scholarly journals Terapi Penerimaan Dan Komitmen (TPK) Meningkatkan Penerimaan Keluarga Dengan Anak Tunagrahita

2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Uswatun Hasanah

Tingkat penerimaan keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terhadap Tingkat Penerimaan pada Keluarga dengan Anak Tunagrahita di Kota Metro Lampung. Desain quasi experimental pre-post test with control group. Sampel  56 diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Independent t-test dan Paired t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita meningkat secara bermakna setelah mendapat TPK. TPK direkomendasikan sebagai terapi keperawatan utama dalam meningkatkan penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita. Kata Kunci: Tingkat penerimaan keluarga, Tunagrahita, Terapi Penerimaan dan Komitmen

2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Kurnia Eka Wijayanti

Dalam penelitian ini membahas tentang peran outdoor education dalam mengembangkan karakter siswa. Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dimana dan oleh siapa saja, salah satunya dapat dilaksanakan melalui outdoor education. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menemukan hasil implementasi pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah terwujudnya implementasi yang baik yang berfokus kepada pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pre test-post test control group design (pre test-post test dua kelompok). Subjek penelitian dipilih dengan teknik non-probabilitas dari sampel purposif (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa angket yang dianalisis dengan teknik statistik yaitu ukuran gejala pusat dan Uji T berpasangan (paired t test), berdasarkan penghitungan diatas diperoleh t hitung = 4,67 dan nilai t tabel = 1,743 artinya hipotesis ditolak yang berarti bahwa terdapat implementasi positif yang signifikan dari pendidikan luar kelas (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Hasil penelitian siswa cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya sehingga perlu daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi, kemampuan problem solving pada anak, menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial,  dan merupakan wadah pengekspresian emosi.


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Rohi Triyadi ◽  
Dini Rakhmawati ◽  
Tri Hartini

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang sering menunda-nunda tugas, tidak suka pelajaran , berpikiran waktu masih lama sering bermain game, dan bermain media sosial sehinggi mengakibatkan penundaan tugas. Prokrastinasi akan mengakibatkan penurunannya prestasi yang diraih oleh siswa.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain quasi experimental bentuk nonequivalent control group design dengan model pre-test post-test control group design.Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Pemalang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis presentase dengan Uji t (t-test).Hasil analisis skala prokrastinasi kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t hasil post-test menunjukan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 65% dan kelompok kontrol 70,75%. Sehingga terjadi penurunan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 5,75. Pada penghitungan uji-t diperoleh hasil thitung (3,58) > ttabel (2,14), maka hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik realita untuk mereduksi prokrastinasi akademik siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 106-116
Author(s):  
Hesti Ardini Rakhmiditya ◽  
Apoina Kartini

Latar Belakang: Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Antosianin dan isoflavon dapat menurunkan kadar trigliserida. Ubi jalar ungu dan kedelai mengandung antosianin, isoflavon, dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian snack bar dengan bahan dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai terhadap kadar trigliserida pada wanita dewasa hipertrigliseridemia.Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan merupakan quasi-experimental dengan pre-post test control group design dengan subyek wanita dewasa yang memiliki kadar trigliserida puasa >100 mg/dl. Subyek dibagi menjadi 3 kelompok:  kontrol (tidak diberikan snack bar), perlakuan 1 (diberikan snack bar kombinasi ubi jalar ungu (Ipomea batatas L) dan kedelai hitam), dan perlakuan 2 (diberikan snack bar berbahan dasar kombinasi ubi jalar ungu (Ipomea batatas L) dan kedelai kuning). Intervensi dilakukan selama 4 minggu dengan dosis snack bar 80 g sehari. Pemeriksaan kadar trigliserida dilakukan sebelum intervensi, hari ke-15, dan hari ke-29 penelitian. Uji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk. Analisis statistik menggunakan paired t-test, Wilcoxon, ANOVA, dan Kruskall-Wallis.Hasil: Terdapat penurunan kadar trigliserida puasa pada kelompok kontrol  (p>0.05) pada pemeriksaan hari ke-15 yang disebabkan oleh penurunan asupan energi (p<0.05). Kelompok perlakuan 1 dan 2 menunjukkan peningkatan asupan energi, lemak, dan serat pada dua minggu awal penelitian. Terjadi penurunan kadar trigliserida pada kelompok perlakuan 2 yang signifikan (p=0.011) dibandingkan kelompok perlakuan 1 (p=0.251) pada pemeriksaan hari ke-15. Pemeriksaan kadar trigliserida pada hari ke-29 menunjukkan peningkatan dibandingkan hari ke-15. Uji Anova dan Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar trigliserida puasa antara kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2 (p>0.05) baik pada pemeriksaan hari ke-15 maupun 29.Kesimpulan: Pemberian snack bar berbahan dasar kombinasi ubi jalar ungu dan kedelai kuning dengan dosis 80 sehari selama 2 minggu dapat menurunkan 32.89% kadar trigliserida pada wanita dewasa hipertrigliseridemia.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Ramaita Ramaita ◽  
Sri Burhani Putri

Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Hampir dalam setiap tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan anak adalah terapi token ekonomi. Token ekonomi adalah terapi untuk mengubah perilaku dengan menggunakan pemberian reinforcement dan token. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi token ekonomi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. M.Djamil Padang selama 2 bulan mulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 September 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan pre-post test group design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana 68 responden dibagi kedalam kelompok intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Analisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah penerapan token ekonomi pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol dengan p value = 0.000. Terapi token ekonomi mempunyai pengaruh positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penerapan token ekonomi ini direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah pada pelayanan kesehatan dirumah sakit dan komunitas.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Aola Isnadiya ◽  
Felicia Risca Ryandini ◽  
Taufiq Priyo Utomo

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Salah  satu tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk menangani PJK adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Masalah yang sering muncul pada pasien pre PCI adalah kecemasan. Kecemasan tersebut harus ditangani, karena dapat mengganggu kondisi hemodinamik pasien menjadi tidak stabil. Salah satu upaya untuk mengatasai kecemasan adalah Emotional Freedom Technique (EFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh EFT terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, sehingga 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok  kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test untuk membandingkan nilai pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan Independent T-Test digunakan untuk membandingkan selisih kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EFT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani PCI dengan selisih skor 2.833 dan p-value ≤0.05 (0.0001). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya EFT dapat menjadi salah satu intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pasien pre PCI.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 114
Author(s):  
Sholihul Huda ◽  
Galia Wardha Alvita

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan umum di berbagai Negara. Di Indonesia, hipertensi menempati urutan kelima penyebab kematian. Manajemen perawatan diri merupakan penatalaksanaan yang tepat untuk mencegah komplikasi Hipertensi. Terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique) salah satu penatalaksaan non-farmakologi yang membantu mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah Quasy Eksperimen dengan rancangan pre-post test with control group. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 33 responden dibagi menjadi: 13 kelompok intervensi dan 20 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan aadalah Purposive sampling. Hasil analisis menggunakan Paired t-test pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p-value tekanan darah sistol 0,000 (p-value <0,05) dan nilai p-value tekanan darah diastol 0,022 (p-value <0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sedangkan hasil analisis menggunakan Paired t-test pada kelompok kontrol didapatkan nilai p-value tekanan darah sistol 0,881 dan nilai p-value tekanan darah diastol 0,814 (p-value > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh SEFT pada kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan informasi umum yang berkaitan dengan penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan terapi SEFT yang efektif dalam mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, temuan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan saran bagi penyedia layanan kesehatan setempat supaya dapat melaksanakan program manajemen perawatan diri, meningkatkan kesehatan, dan mencegah komplikasi hipertensi secara terpadu dan efektif. Kata Kunci: SEFT, Hipertensi, tekanan darah


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 177-190
Author(s):  
Nurlaili Nurlaili ◽  
Adnil Edwin Nurdin ◽  
Dewi Eka Putri ◽  
Yulastri Arif ◽  
Basmanelly Basmanelly ◽  
...  

