scholarly journals Phytochemistry and Pharmacological Property of Musa balbisiana Colla: A Mini-Review

2021 ◽  
Vol 15 (29) ◽  
pp. 91-95
Author(s):  
Ananta Swargiary ◽  
Harmonjit Boro ◽  
Mritunjoy Kumar Roy ◽  
Muhammad Akram
al-Kimiya ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 47-54
Author(s):  
Hesty Nuur Hanifah ◽  
Ginayanti Hadisoebroto ◽  
Turyati Turyati ◽  
Ineu Sintia Anggraeni

Koagulasi merupakan tahap awal dalam proses pengolahan limbah cair. Salah satu industri yang berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air bila limbah cairnya tidak dikelola dengan baik adalah industri farmasi. Cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok merupakan limbah padat yang belum termanfaatkan, padahal kedua bahan tersebut mengandung zat-zat yang bisa membantu dalam proses koagulasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengembangkan biokoagulan dari cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok sebagai biokoagulan dalam menurunkan nilai turbiditas, TDS (Total Disolved Solid) dan TSS (Total Suspended Solid) dari limbah cair industri farmasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jartest. Sampel air limbah yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sampel air limbah industri farmasi dari PT Sinkona Indonesia Lestari. Berdasarkan hasil penelitian  menunjukkan bahwa biokoagulan cangkang telur ayam mempunyai dosis optimum yaitu 50 g/500 mL dan pada pH optimum 8 terjadi penurunan turbiditas sebesar 81,18%, TDS sebesar 24,3% dan TSS sebesar 82,05%. Sedangkan  biokoagulan kulit pisang kepok mempunyai dosis optimum 5 g/500 ml dan pada pH optimum 2 terjadi penurunan  turbiditas sebesar   94,9%, TDS 51,3% dan TSS  83,2%. Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa cangkang telur ayam ras dan kulit pisang kepok bisa dimanfaatkan sebagai biokoagulan untuk pengolahan limbah cair dari industri farmasi.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 91-6
Author(s):  
Diana Nur Afifah ◽  
Fauzia Purnamasari ◽  
Luthfiatul Khusna ◽  
Noviasti Rahma Utami ◽  
Aida Fitri Nazillah ◽  
...  

BACKGROUND: Administration of resistant starch (RS) influences the diversity and the composition of microbiota as well as inhibits the growth of cancer cell. Banana as a potential source of RS has been reported. Although Musa paradisiaca has been reported to induce apoptosis in colon cancer cells, Musa balbisiana, which has low glycemic index and suitable for particular patients, has not been investigated yet.METHODS: Starches of M. balbisiana and M. paradisiaca were prepared and mixed with other components to make 3 types of mouse pellets. Mouse model for colon cancer was prepared and fed with different types of mouse pellets. Blood was collected and processed for measuring β-glucuronidase and malondialdehyde (MDA) with Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) method. Resected ceca were incised to collect the inner part for short-chain fatty acid (SCFA) measurement with gas chromatography analysis. Resected colas were fixed and processed for immunohistochemistry to detect Caspase-3.RESULTS: Colon-cancer-mice fed with the M. balbisiana and M. paradisiaca starches-contained pellets had significant higher concentrations of total SCFA (p=0.003), acetic acid (p=0.000), propionic acid (p=0.000) and butyric acid (p=0.000); lower concentration of β-glucuronidase (p<0.001); higher Caspase-3 score (p=0.040); and lower MDA concentration (p<0.001) than colon-cancer-mice fed with standard pellet (control).CONCLUSION: M. balbisiana and M. paradisiaca starches could be suggested as potential anti-colon cancer RS. Further research should be carried out to disclose the starches mechanisms in colon cancer cell.KEYWORDS: Musa balbisiana, Musa paradisiaca, colon cancer, resistant starch, Caspase-3, SCFA, β-glucuronidase, malondialdehyde


