scholarly journals SINTESIS DAN KARAKTERISASI N DOPED TiO2 (N/TiO2) NANOTUBE SERTA UJI AKTIVITAS FOTOKATALISIS TERHADAP ZAT WARNA RHODAMIN B

2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Ida Nur Apriani Apriani ◽  
Jarnuzi Gunlazuardi

Telah dilakukan sintesis fotokatalis N/TiO2 bermofologi nanotube dengan metode anodisasi  menggunakan ammonium nitrat (NH4NO3) sebagai sumber dopan pada berbagai variasi konsentrasi (0,5M , 1M, 2M), dilanjutkan dengan kalisinasi pada suhu 4500C selama 2 jam untuk mendapatkan fasa kristal anatase. Karakterisasi dilakukan menggunakan Scanning Electron Miscroscopy (SEM), Fourier Transform Infra Red (FT-IR), X-ray Diffraction (XRD), dan DRS (Diffused Reflectant Spectrometry) UV-Vis. Pengujian Linear Sweep Voltametri dan Multi Pulse Anperiometri pada fotokatalis­ N/TiO2 telah berhasil diterapkan untuk degradasi senyawa Rhodamin B menggunakan sinar UV maupun sinar tampak. Aplikasi dari uji fotoelektrokatalisis menggunakan sinar tampak untuk N/TiO2-NT memberikan hasil eliminasi sebesar 47,86%, sedangkan bila menggunakan TiO2 nanotube tanpa dopan eleminasi hanya sebesar 25,49%. Hal ini menunjukkan bahwa proses doping yang dilakukan telah berhasil menyisipkan nitrogen kedalam matrik TiO2 nanotube dan memperbaiki kinerja fotokatalisis nya di daerah sinar tampak.

Arena Tekstil ◽  
2013 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
Author(s):  
Maya Komalasari ◽  
Bambang Sunendar

Partikel nano TiO2 berbasis air dengan pH basa telah berhasil disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan diimobilisasi pada kain kapas dengan menggunakan kitosan sebagai zat pengikat silang. Sintesis dilakukan  dengan prekursor TiCl4 pada konsentrasi 0,3 M, 0,5 M dan 1 M, dan menggunakan templat kanji dengan proses kalsinasi pada suhu 500˚C selama 2 jam. Partikel nano TiO2 diaplikasikan ke kain kapas dengan metoda pad-dry-cure dan menggunakan kitosan sebagai crosslinking agent. Berdasarkan hasil Scanning Electron Microscope (SEM),diketahui bahwa morfologi partikel TiO2 berbentuk spherical dengan ukuran nano (kurang dari 100 nm). Karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan adanya tiga tipe struktur kristal utama, yaitu (100), (101) dan (102) dengan fasa kristal yang terbentuk adalah anatase dan rutile. Pada karakterisasi menggunakan SEM terhadap serbuk dari TiO2 yang telah diaplikasikan ke permukaan kain kapas, terlihat adanya imobilisasi partikel nano TiO2 melalui ikatan hidrogen silang dengan kitosan pada kain kapas. Hasil analisa tersebut kemudian dikonfirmasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) yang hasilnya memperlihatkan puncak serapan pada bilangan gelombang 3495 cm-1, 2546 cm-1, dan 511 cm-1,  yang masing-masing diasumsikan sebagai adanya vibrasi gugus fungsi O-H, N-H dan Ti-O-Ti. Hasil SEM menunjukkan pula bahwa kristal nano yang terbentuk diantaranya adalah fasa rutile , yang berdasarkan literatur terbukti dapatberfungsi sebagai anti UV.


