Anggaran sektor publik merupakan dana kegiatan yang bersumber dari dana publik. Di Indonesia kendala yang dihadapi ketika melakukan penyusunan anggran yang tidak tepat waktu. Beberapa penyebab terjadi kesalahan yaitu kesalahan penginputan jumlah dana yang digunakan hingga terjadi minus anggaran. Adapun faktor individu keinginan memiliki untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan phenomena yang dihadapi, penulisan melakukan penelitian bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi budgetary slack dengan gaya kepemimpinan sebagai moderasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Adapun perolehan data melalui penyebaran kuesioner adalah sebanyak responden 96 orang pada Aparatur Desa di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap budgetary slack yaitu sebesar 0,025 < alpha (0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,179 maka H1 diterima., asimetri informasi berpengaruh positif terhadap budgetary slack yaitu sebesar 0,009 < alpha (0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,449 maka H2 diterima dan kapasitas individu berpengaruh positif terhadap budgetary slack yaitu sebesar 0,019 < alpha (0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,150 maka H3 diterima.. Sedangkan gaya kepemimpinan tidak dapat memoderasi variabel partisipasi anggaran terhadap budgetary slack yaitu didapat nilai sig sebesar 0.860 > alpha 0.05 dengan nilai β sebesar 0.11. Hasil ini dapat membuktikan H4 yang dilakukan ini ditolak.