Jurnal Akuntansi Bisnis
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

91
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Bunda Mulia

2598-6767, 1979-360x

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Sri Rahayu ◽  
Ken Sabardiman ◽  
Afrizal Afrizal

<pre><strong><em>ABSTRACT:</em></strong><em> This study expects to dissect and acquire observational proof of the concussion of corporate administration on benefit consistency at conventional banking company in Indonesia during the Covid 19 pandemic and the concussion of sexual orientation (gender) on the causality connection between corporate administration and benefit consistency. Corporate administration is advanced by the piece of the leading group of chiefs, the amount of the leading body of magistrates, institutional possession, administrative proprietorship and review panels, while sex is the rasio of ladies on the leading body of organizations. Conventional commercial banks that recorded in Indonesia Stock Exchange are 43 banks, comprise of this investigation populace. Total sample</em><em>to</em><em>s are 33 conventional banks with purposive sampling as a sampling method. Moderated Regression Analysis is utilized as information investigation procedure. The outcomes acquired in this study showed that the amount of the leading body of magistrates, institutional possession, administrative proprietorship demonstrated to altogether influence benefit consistency. Sexual orientation (gender) altogether supports the concussion of administrative possession on benefit consistency. </em><em>This research shows that it is </em><em>compulsory </em><em>to implement a good governance mechanism, the problems that will occur can be recognized early by the bank and the follow-up is done more quickly, </em><em>in order</em><em> that the bank can survive in a state of crisis.</em><em> </em><em>Affirmation of the </em><em>concussion</em><em> and role of </em><em>ladies</em><em> on the </em><em>council</em><em> can influence the causal relationship of corporate governance on earnings predictability.</em></pre><pre><em><br /></em></pre><pre><em> </em></pre><p><strong><em>Keywords</em></strong><em> : Corporate Governance, Gender, Profit Predictability</em></p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendapatkan bukti empiris pengaruh tata  kelola perusahaan terhadap prediktabilitas laba bank umum konvensional di Indonesia selama masa pandemi Covid 19 dan pengaruh <em>gender</em> terhadap hubungan kausalitas antara tata kelola perusahaan dan prediktabilitas laba. Tata kelola diproksikan dengan komposisi dewan komisaris, <em>size</em> dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komite audit, sedangkan <em>gender</em> merupakan rasio perempuan dalam dewan eksekutif perusahaan. Seluruh bank umum konvensional yang tertera di Bursa Effek Indonesia berjumlah 43 bank dan merupakan populasi dalam riset ini. Sampel diperoleh sebanyak 33 bank dengan metode pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling. </em>Analisis Regresi Moderasi digunakan sebagai<em> </em>teknik analisis data. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu bahwa ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial terbukti berpengaruh terhadap prediktabilitas laba. G<em>ender</em> secara signifikan memperkuat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap prediktabilitas laba. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlunya penerapan mekanisme tata kelola yang baik, permasalahan yang akan terjadi dapat dikenali lebih awal oleh bank dan dilakukan tindak lanjut  penyempurnaan yang lebih cepat, sehingga bank dapat bertahan dalam keadaan krisis. Penegasan dampak dan peran perempuan di dalam dewan dapat mempengaruhi hubungan kausalitas tata kelola perusahaan terhadap prediktabilitas laba.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : Tata Kelola Perusahaan, Gender, Prediktabilitas Laba</p>


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Febrianto Febrianto ◽  
Rita Juliana