Author(s):  
Fitrianti Darusman ◽  
Sundani N Soewandhi ◽  
Rachmat Mauludin

Telah dilakukan kokristalisasi glimepirid (GMP) dengan asam oksalat (AO) menggunakan metode penggilingan dan pelarutan (menggunakan pelarut aseton). Diagram fase sistem biner GMP-AO digunakan untuk identifikasi awal pembentukan interaksi antar kedua komponen serta ditegaskan kembali dengan analisis mikroskopik menggunakan alat pemanas (hot stage) yang dihubungkan dengan mikroskop polarisasi. Padatan hasil kokristalisasi dikarakterisasi dengan metode analisis termal (Differential Scanning Calorymetry), difraktometri sinar-X serbuk (Powder X-Ray Diffraction), spektrofotometri inframerah (Fourier Transform-Infra Red) dan mikroskopi (Scanning Electron Microscope). Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan interaksi eutektik antara kedua fase kristalin GMP-AO dalam keadaan padat pada perbandingan molar 3:7, dengan titik eutektik pada temperatur 128,7°C. Selanjutnya, uji kelarutan dan laju disolusinya menggunakan media dapar fosfat pH 7,4. Kelarutan dan laju disolusi GMP hasil kokristalisasi meningkat dibandingkan dengan campuran fisika dan senyawa tunggalnya.Kata kunci : glimepirid, kokristalisasi, eutektik, kelarutan dan laju disolusi.


Author(s):  
R. K. Shukla ◽  
Susheel Kumar Singh ◽  
Akhilesh Tripathi

Polyaniline (PANI) is synthesized by chemical oxidative polymerization method. The, characterization were made using XRD (X-ray diffraction), FT-IR (Fourier transform spectroscopy), UV -vis (ultra-violet visible spectrophotometer) technique which confirms the synthesis of the Polyaniline. The surface morphology of Polyaniline was studied with scanning electron microscope (SEM).


2013 ◽  
Vol 774-776 ◽  
pp. 629-633
Author(s):  
Ji Feng Jiang ◽  
Kang Kang Guo ◽  
Ya Ping Zhu ◽  
Fan Wang ◽  
Hui Min Qi

Triethynylborazine-polyhydromethylsiloxane copolymers (TEB-PHMSs) were prepared through hydrosilylation reaction between -C≡CH attached to boron and ≡Si-H. The structures of TEB-PHMSs were characterized by Fourier transform Infrared (FT-IR) and Nuclear Magnetic Resonance (NMR) spectroscopy. Their cure behavior were examined by Differential Scanning Calorimeter (DSC) and FT-IR, and then thermostability and ceramization of cured TEB-PHMS were investigated by Thermogravimetric analysis (TGA), pyrolysis-GC-MS, X-ray diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscopy (SEM). The results indicated that TEB-PHMSs could be cured and converted into an outstanding thermostable SiBCN ceramics.


2020 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 119-126
Author(s):  
Noor M. Mohammed ◽  
Farah AH. Kadhim ◽  
Aseel A. Hammood ◽  
Ashour H. Dawood

The double-layered hydroxide nano-particles compounds with ciprofloxacin drug were carried out by preparation of the double layered hydroxide (DLH) of M+3/M+2 ions for selective ions. The ciprofloxacin drug was inserted between them. The resulted compounds were characterized by X-Ray diffraction (XRD), scanning electron microscope (SEM), atomic force microscope (AFM), and Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectroscopy; the antibacterial studied done by using the gram (+) and gram (-) pigments.


2014 ◽  
Vol 17 (3) ◽  
pp. 80-85
Author(s):  
Nur Dwi Lestari ◽  
Pardoyo Pardoyo ◽  
Agus Subagio

Telah dilakukan penelitian sintesis dan karakterisasi CNT (Carbon Nanotube) dengan doping logam kobalt. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakter CNT sebelum dan setelah didoping dengan variasi konsentrasi logam 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah impregnasi basah yang meliputi perendaman pada larutan logam dan kalsinasi. Hasil impregnasi dianalisis menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FT-IR), GSA (Gas Sorption Analysis), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS). Analisis FT-IR menunjukkan adanya vibrasi ulur dari ikatan Co-C dan Co-O.  Hasil GSA menunjukkan bahwa CNT loading 30% mempunyai luas permukaan tertinggi yaitu 69,192 m2/g. Hasil SEM-EDS menunjukkan bahwa morfologi permukaan dinding CNT ditutupi aggregat-aggregat kobalt. Pada hasil EDS fraksi kobalt dihasilkan adalah 1,96 % yang nilainya tidak jauh berbeda dari fraksi Fe yaitu 1,49%. Hal ini menunjukkan bahwa CNT doping logam Co menggunakan metode impregnasi basah tidak efektif.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Veni Dayu Putri

