhinya. Apabila kemandirian anak tidak dilatih sejak dini oleh orang tua maka akan mengganggu kehidupan sosial anak dan anak tidak dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. Tujuan Penelitian: tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak di TK Widya Bakti Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Metedologi: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang. Teknik sampling dengan cara non probability sampling yaitu total sampling. Instrument pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner kemandirian anak. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar pola asuh orang tua berada pada kategori cukup baik, yaitu sebanyak 20 responden atau 52,6%. Hasil analisis kemandirian anak menunjukkan sebagian besar anak memiliki tingkat kemandirian yang telah berkembang sesuai harapan, yaitu sebanyak 23 responden (60,5%). Hasil analisis menggunakan uji Spearman’s rho didapatkan hasil nilai p-value = 0,000 yang berarti nilai p≤0,05 dengan nilai Correlation Coefficient (r) sebesar 0,851. Hasil ini mengindikasikan bahwa Ho dalam penelitian ditolak yang artinya ada hubungan yang kuat antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak di TK Widya Bakti Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan para orang tua khususnya yang memiliki anak usia prasekolah agar memperhatikan pola pengasuhan yang diberikan agar tidak mengganggu perkembangan mental anak.


Author(s):  
Azar Pirdehghan ◽  
Edris Khezmeh ◽  
Soheila Panahi

Objective: Recently, social media use has become prevalent in the daily lives of many adolescents. This study was performed to address adolescents’ sleep quality and depression in relation to social media use. Method: This cross-sectional cluster-sampling study was directed on 576 high school students in 2019 in Hamadan, Iran. Three standard self-reported questionnaires were used for recording sleep patterns (Pittsburgh Sleep Questionnaire Index (PSQI)), depression (Beck), and Electronic Media Use. Data was analyzed using SPSS. P-values less than 0.05 were considered as being significant. Results: Among the adolescents 290 (50.3%) were female and the age median was 17. The average time of all Smart devices used was 7.5±4.4 hours per day. Among all students 62.3 % (359) said that they had their cell phone on in their bedroom when they sleep. In boys, the amount of social media use was significantly more than girls and poor sleep quality had a statically significant relationship with social media use (P-Value = 0.02). Additionally, there was a reverse correlation between the average use of electronic devices and sleep duration (Spearman’s rho = 0.17; P-Value = 0.03), and a direct correlation between the average use in social media and depression (Spearman’s rho = 0.171; P-Value < 0.001). Conclusion: In this important age group a high level of electronic devices use and its relationship with sleep quality, daily dysfunction, sleep duration and depression is worthy of issue awareness among health managers, parents and teachers for providing interventional programs, based on standard updated guidelines, in order to reduce the problem and familiarize adolescents and their parents, at home or school, with restrictions on using devices to view and participate in social media


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 283-291
Author(s):  
Yuda Dwi Prasetya ◽  
Sandi Alfa Wiga Arsa

Ketidakwaspadaan terhadap kontrol gula pasien yang mendapatkan norepinephrine berakibat perpanjangan masa rawat inap dan perburukan kondisi.Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan pemberian syringe pump norepinephrine dengan kadar gula darah acak pada pasien di ruang ICU RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Rancangan penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien ICU RSUD Mardi waluyo Kota Blitar yang diberikan syringe pump norepinephrine pada 29 Oktober – 22 November 2018. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data menggunakan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang lemah antara pemberian syringe pump norepinephrine dengan kadar gula darah acak pada pasien di ruang ICU RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dengan p value = 0,034 dan rs = 0,389. Norepinephrine dapat meningkatkan tekanan darah pada pasien kritis yang mengalami hipotensi, akan tetapi berakibat meningkatkan kadar gula darah acak, sehingga diharapkan adanya pemantauan kadar gula darah acak pada pasien kritis serta adanya monitoring penggunaan cairan diluent normal saline 0,9% dan  dextrose 5% yang harus disesuaikan dengan kondisi dari pasien yang mendapatkan norepinephrine.


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Yulyius .