<p><em> </em><strong><em>ABSTRACT :</em></strong><strong><em> </em></strong><em>Uncertainty seems to be the root of prolonged recession period problem and it increases researcher concern regarding its effect to the economy. During high uncertainty period, information is not clear and affect firm’s decision maker regarding their investment, capital structure and also trade credit policy. In this paper, we aim to find the effect of uncertainty to firm’s trade credit policy. Uncertainty is argued to increase firm’s credit risk and thus, firm should adjust their trade credit policy to survive. Our sample includes non-financial listed firms in Indonesia Stock Exchange (IDX), with observation period from 2006 Q1 to 2019 Q4. The financial data used to construct the variables are obtained from the S&amp;P Capital IQ database. The methodology used is fixed effect panel data regression. This study utilized uncertainty measurement developed by </em>Ahir et al. (2018)<em>, that is the world uncertainty index (WUI). Using total of 12,773 firm-quarter observations, our result show that uncertainty indeed caused firms to adjust their trade credit policy. Uncertainty caused higher cost of capital, as consequences firms decide to tighten their credit policy to its customer and decrease their payables to the supplier as precautionary to avoid future financial distress. </em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> </em><em>Uncertainty, trade credit policy, receivable days, payable days</em></p><p> </p><p><strong>ABSTRAK :</strong><strong> </strong>Ketidakpastian dianggap menjadi akar dari masalah periode resesi yang panjang dan hal ini meningkatkan kekhawatiran dari para peneliti mengenai efeknya terhadap ekonomi. Pada keadaan ketidakpastian yang tinggi, informasi menjadi tidak jelas dan mempengaruhi pengambil keputusan didalam perusahaan mengenai kebijakan investasi, struktur modal dan juga kredit dagang. Pada penelitian ini, kami bertujuan untuk menemukan efek dari ketidakpastian pada kebijakan kredit dagang perusahaan. Ketidakpastian dikatakan dapat meningkatkan resiko kredit perusahaan dan sehingga, perusahaan perlu menyesuaikan kebijakan kredit dagang mereka untuk dapat bertahan. Sampel penelitian ini termasuk perusahaan non keuangan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI), dengan periode observasi dari 2006 kuartal 1 hingga 2019 kuartal 4. Data keuangan yang digunakan untuk membentuk variabel pebelitian diambil dari <em>the S&amp;P Capital IQ database. </em>Metodologi yang digunakan adalah regresi data panel <em>fixed effect</em>. Penelitian ini menggunakan ukuran ketidakpastian yang dikembangkan oleh Ahir et al.(2018), yaitu <em>the world uncertainty index (WUI)</em>. Dengan menggunakan total observasi sebanyak 12.773 perusahaan-kuartal, hasil  yang didapatkan menunjukkan bahwa ketidakpastian mennyebabkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian pada kebijakan kredit dagangnya. Ketidakpastian meningkatkan biaya modal dan sebagai akibatnya perusahaan memutuskan untuk memperketat kebijkan kredit kepada pembeli dan menurunkan hutang dagangnya pada pemasok sebagai tindakan berhati-hati untuk menghindari kesulitan keuangan dimasa depan.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Ketidakpastian, kebijakan kredit dagang, <em>receivable days, payable days</em></p><strong></strong>


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Eko Retno Indriyarti ◽  
Michael Christian

<p><strong><em> ABSTRACT: </em></strong><em> </em><em>Amid the continuing increase in the number of taxpayers in Indonesia, it is </em><em>expected</em><em> that the amount of tax revenue for the state will continue to increase. The increase in the amount of revenue is aimed at optimizing tax functions, namely budgetary, distribution and stability functions. However, the success of this tax revenue is strongly influenced, one of which is the taxpayer compliance to fulfill its obligations. Apart from internal factors that come from individual taxpayers, external factors have an important role in shaping taxpayer compliance. Several studies still show different results on these external factors on their influence on Taxpayer Compliance. This study aims to explain and analyze the influence of tax and tax service advertisement socialization factors on taxpayer compliance in Jakarta. This research is a quantitative study using multiple regression analysis. The analytical tool used in this study is the Social Package for the Social Sciences (SPSS 25</em><em>.0</em><em>). The results of this study explain that taxpayer compliance is influenced by tax advertising socialization. In addition, the Taxpayer Compliance variable is also influenced by tax services. Simultaneously, tax </em><em>dissemination</em><em> and services also affect taxpayer compliance. With limitations on the specifications of the external factors used, this study also emphasizes the characteristics of taxpayers such as novice taxpayers, which is an interesting input to be carried out in subsequent studies. The level of tax knowledge for the group taxpayers will be closely related to the awareness of taxpayers in carrying out their obligations. This has an indirect impact on the level of compliance as a taxpayer.</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> </em><em>T</em><em>axpayer compliance, advertising, services</em></p><p> </p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Di tengah terus meningkatnya jumlah wajib pajak di Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan jumlah penerimaan pajak bagi negara. Peningkatan jumlah penerimaan ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi pajak yaitu fungsi <em>budgeter</em>, distribusi, dan stabilitas. Namun demikian keberhasilan penerimaan pajak ini sangat dipengaruhi salah satunya dari Kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya. Selain faktor internal yang berasal dari individu wajib pajak, faktor eksternal memiliki peran penting dalam membentuk kepatuhan wajib pajak. Beberapa penelitian masih menunjukkan hasil yang berbeda pada faktor-faktor eksternal tersebut terhadap pengaruhnya pada Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh faktor sosialisasi iklan pajak dan layanan pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu <em>Social Package for the Social Sciences</em> (SPSS 25). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh Sosialisasi iklan pajak. Selain itu, variabel Kepatuhan Wajib Pajak juga dipengaruhi oleh Layanan pajak. Secara simultan, Sosialisasi dan Layanan pajak turut mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Dengan keterbatasan pada spesifikasi faktor eksternal yang digunakan, penelitian ini menekankan juga pada karakter-karakter wajib pajak seperti Wajib Pajak pemula menjadi salah satu masukan yang menarik untuk dilakukan pada penelitian berikutnya. Tingkat pengetahuan pajak bagi wajib pajak kelompok tersebut akan sangat berhubungan dengan kesadaran wajib pajak dalam menjalankan kewajibannya. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada seberapa tinggi kepatuhan sebagai Wajib Pajak.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> kepatuhan wajib pajak, iklan, layanan</p>