<p><strong>ABSTRAK</strong></p><p><strong> </strong></p><p>Pembuatan lapisan tipis kalsium fosfat dari kalsium nitrat tetrahidrad (Ca(NO<sub>3</sub>)<sub>2</sub>.4H<sub>2</sub>O) sebagai prekursor kalsium dan asam fosfat (H<sub>3</sub>PO<sub>4</sub>) sebagai <em>prekursor</em> fosfat dengan variasi perbandingan mol Ca/P 1.50 , 1.60 , 1.67 , 1.70 dan 1.80 melalui metode sol-gel telah dilakukan. Sol yang didapat dibakar pada suhu 1000<sup>o</sup>C sehingga terbentuk powder kalsium fosfat berwarna putih. Powder yang didapat dianalisis menggunakan Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Analisis FTIR menunjukkan adanya serapan gugus PO<sub>4</sub><sup>3-</sup>, O-H, H<sub>2</sub>O, CO<sub>2</sub>, dan P<sub>2</sub>O<sub>7</sub><sup>4-</sup>. Difraksi sinar-X dari powder yang terbentuk memberikan puncak pada sudut 2θ yang berbeda yaitu <em>Calsium Pyrophospate</em> (Ca<sub>2</sub>P<sub>2</sub>O<sub>7</sub>) dan <em>Hydroxyapatite</em> HAP (Ca<sub>10</sub>(PO<sub>4</sub>)<sub>6</sub>(OH)<sub>2 </sub>pada perbandingan molar Ca/P 1.80 . Analisis SEM menghasilkan <em>Hydroxyapatite </em>dan <em>Calsium Pyrophospate </em>dengan distribusi partikel yang tidak merata dan berbentuk <em>spheric</em>. Proses pelapisan dilakukan pada plat kaca yaitu pada perbandingan mol Ca/P 1.80 menggunakan metode dip-coating dan kemudian dipanaskan pada suhu 400<sup>o</sup>C. Hasil analisa XRD pada lapisan kalsium fosfat memperlihatkan bahwa senyawa yang terbentuk berbentuk amorf. Sedangkan analisis menggunakan SEM memperlihatkan bahwa lapisan tipis kalsium fosfat memiliki morfologi permukaan yang halus, rapat, homogen dan berbentuk <em>speric</em>.</p><p> </p><p>         <strong><em>Kata kunci</em></strong> : kalsium fosfat, <em>hydroxyapatite</em>, <em>dip-coating</em>, metode sol-gel</p><p> </p><p><strong>ABSTRACT</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p><em>Preparation a thin layer of calcium phosphate using tetrahidrad calcium nitrate (Ca(NO<sub>3</sub>)<sub>2</sub>.4H<sub>2</sub>O) as a precursor of calcium and phosphoric acid (H<sub>3</sub>PO<sub>4</sub>) as a precursor of phosphate with a variation of the mole ratio Ca/P 1.50; 1.60, 1.67, 1.70 and 1.80 through the sol-gel method have been done. Sol obtained burned at a temperature of 1000<sup>o</sup>C to form white powder of calcium phosphate. Powder obtained were analyzed using Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscopy (SEM). FTIR analysis showed absorption PO<sub>4</sub><sup>3-</sup> group,  O-H, H<sub>2</sub>O, CO<sub>2</sub>, and P<sub>2</sub>O<sub>7</sub><sup>4-</sup>. X-ray diffraction from powder formed providing a peak at an angle 2θ different namely Calcium Pyrophospate (Ca<sub>2</sub>P<sub>2</sub>O<sub>7</sub>) and Hydroxyapatite HAP (Ca<sub>10</sub>(PO<sub>4</sub>)<sub>6</sub>(OH)<sub>2</sub>) at a molar ratio of Ca/P 1.80. Analysis of SEM produces Hydroxyapatite and Calcium Pyrophospate with particle distribution is uneven and shaped spheric. The coating process performed on glass plates with mole ratio of Ca/P 1.80 using a dip-coating and then heated at a temperature of 400<sup>o</sup>C. XRD analysis on a layer of calcium phosphate showed that the compound formed shaped amorphous. While using SEM analysis showed the morphology of thin layer of calcium phosphate are smooth, dense, homogeneous and shaped speric.</em></p><p><em> </em></p><p><em>         <strong>Keywords :</strong> calcium phosphate, hydroxyapatite, dip-coating, sol-gel method</em></p>


2016 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Slamet Karim ◽  
Pardoyo Pardoyo ◽  
Agus Subagio

