Pelatihan jurnalistik, dengan pola ceramah yang klasik sudah tidak bisa diharapkan memberikan hasil maksimal, terlebih patron media massa berita telah bergerak kearah online. Untuk Indonesia, peralihan basis media ke online, berpotensi menimbulkan implikasi hukum yang tidak kecil bagi wartawan. Kajian dasar jurnalistik kontemporer, sudah harus disandingkan dengan pengetahuan teknologi digital media. Mesin cetak dan kertas, bukan lagi pemegang mahkota bagi media massa era kini. Semua telah diambil alih professional bidang Informasi dan Teknologi (IT). Wartawan hanya menjadi satu dari elemen lainnya yang memegang kunci informasi bisa tersebar dan sampai ke tangan pembaca. Pelatihan ini bertujuan mengubah cara lama, yang masih mengedepankan pengenalan elemen dasar berita, menaikkannya ke posisi setara dengan kemampuan seorang wartawan atau reporter dalam mengolah informasi menjadi berkualitas, tentu saja dengan bobot menghindarkan mereka dari jerat hukum. Pelatihan ini singkat, dengan durasi waktu tiga hari, dan menitikberatkan pada kemampuan wartawan atau reporter dalam menyeleksi fakta, melengkapinya dan kemudian menuliskan, sebelum dipublikasikan di portal berita atau media mereka. Penggunaan pola ‘H3’ (Head, Heart and Hand), diyakini menambah kemampuan dan ketajaman analisis seorang wartawan atau reporter, sebelum memulai penulisan beritanya. Pola ini bisa saja telah berlangsung di banyak tempat pelatihan, namun untuk wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, terbilang baru.Kata Kunci: Pelatihan Wartawan, Pola Tiga H, Kualitas Berita, Media MassaABSTRACTJournalistic training, with a classic lecture pattern, cannot be expected to give maximum results, especially since the news mass media patrons have moved towards online. For Indonesia, the shift from the media base to online has the potential to have significant legal implications for journalists. The basic study of contemporary journalism must be juxtaposed with knowledge of digital media technology. Printing and paper machines are no longer crown holders for today's mass media. All have been taken over by professionals in the Information and Technology (IT) field. Journalists are only one of the other elements who hold the key to information being spread and reaching the readers' hands. This training aims to change the old way, which still prioritizes the introduction of the basic elements of news, raising it to a position equivalent to the ability of a journalist or reporter to process information into quality, of course with the weight of preventing them from being caught in the law. This training is short, with a duration of three days, and focuses on the journalist's or reporter's ability to select facts, complete them and then write them down, before being published on their news portal or media. The use of the pattern "H3" (Head, Heart and Hand), is believed to increase the ability and sharpness of a reporter or reporter's analysis, before starting to write news. This pattern may have taken place in many training venues, but for the City of Makassar, South Sulawesi, Indonesia, it is relatively new.Keywords: Journalist Training, Model Tree H, News Quality, Mass Media