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Ila Komalasari ◽  
Wirman Wirman

<p><strong><em>ABSTRACT: </em></strong><em>Even though the majority of the population of Indonesia is Muslim, there is a lack of views about the advantages of Islamic banks, so they prefer to use conventional banking services. The target to be achieved is to find out whether there is a dissimilarity between conventional banks and Islamic banks in their financial performance. And to find out which banking institution is superior based on financial performance ratios. This study uses a comparative descriptive method through a quantitative approach. The sampling technique used is simple random sampling technique. The data used are financial ratios, namely CAR, NPL/NPF, ROA, BOPO, and LDR/FDR. Then the facts are as follows: 1) There is dissimilarity in CAR performance between the two banks, and CAR at conventional banks is superior to Islamic banks. 2) There is dissimilarity in the performance of NPL/NPF between the two banks, and the NPL/NPF of conventional banks is superior to that of Islamic banks. 3) There is no dissimilarity in ROA performance between the two banks, and ROA at conventional banks is superior to Islamic banks. 4) There is no dissimilarity in BOPO performance between the two banks, and BOPO at conventional banks is superior to Islamic banks. 5) There is no dissimilarity in the performance of LDR/FDR between the two banks, and LDR/FDR in Islamic banks is superior to conventional banks.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> Conventional Banks, Islamic Banks, Financial Performance, Financial Ratios</em></p><p> </p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Kendatipun sebagian besar penduduk negara Indonesia beragama Muslim, namun minimnya pandangan mengenai keunggulan bank syariah sehingga mereka lebih memilih memanfaatkan jasa perbankan konvensional. Sasaran yang ingin dicapai yakni ingin mendapati ada tidaknya dismilaritas bank konvensional dengan bank syariah dalam kinerja keuangannya, dan untuk mendapati lembaga perbankan mana yang lebih unggul beralaskan rasio kinerja keuangan. Penelitian ini memakai metode deskriptif komparatif melalui pendekatan kuantitatif. Dengan Teknik pengambilan sampel yang dipakai yakni teknik <em>simple random sampling</em>. Data yang dipakai berupa rasio-rasio keuangan yaitu CAR, NPL/NPF, ROA, BOPO, dan LDR/FDR. Kemudian faktanya yakni seperti berikut ini: 1) Adanya dismilaritas kinerja CAR antara kedua bank, dan CAR pada bank konvensional lebih unggul ketimbang bank syariah. 2) Adanya dismilaritas kinerja NPL/NPF antara kedua bank, dan NPL/NPF pada bank konvensional lebih unggul ketimbang bank syariah. 3) Tidak adanya dismilaritas kinerja ROA antara kedua bank, dan ROA pada bank konvensional lebih unggul ketimbang bank syariah. 4) Tidak adanya dismilaritas kinerja BOPO antara kedua bank, dan BOPO pada bank konvensional lebih unggul ketimbang bank syariah. 5) Tidak adanya dismilaritas kinerja LDR/FDR antara kedua bank, dan LDR/FDR pada bank syariah lebih unggul ketimbang bank konvensional.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Bank Konvensional, Bank Syariah, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan</p><p> </p><p><em><br /></em></p>