Energi celah pita yang lebar dari semikonduktor TiO2 yang setara dengan cahaya ultraviolet (l<380 nm) membatasi aplikasi fotokatalitik hanya terbatas pada daerah ultraviolet dan tidak pada daerah cahaya tampak (l = 400 nm–700 nm). Pada penelitian ini dilakukan sintesis TiO2 teremban nitrogen yang dipreparasi melalui metode sol-gel. Prekursor TiCl4 digunakan sebagai sumber titanium dioksida dan CO(NH2)2 sebagai sumber nitrogen dan divariasi pada jumlah konsentrasi N dengan variasi 20 g, 30 g, 40 g dan 50 g. Refluks dilakukan pada suhu 100oC selama 7 jam dilanjutkan dengan pengeringan selama 3 jam pada suhu 100oC, dan kalsinasi pada suhu 500oC selama 7 jam . Karakterisasi N-doped TiO2 dilakukan menggunakan X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform–Infra Red spectroscopy (FTIR), dan UV- Visible diffuse reflectance spectra (UV-Vis DRS). Berdasarkan data XRD diketahui bahwa kristal N- doped TiO2 berstruktur anatase dengan indeks Miller 101. Spektra FTIR menunjukkan pergeseran serapan vibrasi O-Ti-O pada bilangan gelombang 400-1050 cm-1, diperkirakan sebagai akibat terbentuknya ikatan N-Ti-O. Spektrum DRS-UV–tampak menunjukkan penurunan energi celah pita dari TiO2 yakni 3,2 eV. Dapat disimpulkan bahwa penambahan konsentrasi nitrogen mengakibatkan penurunan energi celah pita, pada variasi 20g sebesar 3,12 eV, 30 g sebesar 3,09 eV, 40 g sebesar 3,082 eV, dan 50 g sebesar 3,08 eV.


RSC Advances ◽  
2016 ◽  
Vol 6 (54) ◽  
pp. 48329-48335 ◽  
Author(s):  
Heng-Zhi Duan ◽  
Hong-Yan Zeng ◽  
Hua-Miao Xiao ◽  
Chao-Rong Chen ◽  
Gao-Fei Xiao ◽  
...  

SO42− intercalated Mg–Al hydrotalcite (S-LDH) was prepared under microwave irradiation and characterized by powder X-ray diffraction (XRD), Fourier-transform infrared spectroscopy (FT-IR) and scanning electron microscopy (SEM).


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Wahyuni Wahyuni ◽  
Subaer Subaer ◽  
Nurhayati Nurhayati

Telah dilakukan penelitian tentang geopolimer berbasis fly ash dengan penambahan abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan sifat mekanik geopolimer berbasis fly ash dengan penambahan abu sekam padi. Geopolimer berbasis fly ash dibuat dengan penambahan abu sekam padi 0%, 20% dan 40% menggunakan metode aktivasi alkali dan dipanaskan pada suhu 70℃ selama 2 jam. Struktur mikro dari sampel  diketahui dengan menggunakan teknik X-Ray Diffraction (XRD) dan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Gugus fungsi dari sampel diperoleh berdasarkan pengujian Fourier Transform Infra Red (FTIR). Sifat mekanik seperti Kuat tekan dari sampel diuji menggunakan Testing Mechine. Massa jenis, porositas dan kuat lentur dilakukan pengukuran terhadap sampel. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh fase trydimate yang tertinggi pada sampel Geo FA+ASP (60+40)%. Hasil karakterisasi Scanning Elektron Microscopy (SEM) menunjukkan material penyusun sampel telah berikatan dengan baik walaupun sebagian kecil pertikel fly ash dan abu sekam padi masih terlihat dengan jelas. Gugus fungsi pembentuk geopolimer diperoleh pada stretching Si-O-Si dengan nilai gelombang antara 478-461cm-1 dan 791-781cm-1. Massa jenis tertinggi diperoleh pada sampel dengan penambahan 40% abu sekam padi dan porositas tertinggi diperoleh pada sampel tanpa penambahan abu sekam padi. Kuat tekan yang terbesar diperoleh dari sampel geopolimer berbasis fly ash tanpa penambahan abu sekam padi sedangkan kuat lentur tertingi diperoleh dari sampel geopolimer berbasis fly ash dengan  penambahan abu sekam padi sebesar 40%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document