cinnamomum burmannii
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

121
(FIVE YEARS 69)

H-INDEX

7
(FIVE YEARS 4)

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 64
Author(s):  
Rina Nabila ◽  
Cicih Bhakti Purnamasari ◽  
Alhawaris Alhawaris

Periodontitis merupakan penyakit tertinggi keenam di seluruh dunia dengan Porphyromonas gingivalis sebagai salah satu bakteri penyebabnya. Daun kayu manis (Cinnamomum burmannii blume) menunjukkan beberapa aktivitas antimikroba, seperti antibakteri dan anti-jamur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak Cinnamomum burmannii blume terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis. Desain penelitian yang digunakan adalah the post test only control group design. Bakteri Porphyromonas gingivalis ditumbuhkan pada medium Blood Agar Plate (BAP) diberi perlakuan menggunakan ekstrak etanol Cinnamomum burmannii blume dengan konsentrasi sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pengulangan dilakukan sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol Cinnamomum burmannii blume tidak membentuk zona hambat di sekitar paper disc terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis pada semua konsentrasi. Ekstrak etanol Cinnamomum burmannii blume tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Rachma Eka Rani ◽  
Fitri Handajani ◽  
Eva Pravitasari Nefertiti

AbstrakLatar Belakang : Kayu manis (Cinnamomun burmannii) mengandung flavonoid dan sinamaldehid yang berguna sebagai antioksidan dan bersifat renal protektor. Parasetamol berguna sebagai antipiretik dan analgesik. Parasetamol dimetabolisme oleh sitokrom P450 di sel hepar membentuk glukoronida, sulfat, dan NAPQI. NAPQI merupakan hasil metabolit yang sangat reaktif dan mengakibatkan stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk engetahui efek pemberian ekstrak kayu manis  yang dapat mencegah kerusakan sel tubulus ginjal tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol.Metode :  30 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok; (1) kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, (2) kelompok kontrol positif yang diinduksi parasetamol dosis tunggal 1750 mg/kgBB pada hari ke 14, (3) kelompok perlakuan  yang diberi ekstrak kayu manis dosis 400 mg/kgBB selama 14 hari lalu diinduksi parasetamol dosis tunggal 1750 mg/kgBB pada hari ke 14. Pada hari ke 17  hewan coba dikorbankan, dilakukan pengambilan ginjal dan dipemeriksa secara mikroskopik. Selanjutnya dilakukan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney U.Hasil : Uji  Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan derajat kerusakan ginjal yang signifikan. Uji Mann-Whitney U menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif p=0,001 (p<a); kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan p=0,001 (p<a); juga antara kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan p=0,001 (p<a).Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak kayu manis gambaran histopatologi ginjal  tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol.Kata Kunci : Ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii), parasetamol, gambaran histopatologi ginjal AbstractBackground: Cinnamon (Cinnamomum burmannii) contains flavonoids and cinnamaldehyde which are useful as antioxidants and renal protectors. Paracetamol is useful as an antipyretic and analgesic. Paracetamol is metabolized by cytochrome P450 in liver cells to form glucuronide, sulfate, and NAPQI. NAPQI is the result of highly reactive metabolites and cause oxidative stress. This study aim to know the effect of cinnamon extract  which can prevent damage of renal tubular cell rats  male induced by paracetamol.Method: 30  rats used and divided into 3 groups (1) untreated group, (2) rats which were induced by single dose paracetamol 1750 mg/kgBW on 14th day, and  (3) rats were which given cinnamon extract dose 400 mg/kgBW for 14 days then induced single dose paracetamol 1750 mg/kgBW on day 14th. On the 17th day the kidneys are taken and microscopic examination is performed. Data analysis uses the Kruskal-Wallis test and the Mann-Whitney U test.Result: The Kruskal-Wallis test showed a significant difference in the degree of kidney damage. The Mann-Whitney U test showed a significant difference between the negative control group and the positive control group p=0.001 (p <); negative control group and the treatment group p=0.001 (p <); also between the positive control group and the treatment group p=0.001 (p <).Conclusion: There is an effect of administration of cinnamon extract  on the histopathological picture of the kidney of white rats male induced by paracetamol.Keyword:  Cinnamon extract (Cinnamomum burmannii), paracetamol, renal histopathology. 