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Jimmi Charles ◽  
Jesica Handoko

<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em> : </em></strong><em>The budget is one of the important elements used in making decisions for corporate financial planning in the future. This budget is to become a benchmark for the company in determining success in achieving its planned goals by making comparisons between actual data and data that the company had previously planned. So that the budget will always be used by the company to determine budget planning and evaluate performance by comparing the budget plans. However, there is a problem in the budget planning process where the budget is not planned according to the actual by a manager. This happens because there are conflicts of interest, where managers will be more concerned with themselves than the interests of the company. Therefore, the budget will turn into a bias so that it can cause a budgetary slack. This study aims to find the factors that influence budgetary slack, namely by testing the influence of the variable reputation and personal responsibility on budgetary slack. This study is an experimental study with the aim of seeing whether there is an effect of reputation and personal responsibility on budgetary slack. This experiment uses a 2x2 design with the 2017 and 2018 students of Widya Mandala Catholic University Surabaya as participants in this experiment. The instrument given to participants in this experiment was the translation of letters into numbers. The hypothesis in this experiment was tested using ANOVA analysis tool. The results of this experiment show that neither reputation nor personal responsibility can affect budgetary slack.</em><em> </em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords </em></strong><em>: </em><em>Budgetary Slack; Personal Responsibility; Reputation.</em></p><p><em> </em></p><p><strong>ABSTRAK : </strong>Dalam sebuah perusahaan, anggaran merupakan salah satu elemen penting yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan keuangan perusahaan dimasa depan. Kegunaan dari anggaran ini sendiri adalah menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan cara melakukan perbandingan antara data aktual dengan data yang telah direncanakan oleh perusahaan sebelumnya. Sehingga anggaran akan selalu digunakan oleh perusahaan untuk menentukan perencanaan anggaran dan melakukan evaluasi kinerja dengan membandingkan dari rencana anggaran tersebut. Namun terdapat sebuah masalah dalam proses perencanaan anggaran yang dimana anggaran tidak direncanakan sesuai dengan aktual oleh seorang manajer. Hal ini terjadi karena terdapat pembenturan kepentingan, dimana manajer akan lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan maupun tujuan perusahaan. Maka dari itu, anggaran akan berubah menjadi bias sehingga dapat menimbulkan kesenjangan anggaran atau <em>budgetary slack</em>. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi <em>budgetary slack</em>, yaitu dengan melakukan uji pengaruh variabel reputasi dan tanggung jawab personal terhadap <em>budgetary slack</em>. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk melihat apakah ada pengaruh yang ditimbulkan dari reputasi dan tanggung jawab personal terhadap <em>budgetary slack</em>. Eksperimen ini menggunakan desain 2x2 dengan mahasiswa S1 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya angkatan 2017 dan 2018 sebagai partisipan dalam eksperimen kali ini. Instrumen yang diberikan kepada partisipan dalam eksperimen ini adalah penerjemahan huruf kedalam angka. Hipotesis dalam eksperimen ini diuji dengan alat analisis ANOVA. Hasil dari eksperimen kali ini menunjukkan bahwa reputasi maupun tanggung jawab personal sendiri terbukti tidak dapat mempengaruhi <em>budgetary slack</em>.</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata Kunci : </strong><em>Budgetary Slack</em>, Reputasi, Tanggung Jawab Personal.</p>


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Maharriffyan Maharriffyan ◽  
Rachmawati Meita Oktaviani