Abstract: Blood pressure is the pressure generated by the blood against the blood vessel. Increase in blood pressure or hypertension is also called a silent killer because it is onlysome of the symptoms. The increase number of patients with hypertension associated with factors are unhealthy diet, physical inactivity, and overweight. The incidence of hypertension in obesity will continue to increase with increasing body mass index and waist  hip ratio. This study aimed to determine a relationship between the nutritional status with blood pressure in students of medical education batch 2013 the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. The design of this study is using the analytic cross sectional. The study sample is part of the population who meets inclusion and exclusion criteria with total 100 people. Data collected through anthropometric measurementand blood pressure measurement, and data was analyzed using Spearman's rho test. Normal nutritional status ( BMI / U ) results was79%, overweight and obesity was 16% and only 5 % of respondents who have malnutrition, waist hip ratio that not risk is equal to 85%, and risk is 15%, whereas 36% of normotension and prehipetension is 64%.Conclusion: The results of this study concluded that there is a significant relationship between nutritional status ( BMI / U ) on blood pressure with a p-value is 0.000 (p < α = 0.05), and there is no relationship between nutritional status ( WHR ) on blood pressure systolic with a p-value is 0.0,509 ( p > α = 0.05). Key words: Thenutritional status, blood pressure  Abstrak: Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah.Peningkatan tekanan atau hipertensi merupakan pembunuh diam-diam karena hanya menimbulkan beberapa gejala.Meningkatnya jumlahpenderita hipertensiberhubungan denganperilaku diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan. Angka kejadian hipertensi pada obesitasakan terus meningkat seiring dengan peningkatan indeks massa tubuh dan waist hip ratio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan tekanan darah padamahasiswa program studi pendidikan dokter angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi berjumlah 100 orang. Data yang dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Status gizi (IMT/U) yang normal sebesar 79%, gizi lebih dan obesitas sebesar 15% dan hanya 5% responden gizi kurang, Waist hip ratio yang tidak berisiko yaitu sebesar 85%, dan yang berisiko sebesar 15%, sedangkan normotensi sebesar 36%  dan prehipertensi sebesar 64%. Kesimpulan:Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) terhadap tekanan darah dengan nilai p yaitu 0,000 (p<α=0,05), dan tidak terdapat hubungan antara status gizi (WHR) terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p yaitu 0,0,509 (p>α=0,05). Kata Kunci: Status Gizi, Tekanan Darah


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Leo Yosdimyati Romli ◽  
Yulia Fitri Wulandari

Lansia memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit serat, sehingga kurang dalam asupan serat. Konsumsi serat yang rendah memicu munculnya gangguan konstipasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan konsumsi serat dengan instensitas kejadian konstipasi pada lansia. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan populasi semua lansia di Desa Ngrandulor Peterongan Jombang dan jumlah sampel sebanyak 34 responden yang diambil dengan purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah konsumsi serat dan intensitas kejadian konstipasi. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan kuesioner sebagai intrumen penelitian pada kedua variabel. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji Korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat pada responden sebagian besar adalah tidak mengkonsumsi dengan baik yaitu sebanyak 24 responden (70,6 %) dengan kejadian konstipasi pada responden hampir separuh dari responden mengalami konstipasi dengan intensitas tidak pernah yaitu sebanyak 15 responden (44,1 %) dan intensitas jarang yaitu sebanyak 14 responden (41,2 %). Berdasarkan analisis hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value (0,002) < α (0,05) maka artinya ada hubungan konsumsi serat dengan intensitas kejadian konstipasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsumsi serat berhubungan dengan intensitas kejadian konstipasi pada lansia. Konsumsi nutrisi yang cukup mengandung serta merupakan kunci utama dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian konstipasi selain aktifitas fisik yang cukup serta managemen stress pada lansia.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 588
Author(s):  
Anik Inayati ◽  
Uswatun Hasanah ◽  
Sri Maryuni

Penyakit gagal ginjal kronik atau Cronik kidney disesases (CKD) menduduki peringkat 27 penyebab kematian di dunia. Pasien yang menderita  gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan mengalami perubahan psikologis dan psikososial dan berdampak pada penurunan kualitas hidupnya. Keluarga sebagai orang terdekat memiliki peranan penting selama proses perawatan guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro.Jenis penelitian ini cross sectional. Populasi dalam penelitian ini pasien gagal ginjal, dan sampel  penelitian ini pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa tahun 2019 yaitu sebanyak 66 orang, teknik pengambilan sampel total sampling.  Uji Spearman’s rho  digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. Hasil analisis didapatkan r= 0,393; p-value 0,001<a 0,05 artinya dukungan keluarga terbukti memiliki korelasi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Nilai korelasi yang didapatkan termasuk dalam kategori rendah dengan arah korelasi positif. Kesimpulan: Peran dukungan keluarga terbukti berhubungan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani  hemodialisa. Keluarga memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga harus terus berupaya meningkatkan dukungan kepada pasien.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Ramzi Shawahna ◽  
Mohammad Jaber ◽  
Nourhan Yahya ◽  
Firdaous Jawadeh ◽  
Shahd Rawajbeh