LWT ◽  
2021 ◽  
pp. 112428
Author(s):  
Cláudia Nunes ◽  
M. Filomena de J. Raposo ◽  
Sílvia Petronilho ◽  
Rita Fulgêncio ◽  
M. Helena Gomes ◽  
...  
Keyword(s):  

2021 ◽  
Vol 13 (4) ◽  
pp. 1005-1013
Author(s):  
Budiastuti Budiastuti ◽  
Rosy Dwi Nurcholida ◽  
Riesta Primaharinastiti ◽  
Sukardiman Sukardiman

2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
DINI NOVITA SARI ◽  
Fauzan Azima ◽  
Kesuma Sayuti

Antioksidan adalah senyawa peredam radikal bebas. Cassia vera (Cinnamomum burmannii, Ness ex Blumm) dan ciplukan (Physalis angulata, L.) adalah tumbuhan yang diduga dapat bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak cassia vera dan ekstrak ciplukan mempunyai efek antioksidan dengan menangkal radikal bebas DPPH. Cassia vera dan ciplukan diektraksi dengan pelarut etanol masing-masing 96% dan 70%. Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak cassia vera dan ciplukan dilakukan dengan metode spektrofotometri menggunakan DPPH. Sampel terdiri dari 7 perbandingan. Masing-masing perbandingan terdiri dari 5 konsentrasi yaitu (10, 30, 50, 70 dan 90) ppm untuk memperoleh suatu persamaan regresi linear dan didapat nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan ekstrak cassia vera dan ciplukan masing – masing mempunyai aktivitas antioksidan berbeda-beda untuk meredam 50% radikal bebas DPPH. Nilai IC50 berkisar antara 25,07 ppm – 150,18 ppm. Aktivitas antioksidan ekstrak cassia vera dan ciplukan  dengan perbandingan 7:3 adalah paling tinggi sebagai antioksidan sangat kuat yaitu denga nilai IC50 25,07 ppm dibandingkan dengan perbandingan lainnya, namun perbandingan ekstrak lain juga memilki pengaruh sebagai antioksidan kuat. Kata Kunci : antioksidan, DPPH, ekstrak cassia vera, ekstrak ciplukan, IC50


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Ismiarti Ismiarti ◽  
Nur Rohmat
Keyword(s):  

Pasteurisasi perlu dilakukan untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen pada susu sebelum dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan ekstrak kayu manis untuk meningkatkan kualitas susu pasteurisasi ditinjau dari total padatan, kesegaran, dan sensoris Sampel yang digunakan berupa susu murni yang diambil dari peternakan rakyat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas : P0 = susu sapi pasteurisasi + 0% ekstrak kayu manis (kontrol), P1 = susu sapi pasteurisasi + 2 % ekstrak kayu manis, P2 = susu sapi pasteurisasi + 4 % ekstrak kayu manis, dan P3 = susu sapi pasteurisasi + 6% ekstrak kayu manis. Susu pasteurisasi diamati pada hari ke 0, 3, 7, dan 14 untuk mengetahui total padatan dan kesegaran menggunakan uji alkohol 70%, sedangkan uji sensoris dilakukan pada hari ke 0. Pengujian sensoris dilakukan oleh 24 panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kayu manis sampai dengan 6% tidak berpengaruh nyata terhadap total padatan dan kesegaran susu pasteurisasi. Total padatan P0, P1, dan P2 mengalami penurunan setelah penyimpanan sampai dengan 7 hari namun masih berada di kisaran normal, sedangkan P3 dibawah standar. Total padatan dari semua perlakuan berada di bawah standar setelah disimpan 14 hari.  Kesegaran susu mulai menurun setelah disimpan 3 hari dan di hari ke 14, susu pasteurisasi sudah mengalami kerusakan. Penambahan ekstrak kayu manis berpengaruh sangat nyata terhadap warna dan rasa (P<0,01) susu sapi pasteurisasi. Kesimpulannya, penambahan esktrak kayu manis dengan level berbeda mampu mempertahankan kualitas susu dan meningkatkan kualitas sensoris, namun tidak memperpanjang masa simpan. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document