<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em> : </em></strong><em>This study aims to test and analyze factors that affect taxpayer intentions with variable attitudes, subjective norms, behavioral control, and the perspective of the Theory of Planned Behavior, which will all be tested either partially or simultaneously against taxpayer intentions. The population in the study was all Micro, Small, Medium Enterprises (MSMEs) registered with the Office of Cooperatives and Micro, Small, Medium Enterprises (MSMEs) in Pati Regency. The number of samples conducted in this study was 150 samples. Determination of the number of samples in this study using the Slovin formula. The data collection techniques in this study were used by sharing the questionnaire sheets and data analysis methods using multiple linear regressions with analysis tools using SPSS version 22. The study results show that variable attitudes affect taxpayers' intentions, with evidence of a significant value of  &lt;0.1. Subjective norm variables affect taxpayers' intentions, as evidenced by a significant value of 0.000 &lt; 0.05. Perceived behavioral control variables did not affect taxpayers, evidenced by a significantly higher value of 0.948 &gt; 0.05.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em> </em><em>Attitudes, Subjective Norm, </em><em>Perceived Behavioral Control</em><em>,  Taxpayer Intentions.</em></p><p><em> </em></p><p><strong>ABSTRAK : </strong><em>Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi  niat wajib pajak dengan variabel sikap, norma subjektif, kontrol perilaku atau perspektif Theory of Planned Behavior yang keseluruhannya akan diuji baik secara parsial maupun secara simultan terhadap niat wajib pajak. Populasi pada penelitian adalah seluruh Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kabupaten Pati. Jumlah sampel yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 150 sampel. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara membagikan lembar kuesioner dan metode analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan alat analisis menggunakan SPSS versi 22. Berdasarkan hasil penelitian, yang pertama menunjukkan bahwa variabel sikap berpengaruh terhadap niat wajib pajak, dengan dibuktikan hasil dari nilai signifikan &lt; 0,1. Variabel norma subjektif berpengaruh terhadap niat wajib pajak, dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 &lt; 0,05. Variabel kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap wajib pajak, dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih tinggi</em><em>, </em><em>yaitu 0,948 &gt; 0,05.</em></p><p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, Niat Wajib Pajak</em></p>


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Sally Irawan ◽  
Prima Apriwenni

<p><strong><em>ABSTRACT :  </em></strong><em>Stakeholders pay attention to the earnings report, thus encouraging company managers to plan strategies to produce reports expected by stakeholders. Earnings management is one way that can be done. Managers can intervene the earnings management by increasing or decreasing profit in order to achieve a certain level of profit which benefits himself or the company. This study aims to determine the influence of free cash flow, financial distress, and investment opportunity set on earnings management. </em><em>The research sample consisted of 11 infrastructure, utility, and transportation companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018 with the total sample of 55 data. This study used a purposive sampling method and was tested with SPSS 22.0 Software. The results show that the data have met the pooling test, classical assumptions and established criteria. The results of the F test show that the earnings management variable is affected simultaneously by free cash flow, financial distress, and investment opportunity set variables. The t test results show that the free cash flow and investment opportunity set have a significant positive effect on earnings management, whereas financial distress does not. In sum, there is enough evidence that free cash flow and investment opportunity set positively affect earnings management, but financial distress does not have enough evidence to influence earnings management.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> Earnings Management, Free Cash Flow, Investment Opportunity Set, Financial Distress.</em></p><p><em> </em></p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Laporan laba menjadi perhatian para <em>stakeholders</em> sehingga mendorong manajer perusahaan melakukan perencanaan strategi untuk menghasilkan laporan yang diharapkan <em>stakeholder</em>. Manajemen laba adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Intervensi manajer untuk melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan atau menurunkan laba guna mencapai tingkat laba tertentu untuk menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh <em>free cash flow, financial distress, </em>dan <em>investment opportunity set </em>terhadap manajemen laba. Sampel penelitian ini adalah perusahaan infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Total sampel yang digunakan adalah 11 perusahaan dengan data observasi yang diperoleh sebanyak 55. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>non-probability sampling</em> dengan menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dan pengujian yang dilakukan dengan bantuan <em>software</em> SPSS 22.0. Hasil penelitian dari data yang digunakan,  untuk uji pooling dan asumsi klasik telah lulus uji dan sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hasil uji F menunjukkan bahwa variable manajemen laba dipengaruhi secara simultan oleh variable <em>free cash flow, financial distress, </em>dan <em>investment opportunity set. </em>Dari hasil uji t memperlihatkan hasil bahwa <em>free cash flow </em>dan<em> investment opportunity set </em>mempunyai nilai signifikan positif terhadap manajemen laba, tapi untuk <em>financial distress </em>tidak mempunyai nilai signifikan terhadap manajemen laba. Kesimpulan dari penelitian ini adalah<em> free cash flow </em>dan <em>investment opportunity set </em>berpengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan <em>financial distress </em>tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Manajemen Laba,<em> Free Cash Flow,  Investment Opportunity Set, Financial Distress</em></p><p> </p>