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Rika Wulandari

Penyakit pada ikan laut budidaya merupakan masalah yang dapat menurunkan hasil produksi budidaya. Penanganan penyakit infeksi pada ikan ini hanya terbatas pada pengaplikasian antibiotik sintetik yang rentan akan resiko seperti resistensi dan residu. Pemanfaatan bahan lokal sebagai sumber senyawa herbal aktif subtitusi obat sintetik merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Salah satu jenis tanaman dengan kapasitas limbah yang tinggi di Tanjungpinang adalah kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana). Pemanfaatan bahan limbah tersebut perlu dilakukan untuk menjaga daya dukung lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menskrining potensi bahan baku lokal sebagai bahan herbal subtitusi antibiotik sintetik. Penelitian ini meliputi skrining senyawa herbal aktif dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut etanol, karakterisasi fitokimia simplisia, serta pengujian aktivitas antibakteri ekstrak terhadap bakteri Aeromonas salmonicida dengan metode difusi agar. Konsentrasi ekstrak dimulai dengan 10.000 ppm, 30.000 ppm dan 50.000 ppm. Untuk melihat pengaruh ekstrak terhadap bakteri uji, data zona hambat diukur secara kuantitatif dan dianalisis menggunakan metode One Way ANOVA kemudian diuji lanjut menggunakan Uji Tukey. Hasil penelitian mendapatkan ekstrak kental dari setiap 500 gr sampel sebanyak 11.29 gr dengan persen rendemen sebanyak 2,26% yang positif mengandung senyawa Steroid dan Triterpenoid. Zona hambat rata-rata ekstrak kulit pisang kepok kuning terhadap bakteri uji Aeromonas salmonicida pada konsentrasi 10.000 ppm sebesar 12,33 mm, 30.000 ppm sebesar 39,33 mm dan 50.000 ppm sebesar 11 mm. Penelitian menyimpulkan ekstrak etanol kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) berpotensi sebagai bahan herbal aktif yang menghambat perkembangan bakteri Aeromonas salmonicida penyebab furunculosis pada ikan.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 280-288
Author(s):  
Dina Khoiriyah ◽  
Taufik Maryusman ◽  
Santi Herlina

Effect of Banana Kefir Synbiotic on LDL-Cholesterol and HDL-Cholesterol of Metabolic Syndrome Rats Metabolic syndrome (SM) is characterized by several risk factors including dyslipidemia. This study aims to analyze the effect of kefir synbiotic produced from banana stone flour (Musa balbisiana) on LDL-cholesterol and HDL-cholesterol of metabolic syndrome rat model. The 24 Sprague Dawley rats were divided into four groups, namely negative control (healthy rats fed standard feed), positive control (metabolic syndrome rats fed standard feed), treatment I and treatment II (metabolic syndrome rats each given synbiotic kefir banana stone flour 1.8 mL/200 g mouse BW/day and 3.6 mL/200 g mouse BW/day, respectively). The intervention was carried out for three weeks. After the intervention, the levels of LDL-cholesterol in treatment I and II experienced a decrease of 44.66% and 56.94%, respectively, while the-HDL-cholesterol levels in treatment I and II experienced an increase of 104.5% and 172.71%, respectively. The biggest change occurred in treatment II. Synbiotic kefir banana stone flour improved lipid profile in metabolic syndrome rats. Sindrom metabolik (SM) ditandai dengan beberapa faktor risiko termasuk dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sinbiotik kefir tepung pisang batu (Musa balbisiana) terhadap kadar kolesterol-LDL dan kolesterol-HDL tikus model SM. Subjek menggunakan 24 ekor tikus Sprague Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kontrol negatif (tikus sehat yang diberi pakan standar), kontrol positif (tikus model SM yang diberi pakan standar), perlakuan I dan perlakuan II (tikus model SM yang masing-masing diberi sinbiotik kefir tepung pisang batu 1,8 mL/200 g BB tikus/hari dan 3,6 mL/200 g BB tikus/hari). Proses intervensi dilakukan selama tiga minggu. Setelah intervensi, kadar kolesterol-LDL perlakuan I dan II mengalami penurunan sebesar 44,66% dan 56,94%, sedangkan kadar kolesterol-HDL perlakuan I dan II mengalami peningkatan sebesar 104,5% dan 172,71%. Perubahan terbesar terjadi pada perlakuan II. Sinbiotik kefir tepung pisang batu memperbaiki profil lipid tikus sindrom metabolik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document