Abstract Background Medical students are the future workforce of physicians in primary, secondary, tertiary, and highly specialized care centers. The present study was undertaken to assess familiarity, knowledge, confidence, of medical students with regard to autism spectrum disorders (ASDs). Methods This multicenter study was conducted in a cross-sectional design among medical students in the 3 main universities in Palestine. In addition to the sociodemographic and academic details, the questionnaire measured familiarity (8-items), knowledge (12-items), confidence and willingness to learn (5-items) with regard to ASDs. Results The questionnaire was completed by309 medical students (response rate = 77.3 %). The median familiarity, knowledge, and confidence scores were 50 % (42.5 %, 57.5 %), 50 % (41.7 %, 66.7 %), and 60.0 % (54.0 %, 68.0 %), respectively. There was a positive moderate correlation between familiarity and knowledge scores (Spearman’s rho = 0.29, p-value < 0.001) and familiarity and confidence scores (Spearman’s rho = 0.34, p-value < 0.001). Medical students who have received a course on autism were 3.08-fold (95 % C.I. of 1.78–5.31) more likely to score ≥ 50 % on the familiarity items compared to those who did not receive a course. The medical students who were in their clinical academic stage, who received a course on ASDs, and those who interacted with individuals with ASDs were 2.36-fold (95 % C.I. of 1.34–4.18), 2.66-fold (95 % C.I. of 1.52–4.65), and 2.59-fold (95 % C.I. of 1.44–4.63) more likely to score ≥ 50 % on the knowledge items. Medical students who reported high satisfaction with their social life were 2.84-fold (95 % C.I. of 1.15-7.00) more likely to score ≥ 50 % on the confidence items. Conclusions The present study identified considerable awareness and knowledge gaps among medical students with regard to ASDs. Medical students in this study reported low confidence in their ability to provide healthcare services to individuals with ASDs. Appropriately designed educational interventions might improve familiarity, knowledge, and confidence of medical students. More studies are still needed to investigate if such interventions can improve healthcare services for individuals with ASDs.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Akrom ◽  
Muhammad Muhlis ◽  
Yenny Sri Wahyuni

Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Melitus merupakan sindrom metabolis kronis yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Desain Penelitian ini adalah penelitian jenis Observasional, dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dimana subyek penelitian hanya diobservasi. Penelitian ini mengambil subyek sebanyak 109 pasien. Pengambilan data secara prosepektif dan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari pasien melalui wawancara tatap muka (face-to-face interview) menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini berjumlah dua kuesioner yaitu, data demografi pasien, kuesioner kepuasan (TSQM), kuesioner Kualitas Hidup (EQ5D).           Analisis data  menggunakan Uji Statistik dengan bantuan SPSS versi 23. Data sosio-demografi pasien meliputi jenis kelamin, usia, pernikahan, pekerjaan, pendidikan dan penyakit penyerta pasien pendeita DM type 2 disajiakan dalam tabel distribusi frekuensi. Uji Chi Squaredilakukan untuk mengetahui hubungan antara sosio-demografi dengan kepuasan terapi dan hubungan sosio-demografi dengan kualitas hidup.           Hasil hitung dengan bantuan SPSS versi 23 menunjukkan bahwa nilai p value >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sosio-demografi dengan kepuasan terapi dan tidak ada hubungan antara sosio-demografi dengan kualitas hidup. Hubungan antara kepuasan terapi dengan kualitas hidup dilakukan uji korelasi Spearman’s rho. Hasilnya diperoleh nilai p value (0,006) < 0,05. dengan demikian dapat disimpukan bahwa terdapat hubungan antara kepuasan terapi dengan kualitas hidup pasien penderita DM type-2.   Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, Kepuasan Terapi dan Kualitas Hidup


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
I Gede Eka Pratama ◽  
Komang Yogi Triana ◽  
Ni Made Dwi Ayu Martini

ABSTRAK Remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan ketidakmatangan emosional yang stabil serta sangat rentan terpengaruh oleh teman sebaya, salah satunya yaitu merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi teman sebaya dengan perilaku merokok pada remaja putra kelas ix di SMP Negeri Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik total sampling, sebanyak 127 responden. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner teman sebaya dan kuesioner perilaku merokok. Hasil yang didapatkan yaitu interaksi teman sebaya sebagian besar terpengaruh sebanyak 119 responden (93,7%), sedangkan untuk perilaku merokok sebagian besar berperilaku merokok tinggi sebanyak 91 responden (71,7%). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi spearman’s rho didapat nilai p value 0,000, yang artinya ada hubungan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku merokok pada remaja putra. Peran teman sebaya diharapkan dapat menjadi sasaran dalam mencegah bertambahnya remaja yang merokok.Kata Kunci: Interaksi Teman Sebaya, Perilaku Merokok, Remaja


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document