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
I Nyoman Putra Yasa ◽  
Ni Made Ayu Sri Putri Artini ◽  
Luh Melly Astari ◽  
Ni Putu Purnama Sari

<div class="WordSection1"><p><strong><em>ABSTRACT:</em></strong><em> The purpose of this research to explore the perceptions of taxpayers on the satisfaction of assistance performed by tax volunteers at the Tax Volunteer placement location. There are 4 (four) locations for the placement of Tax Volunteers, namely KPP Pratama Singaraja, KP2KP Negara, KP2KP Amlapura and Tax Center Undiksha. This research use desciptive qualitative approach. The sampling technique used in this research was purposive sampling with interview techniques in collecting research data. The population in this research are taxpayers who carry out the duty to annual tax return through e-Filing. Meanwhile, the sample in this research were taxpayers whose reporting the annual tax return were assisted by Tax Volunteers in the 4 (four) placements. The results of this research indicate that taxpayer assistance activities by tax volunteers in helping to fill individual annual tax returns are very effective. This can be seen from the satisfaction of taxpayers after receiving assistance by Tax Volunteers. Taxpayers are satisfied with the assistance of tax volunteers because the annual tax return reporting process is easier, faster and Tax Volunteers are able to guide Taxpayers in filling out their own. This assistance helps reduce the difficulties experienced by Taxpayers in understanding SPT filling independently. Taxpayer satisfaction is expected to increase compliance in reporting the Annual Tax Return. The sustainability of the Tax Volunteer program is also highly expected because it is considered very effective for taxpayers who do not understand the procedures for submitting annual tax return, especially those who are not yet competent with technological advances.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Perception, Assistance, e-Filing, Tax Volunteers</em></p><p> </p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi wajib pajak atas kepuasan pendampingan yang dilakukan oleh Relawan Pajak di lokasi penempatan relawan pajak. Adapun 4 (empat) lokasi penempatan Relawan Pajak yaitu KPP Pratama Singaraja, KP2KP Negara, KP2KP Amlapura dan <em>Tax Center</em> Undiksha. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>purposive sampling</em> dengan teknik wawancara dalam pengumpulan data penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaksanakan kewajiban dalam melaporkan SPT Tahunan melalui <em>E-Filing</em>. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini yakni Wajib Pajak yang kegiatan pelaporan SPT Tahunannya didampingi oleh Relawan Pajak di 4 (empat) penempatan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan pendampingan wajib pajak oleh relawan pajak dalam membantu pengisian SPT tahunan orang pribadi sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari kepuasan wajib pajak setelah mendapatkan pendampingan oleh relawan pajak. Wajib Pajak puas atas pendampingan relawan pajak dikarenakan proses pelaporan SPT Tahunan menjadi lebih mudah, cepat dan para relawan pajak mampu menuntun wajib pajak dalam pengisian SPT-nya. Pendampingan ini membantu mengurangi kesulitan yang dialami Wajib Pajak dalam memahami pengisian SPT secara mandiri. Kepuasan Wajib Pajak diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan dalam pelaporan SPT Tahunan. Keberlanjutan program relawan pajak juga sangat diharapkan karena dinilai sangat efektif bagi wajib pajak yang belum mengerti tata cara penyampaian SPT khususnya yang belum cakap akan kemajuan teknologi.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: Persepsi, Pendampingan, <em>E-Filing</em>, Relawan Pajak</p><p><em> </em></p></div><strong><br clear="all" /> </strong>


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Cristofel Cristofel ◽  
Kurniawati Kurniawati

