AbstractThis research on pigeon gambling was made with the aim of informing residents that until now there are still many who carry out pigeon gambling activities, especially in the Kenjeran area of Surabaya. With the pigeon gambling activity, of course, indirectly harming their relatives, especially themselves if they do this, because if they fail, they will bet to pay the money according to the agreement. Where it is not profitable at all, but rather an addiction or desire more to hope to win and produce quickly. Pigeon gambling is a game using birds that are contested to compete with the flying speed of the pigeons until they reach the finish line that has been prepared and determined by the “adu doro” (pigeon fighting) committee. In Surabaya, especially in the Kenjeran area, the existence of "fight-doro" activities is still often seen. Even though Surabaya is a big city, “pigeon fighting” activities are only carried out at certain times, namely Sundays or holidays. Before participating in the competition, the pigeons must be trained first, the practice is carried out every afternoon so that the pigeons can be more sensitive to their cruising range.Keywords: bet; deviant behavior; pigeon gamblingAbstrakPenelitian mengenai judi burung merpati ini dibuat dengan tujuan untuk memberitahu kepada para warga yang sampai saat ini masih banyak yang melakukan kegiatan judi burung merpati, khususnya di daerah Kenjeran Surabaya. Dengan adanya kegiatan judi merpati tersebut tentu secara tidak langsung merugikan sanak saudara mereka, terutama dirinya sendiri jika melakukan hal tersebut, karena jika sudah mengalami kegagalan akan bertaruh membayar uang sesuai yang sudah diperjanjikan. Dimana hal tersebut sama sekali tidak menguntungkan, melainkan rasa candu atau keinginan lebih untuk berharap menang dan menghasilkan secara cepat. Judi merpati merupakan judi dengan sarana burung yang dilombakan untuk mengadu kecepatan terbang merpati hingga sampai di garis finish yang telah dipersiapkan dan ditentukan oleh panitia “adu doro” (adu merpati). Di Surabaya, khususnya daerah Kenjeran, kegiatan “adu doro” masih sering terlihat eksistensinya. Walaupun Surabaya termasuk kota besar, akan tetapi kegiatan “adu merpati” hanya dilakukan pada waktu tertentu yaitu hari Minggu atau hari libur. Burung merpati sebelum mengikuti lomba harus dilatih terlebih dahulu, latihannya dilakukan setiap sore hari agar merpati nya bisa lebih peka daya jelajahnya.