Halusinasi mengakibatkan bunuh diri, mencederai orang lain atau merusak lingkungan. Halusinasi harus diturunkan dengan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi obat-obatan. Asuhan keperawatan mandiri dengan tehnik distraksi. Tehnik distraksi terdiri dari 3, yaitu: distraksi melawan dengan suara keras, distraksi menghindar melalui bercakap-cakap dengan orang lain dan distraksi mengalihkan dengan melakukan aktifitas terjadwal. Fokus penelitian ini pada tehnik distraksi menghardik yang dikombinasikan dengan terapi spiritual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap halusinasi pasien. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain “Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 94 pasien halusinasi pendengaran, terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari Haddock berupa Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil Penelitian ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap penurunan halusinasi pasien dengan nilai ƿ value 0,000. Kesimpulan penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dapat menurunkan halusinasi pasien.                                           Kata kunci : tehnik distraksi,  halusinasi, spiritual, asuhan keperawatan mandiri, skizofrenia   THE INFLUENCE OF SPIRITUAL DISTRACTION TECHNIQUES REBUKES THE PATIENT'S HALLUCINATIONS   ABSTRACT Hallucinations result in suicide, injury to others or damage the environment. Hallucinations must be derived from independent nursing care and drug collaboration. Independent nursing care with distraction techniques. Distraction technique consists of 3, namely: distraction against loud, distraction avoids through conversing with other people and distraction distracts by carrying out scheduled activities. The focus of this study is on rebuking distraction techniques combined with spiritual therapy. This study aims to determine the effect of rebuking with spiritual rebellion techniques on patient hallucinations. The research method uses quantitative methods with the design "Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group". Sampling technique with purposive sampling amounted to 94 patients with auditory hallucinations, consisting of 47 respondents in the intervention group and 47 respondents in the control group. The research instrument used a questionnaire from Haddock in the form of the Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). The analysis technique uses univariate and bivariate analysis with paired t-test and independent t-test. The results of the study have the effect of spiritual rebuking distraction techniques on decreasing hallucinations of patients with a value of ,000 0,000. Conclusion The application of spiritual rebuking distraction techniques can reduce patient hallucinations.   Keywords: distraction techniques, hallucinations, spiritual, independent nursing care, schizophrenia


2018 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 31-40
Author(s):  
Joni Hendri ◽  
Mara Ipa ◽  
Aryo Ginanjar ◽  
Yuneu Yuliasih ◽  
Endang Puji Astuti

ABSTRACT The filariasis mass drug administration (MDA) program is one of the strategies to eliminate lymphatic filariasis. First round coverage in Kuningan Regency was 85.4%, but only 50% of sub-districts have reached the target. The aim of this research was to determine the improvement of knowledge, attitude, and practice (KAP) of health cadres through intervention to increase the filariasis MDA coverage in Kuningan Regency. A quasi-experimental research was conducted in Cibeureum and Cibingbin Sub-District of Kuningan Regency using pretest-posttest design from May to October 2016. Selected subjects of this research were 32 health cadres who were given intervention in the form of workshop utilizing leaflets, handbooks, and video. The difference is treatment group was taught about filariasis related materials by an expert but the control group was not. Data were analyzed with paired t-test. The result showed that there was a significant difference between pre-test and post-test in terms of KAP in both groups with p-value of 0,000, but there was no difference in value between the two groups. Thus, the study concluded that training on cadres with a filariasis expert could be an effective strategy as to increase MDA coverage. Keywords: Intervention, filariasis MDA, knowledge, cadre   ABSTRAK Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) merupakan salah satu strategi eliminasi filariasis di Indonesia. Hasil cakupan POMP putaran pertama di Kabupaten Kuningan mencapai 85,4% dari total target penduduk, namun hanya 50% kecamatan yang mencapainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kader setelah dilakukan intervensi dalam rangka meningkatkan cakupan pengobatan filariasis di Kabupaten Kuningan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cibeureum dan Cibingbin, Kabupaten Kuningan pada bulan Mei - Oktober tahun 2016 dengan eksperimen semu menggunakan desain  pretest-posttest control group. Sampel penelitian adalah 32 kader yang diberi intervensi berupa pelatihan dengan media cetak  dan video. Perbedaan antara kelompok intervensi dengan kontrol adalah bahwa kelompok intervensi diajarkan materi terkait filariasis oleh seorang ahli dan kelompok kontrol tidak diberikan pelatihan. Data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pada skor nilai pretest-posttest pengetahuan, sikap, dan perilaku pada masing-masing kedua kelompok dengan hubungan bermakna (p-value 0,000), tetapi tidak terdapat perbedaan nilai pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulannya bahwa pelatihan pada kader menggunakan media cetak dan video dengan narasumber pakar filariasis merupakan salah satu strategi efektif untuk meningkatkan cakupan pengobatan POMP filariasis. Kata kunci: Intervensi, POMP, pengetahuan, kader


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document