<p><strong><em>ABSTRACT:</em></strong><em> Firm value describes the quality of a company. There are several factors that affect firm value, including, firm risk, the company’s concern for the environment, and how the company is well managed. This research aims to investigate the influence of enterprise risk management, corporate social responsibility and institutional ownership on the firm value. Based on sampling criteria obtained 69 observations of LQ-45 companies during 2016-2018. Multiple linear regression is used to analyze this research. The statistical tool used to process hyphothesis at significance level (</em>α<em>) = 5% is SPSS version 25. The results reveal that enterprise risk management has negative and significance effect on the firm value. This occurs because the disclosure of ERM is more focus on risk (event) identification and lack of information regarding risk assessment and risk response/risk mitigation so that it is captured as negative (bad) news by investors. Meanwhile, corporate social responsibility and institutional ownership have positive and significant effect on the firm value. The result of this research can be used as further study for management to give more attention how the company mitigates its risk so that it provides a positive signal for investors. In addition it is important for the company to maintain the extent of CSR disclosure in the annual report and the effectiveness of monitoring company performance by institutions so as to increase firm value</em></p><p><em><strong>Keywords:</strong> enterprise risk management, corporate social responsibility, institutional ownership, firm value</em></p><p align="center"><strong> </strong></p><p><strong>ABSTRAK:</strong> Nilai perusahaan menggambarkan kualitas suatu perusahaan. Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya risiko perusahaan, kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, dan bagaimana perusahaan itu dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh <em>enterprise risk management, corporate social responsibility</em> dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh 69 data observasi atas perusahaan LQ-45 selama periode 2016-2018.  Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melakukan analisis atas penelitian ini. Alat statistik yang digunakan untuk mengolah pengujian hipotesis pada tingkat signifikasi (α) = 5% adalah SPSS versi 25. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa <em>enterprise risk management </em>memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena pengungkapan ERM lebih terfokus kepada identifikasi risiko/kejadian dan kurangnya penjelasan terkait penilaian risiko dan respon atau mitigasi risiko sehingga hal ini ditangkap sebagai berita negatif (<em>bad news</em>) oleh investor. Disisi lain <em>corporate social responsibility </em>dan kepemilikan institusional menunjukkan hasil positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.  Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu kajian bagi pihak manajemen untuk lebih memberi perhatian tentang bagaimana perusahaan memitigasi risikonya sehingga memberikan sinyal positif bagi investor. Selain itu penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga tingkat keluasan pengungkapan CSR di laporan tahunan dan efektivitas pengawasan kinerja perusahaan oleh pihak institusi sehingga meningkatkan nilai perusahaan</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> manajemen risiko , tanggung jawab sosial, kepemilikan institusional, nilai perusahaan.</p>


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Kezia Octaviani ◽  
Sugi Suhartono

<p><strong><em>Abstract</em></strong><em>: </em><em>The investor's valuation of the company's performance often only sees the stock price. High share price reflects the high value of the company as well. However, low share prices do not necessarily indicate the company's performance is poor. This research aims to analyse and know the role of quality of profit in the mediation of the influence of conservatism accounting </em><em>on the firm </em><em>value. Sampling techniques are performed by purposive sampling methods. </em><em>S</em><em>ample of 60</em><em> </em><em>manufacturing companies that have been </em><em>listed </em><em>on the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2018.. The data analysis techniques undertaken are coefficient of similarity, descriptive statistics, classical assumption test, and linear regression analysis, including F-Test, T-Test, and coefficient of determination test. And to make the role of the quality of profit as</em><em> </em><em>a variable intervening, it is done using the analysis of pathways and Sobel tests to test indirect influences. The results showed that the quality of profit has a positive and significant effect on the </em><em>firm value</em><em>, accounting conservatism has a positive and significant effect on the quality of profit, while the accounting conservatism is not proven directly affect the value of the company. Based on the analysis of the track and The Sobel test shows that earnings quality can mediate the effect of accounting conservatism on firm value.</em></p><p><em></em><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Accounting Conservatism, Earnings Quality, Firm Value</em><em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em></em><strong>Abstrak</strong>: Penilaian investor terhadap kinerja perusahaan seringkali hanya melihat dari harga saham. Harga saham yang tinggi mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi. Namun, harga saham yang rendah tidak selalu mengindikasikan kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kualitas laba dalam mediasi pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>non probalility sampling</em> dengan metode <em>purposive sampling</em>. Sampel sebanyak 60 perusahaan manufaktur yang telah didaftarkan di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2016-2018. Teknik analisis data antara lain uji kesamaan koefisien, statistika deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear yang meliputi uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi. Pengujian peran kualitas laba sebagai variable intervening, dilakukan dengan analisis jalur dan uji Sobel untuk menguji pengaruh tidak langsung. Hasil penelitian membuktikan bahwa kualitas laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, konservatisme akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba, sedangkan konservatisme akuntansi tidak terbukti berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil <em>path analysis</em> dan Uji Sobel menunjukkan bahwa kualitas laba dapat memediasi pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> Konservatisme Akuntansi, Kualitas Laba, Nilai Perusahaan.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document